Bagaimana sifat yang dimiliki tupai dalam dongeng tupai yang sombong?


PORTAL PURWOKERTO - Bagaimana sifat tokoh dalam dongeng binatang di pelajaran kelas 2 SD yaitu gajah, tupai dan lebah.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut sebaiknya adik adik menyimak ceritanya terlebih dahulu.

Pasti bisa mengerjakan sendiri, setelahnya bisa mencocokkan dengan kunci jawaban orang tua pendamping.

Pada suatu hari di hutan ada gajah dan tupai. Tupai memberitahu gajah agar tidak merusak kebun bunga karena tempat itu adalah tempat lebah mencari makan.

Baca Juga: Gambarlah 5 Benda di Rumah yang Memiliki Sudut Siku-siku Berikut Contohnya, Kunci Jawabn Tema 7 kelas 3 SD


Gajah tidak mempedulikan nasehat tupai malah sombong bahwa dia lebih besar dari lebah dan dia akan menang jika lebah mau memukul gajah.

Kemudian tupai pergi karena nasehatnya tidak dipedulikan gajah. Kemudian datanglah lebah memberi tahu gajah jika taman bunga ini adalah tempat mencari makan bagi lebah.

Kemudian gajah malah marah-marah siapa yang lebih besar aku lebih besar dari lebah aku lebih tinggi kamu bisa ku injak kata gajah. Lebah pun kemudian terbang walaupun tubuhku kecil aku bisa lebih tinggi dari mugajah kata lebah.

Lebah juga berkata lagi setiap makhluk mempunyai kelebihan dan kekurangan dan kelebihanmu sebagai alat untuk menyombongkan diri.

Baca Juga: Surat An Nisa Ayat 59, Isi Kandungan, Arab, Latin, dan Terjemahan, Perintah Mentaati Allah, Rasul dan Pemimpin

Cerita Fabel: Gong Ajaib

Suatu hari, seekor kancil melihat pohon yang rindang. Ia kemudian berteduh sambil melepas rasa lelah. Ketika sedang beristirahat, ia melihat kawanan lebah membentuk sarang lebah di ranting pohon. Langsung si kancil ingin menikmati madu dari sarang lebah itu.

Tiba-tiba, ada seekor harimau datang dan mengancam untuk memakan si kancil. Tapi, si kancil cerdik sekali. Ia mengatakan pada harimau kalau ia sedang menjalankan tugas dari Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya.

Harimau menjadi penasaran dengan gong Nabi Sulaiman, ia meminta kancil menujukkan yang mana gongnya. Kancil menunjuk sarang lebah yang bergantung di ranting pohon. Harimau yang tidak tau itu sarang lebah, meminta kancil untuk memukulnya.

Kancil mengatakan bahwa Nabi Sulaiman akan marah jika gong itu jatuh sehingga ia menyarankan harimau untuk memukulnya. Kancil terus memancing harimau dengan mengatakan siapa pun yang memukul gong akan menjadi hewan terkuat di hutan.

Tak habis pikir, harimau langsung ingin memukul ‘gong’ itu. Namun, si kancil harus pergi jika harimau ingin memukul ‘gong’ sehingga Nabi Sulaiman tidak memarahinya. Harimau setuju dan kancil pergi.

Kemudian, harimau memukul ‘gong’ itu sangat keras dan tiba-tiba kawanan lebah menyengatnya. Harimau kesal karena telah ditipu oleh kancil. Si kancil melihat madu yang berceceran di tanah langsung menyicipinya.

Cerita ini mengajarkan bahwa dalam sesulit apa pun situasi yang sedang kamu hadapi, pasti ada jalan keluarnya. Pertanyaannya, apakah kamu mencari jalan keluarnya atau tidak.

Cerita Fabel: Kelinci dan Kura-kura

Ada sebuah kelinci yang tinggal di sebuah hutan. Ia sangat sombong karena memiliki kemampuan lari yang sangat cepat. Kesombongannya itu sering ia tunjuki di depan teman-temannya.

Suatu hari, si kelinci melihat kura-kura yang jalan sangat lambat. Kepribadian yang sombong membuat si kelinci mengolok-ngolok kura-kura dengan mengajaknya lomba berlari. Perlombaan lari itu membuat semua hewan berbondong-bondong menontonnya.

Perlombaan dimulai, Kelinci vs Kura-kura. Kelinci melaju sangat cepat dan melihat kura-kura ketinggalan jauh. Merasa akan menang, ia memutuskan untuk tidur karena ia pikir toh kura-kura tidak akan bisa mengejarnya.

