Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut

Manusia membutuhkan sel darah putih atau leukosit untuk melawan bakteri, infeksi atau penyakit lainnya di dalam tubuh. Tapi jika terjadi kelebihan sel darah putih menjadi pertanda bahaya bagi kesehatan.

Pada kondisi biasa, terdapat 4 ribu hingga 10 ribu sel darah putih di setiap mikroliter darah. Di saat jumlahnya melampaui 11 ribu per mikroliter darah, tandanya seseorang mengalami kelebihan sel darah putih dan perlu waspada. 

Apa yang menyebabkan terjadinya sel darah putih dan apa bahayanya bagi tubuh? Berikut penjelasan selengkapnya:

Penyebab kelebihan sel darah putih

Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut
Kelebihan darah putih menjadi pertanda bahaya bagi kesehatan tubuh. (Foto: Shutterstock)

Kelebihan sel darah putih dalam dunia medis disebut dengan leukositosis. Penyebabnya berbagai macam. Namun demikian faktor penyebab yang paling umum terjadi antara lain:

  • Infeksi
  • Peradangan
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh atau imunosupresi
  • Penggunaan obat-obatan, termasuk saat menggunakan kortikosteroid
  • Masalah sumsum tulang atau gangguan kekebalan tubuh
  • Kanker tertentu, seperti leukemia, limfositik akut atau kronis
  • Cedera
  • Stres emosional
  • Kehamilan
  • Merokok
  • Reaksi alergi
  • Olahraga berlebihan

Penyebab terjadinya kelebihan darah putih bisa dibedakan lebih spesifik, berdasarkan jenisnya. Ada lima jenis leukositosis, disesuaikan dengan nama elemen yang ada di dalam sel darah putih, yaitu:

  • Neutrofilia, leukositosis karena tingginya kandungan neutrofil
  • Limfositosis, leukositosis karena tingginya limfosit
  • Monositosis, leukositosis karena tingginya monosit
  • Eosinofilia, leukositosis karena tingginya eosinofil
  • Basofilia, leukositosis karena tingginya basofil

Masing-masing dari jenis ini memiliki penyebab yang lebih detail:

Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut
Lima komponen dalam sel darah putih yaitu, limfosit, monosit, basofil, neutrofil dan eosinofil. (Foto: Shutterstock)

Neutrofilia

Pada jenis ini biasanya disebabkan oleh infeksi, cedera dan radang sendi. Bisa juga karena reaksi terhadap beberapa obat seperti steroid. Selain itu stres juga bisa menyebabkan neutrofilia. Jenis ini adalah yang paling umum terjadi. 

Limfositosis

Pada limfositosis penyebabnya antara lain infeksi virus atau reaksi alergi. Dalam beberapa kasus, leukemia juga menjadi penyebab terjadinya limfositosis. 

Monositosis

Monositosis disebabkan oleh infeksi tertentu seperti tuberkulosis atau TBC. Bisa juga karena penyakit autoimun seperti lupus.

Eosinofilia

Pada eosinofilia disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi parasit, serta beberapa jenis penyakit kulit. Atau dalam kasus berat karena adanya limfoma (kanker yang terkait dengan kekebalan tubuh).

Basofilia

Pada jenis basofilia biasanya disebabkan oleh leukimia. Pada beberapa kasus juga disebabkan oleh adanya alergi parah. Namun ini yang paling jarang terjadi. 

Seseorang tidak akan mengetahui dirinya mengalami kelebihan sel darah putih, kecuali setelah melakukan tes darah lengkap atau dalam bahasa medis disebut Complete Blood Count (CBC). Bisa juga dengan melakukan biopsi sumsum tulang. 

Tes darah lengkap dan biopsi sumsum tulang dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan jika dokter mencurigai terjadinya kelebihan sel darah putih. Biasanya gejala awal yang terlihat pada pasien berupa:

  • Masalah penglihatan
  • Masalah pernapasan
  • Pendarahan di area tertutup seperti perut dan usus
  • Stroke

Gejala tersebut muncul karena saat jumlah sel darah putih tinggi, akan menyebabkan darah mengental. Saat darah mengental, maka membuatnya sulit mengalir dengan lancar hingga memicu timbulnya gejala tersebut. 

