Sebutkan contoh dari mata uang soft currency? minimal 4.

Dalam dunia sistem ekonomi istilah Valuta Asing memang sering sekali kita dengar, lantas sebenarnya apa itu valuta asing? dan apa saja fungsinya bagi perekonomian global, dan bagaimana cara perhitungannya ?

Valuta Asing memiliki peran besar dalam perdagangan internasional, baik sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak, maupun Negara.

Pengertian Valuta Asing

Valuta Asing merupakan sebuah alat pembayaran yang sering digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Tidak semua mata uang asing dapat digunakan sebagai alat transaksi perdagangan internasional, tetapi harus melakukan penukaran terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional.

Selain itu, ada pengertian seperti Kurs Valuta Asing, Kurs Valuta Asing secara umum diartikan sebagai harga suatu mata uang asing jika dipertukarkan dengan mata uang lainya ( mata uang dalam negeri atau mata uang negara lainya ).

Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran transaksi keuangan dan perdagangan internasional disebut Hard Currency, yaitu mata uang yang nilainya kuat terhadap mata uang lain. Contoh mata uang Hard Currency adalah adalah mata uang dari negara-negara maju, yaitu Dolar dari negara Amerika, Yen Jepang dan euro.

Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut Soft Currency. Jenis mata uang Soft Currency yaitu, Rupiah dari Negara Indonesia, Kyat dari Myanmar, Kina dari Papua Nugini, dan masih banyak yang lainya.

Baca juga : Instrumen Kebijakan Moneter, Penjelasan Lengkap dan Contohnya

Fungsi Valuta Asing

Jika kita lihat dari pengertian di atas, maka fungsinya dapat diartikan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Namun jika kita rinci lebih dalam mengenai valuta asing memiliki fungsi lain, yaitu sebagai berikut :

a. Valuta Asing Sebagai Alat Tukar Internasiaonal

Fungsi pertama, sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang dilakukan sebagai alat untuk pertukaran barang.

b. Alat Pengendali Kurs

Fungsi yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan, contohnya, dengan adanya pertukaran kurs Rupiah ke Dolar, maka dapat diketahui apakah nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin turun. Dengan pengelolaan tingkat pengguna suatu valuta asing tersebut, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah.

c. Alat memperlancar perdagangan internasional

Dengan adanya Valuta Asing, membuat seluruh negara dapat lebih mudah melakukan jual beli tanpa terkendala masalah penggunaan mata uang.

d. Sebagai alat pembayaran internasional

Valuta asing mempunyai fungsi sebagai alat untuk pembayaran pada utang-piutang dari suatu negara ke negara lain.

Perhitungan Kurs Valuta Asing

Ada pun cara bagaimana menghitungnya, mari simak penjelasan soal dibawah ini :

Pada situasi Wabah Corona, Abdul mendapatkan pekerjaan keluar negeri yaitu mencari berita seputar keadaan di Negara Korea. Abdul mendapatkan biaya perjalanan sebesar Rp. 60.000.000.

Pada saat itu, nilai tukar yang berlaku pada Negara Korea tersebut adalah :kurs jual Rp.10.000 per Won ₩1

kurs beli Rp. 9.000 per Won ₩1

Jadi,perhitungan tersebut berapa jumlah pendapatan yang diterima Abdul dalam nilai Won?

pada saat penukaran uang rupiah ke won, perhitungan yang digunakan yaitu Kurs jual dalam bentuk Won yaitu sebagai berikut : Rp. 60.000.000 : Rp.10.000 = Won₩ 6.000. Pada saat di Korea, Abdul menggunakan uangnya sebesar Won ₩4.000. setelah kepulangannya di Jakarta, Abdul menukar sisa uangnya dengan Rupiah, dan Kurs jual yg berlaku pada saat itu Rp.11.000 per Won₩1, sedangkan

Kurs beli Rp. 9.500 per Won₩1.

Berapa jumlah uang rupiah yang diterima Abdul?

sisa perhitungan uang abdul yang digunakan pada saat itu Won ₩ 6.000 – Won ₩ 4.000 = Won₩ 2.000.

Maka, perhitungan yang digunakan abdul menggunakan Kurs beli sisa uangnya yaitu sebesar Won₩ 2.000 x Rp.9.500 = Rp.19.000.000

Dengan adanya Valuta Asing perdagangan internasional semakin mudah untuk dijangkau. Apa lagi ditambah dengan perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi perdagangan antar negara. Apabila tidak ada mungkin saja perdagangan internasional dapat terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.

