Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari

SAMARINDA, DIO-TV.COM, Sabtu, 16 Juli 2022 - Tari Hudoq adalah tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur.

Mereka mengenakan dedaunan yang dibuat menjadi semacam rumbai-rumbai serta topeng kayu cukup besar menutupi wajah dan kepala.

Ketua Perwakilan Dayak International Organization (DIO) Provinsi Kalimantan Timur, Dr Jiuhardi SE, Sabtu, 16 Juli 2022, mengatakan, tarian hudoq, salah satu jenis religi Suku Dayak di Provinsi Kalimantan Timur.

Tari Hudoq atau Hadoq awalnya memang merupakan tarian dalam rangkaian ritual Suku Dayak Bahau ketika hendak membuka lahan pertanian, atau setelah proses panen.

Tarian ini menjadi sarana penghubung antara roh-roh gaib dengan manusia untuk berkomunikasi dan mengusir roh-roh jahat yang ada di sekeliling mereka; meminta kekuatan.

Kemudian, perlindungan, dan keberhasilan pada usaha pertanian atau perladangan; ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah ruah; pengikat rasa solidaritas dan kebersamaan masyarakat; serta hiburan.

Baca Juga: Tengkorak Manusia Dayak Lereng Bukit Batu di Kalimantan Tengah

Dalam tarian ini penari menggunakan topeng sebagai perwujudan dari hewan atau hama yang dianggap merusak tanaman seperti, tikus, gagak, monyet, dan babi. Ada juga penari yang memakai topeng burung elang yang dianggap sebagai pelindung dan pemelihara hasil panen, serta topeng manusia sebagai simbol para leluhur atau nenek moyang. 

Topeng dibuat dari kayu dengan ukiran dan bentuk yang berbeda satu sama lain sesuai dengan perwujudan yang ingin ditampilkan.


Page 2

Nama Tari Hudoq sendiri diambil dari kata “hudoq” yang artinya menjelma.

Tari Hudoq adalah salah satu tarian suku Dayak yang kental akan nuansa mistis, meski juga bisa menjadi sarana hiburan bagi masyarakat di saat perayaan menanam padi, panen, atau upacara adat lainnya.

Penari Hudoq, menurut Jiuhardi, seluruhnya laki–laki karena dalam rangkaian upacara mereka harus mengelilingi kampung.

Sebagai bentuk permohonan perlindungan agar seluruh warga kampung terhindar dari bencana, dengan mengenakan pakaian dan topeng kayu yang cukup berat.

Jumlah penari tidak terikat jumlah genap atau ganjil, siapapun bisa turut serta dalam tarian Hudoq asalkan memiliki niat yang kuat, kesanggupan fisik, serta kelengkapan tari (pakaian dan topeng).

Ada beberapa pantangan dalam tarian Hudoq, yaitu;

Pertama, penari tidak boleh terkena siraman air saat menari karena akan menyebabkan sakit, dan hanya bisa disembuhkan oleh orang yang telah diberi kemampuan mengobati penyakit di kampung tersebut.

Kedua, setakut apapun penonton tidak boleh memukul penari Hudoq, baik sengaja maupun tidak, karena Hudoq itu sendiri adalah penjelmaan roh dewa sehingga penonton bisa tertulah dan sakit.

Gerakan tari hudoq mengikuti ketukan irama yang mengiringinya, terpola dalam tatanan ritmis suara musik terutama pukulan gendang.

Jika pemusik mengubah pukulan maka otomatis penari juga harus mengubah gerakan.


Page 3

Semua gerakan adalah bentuk eksplorasi dan interpretasi penari tentang simbol karakter dari topeng yang berkaitan dengan fungsi tari Hudoq saat dibawakan.

Sehingga gerakan kaki, kibasan tangan, dan gerakan kepala sangat mendominasi dalam tarian ini. Gerakan tari Hudoq secara keseluruhan terdiri dari Jiak, Jiak Lut, Glek Halu, Kuwai, dan Jiak Dong.

