Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat

PUEBI Daring

III.B.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Misalnya:

  • Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
  • Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
  • Satu, dua, ... tiga!

III.B.2 Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

Misalnya:

  • Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
  • Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
  • Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.

III.B.3 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

Misalnya:

  • Kalau diundang, saya akan datang.
  • Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
  • Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

Catatan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Misalnya:

  • Saya akan datang kalau diundang.
  • Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
  • Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.

III.B.4 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Misalnya:

  • Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
  • Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
  • Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.

III.B.5 Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Misalnya:

  • O, begitu?
  • Wah, bukan main!
  • Hati-hati, ya, jalannya licin!
  • Nak, kapan selesai kuliahmu?
  • Siapa namamu, Dik?
  • Dia baik sekali, Bu.

III.B.6 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Misalnya:

  • Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
  • "Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk sosial."

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.

Misalnya:

  • "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
  • "Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
  • "Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.

III.B.7 Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya:

  • Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
  • Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
  • Surabaya, 10 Mei 1960
  • Tokyo, Jepang

III.B.8 Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:

  • Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
  • Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
  • Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

III.B.9 Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

Misalnya:

  • Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
  • Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
  • W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

III.B.10 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya:

  • B. Ratulangi, S.E.
  • Ny. Khadijah, M.A.
  • Bambang Irawan, M.Hum.
  • Siti Aminah, S.H., M.H.

Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

III.B.11 Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya:

  • 12,5 m
  • 27,3 kg
  • Rp500,50
  • Rp750,00

III.B.12 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Misalnya:

  • Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
  • Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
  • Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
  • Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.

Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!

  • Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.

III.B.13 Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.

Misalnya:

  • Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
  • Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:

  • Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
  • Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Built with MkDocs using a theme provided by Read the Docs.

GitHub « Previous Next »

Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat
Ilustrasi membaca buku. ©2015 Pixabay

JATENG | 4 Januari 2021 10:00 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Tanda baca merupakan suatu simbol yang memiliki peranan penting dalam dunia penulisan. Dalam hal ini, tanda baca bisa terdiri dari berbagai macam jenis dan bentuk. Mulai dari tanda baca titik, koma, titik dua, tanda petik. kurung, garis miring dan sebagainya. Masing-masing tanda baca ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Dari sekian banyak tanda baca, koma merupakan salah satu tanda baca yang sering digunakan dalam berbagai macam tulisan. Secara umum, tanda baca koma biasanya digunakan untuk menandai jeda kalimat. Tanda koma sebagai jeda kalimat, umumnya dibaca dengan cara berhenti sejenak untuk mengambil napas lalu diteruskan dengan kata-kata setelahnya.

Selain sebagai jeda kalimat, terdapat berbagai macam penggunaan tanda koma dalam penulisan yang tidak kalah penting. Mulai dari penggunaan tanda koma dalam penulisan alamat lengkap, nama dan gelar pendidikan seseorang, penulisan tanggal, hingga digunakan setiap penulisan kata dengan arti yang sama.

Penggunaan tanda koma ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik. Sebab, setiap fungsi kegunaan yang berbeda memungkinkan letak tanda koma yang berbeda pula. Jika penggunaan tanda koma tidak diperhatikan dengan baik, bisa mengurangi pemahaman makna dari kalimat yang dituliskan. Bagi Anda yang masih belum memahami sepenuhnya, bisa menyimak beberapa informasi berikut.

Dilansir dari The Punctuation Guide, berikut kami merangkum beberapa penggunaan tanda koma dalam penulisan dengan benar yang perlu diketahui.

2 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat

©Pixabay

Penggunaan tanda koma yang pertama yaitu digunakan dalam penulisan gelar dan sertifikasi. Seperti diketahui, penulisan nama beserta gelar pendidikan memang sering kali menggunakan tanda koma. Baik digunakan pada satu gelar pendidikan maupun beberapa atau lebih dari satu gelar.

Contohnya seperti Bayu Nugroho, S.Ikom atau Paula Mariana, S.Pd, S.H. Dengan begitu, tanda koma dalam penulisan gelar ini dapat memperjelas gelar pendidikan yang dimiliki seseorang.

3 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma berikutnya juga digunakan dalam penulisan kalimat yang menyertakan panggilan. Ini sering kali ditemui dalam karya sastra seperti novel atau buku cerita lainnya. Penggunaan tanda koma ini dapat memudahkan pembaca memahami makna tulisan dan membedakan intonasi bacaan.

