2 dari 2 halaman
Beberapa manfaat memiliki sifat qanaah adalah:
Seseorang yang memiliki sifat qanaah akan merasa cukup dengan apa yang ia miliki. Bahkan ia merasa bahwa dunia dan isinya seolah-olah sudah terasa cukup hanya dengan harta yang dimiliki. Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary, Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi)
Sifat qanaah mengajarkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Rasa syukur tersebut harus selalu ditanamkan didalam hati. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bersabda, ”Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim)
Sifat qanaah akan menjadikan seseorang beruntung. Karena ia tak pernah sekalipun merasa kekurangan. Ia selalu merasa apa yang telah diberikan adalah cukup. Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, “ Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)
Memiliki sifat qanaah akan menjaga diri dari iri dan dengki kepada sesama. Karena ia sudah merasa cukup atas segala yang dimiliki. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,“ Umatku akan ditimpa penyakit berbagai umat.” Para sahabat berkata, “ Wahai Rasulullah, apa saja penyakit umat-umat (terdahulu)?” Rasulullah berkata, “ Kufur Nikmat, menyalahgunakan nikmat, saling berlomba memperbanyak dunia, saling berbuat najsy (mengelabui dalam penawaran, pen.), saling memusuhi, dan saling hasad-menghasadi hingga timbulnya sikap melampaui batas (kezaliman).” (HR. Al-Hakim)
Seseorang yang memiliki sifat qanaah selalu hidup sederhana. Meskipun ia mampu untuk memperlihatkan harta kekayaan yang dimiliki, namun ia tetap rendah hati dan sederhana. Karena tujuan utamanya bukanlah semata-mata harta duniawi. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “ Bukannya kekayaan (orang kaya) itu karena banyaknya harta, melainkan kekayaan (orang kaya) yang sebenarnya adalah kaya hati”. (HR Bukhari dan Muslim) Semoga dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat. (Diambil dari berbagai sumber)
Tantangan hari ke 260 #Tantangan Gurusiana Menerima apa adanya atas pemberian Tuhan, bukan berarti mencegah diri kita mencapai keinginan yang hendak diraih. Dalam sifat Qana'ah tersirat pesan yang sangat dalam, yaitu semangat untuk berusaha dan bekerja.Qana'ah bukan penghalang seseorang untuk maju. keinginan yang bersifat duniawi adalah hal yang sangat wajar, karena keinginan ini termasuk bentuk naluri kemanusiaan yang normal. Namun begitu manusia sering terjebak oleh tipu daya dunia itu sendiri. Keindahan dan kelezatan yang disuguhkan dunia menarik-narik hati manusia untuk terjun ke dalamnya. Mereka pun pada akhirnya menjadi hamba yang cinta dunia, cinta akan kesenangan yang akan membawanya lalai untuk mengingat Allah. Sebaliknya orang yang hatinya dilumuri sifat qanaah tentu dapat mengendalikan keinginannya untuk memiliki suatu yang telah dimiliki. Karena sesuatu yang ingin dimiliki itu pun terkadang tidak begitu diperlukan. Ada baiknya kita berkaca dengan melihat perilaku kehidupan kaum sufi dahulu. Pola hidup mereka sangat sederhana. Pakaian, makanan dan minumam mereka juga sederhana. Harta yang melimpah ruah, tidak akan pernah bisa mencukupi, bila hati tidak pernah merasa cukup. Karena itu Nabi Muhammad pernah berpesan, "Qana'ah adalah harta yang tidak akan pernah hilang dan simpanan yang tidak akan pernah lenyap." Dengan Qana'ah hidup kita selalu berkecukupan.
|