Gerakan Jiak, Jiak Lut, dan Jiak Dong lebih menekankan pada gerakan kaki. Pertama maju sambil menghentakkan kaki, disusul dengan gerakan menghentakkan kaki dengan tumit.

Gerakan ini bermakna untuk mengusir hama penyakit agar tidak menyerang tanaman padi, serta pengharapan kepada roh–roh penghuni tanah agar memberi kesuburan pada ladang hingga hasil panen berlimpah, dan perlindungan bagi warga kampung.

Gerakan Kuwai merupakan gerakan yang paling rumit dengan mengkombinasikan gerakan kaki dan tangan. 

Gerakan melangkah 

Geraknya berulang–ulang, berayun–ayun ke atas dan ke bawah.

Baca Juga: Syakir Nasoha Bohong Kerusuhan Sampit di Indonesia 2001

Gerakan tangan diayunkan sejajar bahu dengan suatu kekuatan ke arah sudut yang berlawanan dengan gerak melangkah.

Gerakan tangan pada saat penari menghentakkan kaki adalah menggelantung mengikuti arah putaran badan.


Page 4

Pola lantai tari Hudoq berupa garis lurus pada awal tarian di saat penari memasuki arena, kemudian membentuk lingkaran hingga tarian berakhir.

Pola lantai melingkar mengandung kekuatan sakral, dan dipercaya dapat mempengaruhi kesuburan pada ladang pertanian serta keselamatan bagi warga kampung.

Pakaian yang dikenakan penari Hudoq adalah baju biasa berlengan panjang lengkap dengan celananya kemudian menggunakan “Hudoq Chum Tai”, yaitu lapisan luar berupa rumbai-rumbai terbuat dari daun pisang yang masih berwarna hijau.

Bagi masyarakat Dayak daun pisang  berwarna hijau melambangkan kesuburan, kesejukan, proses kehidupan yang terus tumbuh dan berkembang, serta harapan mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan dari daun yang hidup.

“Hudoq Chum Tai” harus menutupi seluruh tubuh dari atas hingga ke bawah, dengan tujuan untuk menakut-nakuti dan mengusir hewan serta hama pengganggu. Di bagian kepala penari mengenakan topi yang dihiasi bulu burung Rangkong atau Ruwai.

Topeng yang menyerupai binatang buas menjadi hal mutlak bagi penari Hudoq, didominasi oleh warna merah dan kuning yang dipercaya sebagai warna kesukaan para dewa.

Untuk motif lukisan pada wajah topeng biasanya diberi warna merah sebagai simbol keberanian, hitam simbol keagungan, dan putih yang melambangkan kesucian.

Baca Juga: Dr Drs Adrianus Asia Sidot, M.Si: Solidaritas Dayak Dibutuhkan dalam Pendidikan

Alat musik pengiring terdiri dari dua gong dan satu gendang, yang kehadirannya bukan sekedar mengiringi atau menjadi latar, namun untuk memperkuat karakter dalam mengekspresikan tujuan dari tariannya itu sendiri.

Ritme pukulannya relatif statis dan monoton, tetapi memiliki struktur yang dapat memberikan makna serta kekuatan magis dalam gerakannya.


Page 5

Ini sebagai persembahan untuk alam, permohonan kepada dewa agar hasil panen melimpah, dan terhindar dari hama penyakit.

Riuhnya pukulan gong dan gendang menandakan adanya pelaksanaan upacara, yang secara tidak langsung juga mengundang warga kampung lain untuk datang.

Keriuhan suara musik juga bertujuan untuk mengundang para dewa yang berasal dari sungai, hutan, dan gunung. 

Hunyang Tenangan 

Seiring perkembangan, tari Hudoq tidak hanya ditampilkan saat pelaksanaan upacara adat saja, tetapi juga pada berbagai perayaan budaya masyarakat Kalimantan Timur dengan berbagai modifikasi dan kreativitas dalam pertunjukannya.

