Sebagai pelajar apa saja yang dapat kalian lakukan untuk meningkatkan peluang penerapan pancasila

Pada abad ke-21 ini perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Perkembangan ini juga tentunya sampai di Indonesia dan membantu setiap aktivitas masyarakat Indonesia setiap hari. Namun, kemajuan bangsa Indonesia tidak hanya tergantung pada perkembangan teknologi yang mungkin lebih didominasi oleh pihak luar, tetapi kemajuan Indonesia sangat tergantung pada generasi muda, generasi emas. Dibalik kesuksesan generasi muda, tidak baik jika tidak dilengkapi dengan karakter yang baik pula. Oleh karena itu, sejak dini guru harus mendidik siswa supaya memiliki karakter pelajar pancasila. Lantas bagaimana cara membiasakan siswa agar memiliki karakter pelajar pancasila?

Sebelum membahas tentang bagaimana cara menumbuhkan karakter pelajar pancasila pada siswa, kita harus tahu terlebih tahu apa sih yang dimaksud dengan karakter pelajar pancasila dan ciri-cirinya?

Ciri-ciri Pelajar Pancasila

Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai Pancasila. Adapun enam ciri utama dari pelajar Pancasila yaitu sebagai berikut.

1. Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia yang memiliki akhlak mulia serta memahami ajaran agamanya dan menerapkan pemahaman tersebut ke dalam kehidupannya sehari-hari. Adapun elemen kunci dari sikap beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia yaitu sebagai berikut:

- Akhlak beragama

- Akhlak pribadi

- Akhlak kepada manusia

- Akhlak kepada alam

- Akhklak bernegara

2. Berkebinekaan Global

Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia yang mampu mempertahankan budaya para leluhur, lokalitas dan identitas bangsa. Namun, mereka juga mampu berpikiran terbuka dan mau berinteraksi dengan budaya lain. Dengan adanya sikap tersebut, pelajar Indonesia bisa belajar saling menghargai. Adapun elemen kunci dari berkebinekaan global yaitu sebagai berikut:

- Mengenal dan menghargai budaya

- Memiliki kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama

- Refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalamaan kebinekaan

3. Mau Begotong Royong

Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia yang memiliki kemampuan bergotong royong. Kemampuan bergotong royong merupakan kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan secara bersama-sama. Dengan bergotong royong, kegiatan atau pekerjaan tersebut akan jauh lebih ringan dan dapat diselesaikan dengan cepat dan memperoleh hasil yang maksimal. Adapun  elemen kunci dari gotong royong yaitu sebagai berikut:

- Kolaborasi

- Kepedulian

- Berbagi

4. Kritis dalam Berpikir

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang berpikir secara kritis, di mana mereka bisa berpikir dan bernalar secara objektif dan mampu memproses informasi dengan baik. Selain itu, pelajar Pancasila adalah pelajar yang membangun keterkaitan antar informasi, menganalisis informasi tersebut. serta mengevaluasi dan mendapatkan kesimpulan dari informasi yang diterima. Beberapa elemen kunci dari berpikir kritis, yaitu sebagai berikut:

- Memperoleh dan memproses informasi

- Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemikiran

- Merefleksi pemikiran dan proses berpikir

- Mengambil keputusan

5. Mandiri

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang memiliki sikap mandiri, mau bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Dalam hal ini pelajar bertanggung jawab terhadap prosesnya dalam belajar dan hasil belajarnya. Adapun elemen kunci dari sikap mandiri yaitu sebagai berikut:

- Kesadaran akan diri dan situasi yang sedang dihadapi

- Regulasi diri

6. Kreatif

Pelajar Pancasila adalah pelajar yang bisa bersikap kreatif dan mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, dan bermanfaat bagi setiap orang. Adapun elemen kunci dari sikap kreatif yaitu sebagai berikut:

- Menghasilkan gagasan yang orisinal

- Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

Adapun cara membiasakan siswa agar memiliki karakter pelajar pancasila yang harus Anda ketahui yaitu sebagai berikut:

1. Mengenalkan Ajaran Agama pada Anak Sejak Dini

Seseorang yang pintar tidak akan ada artinya jika agamanya rendah. Begitu pula dengan salah satu karakter dari pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah seorang pelajar yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, orang tua dan guru sudah seharusnya mengenalkan ajaran agama kepada anak sejak dini.

Maksudnya bukan berarti seorang anak tidak mengenal agamanya sedari kecil, tetapi lebih mendalami ajaran agama tersebut, supaya mereka tidak sesat dan bisa berpikir secara positif serta tidak termakan nafsu duniawi. Apabila kita melihat lingkungan sekitar, Anda bisa melihat bahwa tidak jarang anak-anak yang masih duduk di jenjang SD sudah merokok, mencuri dan melakukan hal-hal tidak terpuji lainnya. Oleh karena itu, untuk menghindari dari risiko anak terjerumus dalam langkah yang salah, maka Anda harus menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak.

2. Menanamkan Sikap Bertanggung Jawab

Sikap bertanggung jawab tidak semudah kita dalam mengucapkannya. Bahkan bisa dikatakan bahwa orang yang sudah dewasa pun tidak jarang sikapnya jauh dari kata bertanggung jawab. Oleh karena itu, dengan adanya suatu rancangan terbaru dari pemerintah, yaitu dalam menciptakan pelajar Pancasila, maka Anda dan guru harus berperan aktif dalam mewujudkan program tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan menanamkan sikap bertanggung jawab. Anda bisa memulainya dengan mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, tugas-tugas sekolahnya dan mau bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya selama ini.