Gejala lainnya juga bisa saja terjadi, tergantung dari penyebab pemicu tingginya sel darah putih. Misalkan disebabkan infeksi, maka orang tersebut akan menunjukkan gejala demam dan nyeri.

Jika penyebabnya leukimia atau kanker lain, bisa menunjukkan gejala penurunan berat badan dan juga mudah mengalami lebam. Jika penyebabnya alergi, biasanya akan terlihat ruam kulit dan juga gatal-gatal.

Sementara jika penyebabnya alergi pada paru-paru akan menunjukkan gejala masalah pernapasan atau sesak napas.

Bahaya bagi tubuh jika kelebihan sel darah putih

Sel darah putih berfungsi untuk memerangi infeksi atau penyakit lainnya. Ketika sel darah putih meningkat, tandanya ia sedang berusaha lebih keras mengalahkan gangguan kesehatan. Atau dengan kata lain pertanda adanya penyakit berbahaya dalam tubuh.

Selain itu, terkadang ada juga leukositosis yang tidak bisa dipastikan penyebabnya. Hal ini dikenal dengan nama idiopathic hypereosinophilic syndrome.

Jika seseorang menderita sindrom tersebut bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius seperti kerusakan pada jantung, paru-paru, hati, kulit dan sistem saraf.

Untuk mengetahui secara pasti penyebab kelebihan sel darah putih pada tubuh kamu dan apa efeknya, jangan tunda untuk segera cek ke dokter, ya!

Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.

Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut
kekurangan sel darah putih. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sel darah putih adalah komponen vital dari darah. Peran mereka sangat penting untuk kesehatan tubuh. Sel darah putih berfungsi penting dalam melawan penyakit.

Dikutip dari Medical News Today, jumlah sel darah putih yang rendah dapat menandakan bahwa terdapat suatu cedera atau kondisi yang di mana sel ini lebih cepat dihancurkan daripada dibuat. Atau, ini berarti tubuh memproduksi sel darah putih yang terlalu sedikit.

Sedangkan kondisi kelebihan sel darah putih juga patut diwaspadai, karena bisa jadi ini pertanda adanya penyakit yang serius.

Sel darah putih juga dikenal sebagai leukosit. Sel darah putih ini membentuk sekitar 1 persen dari semua sel darah. Dan, peran sel darah putih ini sangat penting untuk fungsi reguler dalam sistem kekebalan tubuh seseorang.

Sumsum tulang akan terus menerus menghasilkan sel darah putih. Kemudian, sel darah putih ini disimpan dalam darah dan sistem limfatik sampai mereka diperlukan untuk melawan infeksi atau penyakit dalam tubuh.

2 dari 5 halaman

Jumlah sel darah putih hanya bisa diketahui melalui tes darah, dan biasanya kondisi ini terdeteksi saat melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk mendiagnosa suatu penyakit.Sebagian besar orang akan memproduksi sekitar 100 miliar sel darah putih setiap hari. Biasanya ada sekitar 4.000 hingga 11.000 sel dalam setiap mikroliter darah. Sel darah putih juga memiliki beberapa jenis dan fungsi yang berbeda-beda.Beberapa jenis sel darah putih tersebut yaitu:• Limfosit: berperan penting untuk memproduksi antibodi yang membantu tubuh mempertahankan diri melawan bakteri, virus, dan ancaman lainnya.• Neutrofil: ini adalah jenis sel darah putih yang kuat yang menghancurkan bakteri dan jamur.• Basofil: jenis sel darah putih ini memperingatkan tubuh ketika ada infeksi dengan mengeluarkan bahan kimia ke dalam aliran darah, sebagian besar untuk memerangi alergi.• Eosinofil: sel darah putih ini bertanggung jawab untuk menghancurkan parasit dan sel kanker, dan juga mereka adalah bagian dari respons alergi• Monosit: sel darah putih ini bertanggung jawab untuk menyerang dan menghancurkan kuman atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

