Sebutkan dua latihan daya tahan untuk melatih daya tahan jantung

21 Juni 2019

Latihan Fisik Mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM)


Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat  dicegah dengan latihan fisik yang dapat meningkatkan daya tahan jantung dan pembuluh darah.
Yaitu merupakan kemampuan jantung dan pembuluh darah menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Bentuknya latihan aerobik, seperti jalan kaki, jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang.

Tahukah kamu? Jantung kamu terbuat dari otot. Dan seperti halnya otot, jantung kamu akan menjadi lebih kuat dan sehat dengan gaya hidup yang lebih aktif. Belum menerapkan olahraga ke dalam keseharian kamu? Tak ada kata terlambat untuk memulai berolahraga. Dan kamu pun tidak perlu jadi atlet untuk bisa merasakan manfaat olahraga. Bahkan hanya dengan berjalan cepat selama 30 menit sehari, sudah ada manfaat yang bisa dirasakan tubuh dan jantung kamu.

Bicara soal olahraga dan kesehatan jantung, kamu tahu kan kalau mereka yang tidak berolahraga bisa dua kali lebih berisiko terkena penyakit jantung daripada mereka yang aktif. Kenapa bisa begitu? Olahraga secara teratur bisa membakar kalori, menurunkan tekanan darah, mengurangi LDL atau kolesterol jahat dan di saat bersamaan juga meningkatkan kolesterol baik atau HDL kamu. Semua itu, membuat jantung kamu lebih sehat.

//www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3396114/


Untungnya, latihan kardio relatif mudah dan murah, lho. Tipe latihan ini tidak memerlukan banyak ruang atau peralatan. Dengan sedikit kreativitas, kamu dapat menyusun rutinitas kebugaran dengan berbagai latihan kardio. Ada banyak cara yang menyenangkan dan kreatif untuk melakukannya. Di bawah ini adalah beberapa latihan kardio yang dapat kamu lakukan kapan saja, di mana saja.


1. Lompat Tali

Melalui latihan ini, kamu bisa membakar sekitar 220 kalori dalam 20 menit. Bentuk latihan kardio ini dapat dilakukan hampir di mana saja. Lakukan sebanyak 150 menit dalam seminggu untuk meraup manfaat baik buat tubuh dan jantung sehat.

//www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/aha-recs-for-physical-activity-in-adults


2. Berenang

Selain baik untuk menjaga kebugaran jantung, berenang dapat membantu melepas stres dan menurunkan suhu tubuh akibat tekanan darah yang meningkat, melatih pernapasan, sekaligus melatih fleksibilitas dengan bergerak bebas di air. Rutin berenang juga mampu melancarkan peredaran darah, memperdalam kapasitas paru-paru dan membakar kalori.


3. Bersepeda

Bersepeda adalah kegiatan melatih jantung yang menyenangkan, apalagi jika kamu melakukannya bersama teman atau pasangan kamu. Sambil mengeksplorasi beberapa area dan menikmati udara segar, aktivitas ini bisa jadi cara seru untuk membakar kalori, melancarkan peredaran darah dan melatih detak jantung.


4. Aerobik

Gerakan aerobik tergolong cepat juga intens, wajar jika tak semua orang tertarik melakukan olahraraga ini. Tapi tahukah kamu? Gerakan cepat dan intens itulah yang bikin olahraga ini mampu membakar banyak kalori. Latihan zumba misalnya, bisa membakar kalori antara 300 - 600 kalori dalam satu jam (tergantung berat dan intensitas latihan). Yay! Artinya, semakin sering dilakukan, semakin banyak pula kalori yang dibakar. Dan mencapai berat badan ideal merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit jantung.

5. Jalan Cepat dan Berlari

Sederhana dan dapat dilakukan di mana saja, tak heran jika kegiatan ini banyak digemari. Tak cuma itu, berlari memiliki khasiat baik untuk melatih jantung, seperti melancarkan peredaran darah dan membakar kalori serta menurunkan kolesterol. Melalui aktivitas ini juga, detak jantung cepat menyesuaikan dengan seberapa cepat gerakan yang kamu lakukan. Inilah yang disebut dengan olahraga jantung!

6. Menari

Tenang saja! Kamu tak perlu menjadi ahli tari untuk melakukan kegiatan ini. Cukup nyalakan lagu yang kamu sukai, sebaiknya pilih musik berirama cepat, dan menarilah sesuka hati mengikuti beat-nya. Dan ya, tak sekadar menghasilkan keringat dan membuang kalori, gerakan ini pun masuk dalam kategori latihan kardio yang baik dilakukan untuk melepas stres sekaligus menjaga kesehatan jantung.

7. Tinju

Jika dilakukan secara teratur, manfaat tinju sebagai cara yang efektif untuk menurunkan berat badan dapat kamu rasakan. Rata-rata, 30 menit sampai satu jam latihan tinju dapat menghabiskan hingga 200-400 kalori. Selain itu, olahraga tinju juga dapat meningkatkan kebugaran jantung dan paru. Bila kamu latihan rutin, detak jantung akan semakin teratur dan paru-paru akan lebih efektif untuk mengambil napas. Dalam jangka panjang, hal ini membuat tubuh semakin bugar.


8. Jumping Jacks

Latihan jumping jack sangat bermanfaat untuk meningkatkan detak jantung, menyalurkan lebih banyak oksigen dalam darah yang menuju ke otot, dan juga meningkatkan aliran darah. Seiring dengan semakin meningkatnya detak jantung saat melakukan latihan, maka pembakaran kalori dalam tubuh pun juga akan meningkat. Hal ini berujung pada pembakaran lemak berlebih dalam tubuh secara efisien. Dalam 10 menit jumping jacks, kamu sudah bisa membakar 100 kalori lho.

