Uji chi-square di sebut juga dengan Kai Kuadrat. Uji chi-squeare adalah salah satu uji statistic no-parametik (distibusi dimana besaran – besaran populasi tidak diketahui) yang cukup sering digunakan dalam penelitian yang menggunaka dua variable, dimana skala data kedua variable adalah nominal atau untuk menguji perbedaan dua atau lebih proporsi sampel. Uji chi-squarediterapkan pada kasus dimana akan diuji apakah frekuensi yang akan di amati (data observasi) untuk membuktikan atau ada perbedaan secara nyata atau tidak dengan frekuensi yang diharapkan. Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu yang dihasilkan. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi. Show Pengertian chi-quare atau chi kuadrat lainya adalah sebuah uji hipotesis tentang perbandingan Antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan yang didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data yang ambil untuk diamati. Uji ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistic jika kita tidak memiliki informasi tantang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistic parametric tidak terpenuhi. Chi kuadrat biasanya di dalam frekuensi observasi berlambangkan dengan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis yang hanya tergantung pada suatu parameter, yaitu derajat kebebasan (df). Chi kuadrat mempunyai masing–masing nilai derajat kebebasan, yaitu distribusi (kuadrat standard normal) merupakan distribusi chi kuadrat dengan d.f. = 1, dan nilai variabel tidak bernilai negative. Kegunaan dari chi square untuk menguji seberapa baik kesesuaian diantara frekuensi yang teramati dengan frekuensi harapan yang didasarkan pada sebaran yang akan dihipotesiskan, atau juga menguji perbedaan antara dua kelompok pada data dua kategorik untuk dapat menguji signifikansi asosiasi dua kelompok pada data dua katagorik tersebut. Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square dapat digunakan yaitu:
Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel kontingensi bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah “koreksi yates”. Untuk rumus koreksi yates, sudah kami bahas dalam artikel sebelumnya yang berjudul “Koreksi Yates“. Keterangan : O : Nilai Observasi (pengamatan) E : Nilai Expected (harapan)
Df = ( b – 1 ) ( k – 1 )
B : Jumlah baris K : Jumlah kolom
Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freedom. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
Adapun kegunaan dari uji Chi-Square, adalah : 1. Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test) 2. Apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test) 3. Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test) 4. Digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk frekuensi. 5. Digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari variabel-variabel yang dianalisis 6. Cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal
C. Cara Memberikan Interpretase Terhadap Chi Square : 1. Menentukan Df atau Db 2. Melihat nilai Chi Square pada table 3. Membandingkan atantara nilai Chi Square dari hasil perhitungan dengan nilai Chi Square dari table
D. Pengambilan Keputusan Ketentuan yang menyatakan ada tidaknya dalam pengambilan keputusan, adalah:
G. Chi Square Untuk Variabel Tunggal Adalah variabel yang akan dianalisis dengan tes Chi Square sampelnya hanya terdiri dari satu kategori saja. Proses perhitungan analisis chi Square adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah: Tentukan frekuensi observasi (fo) dan frekuensi harapan (fh) Lakukan substitusi hasil yang diperoleh ke dalam rumus berikut:
Langkah-langkah:
Adalah variabel yang akan dianalisis dengan tes chi square sampelnya terdiri dari dua kategori dan frequensi observasinya terdiri dari dua kategori pula.
I. Chi Square Dengan Koreksi Yates Digunakan untuk menghitung harga Chi Square pada tabel 2×2 dengan df=1 dan salah satu selnya memiliki frekuensi kurang dari 10.
J. Chi Square Untuk Tabel Yang Baris dan Kolomnya Lebih Dari Dua Ketegori Prinsip penggunaannya sama dengan Chi Square untuk Tabel 2×2 dan variabel tunggal.. Distribusi Sampling adalah distribusi probabilita dengan statistik sampel sebagai variabel acaknya. POPULASI
METODE SAMPLING Sampel adalah bagian dari obyek pengamatan yang akan diteliti. Cara memperoleh sampel :
POPULASI DAN SAMPEL THE CENTRAL LIMIT THEOREM DISTRIBUSI SAMPLING RATA-RATA Contoh : DISTRIBUSI t
DISTRIBUSI SAMPLING PROPORSI
Contoh : DISTRIBUSI SAMPLING BEDA 2 PROPORSI sumber: https://www.scribd.com/doc/83801725/Teori-Sampling-dan-Estimasi TEORI ESTIMASI
Pada populasi berukuran N terdapat proporsi p untuk peristiwa A. Ambil sampel acak berukuran n dan terdapat x peristiwa A sehingga proporsi sampel untuk peristiwa A = x/n. Jadi titik taksiran untuk p adalah x/n. Untuk menentukan interval kepercayaan p, dapat digunakan rumus: p – < p < p + dengan p = x/n dan q = 1 – p sedangkan adalah bilangan z yang didapat dari daftar normal baku untuk peluang Contoh:
Jawab: Persentase golongan kaya raya dalam sampel = x 100 % = 42 % Titik taksiran adalah 42 %. dengan p = 0,42 q = 0,58 dan z0,475 = 1,96, maka: 0,42 – 1,96 < p < 0,42 + 1,96 atau: 0,39 < p < 0,45 Kita yakin sebesar 95 % bahwa persentase anggota masyarakat yang kaya raya akan ada dalam interval 39 % dan 45 %.
Jawab : Persentase pelanggan puas = x 100 % = 70 % Titik taksiran adalah 70 %. dengan p = 0,70 q = 0,30 dan z0,475 = 1,96, maka: 0,70 – 1,96 < p < 0,70 + 1,96 atau: 0,684 < p < 0,716 Kita yakin sebesar 95 % bahwa persentase kepuasan konsumen akan ada dalam interval 68,4 % dan 71,6 %.
