Sebutkan ciri-ciri kebahasaan teks naratif

Oleh: Ervina, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Jambi

KOMPAS.com - Narrative text merupakan salah satu jenis bahasa Inggris berupa cerita. Narrative text adalah teks yang berisi cerita fiksi (khayalan), seperti cerita rakyat, legenda, dan dongeng.

Melansir Cambridge Dictionary, narrative adalah cerita atau deskripsi dari serangkaian peristiwa. Maka, narrative text juga berisi serangkaian peristiwa.

Struktur dari narrative text adalah orientation, complication, dan resolution. Tujuan dari penulisan narrative text adalah untuk menghibur pembaca atau pendengar cerita.

Struktur isi narrative text (generic structure)

Struktur isi dari narrative text adalah:

Pengenalan tokoh cerita, latar atau setting di mana cerita berlangsung.

Permasalahan yang muncul di dalam alur cerita.

Penyelesaian masalah di dalam cerita.

Nilai moral yang terkandung di dalam cerita.

Baca juga: Report Text: Cara Menulis Teks Laporan dalam Bahasa Inggris

Unsur kebahasaan narrative text (unsur kebahasaan)

Unsur kebahasaan yang terdapat dalam narrative text, antara lain:

  • Menggunakan simple past tense (keterangan waktu lampau)

Ditandai dengan penggunaan to be: was/were, dan penggunaan kata kerja ke dua (verb 2)

  • Menggunakan adverb of Time (keterangan waktu)

Bentuk keterangan waktu yang digunakan seperti once upon a time, one day, one sunny afternoon, dan lain-lain.

  • Menggunakan direct speech (ungkapan langsung)

Ungkapan langsung biasanya ditandai dengan tanda kutip. Kalimat dalam tanda kutip digunakan untuk mempertegas alur cerita agar terlihat lebih nyata.

  • Menggunakan specific character (tokoh khusus)

Setiap narrative text memiliki karakter atau tokoh yang membangun cerita.

Baca juga: Spoof Text: Pengertian, Struktur, dan Karakteristiknya

Contoh narrative text 

Beberapa contoh narrative text, yaitu: 

Contoh pertama

TWO WISE GOATS

One day, there were two goats lived in a small village. The village has a river with a narrow bridge over it. People used the bridge to cross over the river.

One sunny afternoon, the two goats wanted to cross from opposite directions. The goats met in the middle of the bridge. The bridge was too narrow.  There was no space for them to pass. They waited but neither of them moved away. The white goat shouted to the other, “You must go back since I am older and stronger than you”. The brown goat refused and said “I am stronger. You are old and will take a lot of time to cross the bridge”. 

Soon their argument turned into a fight. The brown goat struck the other goat with his horns. The white goat was shocked. He thought that if they continued fighting then they would fall off the bridge and drown. Suddenly the white goat shouted out “stop! if we fight we will fall into the river and drown, instead I shall lie down and you may walk over me”.

The wise white goat then laid down on the bridge and the brown goat walked carefully over him, so they finally passed each other and were on their way.

(Suatu hari, ada dua ekor kambing yang tinggal di sebuah desa kecil. Desa ini memiliki sungai dengan jembatan sempit di atasnya. Orang-orang menggunakan jembatan untuk menyeberangi sungai.

Suatu sore yang cerah, kedua kambing itu ingin menyeberang dari arah yang berlawanan. Kambing-kambing itu bertemu di tengah jembatan. Jembatan itu terlalu sempit. Tidak ada ruang bagi mereka untuk lewat. Mereka menunggu tapi tak satu pun dari mereka pindah. Kambing putih berteriak kepada yang lain, “Kamu harus kembali karena aku lebih tua dan lebih kuat darimu”. Kambing coklat menolak dan berkata, “Saya lebih kuat. Anda sudah tua dan akan membutuhkan banyak waktu untuk menyeberangi jembatan”.

Segera pertengkaran mereka berubah menjadi perkelahian. Kambing coklat memukul kambing lain dengan tanduknya. Kambing putih itu kaget. Dia berpikir bahwa jika mereka terus bertarung maka mereka akan jatuh dari jembatan dan tenggelam. Tiba-tiba kambing putih itu berteriak “berhenti! jika kita melawan kita akan jatuh ke sungai dan tenggelam, sebaliknya saya akan berbaring dan Anda mungkin berjalan di atas saya”.