Nah, itulah beberapa jenis latihan kardio yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung! Agar bisa bebas bergerak aktif, pastikan otot, tulang dan sendi mendapatkan asupan gizi yang cukup. Kamu bisa memenuhi kebutuhannya dengan rutin konsumsi susu Anlene Gold Plus. Kandungan nutrisi Movemax di dalamnya akan mendukung kebaikan tulang, sendi dan otot. Formula tambahan Beatplus juga akan membantu menjaga kesehatan jantungmu saat berolahraga. Tak hanya itu, Anlene Gold Plus juga dilengkapi kombinasi zat gizi yang unik dengan kandungan serat tinggi (oat dan inulin), kalium, vitamin (B9) dan B12, serta tidak mengandung gula tambahan, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan memiliki kandungan indeks glikemik rendah. Jadi, tak ada alasan untuk mulai rajin berolahraga ya!

Ilustrasi olahraga, semangat, motivasi, inspirasi. (Photo by Andrea Piacquadio from Pexels)

Bola.com, Jakarta - Daya tahan merupakan kemampuan tubuh melakukan aktivitas dalam waktu yang lama. Kemampuan untuk melakukan gerak dalam jangka waktu lama kira-kira 30 menit.

Dalam bahasa Inggris, daya tahan disebut 'endurance'. Daya tahan terbagi menjadi dua jenis, yaitu daya tahan jantung dan paru-paru, serta daya tahan otot.

Daya tahan jantung dan paru paru berhubungan dengan kinerja otot jantung dan organ paru-paru, terutama dalam melaksanakan tugasnya selama beraktifitas.

Sedangkan daya tahan otot berhubungan dengan jumlah besaran beban maksimal yang mampu diangkat dalam sekali waktu oleh kelompok otot tubuh tertentu.

Untuk meningkatkan daya tahan, bisa dilakukan dengan latihan. Ada banyak latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam latihan untuk meningkatkan daya tahan, seperti dilansir dari laman emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (14/10/2021).

Video aksi undang tawa yang tak terduga dari Asisten Pelatih Arema Cronus, Kuncoro, saat latihan fitness

Ilustrasi berolahraga lari. Credit: pexels.com/Nappy

1. Lari Lintas Alam

Lari lintas alam merupakan satu di antara nomor lari jarak jauh yang dilakukan di alam terbuka. Dalam praktiknnya, lari lintas alam bisa dilakukan di beberapa tempat, seperti jalan raya, pegunungan, pemukiman, atau hutan.

Teknik lari lintas alam memiliki dasar yang sama dengan teknik lari jarak jauh (maraton). Jarak tempuh dan waktu berlari harus dapat terukur dengan baik sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka penambahan beban atau kualitas latihan.

2. Fartlek

Fartlek atau biasa disebut speed play merupakan satu di antara bentuk latihan untuk peningkatan daya tahan. Latihan ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat, cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.

Ilustrasi olahraga di gym. | unsplash.com/@yellowteapot

3. Lari 400 Meter

Lari termasuk gerak dasar yang mudah dilakukan. Menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan berlari 400 m. Cara melakukannya juga tidak sulit. Perhatikan cara melakukan lari 400 m berikut ini:

a. Memulai lari dengan langkah biasa.

b. Latihan ini boleh diselingi jalan jika tidak mampu.

c. Lakukan latihan ini sampai mencapai jarak 400 meter.

d. Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai jarak 400 m.

4. Naik Turun Bangku

Alat yang diperlukan untuk gerak naik turun bangku adalah bangku. Pilihlah bangku yang tidak terlalu tinggi. Gerakan naik turun bangku bisa dilakukan sebagai berikut:

a. Bangku diletakkan di atas lantai.

b. Anak berdiri di depan bangku.

c. Kemudian, anak mulai naik ke atas bangku dan turun lagi.

d. Selanjutnya, naik lagi dan turun lagi.

e. Lakukan gerakan naik turun bangku sesuai kemampuan.

Ilustrasi berolahraga. (dok. Unsplash.com/Tomasz Woźniak @huckster)

5. Circuit Training

Circuit training adalah latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu.

Tujuan dari circuit training pada dasarnya adalah mengombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.

Circuit training dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau menggunakan mesin untuk latihan beban. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam circuit training adalah sebagai berikut.

  1. Jarak yang ditempuh
  2. Bobot atau beban latihan
  3. Variasi berat dan ringan antarpos
  4. Keterlibatan otot (otot besar, otot kecil, otot badan atas, otot badan bawah)
  5. Waktu melakukan gerakan atau latihan
  6. Komponen fisik yang dilatih (misalnya kecepatan atau kelincahan)
  7. Jumlah pengulangan latihan.

Berikut ini bentuk latihan circuit training dengan tujuan pos.

  • Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali (skipping) selama 40 detik.
  • Pos 2 lari bolak-balik (suttle run) dengan jarak 5 meter sebanyak delapan kali.
  • Pos 3 push up sebanyak 20 kali.
  • Pos 4 sit up sebanyak 30 kali.
  • Pos 5 back up sebanyak 30 kali.
  • Pos 6 squat jump sebanyak 30 kali.
  • Pos 7 squat thrust sebanyak 30 kali.

6. Interval Training

Interval training adalah bentuk latihan dengan memerlukan beberapa faktor-faktor. Berikut beberapa faktornya:

a. Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200, 400, atau 800 meter bergantung kemampuan.

b. Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter sebanyak lima kali.

c. Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari (detik/menit).

d. Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan, jogging, senam ringan, dan mengatur napas.

Sumber: Kemdikbud

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA