Pada SUB-BAB Paired vs Independent (Lihat Pintasan Panduan), Saya sudah menjelaskan perbedaan Paired Sample T-Test dan Independent Sample T-Test. Show Saya harap Anda sudah bisa menentukan metode analisis apa yang akan digunakan, apakah Paired atau Independent Sample T-Test Pada Panduan ini, Saya akan fokus menjelaskan cara Uji Paired Sample T-Test menggunakan SPSS. Biar lebih mudah di pahami, Saya berikan contoh. Saya melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Return IHSG Tahun 2018 dan Tahun 2019” menggunakan data bulanan. Pertama-tama, persiapkanlah Tabulasi Data Anda.
Siapkan Tabulasi DataSama seperti Analisi Regresi Linier, Anda juga harus melakukan tabulasi data untuk Paired Sample T-Test. Saya menyusun tabulasi data menggunakan Microsoft Excel. Silahkan susun tabulasi data Anda dengan 3 kolom seperti gambar berikut: Penting! Jika Anda belum tahu cara menggunakan Microsoft Excel, silahkan kunjungi Pusat Panduan Excel M Jurnal Jika sudah, silahkan ikuti tahap olah data berikut: Secara default ketika Anda membuka aplikasi SPSS, akan terbuka 2 Window yaitu DataSet dan Output seperti gambar berikut: Untuk olah data, cukup fokus ke Window Dataset Kemudian, Ada 3 tahap yang harus Anda lakukan pada Window DataSet SPSS. Pertama, persiapkan template data. Kedua, Uji Normalitas. Ketiga, Uji Paired Sample T-Test. #1 Persiapkan Template Data SPSSSilahkan fokus pada Window DataSet dan ikuti tahap-tahap persiapan template data Paired Sample T-Test berikut:
Dari Data View inilah (lihat gambar) Anda akan mengolah data Paired Sample t-Test. Silahkan copy-paste data dari Microsoft Excel (Angkanya saja yaitu Range B2:C13 ) ke Data View SPSS. Atau Anda bisa ketik secara manual. Kurang lebih tampilannya setelah copy-paste seperti gambar berikut: Note: Jika data Anda berupa bilangan desimal (misal 0,0393), maka pastikan Data View SPSS tampil tanpa angka nol di depan (menjadi ,04 atau .04). #2 Uji Normalitas Untuk Paired Sample T-TestSebelum Anda melakukan Analisis Paired Sample T-Test, Pastikan data yang akan Anda olah lolos Uji Normalitas. Anda bisa menggunakan Uji Kologomorov-Smirnov (jika jumlah data antara 20 sampai 2000) atau Uji Shapiro-Wilk (jika jumlah data <50) Berhubung jumlah data pada contoh ini kurang dari 50, Saya menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Silahkan ikuti tahap demi tahap berikut ini:
Ada banyak output yang dihasilkan. Untuk uji normalitas, Anda hanya perlu fokus pada Tabel Tests of Normality. Kemudian lihat kolom Sig. pada bagian Shapiro-Wilk. Dasar Pengambilan keputusan Uji Normalitas menggunakan Shapiro-Wilk sebagai berikut:
Alpha penelitian umumnya adalah 5% (0,05). Sedangkan nilai Sig. kedua variabel menggunakan Shapiro-Wilk adalah 0,679 dan 0,604. Angka ini lebih besar daripada Alpha penelitian (0,05). Artinya, kedua variabel pada contoh ini berdistribusi normal. Jika data penelitian Anda tidak berdistribusi normal, maka Anda tidak bisa menggunakan Paired Sample T-Test. Solusinya, silahkan gunakan Pendekatan Analisis Statistik Non-Parametrik. Sementara, jika hasil uji normalitas penelitian Anda berdistribusi normal, silahkan lanjutkan Tahap 3 (Cara Uji Paired Sample T-Test) berikut: #3 Cara Uji Paired Sample T-Test SPSSSilahkan buka kembali Window DataSet SPSS dan ikuti tahap-tahap Uji Paired Sample T-Test berikut:
Namun, jika penelitian Anda menggunakan taraf signifikansi (alpha) yang berbeda (misalnya 1%), silahkan klik menu options pada Window Paired Sample T-Test seperti gambar berikut: Pada Window Options, ubah Confidence Interval Percentage menjadi 99%. Kemudian klik Continue dan Klik Ok Nah, sekarang tugas Anda selanjutnya adalah membaca (interpretasi) hasil Paired Sample T-Test. Interpretasi HasilSecara otomatis, SPSS akan menampilkan hasil pada Window ke dua yaitu Window Output. Terdapat 3 tabel Hasil T-Test yaitu Paired Sample Statistics, Paired Sample Correlations, dan Paired Sample Test. Ketiga tabel tersebut memiliki makna masing-masing seperti berikut: #1 Interpretasi Tabel StatisticsTabel ini menjelaskan analisis deskriptif dari data yang Anda olah. Ada 4 kolom yang bisa Anda jelaskan pada Penelitian sebagai berikut:
