Ahmad dahlan pandu islam hw

KOMPAS.com - Hizbul Wathan (HW) adalah gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah.

Hizbul Wathan didirikan pada tahun 1918 oleh KH Ahmad Dahlan, yang juga merupakan pendiri Muhammadiyah.

Pada 1961, HW sempat dilebur ke dalam Gerakan Pramuka, tetapi dibangkitkan kembali pada 1999.

Berikut ini proses berdirinya dan sejarah perkembangan Hizbul Wathan.

Baca juga: Ahmad Dahlan: Kehidupan, Perjuangan, dan Perannya di Muhammadiyah

Berdirinya Hizbul Wathan

Hizbul Wathan didirikan oleh KH Ahmad Dahlan setelah kunjungannya ke Surakarta pada 1916.

Dalam kunjungan untuk menghadiri pengajian rutin di kediaman Kyai Haji Imam Mukhtar Bukhari itu, KH Ahmad Dahlan melihat anak-anak Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) yang berseragam tengah latihan di halaman Pura Mangkunegaran.

JPO adalah cabang organisasi kepanduan masa Hindia Belanda yang didirikan Pura Mangkunegaran.

Ketika kembali ke Yogyakarta, KH Ahmad Dahlan menceritakan apa yang dilihatnya di Surakarta dan mengutarakan keinginannya untuk mendirikan kepanduan di Muhammadiyah.

Sumodirjo dan Sarbini, yang diajak bercerita saat itu, segera merintis berdirinya kepanduan dalam Muhammadiyah.

Setiap sore, anak-anak di sekitar Kauman dilatih kegiatan kepanduan seperti baris-berbaris dan pertolongan pertama pada kecelakaan. Sedangkan pada malam hari, mereka diberi bekal keagamaan.

Baca juga: Legiun Mangkunegaran, Bala Tentara Jawa yang Sekuat Militer Eropa

Dari situlah berdiri kepanduan Muhammadiyah dengan nama Padvinder Muhammadiyah pada 1918.

Dua tahun kemudian, Padvinder Muhammadiyah berubah nama menjadi Hizbul Wathan.

Arti dari kata Hizbul Wathan adalah pembela tanah air. Sedangkan asal pemberian nama Hizbul Wathan dari KH Hadjid.

Tokoh yang pertama kali menjadi pimpinan gerakan kepanduan Hizbul Wathan adalah Haji Mukhtar Bukhari.

Tujuan Hizbul Wathan dan bedanya dengan Pramuka

Tujuan dari dibentuknya Hizbul Wathan adalah untuk menyiapkan dan membina anggota yang memiliki akidah, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi Muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat dan bangsa.

Tujuan inilah yang membedakan HW dan Pramuka, karena Pramuka bukan suatu kepanduan yang Islami.

HW menekankan pada kepanduan Islami dengan menerapkan akidah Islam dalam setiap kegiatannya.

Baca juga: Sejarah Singkat Pramuka Dunia

Kegiatan Hizbul Wathan dan perkembangannya

Kegiatan Hizbul Wathan meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, pertolongan pertama pada kecelakaan, dan kerohanian.

Sejak dibentuk, anggota HW semakin banyak. Namun, pada masa pendudukan Jepang, organisasi ini sempat dilarang.

Hanya saja, salah satu guru dan pembina Hizbul Wathan, yaitu Jenderal Soedirman, terus bergerak aktif melawan penjajah.

Pada 1950, Hizbul Wathan baru dapat aktif kembali. Kemudian, pada 1961, seluruh gerakan kepanduan di Indonesia, termasuk HW, dilebur menjadi Pramuka.

Barulah pada 1999, Hizbul Wathan dibangkitkan kembali sesuai dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999.

Setelah itu, dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 pada 2 Februari 2003.

Hizbul Wathan pun tersebar di seluruh Tanah Air dan terus mengembangkan program dan pembinaannya.

Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Pramuka di Indonesia

Undang-Undang Hizbul Wathan

  1. Pandu Hizbul Wathan dapat dipercaya
  2. Pandu Hizbul Wathan setia dan teguh hati
  3. Pandu Hizbul Wathan siap menolong dan wajib berjasa
  4. Pandu Hizbul Wathan itu, suka perdamaian dan persaudaraan
  5. Pandu Hizbul Wathan itu, sopan santun dan perwira
  6. Pandu Hizbul Wathan itu, menyanyangi semua makhluk
  7. Pandu Hizbul Wathan itu, melaksanakan perintah tanpa membantah
  8. Pandu Hizbul Wathan itu, sabar dan pemaaf
  9. Pandu Hizbul Wathan itu, teliti dan hemat
  10. Pandu Hizbul Wathan itu, suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ahmad dahlan pandu islam hw

Hizbul Wathan

Disingkat HW, yang artinya pembela tanah air. Hizbul Wathan adalah nama gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah, dengan status Organisasi otonom (Ortom), yang bergerak khusus dalam kepanduan. HW didirikan dan diprakarsai pertama kali oleh KH Ahmad Dahlan pada 1336 H bertepatan dengan tahun 1918 M, dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat KH Ahmad Dahlan selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan pandu di Alun-alun Mangkunegaran. Termasuk perintisnya yang terkenal adalah Siradj Dahlan dan Sarbini.

Pada tahun 1920, atas usul KH R Hadjid kepanduan Muhammadiyah ini dinamakan Pandu Hizbul Wathan. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki akidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi Muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat dan bangsa. HW adalah sistem pendidikan, remaja dan pemuda di luar lingkungan keluarga dan sekolah yang ruang lingkup usahanya meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pandu HW pernah dilarang bergerak oleh pemerintah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II tahun 1942-1945. Namun terus bergerak aktif menghadapi penjajah Belanda. Panglima besar TNI Jenderal Soedirman adalah guru dan pembina Pandu HW. Ketika itu Soedirman yang sedang menjadi pimpinan Pandu HW, ketika Soekarno memintanya untuk menjadi Panglima TNI, tidak langsung menyatakan sedia, tetapi lebih dahulu meminta persetujuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang pada akhirnya disetujui oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadi panglima TNI.

Pada tahun 1961, dengan Kepres No. 238 Tahun 1961, HW dilebur ke dalam Gerakan Pramuka. Dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya’ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).

Ahmad dahlan pandu islam hw
Milad 1 abad Hizbul Wathan di Cibubur dok PP Muh/HW

Sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah, struktur HW sejalan dengan struktur organisasi Persyarikatan Muhammadiyah yang disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai ke ranting dengan penyebutan yang berbeda dengan organisasi otonom lainnya. Dalam struktur kepengurusan HW di tingkat Pusat (Nasional) disebut Kwartir Pusat HW, tingkat Wilayah (Propinsi) Kwartir Wilayah, tingkat Daerah (Kabupaten/Kota) Kwartir Daerah, tingkat Cabang (Kecamatan) Kwartir Cabang dan tingkat Ranting (Desa) disebut Qobilah.

HW berasaskan Islam sebagaimana organisasi induknya yakni Muhammadiyah. HW memiliki identitas: (1) HW adalah kepanduan Islami, artinta pendidikan kepanduan yang dilakukan HW adalah untuk menanamkan akidah Islam dan membentuk peserta didik berakhlak mulia; dan (2) HW adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja, dan pemuda dengan sistem kepanduan.

Hizbul Wathan tersebar di seluruh tanah air Indonesia. Sejak kebangkitan kembali HW di era reformasi gerakan kepanduan ini terus mengembangkan program dan pembinaannya di kalangan anggota dari berbagai latar belakang usia baik laki-laki maupun perempuan. Melalui HW dilatih kedisiplinan dan kemandirian yang tinggi sebagai wujud karakter akhlak mulia. (Imron Nasri)

Sumber: Majalah SM Edisi 2 Tahun 2021

Mengapa KH Ahmad Dahlan mendirikan HW?

Mengapa Kepanduan HW didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan? KH. Ahmad Dahlan tertarik pada sistem pendidikan kepanduan karena menggunakan metode menarik, menyenangkan dan menantang dalam membentuk watak generasi muda.

Pandu apa yang didirikan oleh Muhammadiyah?

Padvinder Muhammadiyah didirikan pada 1912. Padvinder berasal dari bahasa Belanda yang berarti pandu. Jadi, bisa dimaknai juga sebagai gerakan kepanduan yang bergerak di Muhammadiyah. Namun, karena dianggap kurang relevan maka atas usul H. Hadjid nama itu ditukar menjadi Hizbul Wathan (HW) pada 1924.

Siapakah Pencetus ide pembentukan kepanduan HW?

HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan J.P.O (Javansche Padvinders Organisatie) di alun-alun Mangkunegaran Solo.

Apa arti HW dalam Muhammadiyah?

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) adalah salah satu organisasi otonom di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah. HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa K.H. Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. HW mengusung slogan “Menarik, Menyenangkan, dan Menantang”.