Jawab : Persentase nasabah tidak puas = x 100 % = 24 % Titik taksiran adalah 24 %. dengan p = 0,24 q = 0,76 dan z0,475 = 1,96, maka: 0,24 – 1,96 < p < 0,24 + 1,96 atau: 0,24 – 0,053 < p < 0,24 + 0,053 0,187 < p < 0,293 Kita yakin sebesar 95 % bahwa persentase kepuasan nasabah bank akan ada dalam interval 18,7 % dan 29,3 %. 2. Menaksir Selisih ProporsiMisalkan kita punya dua populasi binom PopulasiN1N2Parameter untuk peristiwap1p2Sampeln1n2Proporsi untuk peristiwap1 =p2 =Akan ditentukan interval taksiran untuk (p1 – p2). Untuk ini digunakan pendekatan distribusi normal asalkan n1 dan n2 cukup besar. (p1 – p2) – < p1 – p2 < (p1 – p2) + dengan q1 = 1 – p1 , q2 = 1 – p2 dan didapat dari daftar normal baku dengan peluang . Contoh:
Persentase pemudi yang menyenangi pameran = p1 = x 100 % = 65 % Persentase pemuda yang menyenangi pameran = p2 = x 100 % = 57 % q1 = 35 % dan q2 = 43 %; n1 = 500 dan n2 = 700 = = 0,0284 Sehingga diperoleh: (0,65 – 0,57) – (1,96) (0,0284) < p1 – p2 < (0,65 – 0,57) + (1,96) (0,0284) atau: 0,024 < p1 – p2 < 0,136 Jadi 95 % yakin bahwa perbedaan persentase pemudi dan pemuda yang mengunjungi pameran dan menyenanginya akan ada dalam interval yang dibatasi oleh 2,4 % dan 13,6 %
sumber: https://www.scribd.com/doc/83801725/Teori-Sampling-dan-Estimasi Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Pernyataan ataupun asumsi sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan yang bersifat Objektif. Contoh dari Pernyataan Hipotesis yang harus diuji kebenarannya antara lain :
Pengambilan Keputusan dalam uji Hipotesis dihadapi dengan dua kemungkinan kesalahan yaitu : Kesalahan Tipe I (Type I Error) Kesalahan yang diperbuat apabila menolak Hipotesis yang pada hakikatnya adalah benar. Probabilitas Kesalahan Tipe I ini biasanya disebut dengan Alpha Risk (Resiko Alpha). Alpha Risk dilambangkan dengan simbol α. Kesalahan Tipe II (Type II Error) Kesalahan yang diperbuat apabila menerima Hipotesis yang pada hakikatnya adalah Salah. Probabilitas KesalahanTipe II ini biasanya disebut dengan Beta Risk (Resiko Beta). Beta Risk dilambangkan dengan simbol β Dalam Pengujian Hipotesis, diperlukan membuat 2 pernyataan Hipotesis yaitu : Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)
Sumber Wikipedia Adline Nazmi 1202140044 SI-38-02 Perkenalan Statistika Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah ‘statistika’ (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan ‘statistik’ (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan statistika pada suatu data. Dalam statistika kita perlu variable atau peubah untuk melakukan perbandingan. Beberapa variable yang digunakan dalam statistika anatra lain variable random, kontinu, dll.
Metode Pembelajaran Metode pembelajaran sangatlah beragan, mulai dari pemberian materi yang diberikan oleh dosen maupun pemahaman mahasiswa dalam menangkap ateri yang diberikan oleh dosen. Dari saat kit alahir sampai sekarang ini, kita melakukan pembelajaran melalui pendengaran lalu mulailah kita berbicara, jika 2 hal tersebut dapat dipahami maka kita baru dapat menulis dan membaca apa yang telah kita dengar dan kita ucapkan. Namun pemahaman materi pada setiap orang bisa jadi sangat berbeda. Dalam pemahaman materi terdapat 3 aspek umum antara lain:
Kognitif adalah suatu pemikiran untuk mengetahui perbandingan antara dua variable yang ingin di pelajari. Selain perbandingna antara 2 variabel, kita juga bsia mengetahui satu variable yang ingin kita pelajari dalam menumbuhkan rasai ingin tahu dalam mempelajari suatu variable yang dituju.
Psikomotoris adalah suatu tindakan yang dilakukan beru[a peyakinan dari kognitif itu sendiri. Untuk memperjelas darikognitif yang sudah ditentukan, maka dilakukan tinakan pengamatan untuk mengatur kejelasan dari kognitif itu sendiri.
Afektif adalah sikap terhadap apa yang ingin dipelajari dan lingkungan sekitar. Jika ada pemberi materi maka bersikap hrmat dan santun terhadap pemberi materi agar materi yang diberikan menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat nantinya Apa itu DF dalam uji chi square?- Ada suatu himpunan distribusi Chi Square, dimana bentuk distribusinya ditentukan oleh nili degree of freedom (d.f). Rumus untuk menghitung d.f = (n – 1)(k – 1), dimana n adalah jumlah baris, k adalah jumlah kolom. Dengan demikian bentuk distribusi Chi Square tidak dipengaruhi oleh besarnya sampel.
Nilai chi square menunjukkan apa?Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah.
Bagaimana cara membaca hasil uji chi square?Jika nilai chi square hitung > chi square tabel, maka artinya H0 ditolak dan Ha diterima.. Jika nilai chi square hitung < chi square tabel, maka artinya H0 diterima dan Ha ditolak.. Apa yang dimaksud dengan continuity correction?Kesimpulannya adalah, uji yate's correlation atau di dalam SPSS disebut dengan istilah continuity correction, adalah uji chi square yang khusus atau spesifik untuk bentuk tabel kontingensi 2 x 2.
|