Untuk memudahkan Anda dalam menjangkau setiap pembukuan bahkan laporan keuangan Anda pada saat melakukan perdagangan internasional, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi Harmony. Dengan Harmony Smart Accounting Solution anda dapat dengan rutin mencatat dan mengevaluasi pengeluaran pada bisnis Anda dengan sistem berbasis Cloud Technology, sehingga siapa saja dapat menggunakan sistem Harmony termasuk Anda. Gunakan sekarang juga, Anda dapat mendaftar
30 Hari Coba Gratis dengan klik disini.

Hard currency biasanya digunakan untuk menyebut mata uang dari negara industri kuat, dan diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran untuk barang dan jasa.

Kriteria lain, hard currency harus berasal dari negara dengan kondisi politik dan ekonomi yang stabil, dengan dolar AS dan pound Inggris sebagai beberapa contohnya.

Hard currency diperkirakan akan tetap relatif stabil selama periode waktu singkat dan bersifat sangat likuid di pasar forex.

Delapan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia adalah dolar AS (USD), euro Eropa (EUR), yen Jepang (JPY), pound Inggris (GBP), franc Swiss (CHF), dolar Kanada (CAD), dolar Australia/Selandia Baru dolar (AUD/NZD) dan rand Afrika Selatan (ZAR).

Dolar AS dianggap sebagai mata uang cadangan devisa dunia karena digunakan dalam 70% transaksi perdagangan internasional.

Semua mata uang tersebut dipercaya oleh investor dan bisnis internasional karena tidak rentan terhadap depresiasi atau apresiasi dramatis.

Depresiasi mata uang suatu negara terjadi akibat peningkatan jumlah uang beredar atau hilangnya kepercayaan pada kemampuan dalam mempertahankan nilainya, baik karena masalah ekonomi, keuangan atau pemerintahan.

Nilai mata uang sebagian besar didasarkan pada fundamental ekonomi seperti produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja.

Contoh Kasus Hard Currency

Dalam kelompok hard currency, dolar Kanada dan dolar Australia dianggap peka terhadap harga komoditas tetapi keduanya lebih tahan terhadap penurunan nilai dibanding negara lain yang jauh lebih tergantung pada komoditas.

Sebagai contoh, jatuhnya harga energi pada tahun 2014 mengguncang pasar Australia dan Kanada, tetapi jauh lebih menghancurkan rubel Rusia.

Jadi, penyusutan nilai mata uang suatu negara biasanya merupakan akibat dari peningkatan jumlah uang beredar atau akibat hilangnya kepercayaan pada kemampuan suatu mata uang mempertahankan nilainya karena kekhawatiran ekonomi, finansial atau pemerintahan.

Contoh mencolok dari mata uang tidak stabil atau soft currency adalah peso Argentina, yang pada 2015, kehilangan 34,6% dari nilainya terhadap dolar, membuatnya sangat tidak menarik bagi investor asing.

Kesimpulan

  • Hard currency bertindak sebagai penyimpan nilai/kekayaan likuid dan instrumen yang aman ketika mata uang domestik (contoh: rupiah) dalam kondisi tidak stabil.
  • Hard currency adalah mata uang dari negara-negara dengan ekonomi dan sistem politik stabil.
  • Kebalikan dari hard currency adalah soft currency.

TRIBUNJOGJA.COM - Tidak semua negara memiliki mata uang yang kuat dan memiliki nilai yang stabil, beberapa di antaranya sangat murah dan jauh di bawah dolar Amerika.

Bahkan, di dalamnya ada mata uang Indonesia yang ternyata juga menjadi salah satu mata uang paling lemah di dunia.

Namun, angka tersebut dihitung berdasarkan nilai dolar AS saat ini, dan negara-negara dengan mata uang yang mengalami hiperinflasi seperti Venezuela, Zimbabwe dan Afrika Tengah tidak termasuk di dalamnya.

Melansir pada Fxssi.com berikut ini nilai mata uang terlemah di dunia dari nomor 1 hingga 10 :

1. Riyal, Iran

 Fxssi

Mata uang Iran adalah mata uang terlemah di dunia mata uangnya yang ditulis dengan IRR.

Satu dolar AS setara dengan 44.200 riyal, sedangkan denominasi tertinggi Riyal Iran adalah 100 ribu setara dengan 2,26 USD.

2. Dong, Vietnam

Dong berada di urutan berikutnya, di antara mata uang terlemah di dunia, hal ini akibat perang Vietnam pada masa lalu.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Tags:

Dalam dunia sistem ekonomi istilah Valuta Asing memang sering sekali kita dengar, lantas sebenarnya apa itu valuta asing? dan apa saja fungsinya bagi perekonomian global, dan bagaimana cara perhitungannya ?

