Rangkuman tentang iman kepada Nabi dan Rasul

Kumpulan Ringkasan Materi Kelas 11 SMA/MA Pendidikan Agama Islam (PAI) Bab 7 Tentang Rasul-Rasul Kekasih Allah SWT. cgtrend.blogspot.com, Berikut rangkuman terkait penjelasan maupun pembahasan :

  1. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
  2. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
  3. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
  4. Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Rangkuman tentang iman kepada Nabi dan Rasul


RANGKUMAN BAB 7 RASUL-RASUL KEKASIH ALLAH SWT UNTUK MATERI KELAS 11 SMA PAI (PENDIDIKAN AGAMA ISLAM)

Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Nabi Rasul Manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya. Manusia pilihan Allah yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup. Mengimani rasul-rasul Allah merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita wajib menerima ajaran yang dibawa rasul-rasul Allah Swt tersebut.

Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.

Rasul sebagai utusan Allah SWT memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.

1. Sifat Wajib

Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu seperti berikut.
  • As-shidiq. As-shiddiq, artinya adalah rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim AS kepada bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat, jauhilah.
  • Al-Amanah. Al-Amanah, artinya adalah rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh AS mendustakan apa yang dibawa olehnya. Allah SWT pun menegaskan bahwa Nuh AS adalah orang yang terpercaya (amanah).
  • At-Tablig. At-Tabligh, artinya adalah rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satupun ayat yang disembunyikan Nabi Muhammad SAW dan tidak disampaikan kepada umatnya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang wahyu yang tidak terdapat dalam al-Qur’an, Ali pun menegaskan bahwa: “Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.”
  • Al-Fathonah. Al-Fathonah, artinya adalah rasul memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketika terjadi perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok memaksakan kehendak untuk meletakkan al-Hajar al-Aswad (batu hitam) di atas Ka’bah. Rasulullah SAW lalu menengahi dengan cara semua kelompok yang bersengketa agar memegang ujung kain yang dibawa nya. Kemudian, Nabi meletak kan batu itu di tengahnya, dan mereka semua mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah saw.

2. Sifat Mustahil

Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat mustahil ini lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut.
  • Al-Kizzib. Al-Kizzib, artinya adalah mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan rasul tidak pernah bohong atau dusta.
  • Al-Khianah. Al-Khianah, artinya adalah mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya pasti dilaksanakan.
  • Al-Kitman. Al-Kitman, artinya adalah mustahil rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia terima dari Allah Swt. pasti ia sampaikan kepada umatnya.
  • Al-Baladah. Al-Baladah, artinya adalah mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasulullah saw. tidak bisa membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.

3. Sifat jaiz

Selain rasul memiliki sifat wajib dan juga lawannya, yaitu sifat mustahil, rasul juga memiliki sifat jaiz. Akan tetapi sifat jaiz rasul dengan sifat jaiz Allah SWT sangat berbeda. Rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut:
  1. Ishmaturrasµl. Ishmaturrasµl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. Oleh karena itu, seorang Rasul selalu siaga dalam menghadapi tantangan dan tugas apa pun.
  2. Iltizamurrasµl. Iltizamurrasµl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah SWT meskipun untuk menjalankan perintah Allah harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.

Para rasul dipilih oleh Allah SWT dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara tugas-tugas rasul itu sebagai berikut:
  1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
  2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
  3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
  4. Menunjukkan jalan yang lurus.
  5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
  6. Sebagai hujjah bagi manusia.

Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Pentingnya orang Islam beriman kepada rasul bukan tanpa alasan. Selain karena diperintahkan oleh Allah Swt., juga ada manfaat dan hikmah yang dapat diambil dari beriman kepada rasul. Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul, yaitu seperti berikut.
  • Makin sempurna imannya.
  • Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
  • Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
  • Memiliki teladan dalam hidupnya.
  • Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
  • Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya.
Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul, yaitu seperti berikut.
  • Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah SWT yang disampaikan rasul-Nya).
  • Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
  • Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya. Orang-orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang-orang yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain. Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh lebih terhormat daripada karena belas kasihan dan pertolongan orang lain.
  • Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
  • Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi. Usaha-usaha itu, contohnya seperti berikut:
    1. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
    2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
    3. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi, kedokteran, perdagangan, industri, transportasi, dan ekonomi. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai bekal dalam beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia.
  • Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna..

SOAL RANGKUMAN RINGKASAN MATERI KELAS 11 SMA PAI BAB 7 RASUL-RASUL KEKASIH ALLAH DAN JAWABANNYA

CONTOH SOAL

1. Apa itu Pengertian Rasul Allah SWT.! 2. Apa itu Pengertian Nabi Allah SWT.! 3. Jelaskan perbedaan nabi dan rasul! 4. Apakah nabi mempunyai sifat sebagaimana manusia? jelaskan pendapatmu! 5. Sebutkan nabi-nabi yang bergelar "ulul azmi"! 6. Sebutkan hikmah iman kepada rasul! 7. Apa yang kamu ketahui tentang nabi muhammad SAW?

JAWABAN SOAL

1. Rasul Allah adalah Utusan Allah SWT. Dalam Pengertian utusan ini adalah orang-orang yang menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umat manusia. 2. Pengertian Nabi Allah SWT adalah seorang hamba Allah yang Allah berikan wahyu untuk diamalkan oleh dirinya sendiri. 3. Perbedaan antara Nabi dan Rasul diantaranya :
  • Rasul menerima wahyu guna disampaikan kepada segenap umat, sedangkan Nabi menerima wahyu untuk dirinya sendiri.
  • Rasul bertugas memberikan syariat atau ajaran yang baru, sedangkan Nabi bertugas menguatkan atau melanjutkan syariat yang sebelumnya telah diajarkan oleh Rasul.
  • Rasul diutus ditengah-tengah kaum yang kafir, sedangkan Nabi diutus ditengah-tengah kaum yang sudah beriman.
  • Rasul hanya berjumlah sedikit, sedangkan Nabi berjumlah sangat banyak.
  • Rasul mendapatkan wahyunya melalui mimpi atau melalui malaikat secara langsung, sedangkan Nabi hanya mendapatkan wahunya melalui mimpi.
  • Seluruh Rasul adalah Nabi, sedangkan Nabi belum tentu Rasul.
Secara singkat yang membedakan keduanya dapat dijelaskan melalui Pengertian dari Nabi dan Rasul yaitu, bahwa Nabi dan Rasul adalah seorang manusia yang telah mendapat wahyu dari Allah SWT dimana seorang Rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada orang lain, sedangkan seorang Nabi tidak memiliki kewajiban untuk itu. 4. Nabi mempunyai sifat sebagaimana manusia, nabi butuh makan, minum dan juga sahwat, namun nabi memiliki sifat maksum yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Dengan penjelasan: Apa sifat maksum itu? sifat maksum adalah sifat terjaga dari perbuatan dosa, namun bukan berarti nabi tidak dapat berbuat dosa, maksud maksum disimi adalah, apabila nabi berbuat dosa, maka Allah langsung mengingatkannya agar segera bertaubat dan tidak lagi melakukannya. Contoh, pada saat nabi Muhaam sedang bersidang dengan pembesar, datanglah ummi maktum (sahabat yang buta) nabi Muhammad bermuka masa, maka Allah menegur nabi Muhammad agar tidak berbuat seperti itu, (surat abasa) 5. Nabi-nabi yang bergelar "ulul azmi" antara lain adalah sebagai berikut:
  • Nabi Nuh as;
  • Nabi Ibrahim as;
  • Nabi Musa as;
  • Nabi Isa as; dan
  • Nabi Muhammad SAW.
Dengan Pembahasan penjelasan: Ulul Azmi adalah gelar yang melekat pada nabi dan rasul pilihan yang memiliki kesabaran, ketabahan dan keteguhan hati yang sangat kuat dalam membela agama Allah SWT. Nabi dan rasul ulul azmi ini disebutkan mendapatkan cobaan dan ujian yang jauh lebih dahsyat dibanding nabi dan rasul lainnya. Gelar ulul azmi ini datang bukan dari manusia melainkan dari Allah SWT sendiri. Ulul Azmi ini bisa dijumpai langsung dalam Surah Asy-Syura ayat 13 dan juga Surah Al-Ahqaf ayat 35. 6. Di antara manfaat dan hikmah beriman kepada rasul, yaitu seperti berikut.
  • Makin sempurna imannya.
  • Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
  • Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
  • Memiliki teladan dalam hidupnya.
  • Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
  • Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya.
7. Nabi Muhammad SAW adalah Selain Nabi terakhir, ia juga Rasulullah. Sebagai Rasul utusan Allah SWT, Muhammad memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya yaitu, As-shidiq, Al-Amanah, At-Tablig, dan Al-Fathonah. Nabi SAW adalah lahir di Mekkah, 570 dan meninggal di Madinah, 8 Juni 632, Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim.

Selain itu, Al-Qur'an juga telah menyatakan Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia sempurna. Seluruh sisi kehidupannya bisa menjadi contoh yang akan membawa kebaikan pada manusia. sebagaimana firman Allah SWT yang artinya "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT. (Al-Qur'an surat Al-ahzab: 21). Demikianlah artikel pendidikan Agama Islam yang dapat dishare cgtrend.blogspot.com, semoga bermanfaat!