Sifat suatu individu yang ditentukan oleh gen disebut sifat

Jakarta -

Pernahkah detikers merasa ada kemiripan ciri-ciri fisik dengan orang tuamu? Bagaimana hal itu dapat terjadi? Ternyata hal tersebut dipengaruhi oleh keberadaan gen yang mewariskan sifat kepada keturunannya.

Gen pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat, Thomas Hunt Morgan. Morgan mengatakan bahwa substansi hereditas-pewarisan sifat- yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom.

Pengertian Gen

Gen adalah materi genetik yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu. Unit terkecil materi genetik ini terdapat dalam setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu melalui pembentukan polipeptida. Gen berukuran antara 4 - 8 m (mikron), dilansir dari modul Biologi Kelas XII karya Susi Nurul Fitri.

Gen juga berperan sebagai pengendali sifat pada organisme. Dalam hal ini, gen memegang peranan penting dalam proses pewarisan sifat. Beberapa sifat yang diwariskan antara lain warna kulit, bentuk mata, bentuk rambut, atau beberapa jenis penyakit tertentu. Proses pewarisan sifat dari orang tua (induk) ke anaknya disebut hereditas.

Sifat Gen

Merangkum dari Modul IPA Kelas IX yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, gen memiliki sifat-sifat, sebagai berikut:

1. Mengandung informasi genetik.2. Masing-masing gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.3. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi.4. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.

5. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.

Simbol Gen

Dilansir dari berbagai sumber, berikut simbol gen dari masing-masing jenisnya:

1. Gen Dominan

Gen dominan adalah gen yang dapat menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawa muncul pada individu. Gen dominan disimbolkan dengan dengan huruf kapital, seperti A dan W.

2. Gen Resesif

Gen resesif adalah gen yang tertutupi oleh gen dominan sehingga sifat yang dibawanya tidak muncul pada keturunannya. Gen resesif ditulis dengan huruf kecil, contohnya a dan w.

3. Gen Heterozigot

Gen heterozigot adalah perpaduan dua gen dari sel sperma dan sel telur. Gen heterozigot disimbolkan dengan dua huruf yang terdiri dari satu huruf kapital dan satu huruf kecil, contohnya Aa dan Ww.

4. Gen Homozigot Dominan

Gen homozigot dominan adalah perpaduan dua gen dominan dari sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Gen homozigot dominan disimbolkan dengan dua huruf kapital, seperti AA dan WW.

5. Gen Homozigot Resesif

Gen homozigot resesif adalah hasil perpaduan dua gen resesif dari dua sel kelamin. Simbol gen homozigot resesif adalah dua huruf kecil, contohnya aa dan ww.

6. Kromosom Homolog

Kromosom homolog adalah kromosom yang berasal dari induk betina yang berbentuk serupa dengan kromosom dari induk jantan.

7. Fenotipe

Fenotipe merupakan sifat-sifat keturunan yang dapat dilihat secara langsung. Contohnya adalah tinggi, rendah, warna, dan bentuk.

8. Genotipe

Genotipe adalah sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat. Seperti simbol AA, Aa, dan aa.

Fungsi Gen

Berikut fungsi gen sebagai materi hereditas:

1. Gen berfungsi sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom.2. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.

3. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan

Contoh Gen

Contoh pewarisan sifat atau hereditas dapat dilihat dari ciri-ciri fisik sebagai berikut:

1. Warna rambut2. Warna kulit3. Bentuk hidung4. Jenis rambut5. Warna mata6. Bentuk wajah

7. Tinggi badan

Nah, itulah pengertian gen, sifat, simbol, fungsi, dan contohnya yang menjadi alasan mengapa kita bisa mirip dengan orang tua kita. Sudah terjawab ya, detikers!

Simak Video "Update Terkini Kasus Robot Trading DNA Pro"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)

Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotipe dan lingkungan serta interaksi keduanya.

Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotipe adalah sesuatu yang dapat dilihat/diamati/diukur, sesuatu sifat atau karakter. Dalam tingkatan ini, contoh fenotipe misalnya warna mata, berat badan, atau ketahanan terhadap suatu penyakit tertentu. Pada tingkat biokimiawi, fenotipe dapat berupa kandungan substansi kimiawi tertentu di dalam tubuh. Misal, kadar gula darah atau kandungan protein dalam beras. Pada taraf molekular, fenotipe dapat berupa jumlah RNA yang diproduksi atau terdeteksinya pita DNA atau RNA pada elektroforesis.

Fenotipe ditentukan sebagian oleh genotipe individu, sebagian oleh lingkungan tempat individu itu hidup, waktu, dan, pada sejumlah sifat, interaksi antara genotipe dan lingkungan. Waktu biasanya digolongkan sebagai aspek lingkungan (hidup) pula. Ide ini biasa ditulis sebagai

P = G + E + GE,

dengan P berarti fenotipe, G berarti genotipe, E berarti lingkungan, dan GE berarti interaksi antara genotipe dan lingkungan bersama-sama (yang berbeda dari pengaruh G dan E sendiri-sendiri.

Pengamatan fenotipe dapat sederhana (masalnya warna bunga) atau sangat rumit hingga memerlukan alat dan metode khusus. Namun, karena ekspresi genetik suatu genotipe bertahap dari tingkat molekular hingga tingkat individu, sering kali ditemukan keterkaitan antara sejumlah fenotipe dalam berbagai tingkatan yang berbeda-beda.

Fenotipe, khususnya yang bersifat kuantitatif, sering kali diatur oleh banyak gen. Cabang genetika yang membahas sifat-sifat dengan tabiat seperti ini dikenal sebagai genetika kuantitatif. Genetika merupakan ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari individu induk kepada keturunannya.