3. Mengajak Anak untuk Berdiskusi

Untuk melatih sikap berpikir kritis anak, Anda harus mengikutsertakan mereka ke dalam ruang diskusi. Dengan adanya diskusi-diskusi rutin, mereka akan terbiasa dengan sistem tanya jawab dan bertukar pendapat. Selain dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak, kegiatan berdiskusi juga dapat melatih rasa percaya diri mereka untuk tampil di depan umum.

4. Mengajak Anak untuk Mengenal Lingkungan Sekitarnya

Tidak semua orang mengenal lingkungan sekitar rumahnya, terutama untuk dekat dengan masyarakat setempat. Dengan mengenal lingkungan dan kenal dengan masyarakat setempat, anak-anak memiliki peluang untuk tergabung dalam suatu komunitas masyarakat dan lebih mengenal banyak kepribadian orang lain. Dengan begitu, anak bisa belajar untuk saling menghargai, menghormati dan bergotong royong.

5. Bersikap Tegas

Bersikap tegaslah kepada siswa saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Dengan sikap tegas tersebut, anak-anak Anda akan bisa mengerti bahwa Anda memiliki andil yang besar dalam menuntun dan membimbing mereka dalam mendapatkan cita-cita. Tidak jarang, pada saat ini kita akan menemukan seorang anak yang tidak takut dan hormat sama sekali kepada gurunya. Mengapa? Karena guru tersebut tidak mampu bersikap tegas dan akhirnya siswa pun bersikap semena-mena. Namun, bersikap tegas di sini bukan berarti mau bermain kasar ya.

6. Mengajak Anak untuk Membuat Kreativitas

Kreatif adalah bakat yang dimiliki anak sejak lahir. Namun, mampu melakukan hal yang kreatif bisa diasah jika seseorang memiliki niat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengajak anak-anak untuk membuat suatu kreativitas. Misalnya seperti berkebun, melakukan proyek dan mendekorasi kelas.

7. Tidak Memanjakan Siswa

Memanjakan anak bukanlah sebuah kesalahan. Namun, akan menjadi masalah ketika Anda melakukannya secara berlebihan. Pernahkah kita berpikir bahwa sikap orang tua yang berlebihan adalah faktor utama dari tidak mandirinya seorang anak? Nah, bisa saja itu benar. Mengapa? Jika Anda selalu turut ikut campur dengan keputusan, pilihan dan rencana hidup anak, maka mereka tidak memiliki peluang untuk bisa mandiri dalam menentukan rencana-rencana hidupnya. Mereka akan tumbuh sebagai seorang anak yang selalu bergantung dengan keputusan orang tuanya. Nah, apabila orang tua memilih untuk tidak memanjakan siswa secara berlebihan, maka Anda pun harus bersikap demikian. Memanjakan di sini bisa seperti tidak memberikan tugas karena siswa mengeluh capai dan hal lain sebagainya.

Demikianlah penjelasan mengenai karakter pelajar Pancasila beserta beberapa cara membiasakan siswa agar memiliki karakter pelajar pancasila cara membiasakan siswa agar memiliki karakter pelajar pancasila yang harus Anda ketahui. Nilai-nilai Pancasila memiliki nilai penting dalam membentuk karakter seseorang, dan itu adalah salah satu tujuan dari pendidikan yang ada di Indonesia saat ini, yaitu menciptakan generasi muda dengan karakter pelajar Pancasila.


Berikut adalah soal mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Kelas 10 SMA/SMK materi Peluang dan Tantangan Penerapan Pancasila lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:

  1. Saat era digital seperti sekarang ini, bagaimana peluang Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan pelajar seperti kalian?
  2. Selain itu, apa saja yang menjadi tantangan bagi para pelajar dalam menerapkan Pancasila pada era digital seperti saat ini?
Kunci Jawaban

1. Saat era digital seperti sekarang ini, peluang Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan pelajar, yaitu dengan bantuan teknologi informasi, kita dapat mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila ke seantero dunia dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, praktik kehidupan kita yang berlandaskan Pancasila juga dapat menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa di dunia.

Contohnya, Indonesia dikenal dengan bangsa yang sangat beragam. Ada banyak suku, ras, bahasa, dan agama/kepercayaan di Indonesia. Namun, di tengah keragaman tersebut, bangsa Indonesia tetap dapat hidup rukun dan damai. Tradisi-tradisi yang menunjukkan persaudaraan, kerukunan dan kedamaian yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia dapat menjadi bahan kampanye kepada dunia tentang kerukunan dalam kebinekaan yang dapat disebarluaskan melalui teknologi informasi melalui berbagai bentuk media sosial.

2. Yang menjadi tantangan bagi para pelajar dalam menerapkan Pancasila pada era digital seperti saat ini, yaitu para pelajar dapat terpengaruh hal-hal buruk dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan tradisi kita. Karena teknologi informasi pula, hoaks dan ujaran kebencian menyebar sangat masif di media sosial. Tak jarang, informasi yang kita terima bukan saja tidak benar tetapi juga seringkali merugikan.

Dengan teknologi informasi pula, ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dapat menyebar dengan cepat dan tentu berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa. Ide-ide yang mengarah kepada radikalisme dan terorisme bertebaran di jagat maya dan dapat mempengaruhi kita. Dengan teknologi informasi, narkoba juga dapat menyebar dengan cepat hingga ke desa dan perkampungan.