III.B.1 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Misalnya:
III.B.2 Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya:
III.B.3 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Misalnya:
Catatan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat. Misalnya:
III.B.4 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Misalnya:
III.B.5 Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak. Misalnya:
III.B.6 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya:
Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya. Misalnya:
III.B.7 Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya:
III.B.8 Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
III.B.9 Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir. Misalnya:
III.B.10 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya:
Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
III.B.11 Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
III.B.12 Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Misalnya:
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!
III.B.13 Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya:
Bandingkan dengan:
GitHub « Previous Next » Ilustrasi membaca buku. ©2015 Pixabay
JATENG | 4 Januari 2021 10:00 Reporter : Ayu Isti Prabandari Merdeka.com - Tanda baca merupakan suatu simbol yang memiliki peranan penting dalam dunia penulisan. Dalam hal ini, tanda baca bisa terdiri dari berbagai macam jenis dan bentuk. Mulai dari tanda baca titik, koma, titik dua, tanda petik. kurung, garis miring dan sebagainya. Masing-masing tanda baca ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Dari sekian banyak tanda baca, koma merupakan salah satu tanda baca yang sering digunakan dalam berbagai macam tulisan. Secara umum, tanda baca koma biasanya digunakan untuk menandai jeda kalimat. Tanda koma sebagai jeda kalimat, umumnya dibaca dengan cara berhenti sejenak untuk mengambil napas lalu diteruskan dengan kata-kata setelahnya. Selain sebagai jeda kalimat, terdapat berbagai macam penggunaan tanda koma dalam penulisan yang tidak kalah penting. Mulai dari penggunaan tanda koma dalam penulisan alamat lengkap, nama dan gelar pendidikan seseorang, penulisan tanggal, hingga digunakan setiap penulisan kata dengan arti yang sama. Penggunaan tanda koma ini perlu diketahui dan dipahami dengan baik. Sebab, setiap fungsi kegunaan yang berbeda memungkinkan letak tanda koma yang berbeda pula. Jika penggunaan tanda koma tidak diperhatikan dengan baik, bisa mengurangi pemahaman makna dari kalimat yang dituliskan. Bagi Anda yang masih belum memahami sepenuhnya, bisa menyimak beberapa informasi berikut. Dilansir dari The Punctuation Guide, berikut kami merangkum beberapa penggunaan tanda koma dalam penulisan dengan benar yang perlu diketahui. 2 dari 9 halaman
©Pixabay Penggunaan tanda koma yang pertama yaitu digunakan dalam penulisan gelar dan sertifikasi. Seperti diketahui, penulisan nama beserta gelar pendidikan memang sering kali menggunakan tanda koma. Baik digunakan pada satu gelar pendidikan maupun beberapa atau lebih dari satu gelar. Contohnya seperti Bayu Nugroho, S.Ikom atau Paula Mariana, S.Pd, S.H. Dengan begitu, tanda koma dalam penulisan gelar ini dapat memperjelas gelar pendidikan yang dimiliki seseorang. 3 dari 9 halaman
Penggunaan tanda koma berikutnya juga digunakan dalam penulisan kalimat yang menyertakan panggilan. Ini sering kali ditemui dalam karya sastra seperti novel atau buku cerita lainnya. Penggunaan tanda koma ini dapat memudahkan pembaca memahami makna tulisan dan membedakan intonasi bacaan. Contohnya seperti :
4 dari 9 halaman © Printerous Penggunaan tanda koma yang tidak kalah penting lainnya yaitu digunakan untuk penulisan tanggal. Baik ketika Anda menuliskan tanggal dalam sebuah surat atau tulisan apapun, susunan hari, tanggal, bulan, dan tahun selalu ditulis dengan menggunakan tanda koma. Dengan begitu, keterangan waktu yang dicantumkan dalam tulisan bisa dengan jelas dilihat dan dipahami. Contohnya:
5 dari 9 halaman
Penggunaan tanda koma selanjutnya juga digunakan untuk menuliskan alamat lengkap. Seperti diketahui, alamat rumah atau alamat suatu tempat memang memiliki keterangan yang panjang. Bisa meliputi nama jalan, nomor rumah, dusun, kecamatan, kabupaten, dan nama provinsi. Untuk memperjelas penulisan alamat, tanda koma selalu digunakan di setiap bagian alamat yang dituliskan. Contohnya:
6 dari 9 halaman © Picjumbo Penggunaan tanda koma juga bisa digunakan untuk menuliskan penyebutan variasi. Misalnya ketika Anda menyebutkan nama-nama sayuran hijau, atau jenis bunga yang sedang populer, atau variasi lainnya dalam sebuah tema atau topik. Dalam hal ini, tanda koma memudahkan pembaca untuk mengetahui jenis-jenis benda yang disebutkan dengan mudah dan jelas. Contohnya:
7 dari 9 halaman
Penggunaan tanda koma selanjutnya yaitu untuk menjelaskan deskripsi benda yang sama. Maksudnya, tanda koma biasa digunakan untuk menjelaskan deskripsi suatu benda berdasarkan sifat atau bentuk yang dimilikinya. Contohnya:
8 dari 9 halaman ©Pixabay Penggunaan tanda koma dalam penulisan juga digunakan untuk memberikan penekanan. Biasanya koma diletakkan tepat di depan kata yang menjadi kata penjelas atau kata yang memberikan fungsi penekanan. Dengan begitu, pendengar atau pembaca bisa menangkap makna yang sangat jelas dari penekanan yang digambarkan dalam tulisan tersebut. Contohnya:
9 dari 9 halaman
Penggunaan tanda koma dalam penulisan yang terakhir juga bisa digunakan sebagai tanda untuk memperjelas kata sebelumnya. Tidak jauh berbeda dengan fungsi deskripsi, namun di sini tanda koma digunakan untuk memperjelas kata yang sebelumnya dituliskan. Contohnya:
|