Lihat pula

  • Genetika
  • Genotipe
Sifat suatu individu yang ditentukan oleh gen disebut sifat

Artikel bertopik genetika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fenotipe&oldid=19109315"

Sifat suatu individu yang ditentukan oleh gen disebut sifat
Ilustrasi kacang polong. ©Shutterstock.com/MaraZe

Merdeka.com - Sejak Gregor Mendel melakukan eksperimen pemuliaan seleksi buatan dengan tanaman kacang polongnya, dan memahami bagaimana sifat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, genetika telah menjadi bidang biologi yang penting.

Genetika sering digunakan sebagai cara untuk menjelaskan evolusi, bahkan kala Charles Darwin tidak mengetahui cara kerjanya ketika ia pertama kali mengemukakan Teori Evolusi yang asli.

Seiring waktu, ketika masyarakat mengembangkan lebih banyak teknologi, perkawinan evolusi dan genetika menjadi jelas. Sekarang, bidang Genetika adalah bagian yang sangat penting dari Sintesis Modern Teori Evolusi.

Ketika studi tentang pewarisan berkembang melampaui tujuh sifat yang awalnya diperiksa Mendel dan juga termasuk organisme selain tanaman kacang polong, ahli biologi mulai memperhatikan berbagai hubungan antara alel, kode untuk sifat yang sama. Interaksi alel ini tidak hanya resesif atau dominan, dan mereka sangat memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana genotip mengarah ke fenotip.

Berikut lebih jelasnya pengertian genotip dan fenotip dalam pewarisan sifat beserta contohnya dilansir dari ThoughtCo:

2 dari 3 halaman

Sifat suatu individu yang ditentukan oleh gen disebut sifat

© boldsky.com

Untuk memahami bagaimana genetika berperan dalam evolusi, penting untuk mengetahui definisi yang benar dari terminologi genetika dasar. Dua istilah yang akan digunakan berulang kali adalah genotip dan fenotip. Meskipun kedua istilah tersebut berkaitan dengan sifat-sifat yang ditunjukkan oleh individu, ada perbedaan dalam artinya.

Pengertian genotip

Kata genotip berasal dari bahasa Yunani “genos” yang artinya “lahir” dan “typos” yang berarti “tanda”. Meskipun keseluruhan kata "genotip" tidak secara tepat berarti "tanda lahir" seperti yang kita pikirkan tentang frasa tersebut, hal itu berkaitan dengan genetika seseorang sejak lahir.

Genotip adalah komposisi atau susunan genetik yang sebenarnya dari suatu organisme. Kebanyakan gen terdiri dari dua atau lebih alel yang berbeda, atau bentuk suatu sifat.
Alel adalah salah satu dari dua atau lebih versi gen. Seorang individu mewarisi dua alel untuk setiap gen, satu dari setiap orang tua.

Jika kedua alel itu sama, individu tersebut homozigot untuk gen tersebut. Jika alelnya berbeda, individu tersebut heterozigot. Meskipun istilah alel awalnya digunakan untuk menggambarkan variasi di antara gen, sekarang istilah alel juga mengacu pada variasi di antara sekuens DNA non-coding.

Gen itu kemudian mengekspresikan sifat apa pun yang dominan pada pasangan tersebut. Itu juga bisa menunjukkan pencampuran dari ciri-ciri tersebut atau menunjukkan kedua ciri secara setara, tergantung pada karakteristik mana yang dikodekannya. Kombinasi kedua alel tersebut merupakan genotip suatu organisme.

Genotip seringkali dilambangkan dengan dua huruf. Alel dominan akan dilambangkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif diwakili dengan huruf yang sama, tetapi hanya dalam bentuk huruf kecil.

Misalnya, ketika Gregor Mendel melakukan eksperimennya dengan tanaman kacang polong, dia melihat bunganya berwarna ungu (sifat dominan) atau putih (sifat resesif). Tanaman kacang ungu mungkin memiliki genotip PP atau Pp. Tanaman kacang polong berbunga putih akan memiliki genotip pp.

3 dari 3 halaman

Sifat yang ditunjukkan akibat pengkodean dalam genotip disebut fenotip. Fenotip adalah ciri fisik aktual yang ditunjukkan oleh organisme.

Pada tanaman kacang polong, seperti pada contoh di atas, jika alel dominan bunga ungu terdapat dalam genotip, maka fenotipnya adalah ungu. Bahkan jika genotip memiliki satu alel warna ungu dan satu alel warna putih resesif, fenotip tersebut tetaplah bunga ungu. Alel ungu yang dominan akan menutupi alel putih resesif dalam kasus ini.

Hubungan Antara Keduanya

Genotip individu menentukan fenotip. Namun, tidak selalu mungkin untuk mengetahui genotip hanya dengan melihat fenotip. Dengan menggunakan contoh tanaman kacang polong berbunga ungu di atas, tidak ada cara untuk mengetahui dengan melihat satu tanaman apakah genotip tersebut terdiri dari dua alel ungu dominan atau satu alel ungu dominan dan satu alel putih resesif.

Dalam kasus tersebut, kedua fenotip akan menunjukkan bunga ungu. Untuk mengetahui genotip yang sebenarnya, riwayat keluarga dapat diperiksa atau dapat dikawinkan dalam uji silang dengan tumbuhan berbunga putih, dan keturunannya dapat menunjukkan apakah ia memiliki alel resesif tersembunyi atau tidak.

Jika persilangan uji menghasilkan keturunan resesif, genotip bunga induk harus heterozigot atau memiliki satu alel dominan dan satu alel resesif.

[amd]