Valuta Asing memiliki peran besar dalam perdagangan internasional, baik sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak, maupun Negara.

Pengertian Valuta Asing

Valuta Asing merupakan sebuah alat pembayaran yang sering digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Tidak semua mata uang asing dapat digunakan sebagai alat transaksi perdagangan internasional, tetapi harus melakukan penukaran terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional.

Selain itu, ada pengertian seperti Kurs Valuta Asing, Kurs Valuta Asing secara umum diartikan sebagai harga suatu mata uang asing jika dipertukarkan dengan mata uang lainya ( mata uang dalam negeri atau mata uang negara lainya ).

Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran transaksi keuangan dan perdagangan internasional disebut Hard Currency, yaitu mata uang yang nilainya kuat terhadap mata uang lain. Contoh mata uang Hard Currency adalah adalah mata uang dari negara-negara maju, yaitu Dolar dari negara Amerika, Yen Jepang dan euro.

Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut Soft Currency. Jenis mata uang Soft Currency yaitu, Rupiah dari Negara Indonesia, Kyat dari Myanmar, Kina dari Papua Nugini, dan masih banyak yang lainya.

Baca juga : Instrumen Kebijakan Moneter, Penjelasan Lengkap dan Contohnya

Fungsi Valuta Asing

Jika kita lihat dari pengertian di atas, maka fungsinya dapat diartikan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. Namun jika kita rinci lebih dalam mengenai valuta asing memiliki fungsi lain, yaitu sebagai berikut :

a. Valuta Asing Sebagai Alat Tukar Internasiaonal

Fungsi pertama, sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang dilakukan sebagai alat untuk pertukaran barang.

b. Alat Pengendali Kurs

Fungsi yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan, contohnya, dengan adanya pertukaran kurs Rupiah ke Dolar, maka dapat diketahui apakah nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin turun. Dengan pengelolaan tingkat pengguna suatu valuta asing tersebut, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah.

c. Alat memperlancar perdagangan internasional

Dengan adanya Valuta Asing, membuat seluruh negara dapat lebih mudah melakukan jual beli tanpa terkendala masalah penggunaan mata uang.

d. Sebagai alat pembayaran internasional

Valuta asing mempunyai fungsi sebagai alat untuk pembayaran pada utang-piutang dari suatu negara ke negara lain.

Perhitungan Kurs Valuta Asing

Ada pun cara bagaimana menghitungnya, mari simak penjelasan soal dibawah ini :

Pada situasi Wabah Corona, Abdul mendapatkan pekerjaan keluar negeri yaitu mencari berita seputar keadaan di Negara Korea. Abdul mendapatkan biaya perjalanan sebesar Rp. 60.000.000.

Pada saat itu, nilai tukar yang berlaku pada Negara Korea tersebut adalah :kurs jual Rp.10.000 per Won ₩1

kurs beli Rp. 9.000 per Won ₩1

Jadi,perhitungan tersebut berapa jumlah pendapatan yang diterima Abdul dalam nilai Won?

pada saat penukaran uang rupiah ke won, perhitungan yang digunakan yaitu Kurs jual dalam bentuk Won yaitu sebagai berikut : Rp. 60.000.000 : Rp.10.000 = Won₩ 6.000. Pada saat di Korea, Abdul menggunakan uangnya sebesar Won ₩4.000. setelah kepulangannya di Jakarta, Abdul menukar sisa uangnya dengan Rupiah, dan Kurs jual yg berlaku pada saat itu Rp.11.000 per Won₩1, sedangkan

Kurs beli Rp. 9.500 per Won₩1.

Berapa jumlah uang rupiah yang diterima Abdul?

sisa perhitungan uang abdul yang digunakan pada saat itu Won ₩ 6.000 – Won ₩ 4.000 = Won₩ 2.000.

Maka, perhitungan yang digunakan abdul menggunakan Kurs beli sisa uangnya yaitu sebesar Won₩ 2.000 x Rp.9.500 = Rp.19.000.000

Dengan adanya Valuta Asing perdagangan internasional semakin mudah untuk dijangkau. Apa lagi ditambah dengan perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi perdagangan antar negara. Apabila tidak ada mungkin saja perdagangan internasional dapat terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.