Kambing putih yang bijaksana kemudian berbaring di jembatan dan kambing coklat berjalan dengan hati-hati di atasnya, sehingga mereka akhirnya berpapasan dan melanjutkan perjalanan.)

Baca juga: Ciri-ciri dan Struktur Descriptive Text

Contoh dua

THE ANT AND THE DOVE

One day, there was an ant who lived next to the river. He walked to the riverside to drink some water. But, he fell into the water and almost died, he screamed out “help.. help me!”. At the moment, a dove saw the ant and he wanted to save him. He threw a leaf to the river to safe the ant. The ant thankful to the dove “thank you so much for saving my life”, then the dove flew away.

Unfortunately, a hunter saw the dove, and he wanted to shot him. Lucky, the ant saw the hunter, and knew that the dove was in danger. So, the ant bite the hunter’s foot to save the dove, “ouch, my foot. It’s so hurt!”. Suddenly, the hunter dropped his gun because of the pain.

The dove heard the hunter’s screamed, soon he flew away safely. He wanted to thank the ant for saving his life, “thank you, you also safe my life”. The ant and the dove smiled and thankful for each other.

(Suatu hari, ada seekor semut yang tinggal di sebelah sungai. Dia berjalan ke tepi sungai untuk minum air. Tapi, dia jatuh ke air dan hampir mati, dia berteriak "tolong..tolong aku!". Pada saat itu, seekor merpati melihat semut dan dia ingin menyelamatkannya. Dia melemparkan daun ke sungai untuk menyelamatkan semut. Semut berterima kasih kepada merpati “terima kasih banyak telah menyelamatkan hidupku”, lalu merpati itu terbang menjauh.

Sayangnya, seorang pemburu melihat merpati itu, dan dia ingin menembaknya. Beruntung, semut melihat pemburu, dan tahu bahwa merpati dalam bahaya. Jadi, semut menggigit kaki pemburu untuk menyelamatkan merpati, “Aduh, kakiku. Sakit sekali!”. Tiba-tiba, pemburu itu menjatuhkan senjatanya karena kesakitan.

Merpati mendengar teriakan pemburu, tak lama kemudian ia terbang dengan selamat. Dia ingin berterima kasih kepada semut karena telah menyelamatkan hidupnya, "terima kasih, kamu juga menyelamatkan hidupku". Semut dan merpati saling tersenyum dan berterima kasih.)

Baca juga: Analytical Exposition Text: Definition, Structure, Language Features

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

SeputarIlmu.Com - Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Narrative Text.

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Narrative Text? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

Sebutkan ciri-ciri kebahasaan teks naratif

Pengertian Narrative Text

Narrative Text merupakan salah satu bentuk teks cerita, dan cerita yang ditulis ini biasanya tidak akan dialami oleh penulis sendiri melainkan berupa sebuah imaginasi atau legenda.

Jadi walaupun sama-sama cerita Narrative Text yang mempunyai perbedaan yang sangat jelas dengan Recount text.

Narrative Text ini juga ialah salah satu jenis Text yang menceritakan sebuah peristiwa yang imajinaatif (Khayalan) secara urut atau sistematis dan berfungsi untuk dapat menghibur para pembaca.

Tujuan Narrative Text

Tujuan utama dari sebuah text narative yakni untuk dapat menghibur dan menarik minat pembaca (to amuse or to can entertain the reader).

Dengan bisa menyajikan sebuah plot atau cerita atau sebuah peristiwa yang memiliki awalan pada sebuah masalah yang kemudian juga menimbulkan sebuah konflik dan akhirnya pada akhir cerita ada resolusinya atau akhir yang bahagia atau bahkan yang menyedihkan.

Jenis-Jenis Narrative Text

1. Folklore atau Folktale (Cerita Rakyat)

Cerita rakyat atau folktale yakni salah satu jenis cerita kepercayaan yang telah lama yang ada dalam masyarakat.

Cerita ini berasal dari para nenek moyang dan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Cerita rakyat ini masih terus diceritakan hingga kini.

