Menurut fungsinya seni rupa terdiri dari seni rupa

Dilansir dari Merdeka, secara garis besar fungsi seni rupa yang paling utama ada lima, yaitu seremonial, ekspresi artistik, naratif, fungsional, dan persuasif. Berikut penjelasan fungsi seni rupa tersebut: 

- Fungsi Seremonial

Fungsi seni rupa yang pertama adalah seremonial. Tujuan seremonial seni visual adalah untuk merayakan atau mengakui suatu peristiwa atau era, atau untuk berkontribusi pada aktivitas ritualistik, seperti tarian merayakan salah satu musim atau pelarian orang dari penahanan atau kelaparan. Salah satu bentuk seni seremonial yang lebih umum adalah quilting, di mana pola yang digunakan memiliki kepentingan simbolis, atau penggunaan pakaian seremonial oleh penduduk asli Amerika yang berpartisipasi dalam Pow Wow. 

- Fungsi Naratif

Sementara itu, fungsi seni rupa berikutnya adalah fungsi naratif. Tujuan naratif seni visual yaitu untuk menceritakan sebuah cerita atau membuat poin. Beberapa komunitas mural bangunan atau dinding biasanya menggambarkan cerita dari sejarah lokal. Seni naratif menjelaskan atau menggambarkan pengalaman, dokumen penting atau peristiwa sejarah, atau berkomunikasi ide dan informasi.

- Fungsi Artistik

Fungsi seni rupa ini berfokus pada artis. Jadi, hal ini merupakan ekspresi diri dari pribadi artis, emosi internal, perasaan, pengalaman atau ide-ide. Jenis seni ini terkadang, tapi tidak selalu, abstrak atau tidak objektif.

- Fungsi Fungsional

Tujuan fungsional seni rupa  yaitu berusaha untuk mempercantik benda yang ada berguna dalam kehidupan sehari-hari. Banyak benda di sekitar kita seperti  tembikar, selimut, keranjang, furnitur yang tiak hanya punya nilai kegunaan, tetapi juga dirancang atau didekorasi sedemikian rupa sehingga menyenangkan secara artistik.

- Fungsi Persuasif

Fungsi seni rupa secara persuasif yaitu untuk mempromosikan ide, filosofi, atau produk. Periklanan, pemasaran, propaganda, dan pesan visual dari ideologi juga termasuk dalam kategori ini.

Ilustrasi Karya Seni Rupa. (Foto: https://pixabay.com/id/)

Karya seni rupa yang sering dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam. Karya seni rupa sangat beragam dan dapat diklasifikasikan berdasarkan wujud, fungsi, teknik, dan sikap batin penciptanya. Dikutip dari buku Siswa Seni Budaya untuk SMA/MA Kelas X yang ditulis oleh Jelly Eko Purnomo & Zefri Yandra (2021: 13), karya seni rupa juga dapat dinikmati melalui indra peraba. Adapun seni rupa biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume.

Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai jenis karya seni rupa berdasarkan fungsinya.

Ilustrasi Karya Seni Rupa. (Foto: https://pixabay.com/id/)

Dikutip dari buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa yang ditulis oleh Sofyan Salam, dkk (2020: 43), berdasarkan fungsinya karya seni rupa dapat dibedakan atas:

1. Karya seni rupa murni (fine art)

Karya seni rupa murni (fine art) adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata dengan niat untuk memenuhi kebutuhan ekspresi rasa indah atau estetis. Karya seni rupa murni tidak dimaksudkan untuk memenuhi kegunaan atau fungsi yang bersifat praktis. Contoh karya seni rupa yang termasuk seni rupa murni adalah lukisan, patung, tapestry, atau karya seni rupa lainnya yang dihasilkan oleh seniman semata-mata sebagai ekspresi estetik.

2. Karya seni rupa terapan (applied art)

Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan maksud untuk memenuhi fungsi atau kegunaan tertentu yang bersifat praktis. Karya seni rupa terapan menjadi faktor utama yang mendasari perbuatan karya seni ini, yang mana karya seni rupa terapan lahir karena didorong untuk memenuhi kebutuhan praktis. Meskipun kebutuhan ini bersifat praktis, manusia tetap ingin pula terpuaskan cita rasa estetiknya, sehingga karya tersebut diupayakan agar tetap enak dipandang. Contoh karya seni rupa terapan adalah poster, spanduk, baliho, poster, peralatan, kendaraan, arsitektur, dan lainnya.

Sejalan dengan perkembangan zaman, seni rupa saat ini telah berkembang menjadi bidang kehidupan yang kompleks dan semakin intensif di bidang kehidupan lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimemnsi yang memiliki panjang lebar serta ruang.

Menurut fungsinya seni rupa terdiri dari seni rupa

Foto dari lukisan di kolleksi ASRI, 1971

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi dua bagian yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Istilah seni rupa pada mulanya diperkenalkan dan dipopulerkan oleh S.Sudjojono ke dalam bahasa Indonesia.[1]

 

Patung Pieta oleh Michaelangelo.

  • Seni lukis
  • Seni grafis
  • Seni patung
  • Seni instalasi
  • Seni pertunjukan
  • Seni keramik
  • Seni film
  • Seni koreografi
  • Seni fotografi
  • Arsitektur
  • Desain grafis
  • Desain komunikasi visual
  • Desain interior
  • Desain busana
  • Desain produk

 

Kursi rotan sebagai hasil karya kriya

  • Kriya tekstil
  • Kriya kayu
  • Kriya keramik
  • Kriya rotan
  • Kriya logam
  • Kriya kulit
  • Kriya bambu
  • Seni dan kesenian
  • Seni rupa Buddha
  • Seni rupa Islam
  • Barnes, A. C., The Art in Painting, 3rd ed., 1937, Harcourt, Brace & World, Inc., NY.
  • Bukumirovic, D. (1998). Maga Magazinovic. Biblioteka Fatalne srpkinje knj. br. 4. Beograd: Narodna knj.
  • Fazenda, M. J. (1997). Between the pictorial and the expression of ideas: the plastic arts and literature in the dance of Paula Massano. n.p.
  • Gerón, C. (2000). Enciclopedia de las artes plásticas dominicanas: 1844–2000. 4th ed. Dominican Republic s.n.
  • Oliver Grau (Ed.): MediaArtHistories. MIT-Press, Cambridge 2007. with Rudolf Arnheim, Barbara Stafford, Sean Cubitt, W. J. T. Mitchell, Lev Manovich, Christiane Paul, Peter Weibel a.o. Rezensionen Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.
  • Laban, R. V. (1976). The language of movement: a guidebook to choreutics. Boston: Plays.
  • La Farge, O. (1930). Plastic prayers: dances of the Southwestern Indians. n.p.
  • Restany, P. (1974). Plastics in arts. Paris, New York: n.p.
  • University of Pennsylvania. (1969). Plastics and new art. Philadelphia: The Falcon Pr.

  1. ^ "Sang Ahli Gambar S.Sudjojono dan Kawan-Kawan". www.rupadankata.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-26. Diakses tanggal 2018-10-26. 

  • (Inggris) Alur waktu sejarah seni
 

Artikel bertopik seni ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seni_rupa&oldid=21482910"