Untuk memudahkan Anda dalam menjangkau setiap pembukuan bahkan laporan keuangan Anda pada saat melakukan perdagangan internasional, Anda bisa menggunakan Software Akuntansi Harmony. Dengan Harmony Smart Accounting Solution anda dapat dengan rutin mencatat dan mengevaluasi pengeluaran pada bisnis Anda dengan sistem berbasis Cloud Technology, sehingga siapa saja dapat menggunakan sistem Harmony termasuk Anda. Gunakan sekarang juga, Anda dapat mendaftar
30 Hari Coba Gratis dengan klik disini.

Bingung mau melakukan apa selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau selama masa pandemi virus corona ini? Yang jelas, gunakan waktu Anda untuk belajar hal baru, seperti belajar trading yang tercatat malah makin diminati oleh berbagai kalangan di saat banyak orang harus #dirumahaja, salah satunya adalah trading forex.

Anda pasti sudah paham bahwa forex merupakan kepanjangan dari foreign exchange yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia sebagai valuta asing (valas). Secara garis besar, valuta asing atau forex merupakan suatu konversi mata uang suatu negara ke negara lain. Dalam ekonomi bebas, mata uang suatu negara dinilai menurut hukum supply dan demand (persediaan dan permintaan). Sederhananya, nilai mata uang dapat dipatok atau dikonversikan ke mata uang negara lain. 

Valuta asing penting karena merupakan alat pembayaran yang sah dalam perdagangan Internasional di mana negara-negara yang melakukan jual beli menginginkan pembayaran atas barang yang dijual kepada negara lain dengan menggunakan mata uang negaranya. Selain itu, bisa juga menggunakan mata uang negara lain yang telah ditentukan sebagai standar, misalnya Dollar Amerika, Yen Jepang dan sebagainya.

Ada dua istilah mata uang yang kita kenal, yaitu hard currency dan soft currency.

Apa itu hard currency?

  • Hard currency atau disebut juga sebagai strong currency mengacu pada uang yang dikeluarkan oleh suatu negara yang stabil secara enomoi dan politik.
  • Diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran barang dan jasa yang mungkin malah lebih disukai daripada mata uang domestik negara tersebut. 
  • Mata uang yang termasuk dalam hard currency sering mengalami apresiasi atau kenaikan nilai jika dibandingkan dengan mata uang lainnya.
  • Yang masuk dalam hard currency adalah Poundsterling (Inggris), Dollar AS (Amerika Serikat), Yen (Jepang), Deutchsmark (Jerman), Franc (Perancis) dan lain sebagainya.
  • Hard currency diharapkan relatif tetap stabil dalam waktu singkat dan menjadi sangat likuid di pasar valas.
  • Mata uang yang paling dapat diperdagangkan di dunia adalah dolar AS (USD), Euro Eropa (EUR), Yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Franc Swiss (CHF), dolar Kanada (CAD) dan dolar Australia (AUD). Semua mata uang ini memiliki kepercayaan investor dan bisnis internasional karena mereka umumnya tidak rentan terhadap depresiasi atau apresiasi yang dramatis.
  • Dolar AS menonjol dibanding mata uang lainnya karena memiliki status sebagai mata uang cadangan devisa dunia. Inilah mengapa banyak transaksis internasional dilakukan dalam dolar AS.
  • Jika mata uang suatu negara mulai melemah, warganya akan mulai memegang dolar AS dan mata uang safe-haven lainnya untuk melindungi kekayaan mereka. 

Apa itu soft currency?

  • Soft currency merupakan mata uang dengan nilai yang berfluktuasi, terutama lebih rendah, sebagai akibat dari ketidakpastian politik atau ekonomi negara.
  • Akibat ketidakstabilan mata uang ini, para pedagang valuta asing cenderung menghindarinya. Di pasar keuangan, para peserta sering menyebutnya sebagai "weak currency’.
  • Mata uang dari sebagian besar negara berkembang dianggap sebagai soft currency. Seringkali, pemerintah dari negara berkembang ini menetapkan nilai tukar tinggi yang tidak realistis, lalu mematok mata uang mereka ke mata uang seperti dolar AS.
  • Soft currency lebih tidak stabil karena sifat alaminya yang mendorong pergerakan serta kurangnya likuiditas.
  • Soft currency tidak mungkin dipegang leh bank sentral sebagai cadangan devisa, tidak seperti pada dolar AS, euro (EUR) dan Yen Jepang. 
  • Contoh soft currency adalah dolar Zimbabwe dan bolivar Venezuela. Zimbabe dan Venezuela telah mengalami ketidakstabilan politik dan juga hiperinflasi yang menyebabkan devaluasi tajam pada mata uangnya dan pencetakan uang kertas berdenominasi tinggi.

Happy trading!

Video yang berhubungan