Baca Juga: Hate Speech, Dayak Sarawak Tuntut Referendum Keluar Malaysia

Tarian hudoq menceritakan tentang penghormatan orang Dayak kepada bumi dan alam.

Penghormatan yang dilakukan berupa tarian persembahan kepada bumi dan ritual permohonan kepada Yang Maha Kuasa agar hasil pertanian mereka diberikan hasil yang melimpah ruah.

Tarian hudoq dilakukan setiap selesai menugal (menanam padi) di bulan September hingga Oktober setiap tahunnya.

Hudoq merupakan perwujudan paras Roh/Dewa Hunyang Tenangan, dewa pemelihara padi yang diutus oleh penguasa Apo Lagaan (Khayangan) yang bernama Ine Aya’.


Page 6

Kedatangan para roh dewa ke bumi adalah untuk menjawab doa manusia yang sedang melakukan menugal.

Sebuah proses pemberitahuan kepada para leluhur dan dewa di khayangan bahwa suku Dayak akan melakukan penanaman padi, jagung dan tebu di ladang mereka.

Untuk mengharapkan keberkahan dari Dewa, tidak cukup hanya dengan menugal, suku Dayak Mahakam Ulu akan menyiapkan tarian Hudoq yang merupakan warisan turun-menurun di keluarganya.

Tarian Hudoq dilakukan dengan menggunakan topeng. Topeng Hudoq terbuat dari kayu Jelutung dan disisipkan daun-daun pisang yang masih segar untuk menguatkan kesan dewa yang memberkati kehidupan.

Topengnya sendiri benbentuk macam-macam, namun kebanyakan topeng Hudoq akan menyerupai bentuk burung.

Selain menggunakan topeng, para penari menggunakan kostum saat melakukan tarian.

Kostum yang digunakan oleh para penari laki-laki yang berjumlah enam atau delapan orang ini terbuat dari daun pisang yang dibentuk rumbai-rumbai, yang menutupi tubuh penari dari leher sampai kaki.

Penari yang berperan sebagai pemimpin mengenakan kalung serta membawa tongkat yang melambangkan kepemimpinannya.

Baca Juga: Dayak Malaysia Harapkan Keamanan di Borneo Pasca Pembangunan IKN

Gerak tarian tidak memiliki improvisasi tertentu, penari dapat melakukan gerakan apa saja sesuai dengan irama musik, asal dinamis dan penuh tenaga.


Page 7


Page 8

Adahobi, Tari Hudoq merupakan jenis tarian daerah untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Dayak setempat atas kesuburan dan panen yang berlimpah.

Biasanya Tari Hudoq ini akan ditampilkan saat akan pembukaan lahan, menabur benih dan ketika panen karena memang mayoritas sub-etnis Dayak tersebut pekerjaan utamanya berladang.

Tarian ini sebenarnya hampir mirip seperti tari barong dimana para penarinya akan mengenakan kostum dan topeng. Untuk Anda yang penasaran seperti apa sejarah, makna, gerakan dan properti yang digunakan bisa menyimak informasi berikut.

Sejarah Tari Hudoq

Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari
Gambar: https://merahputih.com/

Tari Hudoq merupakan tarian yang berasal dari suku sub-etnis Dayak provinsi Kalimantan Timur yang mencerminkan kehidupan masyarakat setempat dengan konsep tripartrit dan dualismenya.

Secara etimologi, kata “Hudoq” memiliki makna “menjelma“. Maka dari itu para penari akan mengenakan topeng burung yang melambangkan seolah-olah sedang menjelma menjadi burung.

Sedangkan menurut masyarakat setempat (orang Busang, Bahau, Modang, Penihing dan Ao’heng), kata “hudoq” mengacu pada 13 hama yang sering merusak tanamanan sawah dan ladang seperti gagak, tikus, belalang dan lain sebagainya.