#2 Interpretasi Tabel CorrelationsTabel kedua adalah Paired Sample Correlations. Tabel ini menjelaskan korelasi (hubungan) antara kedua data (Variabel Return IHSG 2018 VS Return IHSG 2019). Anda cukup Fokus pada kolom Sig. seperti gambar berikut: Caranya, jika Nilai Sig. > alpha 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data (variabel) tidak berkorelasi. Dalam contoh ini, nilai Sig > alpha (0,752 > 0,05). Untuk melanjutkan ke tahap Interpretasi hasil T-Test, pastikan kedua data (variabel) tidak berkorelasi seperti contoh ini. #3 Interpretasi Tabel T-TestTabel ke tiga ini menjadi tabel yang paling penting. Kenapa ? karena dari Tabel inilah Anda bisa mengetahui hasil uji Paired Sample T-Test. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan antara Return IHSG Tahun 2018 dan Return IHSG Tahun 2019. Hipotesis Penelitian: H0: Tidak ada perbedaan rata-rata antaran Return IHSG Tahun 2018 dan Return IHSG Tahun 2019 Ada 2 metode untuk menentukan menolak atau menerima hipotesis. Pilih salah satu saja sudah cukup kok. Karena hasil keputusan pada metode pertama sudah pasti sama dengan metode kedua. Metode 1: Membandingkan Sig. (2-tailed) dengan AlphaSilahkan fokus pada kolom terakhir tabel Paired Sample Test yaitu kolom Sig. (2-tailed) seperti gambar berikut: Dasar Pengambilan keputusan Paired Sample T-Test (Singgih Santoso, 2014:265):
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui bahwa Sig. (2-tailed) > Alpha (0,772 > 0,05). Artinya H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan signifikan antara Return IHSG Tahun 2018 dan Return IHSG Tahun 2019 berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test dengan Aplha sebesar 5%. Lalu apakah hasil penelitian yang tidak signifikan merupakan sebuah masalah besar ? Jawabannya Tidak Masalah. Coba Anda pahami Artikel Saya tentang Apakah Penelitian Harus Signifikan ? Metode 2: Membandingkan t-hitung dengan t-tableSilahkan fokus ke Kolom t dan df seperti gambar berikut: Note: Kolom t berisi nilai t-hitung. Sementara kolom df berisi nilai degree of freedom / derajad kebebasan untuk menentukan nilai t-table. Dasar pengambilan keputusan t-hitung VS t-table:
Ingat! metode 2 ini kebalikan dari metode 1. Karena untuk menerima Ha, maka nilai t-hitung harus lebih besar dari nilai t-table. Sementara metode 1 akan menerima Ha jika nilai Sig. (2-tailed) lebih kecil dari pada Alpha penelitian. Selanjutnya, untuk membandingkan nilai t-hitung VS t-table, Anda harus mengetahui nilai t-table berdasarkan df (degree of freedom) dan nilai alpha di bagi 2. Caranya, perhatikan gambar t-table berikut: Nilai t-table pada contoh ini adalah 2,201. Kenapa ? Karena nilai df = 11. Sedangkan alpha penelitian adalah 5% (0,05%). 5%/2 = 2,5% atau 0,025. Sehingga nilai t-table berada pada kolom 0,025 baris df = 11 (seperti gambar di atas). Kesimpulannya apa ? Karena nilai t-hitung < t-table (-0,297 < 2,201), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan signifikan antara Return IHSG Tahun 2018 dan Return IHSG Tahun 2019 berdasarkan hasil uji Paired Sample T-Test dengan Aplha sebesar 5%. Demikian tutorial cara uji Paired Sample T-Test menggunakan SPSS. Mudah-mudahan bisa membantu Anda dalam mengolah data menggunakan SPSS. × "Hidup ini singkat - bermimpilah yang besar dan wujudkan impianmu di tahun 2022 sebaik- baiknya!" LangkahBerikut langkah-langkah melakukan uji Independent T Test menggunakan SPSS:. Klik Analyze > Compare Means > Idependent-Samples T Test... ... . Memilih variabel yang diuji pada kotak Test Variable(s) ... . Memilih Grouping Variable. ... . Tentukan 2 jenis kelompok pada Define Groups... ... . Klik OK.. LangkahBerikut langkah-langkah melakukan uji Paired Sample T Test:. Klik Analyze > Compare Means > Paired-Samples T Test.. Memasukkan variabel dari sampel berpasangan. Setelah kita melakukan langkah di atas, akan terbuka jendela Paired Samples T Test. ... . Klik OK. Setelah kita klik OK, hasil analisis ditampilkan pada jendela output.. LangkahLangkah-langkah Uji One Sample t Test dengan SPSS. Buka program SPSS, kemudian klik Variable View, selanjutnya isikan nama variabel dan ketentuan lainnya sebagaimana pedoman di bawah ini. ... . Selanjutnya, klik Data View lalu masukkan data nilai rata-rata hasil belajar ke 12 orang siswa di atas ke kolom Hasil.. Uji t paired untuk apa?Paired sampel t-Test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama, tapi mengalami perlakuan yang berbeda. Model uji beda ini digunakan untuk menganalisis model penelitian sebelum dan sesudah.
|