Bila perlu, monosit juga akan menuju ke organ lain, seperti limpa, hati, paru-paru, dan sumsum tulang, di mana mereka berubah menjadi sel yang disebut makrofag. Makrofag sendiri berperan banyak dalam menjaga tubuh, termasuk mengangkat jaringan yang mati atau rusak, menghancurkan sel-sel kanker, dan mengatur respons imun.

3 dari 5 halaman

Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut
Shutterstock/Ollyy 

Meskipun sel darah putih baik untuk kesehatan tubuh, namun memiliki sel darah putih dalam jumlah yang terlalu tinggi juga tidak baik. Dilansir dari Alodokter, beberapa gejala yang muncul akibat kelebihan sel darah putih bisa berupa demam, batuk berkepanjangan, lelah dan letih, berkeringat di malam hari, mudah memar, sering mimisan dan gusi sering berdarah, berat badan turun drastis, bahkan hingga sesak napas.Peningkatan sel darah putih dikenal sebagai leukositosis. Kondisi ini biasanya terjadi sebagai respons tubuh terhadap kondisi seperti berikut:• infeksi• imunosupresi• obat-obatan, termasuk kortikosteroid• sumsum tulang atau gangguan kekebalan tubuh• kanker tertentu, seperti leukemia limfositik akut atau kronis• peradangan• cedera• stres emosional• kehamilan• merokok• reaksi alergi

• olahraga yang berlebihan

4 dari 5 halaman

Penyakit pernapasan tertentu, seperti batuk rejan atau TBC, juga dapat menyebabkan kadar sel darah putih meningkat.Dalam beberapa kasus, semua jenis sel darah putih dapat terpengaruh. Namun, beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu, hanya satu jenis sel darah putih yang terpengaruh.Jika hanya satu jenis sel darah putih tertentu yang meningkat, hal ini mungkin disebabkan oleh pemicu yang lebih spesifik.• Monosit: Tingginya kadar monosit dapat mengindikasikan adanya infeksi kronis, kelainan autoimun atau darah, kanker, atau kondisi medis lainnya.• Limfosit: Jika ada peningkatan kadar limfosit, kondisinya dikenal sebagai leukositosis limfositik. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari virus atau infeksi, seperti TBC. Ini juga dapat dikaitkan dengan limfoma dan leukemia spesifik.• Neutrofil: Peningkatan kadar neutrofil dalam tubuh menyebabkan keadaan fisik yang dikenal sebagai leukositosis neutrofilik. Kondisi ini adalah respons imun normal terhadap suatu kondisi, seperti infeksi, cedera, peradangan, beberapa obat, dan jenis leukemia tertentu.• Basofil: Meningkatnya kadar basofil dapat terjadi pada seseorang dengan riwayat penyakit tiroid yang kurang aktif, yang dikenal sebagai hipotiroidisme, atau sebagai akibat dari kondisi medis tertentu lainnya.

• Eosinofil: Jika seseorang mengalami eosinofil tingkat tinggi, tubuh dapat bereaksi terhadap infeksi parasit, alergen, atau asma.

5 dari 5 halaman

Penyakit yang disebabkan berlebihnya sel darah putih disebut
©Shutterstock.com/Spectral-Design

Namun terkadang, tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi ketika mengalami peningkatan eosinofil. Hal ini dikenal sebagai sindrom hipereosinofilik idiopatik. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan pada jantung, paru-paru, hati, kulit, dan sistem saraf.Seseorang yang terkena sindrom hipereosinofilik idiopatik dapat mengalami gejala seperti:• penurunan berat badan• demam• keringat di malam hari• kelelahan• batuk• nyeri dada• pembengkakan• sakit perut• ruam kulit• tubuh lemah

• koma

[ank]