Konon suku Dayak percaya bahwa saat musim tanam tiba, roh para leluhunya (Jeliwan Tok Hudoq) akan turun berada di sekeliling mereka untuk mengawasi dan membimbing anak cucunya. Adapun gerakannya dipercaya turun langsung dari kayangan di alam nirwana.

Namun karena wujud mereka yang menyeramkan maka diperintahkan untuk mengenakan kostum samaran menjadi setengah burung.

Dari kisah itulah nama Hudoq sudah sangat melekat di suku Dayak Modang dan Bahau yang mana tarian ini sangat erat hubungannya dengan upacara adat setempat.

Baca juga : Mengenal Tari Kancet Papatai, Simbol Keberanian Pria Suku Dayak

Makna dan Fungsi Tari Hudoq

Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari
Gambar: https://seringjalan.com/

Tari Hudoq memiliki makna atau simbol sebagai tarian upacara adat untuk memohon pada Tuhan supaya hasil panen menjadi lebih berlimpah dan bulirnya menjadi berlipat-lipat sehingga bisa membawa kemakmuran bagi warga suku Dayak.

Selain itu tarian ini juga memiliki fungsi lain seperti :

  • Sarana komunikasi kepada roh leluhur
  • Pengungkap rasa syukur masyarakat setempat
  • Memohon perlindungan
  • Meningkatkan kekompakan dan solidaritas masyarakat
  • Sarana hiburan

Jumlah Penari Tari Hudoq

Dalam sebuah pagelaran tarian hudoq biasanya akan dibawakan oleh 13 penari yang melambangkan 13 dewa perlindungan untuk memelihara tanaman padi.

Namun tarian ini juga bisa ditarikan oleh penari berjumlah ganjil seperti 11, 9, 7 ataupun 5 dengan masing-masing mengenakan topeng berbeda yang akan dibawakan di lapangan terbuka. Sedangkan para penonton akan menyaksikan mengelilingi arena pertunjukan.

Gerakan Tari Hudoq

Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari
Gambar: http://kalimantart.blogspot.com/

Tari Hudoq ini memiliki gerakan unik yang lebih didominasi oleh gerakan kaki dan tangan. Sedangkan badan para penari akan tetap tegak sambil berputar pelan disetiap langkah yang dilakukan.

Secara lebih detail, gerakannya seperti berikut :

1. Gerakan Kaki

Untuk gerakan kaki cukup simpel, penari akan menekuk lututnya secara perlahan, kemudian melakukan gerakan melompat setinggi 30 cm, kemudian kaki menghentak lagi ke bawah sehingga menghasilkan suara.

Ketika mengambil langkah kedepan, kaki akan terangkat menyilang sehingga badan penari akan mengayun ke kiri dan ke kanan.

2. Geraan Kepala

Untuk gerakan kepala cukup dilakukan secara teratur yaitu seperti mengangguk-angguk. Namun apabila penari menggunakan topeng yang mulutnya bisa terbuka dan menutup biasanya akan menambah suara saat pementasan.

3. Gerakan Tangan

Tangan para penari biasanya akan melakukan tepukan ke paha sehingga membuat kostum yang dikenakan berbunyi whuss…..whusss…….

4. Gerakan Memutar

Para penari akan bergerak ke berbagai sudut atau lebih tepatnya 4 sudut berbeda dan pada akhirnya akan kembali ke tengah arena sembari duduk bersila untuk melakukan ritual pemanggilan roh. Adapun pertanda jika roh para leluhur sudah datang maka para penari akan mulai mengangguk-anggukkan kepala, tubuh bergetar, mereka bangkit dan berdiri sebagai pertanda mulai kesurupan.

Setelah itu mereka akan menari seperti semula sampai roh para leluhur itu pergi.