Contohnya seperti :

  • Kami tidak bisa melakukannya tanpa Anda, Lisa.
  • Terima kasih, Gubernur, atas dukungannya.
  • Doni, tolong mampir ke kantorku sebelum kamu berangkat hari ini.

4 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat
© Printerous

Penggunaan tanda koma yang tidak kalah penting lainnya yaitu digunakan untuk penulisan tanggal. Baik ketika Anda menuliskan tanggal dalam sebuah surat atau tulisan apapun, susunan hari, tanggal, bulan, dan tahun selalu ditulis dengan menggunakan tanda koma.

Dengan begitu, keterangan waktu yang dicantumkan dalam tulisan bisa dengan jelas dilihat dan dipahami. Contohnya:

  • Lina lahir pada hari Senin, 25 November 2003.
  • Toko itu tutup selamanya mulai hari Rabu, 15 Oktober 2019.

5 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma selanjutnya juga digunakan untuk menuliskan alamat lengkap. Seperti diketahui, alamat rumah atau alamat suatu tempat memang memiliki keterangan yang panjang. Bisa meliputi nama jalan, nomor rumah, dusun, kecamatan, kabupaten, dan nama provinsi.

Untuk memperjelas penulisan alamat, tanda koma selalu digunakan di setiap bagian alamat yang dituliskan. Contohnya:

  • Alamat tujuan pengiriman pesanan : Jl. Parkit V No.45, RT 001/RW 002, Kel. Petemon, Kec. Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
  • Keluarganya pindah dari Bristol, Inggris, ke Portsmouth, New Hampshire, ketika dia berusia delapan tahun.
  • Perusahaan ini berkantor pusat di Sydney, New South Wales, Australia.

6 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat
© Picjumbo

Penggunaan tanda koma juga bisa digunakan untuk menuliskan penyebutan variasi. Misalnya ketika Anda menyebutkan nama-nama sayuran hijau, atau jenis bunga yang sedang populer, atau variasi lainnya dalam sebuah tema atau topik. Dalam hal ini, tanda koma memudahkan pembaca untuk mengetahui jenis-jenis benda yang disebutkan dengan mudah dan jelas.

Contohnya:

  • Terdapat berbagai macam buah segar yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, jeruk, pir, anggur, juga jambu air.
  • Untuk hidangan utama, Anda dapat memilih pasta vegetarian, daging sapi, ayam, atau salmon.

7 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma selanjutnya yaitu untuk menjelaskan deskripsi benda yang sama. Maksudnya, tanda koma biasa digunakan untuk menjelaskan deskripsi suatu benda berdasarkan sifat atau bentuk yang dimilikinya. Contohnya:

  • Penerbangan yang baru saja saya lakukan adalah penerbangan yang panjang, berisik, dan cukup menakutkan.
  • Bunga yang kamu bawakan sangat harum, indah, dan mempesona.
  • Dia bertubuh kurus, tinggi, dan menawan.

8 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat
©Pixabay

Penggunaan tanda koma dalam penulisan juga digunakan untuk memberikan penekanan. Biasanya koma diletakkan tepat di depan kata yang menjadi kata penjelas atau kata yang memberikan fungsi penekanan.

Dengan begitu, pendengar atau pembaca bisa menangkap makna yang sangat jelas dari penekanan yang digambarkan dalam tulisan tersebut. Contohnya:

  • Ini adalah film yang sangat, sangat kejam.
  • Kamu tega sekali melakukan ini kepada saya, tega.

9 dari 9 halaman

Penggunaan tanda koma dalam penulisan yang terakhir juga bisa digunakan sebagai tanda untuk memperjelas kata sebelumnya. Tidak jauh berbeda dengan fungsi deskripsi, namun di sini tanda koma digunakan untuk memperjelas kata yang sebelumnya dituliskan.

Contohnya:

  • Mary Smith, seorang staf penulis di Times, baru-baru ini menulis sebuah buku tentang topik itu.
  • Penempatan jendela gedung, yang oleh para arsitek disebut fenestration, adalah di antara fitur-fiturnya yang paling khas.
(mdk/ayi)