Kelinci bangun dari tidurnya. Ia menengok ke belakang dan tidak melihat kura-kura. Namun, tak disangka ternyata kelinci tidur terlalu lelap dan tidak menyadari bahwa kura-kura telah menyalipnya. Akhirnya kura-kura memenangkan perlombaan itu.

Cerita fabel ini mengajarkan si kecil untuk tidak meremehkan orang dan kemampuan yang dimiliki. Nah, jangan sampai si kecil jadi anak yang congkak ya, Moms!

Cerita Fabel: Bebek Buruk Rupa

Suatu ketika, hiduplah seekor induk bebek yang bertelur di sebuah rawa. Setelah mengeram berhari-hari, akhirnya telur bebek menetas satu per satu. Namun ada satu telur besar yang tidak kunjung menetas.

Induk bebek sabar menunggu dan akhirnya telur besar itu menetas. Telur itu menetas menjadi seekor bebek jelek yang bertubuh besar. Melihat hal itu induk bebek terkejut. Bebek buruk rupa itu juga diejek oleh kawanan bebek lainnya.

Letih diejek, pada musim dingin akhirnya bebek buruk rupa memutuskan pergi mengasingkan diri. Ia berenang ke danau yang sangat dingin. Di sana ia melihat kawanan burung yang berbulu lebat.

Bebek buruk rupa itu tertarik untuk mendekati kawanan burung. Namun, ia tidak percaya diri karena penampilannya. Entah kesambet apa, akhirnya si bebek berenang menuju burung. Ketika sedang berenang, ia melihat air dan bayangan yang ada di bawahnya.

Ternyata, ia bukanlah bebek melainkan angsa. Ia telah berubah menjadi angsa putih yang berbulu indah. Keberadaannya membuat kawanan burung takjub sehingga terbang mengelilinginya.

Pesan moral dari cerita fabel ini adalah jangan menghina bentuk seseorang karena setiap orang juga punya kelebihan dan keburukan masing-masing. Yang jelek tidak akan selamanya jelek, begitu pula sebaliknya. 

Cerita Fabel: Seruling Serigala

Suatu ketika hiduplah seekor kambing yang memiliki induk dan saudara. Pada waktu itu, ia dan keluarganya pergi ke hutan untuk mencari makan. Melihat langit yang semakin gelap, induk mengajak anak-anaknya untuk pulang agar tidak bertemu dengan serigala.

Satu ekor kambing ini ngeyel, meskipun ibunya memanggil ia tetap asik memakan rumput. Saking asiknya, ia tidak sadar telah ditinggal oleh keluarganya dan gelap pun turun ke bumi. Ia panik dan berjalan perlahan agar tidak bertemu serigala.

Ketika berjalan ia berpapasan dengan serigala yang sudah siap menyantapnya. Ia lalu meminta serigala untuk memainkan seruling sebagai permintaan terakhirnya sebelum akhirnya mati. Serigala pun bersedia dan memainkan serulingnya.

Anjing-anjing gembala yang menjaga gerombolan kambing mendengar suara seruling itu. Mereka langsung berlari menuju arah suara seruling dan menyelematkan si kambing. Pesan moralnya adalah tetap tenang meskipun dalam keadaan sulit.

Parents, membacakan si kecil cerita fabel bukanlah satu-satunya cara untuk mengembangkan bakatnya. Parents juga bisa mengajaknya belajar bahasa Inggris karena dengan belajar bahasa si kecil bakal lebih kreatif.

Sekarang belajar bahasa Inggris engga perlu repot-repot keluar rumah. Si kecil bisa belajar di rumah dengan Aplikasi Cakap. Kurikulum yang teruji dan tutor yang handal bakal ngebuat anak jadi #MakinCakap. Parents mau anaknya bilingual, kan?

Bagaimana sifat yang dimiliki oleh tupai?

Sifat tokoh tupai: pantang menyerah, pemberani.

Apa pesan moral dalam dongeng tupai yang sombong?

Si tupai merasa sangat malu dengan kesombongannya dan berjanji tidak akan mengulangnya. Pesan moral dari kisah ini adalah belajar untuk tidak sombong serta tidak meremehkan kemampuan orang lain.

Apa pesan yg di sampaikan pada dongeng tupai yg pintar?

Jawaban: kita harus pandai pandai berfikir sebelum melakukan sesuatu .

Apa pesan moral yang terkandung dalam dongeng tupai dan Nuri?

Dari cerita fabel “Tupai dan Burung Nuri” kita mendapatkan pelajaran agar mempergunakan waktu yang kita miliki sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan hanya karena ingin dipuji, kita lantas melakukan hal-hal yang tidak berguna yang dapat merugikan kita sendiri.