Sementara pola lantai tarian hudoq ini menggunakan pola garis lurus dengan posisi penari berbanjar ke belakang berurutan sehingga membentuk lengkung/lingkaran hingga pertunjukan tersebut berakir.

Penyajian Tari Hudoq

Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari
Gambar: https://putratonyooi.files.wordpress.com/

Dalam bentuk penyajian tari hudoq, nanti akan dipimpin oleh seorang pawang untuk mengumumkan maksud dan tujuan upacara yang dilakukan, di ikuti dengan permohonan supaya roh leluhur mau memasuki para penari.

Kemudian sesaji dipersiapkan, sembari pawang melafalkan mantra yang dihadapkan ke para penari berbusana lengkap

Para penari akan berkumpul ditengah arena, kemudian pawang akan menaburkan beras kuning ke kepala meraka sebagai tanda bahwa ritual akan segera dimulai. Setelah itu para penari akan mulai melakukan gerakan menari beriringan dengan tempo musik yang dibunyikan.

Adapun tangan penari akan mulai melambai-lambai, badan berayun, kaki mereka akan mulai menghentak dan berakir di tengah arena dimana para roh leluhur akan mulai masuk ke tubuh mereka.

Setelah itu para penari akan melakukan gerakan-gerakan dan seorang pawang mulai mengucapkan mantra berisikan agar para roh leluhur ikut menjaga tanaman mereka, dijauhkan dari hama, melindungi penduduk desa dan sebagainya. Setelah selasai pawang akan kembali mendekati mereka dan meminta roh untuk kembali pulang dan keluar dari tubuh para penari. Upacara pun berakhir.

Musik Pengiring Tari Hudoq

Dalam acara upacara ritual tari hudoq biasanya akan di iringi oleh alat music berupa :

Jadi alat musik tersebut seperti gendang kecil yang bisa digenggam dan dilapisi kulit pada salah satu sisinya yang diikat dengan rotan secara kuat.

Mereka akan menyuarakan iringan lagu tradisional khas dayak dengan menggunakan alat music tersebut secara perlahan

Properti Tari Hudoq

Tari hudoq merupakan contoh tari tradisional yang berasal dari
Gambar: https://intisari.grid.id/

Tari Hudoq yang merupakan tarian khas Sub-Dayak, Kalimantan Timur ini biasa dimainkan dengan properti yang unik salah satunya yaitu menggunakan topeng.

Jadi topeng ini melambangkan perwujudan dari hama-hama ladang seperti monyet, babi, gagak, dan tikus. Selain itu topeng tersebut juga merupakan perwujudan dari manusia dan dewa.

Sementara seluruh badan para penari Hudoq akan ditutupi oleh kostum yang terbuat dari kulit pohon dan dihiasi oleh rumbai daun pisang, tapi ada pula yang menggunakan daun kelapa.

Busana tersebut lengkap dengan topi berbulu, tongkat kayu yang dipegang penari di tangan kanan serta biasanya bentuk topeng masing-masing penari itu berbeda.

Fakta Unik Tari Hudoq

Tarian ini memang memiliki keunikan tersendiri, namun dibalik keunikan tersebut ada beberapa fakta dibaliknya yang perlu Anda ketahui seperti :

  • Ditampilkan ketika akan mengadakan pembukaan lahan pertanian
  • Ditampilkan dimalam ke sepuluh sewaktu upacara Nabeeq Rau
  • Masing-masing penari mengenakan topeng yang berbeda-beda
  • Baju hijau penari melambangkan kesejukan dan kesuburan
  • Tari Hudoq dilaksanakan setiap bulan September – Oktober

Jadi itulah pembahasan mengenai tari hudoq khas Suku Sub-Dayak, Kalimantan Utara yang memiliki kekuatan magis tersendiri. Biasanya tarian ini akan melibatkan roh para leluhur untuk ikut serta dalam ritual upacara yang dilakukan untuk meminta perlindungan dan meminta hasil panen yang berlimpah.