Orang yang mengajari kita ilmu di sekolah adalah

Orang yang mengajari kita ilmu di sekolah adalah
Guru

Seorang guru yang sedang menulis di papan tulis.

PekerjaanNamaGuru
Fasilitator
Pengajar
Pendidik

Jenis pekerjaan

Profesi

Sektor kegiatan

PendidikanPenggambaranKemahiranPedagogi
Kepribadian
Sosial
Profesional

Tempat
kerja

Sekolah

Pekerjaan terkait

Profesor
Dosen

Orang yang mengajari kita ilmu di sekolah adalah

Guru di afrika sedang melakukan kegiatan mengajar di luar ruangan

Guru (bahasa Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.[1][2][3] Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.[4]

Arti umum

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.[2]

Arti khusus

Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-muridnya.

Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva.

Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha. Namun, posisinya lebih penting lagi dikarenakan salah satu inti ajaran agama Sikh adalah kepercayaan terhadap ajaran sepuluh guru Sikh. Hanya ada sepuluh guru dalam agama Sikh. Guru pertama, Guru Nanak Dev adalah pendiri agama ini.

Di India, Tiongkok, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka.

Lihat pula

  • Persatuan Guru Republik Indonesia
  • Ikatan Guru Indonesia
  • Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia
  • Perkumpulan Guru Madrasah Penulis

Referensi

  1. ^ Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
  2. ^ a b Taniredja, Tukiran; Sumedi, H. Pudjo; Abduh, Muhammad (30 Januari 2017). Guru yang Profesional. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-289-223-6.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Peraturan pemerintah no.74 Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta : Depdiknas
  4. ^ Depdiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 TentangGuru Dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Pranala luar

Orang yang mengajari kita ilmu di sekolah adalah

  • (Indonesia) Situs web jejaring sosial guru Indonesia
  • (Indonesia) Situs web Persatuan Guru Republik Indonesia
  • (Indonesia) Situs web Ikatan Guru Indonesia
  • (Indonesia) Wali Kelas

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Guru&oldid=21232432"

Menjadi seorang guru merupakan suatu anugrah yang tak ternilai jasanya, karena menjadi seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa, melainkan harus bisa menjadi orang tua yang bisa mendidik siswanya agar memiliki akhlak dan perilaku yang baik sesuai norma yang ada di masyarakat dan agamanya. Kata GURU (digugu dan ditiru) merupakan ungkapan lama yang memang menjadi dasar bagaimana bersikap, bertutur kata, berperilaku, beraklak dan kemampuan pedagogis serta kompetensi pada bidang tertentu yang baik sehingga bisa menjadi contoh atau teladan bagi orang-orang yang telah dididiknya.

Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang tidak mudah karena dituntut pengabdiannya dan ketekunan serta kesabaran dan memiliki rasa welas asih dalam mendidik siswanya. Hanya guru yang bener-benar gurulah yang bisa melakukan tugasnya sebagai pengajar dan pendidik serta mengantarkan putra putri terbaik bangsa menuju pintu gerbang dunia untuk hidup bermasyarakat menjalankan kehidupan sebagai penerus bangsa serta berdampingan dengan masyarakat dunia.

Tidak semua orang bisa menjadi guru yang benar-benar guru, karena tugas guru tidak hanya mengajari peserta didik dengan ilmu pengetahuan yang di milikinya, akan tetapi tugas guru yang paling mulia adalah guru sebagai pendidik, karena tidak semua guru mampu untuk mendidik. Jika mengajar sasarannya adalah otak yang merupakan pemberi informasi dari hal yang tidak bisa atau belum mengerti menjadi bisa dan paham akan suatu hal, dengan misal dari belajar membaca yang awalnya belum bisa membaca menjadi bisa membaca, dan inilah yang dinamakan hasil belajar. Sedangkan mendidik sasarannya adalah hati dan hasil pendidikan bisa dilihat dari sikap, moral dan aklaknya.

Untuk membentuk sikap yang baik sangatlah berat perlu adanya contoh atau keteladan yang baik dari guru itu sendiri serta harus selalu dikontrol, diingatkan secara terus menerus (kontinu). Jangankan mendidik siswa yang sekian banyaknya kadang kala seorang guru juga merasa berat dalam mendidik dirinya sendiri yang harus menjadi teladan bagi peserta didiknya. Seorang guru juga sebagai manusia biasa yang kadang luput dari salah dan dosa, akan tetapi tekat, semangat dalam mendidik dan mencerdaskan anak didiknya sangatlah besar dan kuat sehingga seorang guru akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi anak didiknya.

Dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan dan belajar mengajar serta mendidik siswa, bisa dipelajari dengan mudah dan oleh banyak orang karena berkaitan dengan adminitrasi secara teori akan tetapi dalam praktiknya sangatlah sulit, butuh ketekunan, ketelatenan dan kesabaran yang ekstra serta loyalitas seorang guru sebagai pendidik, apalagi yang dididik adalah siswa tingat sekolah menengah kejujuran program keahlian teknik yang notabene siswanya adalah laki–laki semua. Jika salah sedikit dalam mendidik bisa-bisa guru sendirilah yang kena keisengan siswanya. Jika ada siswa yang kurang rajin dan tidak masuk sekolah sampai dengan ketentuan yang berlaku, maka pantauan seorang guru tidak hanya disekolah saja, bahkan juga harus mendatangi rumah siswa (home visit) untuk mencari informasi yang lebih akura. Jika siswanya mempunyai permasalahan seorang guru pasti akan membantu menyelesaikan masalah siswanyanya.

Selain membuat dan mendidik siswa menjadi cerdas guru juga harus bisa mengantarkan siswanya yang ingin melanjutkan kuliah sampai keperguruan tinggi. Bahkan tugas seorang guru juga harus mengantarkan siswanya sampai mendapartkan tempat kerja bagi siswa yang ingin bekerja. Sekali lagi itulah hebatnya profesi sebagai seorang guru yang benar-benar guru. Untuk itu keteladanan seorang guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan oleh siswanya. Memahami dan mengerti kemauan anak didik dalam belajar diperlukan adanya inovasi baru yang harus disesuaikan dengan perkembangaj jaman yang semakin modern serta berbasis teknologi atau IT.

Kasih sayang seorang guru terhadap muridnya kadang bisa mengalahkan kasih sayang orang tua terhadap anak dan keluarganya, terbukti dari pengorbanan guru yang rela meninggalkan keluarga dan anak-anaknya demi mendidik siswa. Walaupun sudah jelas bahwa pendidikan anaknya juga penting, karena rasa tangung jawab dan untuk kepentingan orang bayak serta ingin mencerdaskan anak-anak bangsa, seorang guru memilih meninggalkan anak-anaknya sendiri demi mendidik anak orang lain. Itulah kenapa profesi seorang guru dikatakan sulit atau tidak mudah.

Terkadang seorang guru mendapat perlakuan kurang baik dari wali muridm bahkan juga dari masyarakat apabila ada siswanya melakukan hal-hal yang melangar norma atau aturan di masyarakat nama gurunya yang pertama kali akan di sebutkan “ini muridnya siapa?” atau “siapa gurunya?”. Akan tetapi jika siswa itu mendapat prestasi maka nama guru sering dilupakan dan biasanya yang disebut nama orang tua “Anaknya siapa dulu...” atau “Siapa dulu bapaknya....”. Itulah hebatnya seorang guru dan biasa disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Kebahagiaan seorang guru terhadap muridnya adalah jika ia bisa mengantarkan muridnya menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain serta bisa mengubah karakter dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Dapat mengamalkan ilmu pengetahuan yang pernah diterima disekolah untuk kepentingan masyarakat luas. Untuk itu hargai dan hormati guru Anda karena beliaulah yang pernah menerangi dan menjadi sumber cahaya yang dapat menyinari hati anak didiknya. Dan dari gurulah kita belajar kata, kalimat, berhitung serta bahasa dunia.

Dari gurulah kita belajar budi pekerti, belajar mengasah hati dan menyelami nurani dan dari gurulah kita belajar banyak hal hingga kita mengetahui segala macam ilmu yang ada di dunia. Serta gurulah yang menunjukkan kepada kita jalan menuju kebaikan di dunia dan di akhirat. Untuk itu aku sangat bangga bisa menjadi seorang guru bagi anak-anak dan murid-muridku.

Dari gurulah kita belajar budi pekerti, belajar mengasah hati dan menyelami nurani dan dari gurulah kita belajar banyak hal hingga kita mengetahui segala macam ilmu yang ada di dunia. Serta gurulah yang menunjukkan kepada kita jalan menuju kebaikan di dunia dan di akhirat. Untuk itu aku sangat bangga bisa menjadi seorang guru bagi anak-anak dan murid-muridku.