2. Legend (Legenda)

Legend (legenda) yakni sebuah cerita yang sudah lama tersebar luas di masyarakat dan dapat diyakini sebagai sebuah sejarah atau dipercaya sebagai sesuatu hal yang benar terjadi di masa lalu, umumnya dipercaya karena adanya sebua bukti peninggalan yang masih tersisa.

3. Myth (Mitos)

Mitos ialah salah satu cerita yang berhubungan dengan hal gaib, yang menceritakan asal usul suatu kebudayaan, yang biasanya dihubungkan dengan para makhluk gaib seperti dewa dan sebagainya.

4. Fable (Fabel)

Fabel yaitu sebuah cerita yang menggunakan para tokoh hewan di dalamnya. Tujuan fabel ialah untuk dapat menghibur para pembaca saja, disamping itu fabel juga mengandung berbagai nilai moral yang ingin disampaikan, misalnya sikap tolong menolong dan lain-lain.

5. Short Story (Cerita Pendek)

Short story atau cerita pendek ialah salah satu jenis dari cerita yang bersifat fiktif atau hanya berupa khayalan. Siapapun bisa membuat cerita dalam sebuah bentuk short story ini karena berasal dari berbagai hasil imajinasi seseorang.

Generic Structure of Narrative Text

1. Orientation

Orientation merupakan salah satu bagian pertama dari Narrative Text yang terletak pada awal cerita atau di paragraf pertama. Fungsi dari Orientation ialah untuk dapat memperkenalkan kepada para pembaca atau pendengar mengenai berbagai karakter dari cerita narasi, waktu, dan setting dari cerita tersebut.

Bagian Orientation ini biasanya dapat ditulis singkat dan dapat menjawab pertanyaan Who? (siapa?), What? (apa?), Where? (dimana?), atau When? (kapan?).

Dengan menjawab 2 pertanyaan dari beberapa pertanyaan tersebut, misalkan Who? (siapa?) dan Where? (dimana?), bagian Orientation dari sebuah cerita yang sudah dapat terbentuk.

2. Complication

Complication merupakan salah satu bagian yang selanjutnya dari Narrative Text. Bagian ini merupakan sebuah bagian yang ditunggu oleh para pembaca dan pendengar karena pada bagian inilah sebuah masalah dalam cerita timbul sehingga dapat membuat cerita narasi (Narrative Text) tersebut menjadi lebih menarik untuk mudah dibaca dan tidak membosankan.

Dalam membuat Narrative Text, para penulis juga boleh memberikan satu masalah atau lebih dalam bagian ini sehingga dapat membuat teks tersebut lebih menarik. Biasanya, sebuah masalah yang timbul pada bagian ini melibatkan berbagai karakter utama dari teks tersebut.

Masalah yang timbul dapat dibedakan menjadi beberapa sebagai berikut :

  • Natural Conflict
    Yaitu pada sebuah permasalahan yang timbul karena pelaku cerita berhadapan dengan kekuatan alam.
  • Social Conflict
    Yaitu salah satu permasalahan yang sudah timbul karena para pelaku itu saling berhadapan. Mereka bertemu pada waktu yang sama juga dengan berbeda kepentingan.
  • Psychological Conflict
    Yaitu sebuah permasalahan yang sudah timbul ketika pelaku cerita itu berhadapan dengan dirinya sendiri. Pertentangan antara sebuah nilai baik dan buruk, antara sifat yang rakus dan tenggang rasa.

3. Resolution

Resolution merupakan salah satu bagian selanjutnya setelah Complication. Pada bagian Resolution ini, masalah - masalah yang terdapat pada salah satu bagian Complication yang mulai diselesaikan dengan adanya berbagai solusi.

Solusi untuk dapat mengatasi atau mengakhiri masalah tersebut tidak akan selalu baik dan bahagia, terkadang ada solusi yang buruk dan menyedihkan.

Selain itu, ada juga solusi untuk dapat mengatasi masalah yang tidak mengakhiri masalah tersebut secara tuntas hingga akhir cerita tersebut yang menggantung sehingga membuat para pembaca lebih penasaran. Hal tersebut bertujuan untuk dapat mempertahankan sebuah minat para pembaca akan cerita tersebut.

