Tulislah tiga bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya seni tiga dimensi

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel yang berjudul Seni Rupa 3 Dimensi – Teknik, Unsur, Bahan, Fungsi dan Contohnya, yuk sama-sama kita bahas dibawah ini :

Tulislah tiga bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya seni tiga dimensi

Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni yang tidak hanya dibatasi oleh sisi panjang dan lebar, tetapi juga dibatasi oleh kedalaman atau tinggi. Dalam bahasa yang sederhana adalah karya seni yang memiliki volume dan menempati sebuah ruangan.

Teknik-Teknik Seni Rupa 3 Dimensi

Berikut dibawah ini merupakan teknik seni rupa, yaitu :

  1. Teknik aplikasi – adalah karya hias yang digunakan dalam seni menjahit, caranya dengan menempelkan berbagai macam kain yang sudah di gunting seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk lain pada kain sebagai hiasan guna lebih mempercantik.
  2. Teknik mozaik – adalah teknik menggambar dengan bentuk geometris tertentu. Bentuk geometris digunakan untuk mengganti pewarna.
  3. Teknik Merakit – adalah sebuah karya seni dengan menghubungkan beberapa bahan. Ini dapat disebut dengan perakitan, perakitan adalah hasil dari pekerjaannya.
  4. Teknik Pahat – adalah teknik yang menciptakan karya seni dengan menghapus bahan yang tidak terpakai. Sering dilakukan dengan alat martil, pahat, kikir dan sebagainya.
  5. Teknik Cor/Menuang – adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menuang bahan cair ke alat cetak. Bahan cair yang sering digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan lain sebagainya.

Lihat Juga:   Propaganda Adalah

Unsur-Unsur Seni Rupa

Berikut dibawah ini merupakan unsur seni rupa, yaitu :

  1. Titik adalah unsur yang paling mendasar dan terkecil dari karya seni.

  2. Garis adalah goresan atau batas dari objek, Ruang, bidang, tekstur, warna, dan sebagainya. garis memiliki dimensi yang cenderung memanjang dan memiliki arah tertentu. Garis juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, vertikal, tipis, horisontal, lurus, gelombang, melengkung, tebal, patah-patah, miring, halus dan lain-lain.

  3. Salah satu karya seni yang terbentuk atau dibentuk dari hubungan beberapa garis disebut dengan bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar, atau dapat juga disebut pipih.

  4. Bentuk dapat ditafsirkan sebagai bangun atau plastis. Bentuknya memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, sehingga bentuknya memiliki isi atau volumenya.

  5. Tekstru adalah sifat permukaan objek. Berdasarkan jenis tekstur yang dibagi menjadi dua jenis tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata sebenarnya memiliki nilai yang sama dengan kandungan dengan penglihatan dan perabaan, sementara Tekstru semu tidak memiliki nilai dan kandungan yang sama dengan penglihatan dan perabaan.

Fungsi Seni Rupa 3 Dimensi

Berikut dibawah ini beberapa fungsi seni rupa 3 dimensi :

  1. Fungsi sebagai sarana hiasan
  2. Fungsi sebagai saran peringatan
  3. Fungsi sebagai sarana komunikasi
  4. Fungsi sebagai sarana rekreasi
  5. Fungsi sebagai sarana religi
  6. Fungsi sebagai sarana artistik

Jenis-Jenis Karya Seni Rupa

Berikut dibawah ini jenis karya seni rupa, yaitu :

  1. Seni rupa murni adalah karya seni bebas dengan fungsi yang lebih berhubungan dengan keindahan fungsi dari pada kepuasan mata saja dan biasanya hanya digunakan sebagai pajangan.
  2. Seni rupa Terapan adalah karya seni yang tidak hanya berfungsi sebagai pameran rumah, tetapi juga berfungsi untuk mengubah kehidupan orang. Seni rupa terapan lebih bergantung pada kegunaan daripada pada keindahannya.

Lihat Juga:   √ Fiksi Adalah

Bahan Karya Seni Rupa 3 Dimensi

  1. Bahan lunak : karton, Kertas, styrofoam.
  2. Bahan liat : Tanah liat, lilin, gips, plastisin.
  3. Bahan keras : batu, Kayu, logam.

Contoh Seni Rupa 3 Dimensi

Berikut dibawah ini beberapa contoh gambar seni rupa 3 dimensi, yaitu :

Demikianlah artikel dari pengajar.co.id yang berjudul Seni Rupa 3 Dimensi – Teknik, Unsur, Bahan, Fungsi dan Contohnya, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat dan lebih menambah wawasan anda.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.

Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik p?at, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.

1.  Teknik Lempeng (Slabing)

Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.

Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda
dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.

2.  Teknik P?at (Pinching)

Teknik p?at (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses p?at dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a.  Ambil segumpal tanah liat plastis.

b.  Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.

c.  Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.

3.  Teknik Pilin (Coiling)

Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel.

4.  Teknik Putar (Throwing)

Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.

Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.

5.  Teknik Cetak Tekan (Press)

Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.

6.  Teknik Cor atau Tuang

Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.