4. Re-orientation

Re-orientation merupakan salah satu bagian terakhir dari Narrative text dan biasanya berada di akhir cerita atau di paragraf terakhir.

Re-orientation ini juga merupakan sebuah pilihan yang artinya para penulis yang ingin membuat Narrative Text ini boleh menggunakan bagian Re-orientation atau pun tidak.

Pada bagian ini biasanya berisi berbagai pesan - pesan bermanfaat bagi para pembaca terkait dengan cerita tersebut. Pesan-pesan tersebut dapat berupa sebuah pesan moral, atau pun pengajaran dari sang penulis.

5. Coda

Coda yaitu sebuah perubahan yang sudah terjadi pada tokoh dan pelajaran atau sebuah nilai moral yang bisa diambil dalam cerita. Coda ini juga memiliki sifat yang sama seperti re-orientation yaitu bersifat sebagai opsional.

Ciri-Ciri Narrative Text

  • Menggunakan sebuah Action Verb dalam bentuk Past Tenses.
  • Menggunakan Noun yang tertentu untuk sebagai kata ganti orang.
  • Menggunakan Adjective yang akan membentuk Noun Phrase.
  • Menggunakan Conjunction untuk dapat mengurutkan berbagai kejadian-kejadian.

Unsur Kebahasaan Narrative Text

  • Noun (Kata Benda) digunakan untuk salah satu kata ganti orang, hewan, atau benda dalam cerita. Contohnya yaitu : stepmother, the dwarfs, carriage, dan lain-lain.
  • Past Tense (Kata Kerja Lampau) dalam narative text ini menggunakan kata kerja lampau (verb 2). Contohnya yakni : knew, got, gave, dan lain-lain.
  • Time Connective ialah salah satu kata penghubung waktu guna mengurutkan sebuah kejadian. Contohnya ialah : after, after that, before, dan lain-lain.
  • Action Verbs merupakan sebuah kata kerja yang menunjukan berbagai peristiwa atau kegiatan. Contohnya yakni : stayed, climbed, wrote, dan lain-lain.
  • Saying and Thinking Verb merupakan salah satu kata kerja yang menunjukan sebuah pelaporan atau ujaran. Contohnya yakni : said, told, thought, dan lain sebagainya.

Contoh Jenis Narrative Text

1. Narrative Text in Fables (Cerita Binatang)

  • The story of ugly duckling
  • The story of monkey and crocodile
  • The story of rabbit and bear

2. Narrative Text in Stories of Man VS Animal

  • The story of the smartest parrot
  • The story of woodcutter and the king of the mice
  • The story of cap seller and the monkeys

3. Narrative Text in Love Stories

  • Love story of Romeo and Juliet
  • Love story of Antony and Cleopatra
  • Love story of Naruto and Hinata

4. Narrative Text in the Legends

  • The legend of Toba Lake
  • The legend of Sura and Baya
  • The legend of Tangkuban Perahu

5. Narrative Text tentang Cerita Rakyat Lainnya

  • The story of Malin Kundang
  • The story of farmer and a box
  • The story Arabian princes
  • The story of a kite

Contoh Narrative Text

The Cap Seller and The Monkeys

Once, a cap seller was passing through a jungle. He was very tired and needed to rest. Then, he stopped and spread a cloth under a tree. He placed his bag full of caps near him and lay down with his cap on his head.

The cap seller had a sound sleep for one hour. When he got up, the first thing he did was to look into his bag. He was startled when he found all his caps were not there.

When he looked up the sky, he was very surprised to see monkeys sitting on the branches of a tree, each of the monkeys is wearing a cap of on its head. They had evidently done it to imitate him.

He decided to get his caps back by making a humble request to the monkeys. In return, the monkeys only made faces of him. When he begun to make gesture, the monkeys also imitated him.

At last he found a clever idea. Monkeys are a great imitator, he thought. So he took off his own cap and threw it down on the ground.

And as he had expected, all the monkeys took off the caps and threw the caps down on the ground. Quickly, he stood up and collected the caps, put them back into his bag and went away.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Narrative Text : Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Generic Structure, Kebahasaan & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :

  • Spoof Text
  • Review Text
  • Report Text
  • Recount Text
  • Procedure Text