Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kepadatan jumlah penduduk

Lihat Foto

BKKBN

Keluarga Berencana

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar.

Setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia mengalamai peningkatan. Pada tahun 2019, jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta jiwa.

Jumlah penduduk yang besar berpotensi memunculkan berbagai permasalahan, seperti laju pertumbuhan ekonomi terhambat, angka pengangguran meningkat hingga kriminalitas meningkat.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi atau menekan laju jumlah penduduk.

Salah satu usaha pemerintah untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah Program Keluarga Berencana (KB).

Tahukah kamu apa itu Keluarga Berencana (KB)?

Baca juga: Program Keluarga Berencana Tak Berjalan Optimal

Pengertian KB

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kelurga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.

Dalam buku Kependudukan: Teori, Fakta dan Masalah (2010) karya Achmad Faqih, pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran.

Indonesia menerapkan pengendalian penduduk yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB).

Dengan program tersebut dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

Pengendalian penduduk sudah ada sejak dahulu. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala.

Di China terkenal dengan kebijakan satu anak cukup. Bahkan di China, kebijakan pengendalian penduduk tersebut dipaksakan.

Sehingga dengan kebijakan tersebut menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan, serta sterilisasi wajib.

Penyuluhan terus dilakukan pemerintah untuk mendapatkan perhatian dari kalangan masyarakat terhadap program KB.

Baca juga: Jenis KB yang Aman untuk Ibu Menyusui

Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

KB biasanya digunakan untuk maksud perencanaan keluarga kecil, tidak sebesar kalau tanpa perencana sama sekali.

Masalah kependudukan merupakan salah satu diantara masalah yang gawat. Bahkan masalah tersebut sangat mendesak di negara-negara yang sedang berkembang.

Karena cepatnya pertumbuhan penduduk merintangi perkembangan ekonomi dan sosial di negara-negara tersebut.

Jika masalah tersebut tidak segera ditangani, semakin lama akan semakin parah. Karena penduduk selalu bertambah.

Sehingga segala upaya dapat dilakukan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk.

Di negara-negara berkembang, usaha untuk menanggulangi masalah tersebut pada umumnya dilaksanakan dengan membuat program keluarga berencana nasional atau program-program yang mirip.

Baca juga: Tekan Populasi Uighur, China Paksakan Aborsi, Sterilisasi, dan Program KB

Tujuan Keluarga Berencana

Tujuan utama KB adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya.

Dengan berhasilnya pelaksanaan KB diharapkan angka kelahiran dapat diturunkan. Sehingga tingkat kecepatan perkembangan penduduk tidak melebihi kemampuan kenaikan produktif.

Dengan demikian taraf kehidupan dan kesejahteraan rakyat diharapkan akan lebih meningkat.

Secara perorangan pengaturan kelahiran pada umumnya bermotif ekonomi, terutama pada masyarakat dengan ekonomi lemah.

Kadang-kadang di dalam masyarakat ada kebiasaan membuang anak yang baru lahir atau menjalankan infantisida dengan cara-cara lain atas dasar pertimbangan mencukupi kebutuhan pangan.

Dengan slogan "dua anak cukup" terus dikenalkan kepada masyarakat hingga sekarang.

Baca juga: Pil KB Tingkatkan Risiko Kanker Serviks pada Wanita

Program KB dikelola oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Badan tersebut bertugas untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk atau menekan angka kelahiran di Indonesia.

Berikut adalah tujuan KB:

  • Mengendalikan kelahiran dan pertambahan penduduk.
  • Meningkatkan kesejahteraan keluarga.
  • Meningkatkan kesehatan keluarga.
  • Mengatur jarak kelahiran anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

kebijakan dan usaha pemerintah dalam menanggulangi kepadatan penduduk yaitu: 1. Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam upaya mengatasi masalah jumlah penduduk,yaitu: a). Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak. Meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia. b). Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.

c). Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai anak kedua.

Jakarta -

Salah satu upaya pemerataan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan program transmigrasi. Program tersebut telah diterapkan sejak zaman kolonial Belanda. Seperti apa sejarahnya?

Transmigrasi adalah salah satu jenis migrasi atau perpindahan penduduk. Dikutip dari buku 'IPS untuk SMP Kelas VII' oleh Anwar Kurnia, transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari provinsi atau pulau yang padat penduduk ke provinsi atau pulau yang jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

Ada 5 jenis transmigrasi di Indonesia, yakni transmigrasi umum, spontan, sektoral, lokal, dan bedol desa. Berikut penjelasan masing-masing jenis:

1. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.

2. Transmigrasi spontan (swakarsa) adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri.

3. Transmigrasi sektoral (khusus) adalah transmigrasi yang dilakukan untuk hal-hal tertentu, seperti terjadinya bencana alam, pengangguran, dan tunawisma.

4. Transmigrasi lokal adalah transmigrasi penduduk dalam provinsi yang sama.

5. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang memindahkan seluruh penduduk desa beserta perangkat desa (pejabat pemerintahan desa) yang bersangkutan.

Secara umum, transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk, mengembangkan daerah pemukiman baru di daerah dengan penduduk yang relatif jarang, pemerataan penduduk dalam suatu wilayah, mendorong proses pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan hidup para transmigran.

Sejarah transmigrasi Indonesia dari masa ke masa. Klik selanjutnya..

(kri/pay)

Page 2

Jakarta -

Salah satu upaya pemerataan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan program transmigrasi. Program tersebut telah diterapkan sejak zaman kolonial Belanda. Seperti apa sejarahnya?

Transmigrasi adalah salah satu jenis migrasi atau perpindahan penduduk. Dikutip dari buku 'IPS untuk SMP Kelas VII' oleh Anwar Kurnia, transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari provinsi atau pulau yang padat penduduk ke provinsi atau pulau yang jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

Ada 5 jenis transmigrasi di Indonesia, yakni transmigrasi umum, spontan, sektoral, lokal, dan bedol desa. Berikut penjelasan masing-masing jenis:

1. Transmigrasi umum adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.

2. Transmigrasi spontan (swakarsa) adalah transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri.

3. Transmigrasi sektoral (khusus) adalah transmigrasi yang dilakukan untuk hal-hal tertentu, seperti terjadinya bencana alam, pengangguran, dan tunawisma.

4. Transmigrasi lokal adalah transmigrasi penduduk dalam provinsi yang sama.

5. Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang memindahkan seluruh penduduk desa beserta perangkat desa (pejabat pemerintahan desa) yang bersangkutan.

Secara umum, transmigrasi bertujuan untuk meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk, mengembangkan daerah pemukiman baru di daerah dengan penduduk yang relatif jarang, pemerataan penduduk dalam suatu wilayah, mendorong proses pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan hidup para transmigran.

Sejarah transmigrasi Indonesia dari masa ke masa. Klik selanjutnya..

Jakarta -

Detikers, tahu enggak sih, salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar. Seperti diketahui, berdasarkan data Worldometers 2021, Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Dikutip dari Agustina Bidarti dalam bukunya Teori Kependudukan, masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial karena terjadinya di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah kependudukan dapat terjadi karena adanya ketimpangan antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Jumlah penduduk yang besar ternyata hanya salah satu dari masalah kependudukan di Indonesia. Nah, berdasarkan modul pembelajaran Geografi yang disusun oleh Cipta Suhud Wiguna, S.Pd, M.Pd., dan SMAN Situraja, masalah kependudukan di Indonesia bisa dikelompokkan berdasarkan kuantitatif dan kualitatif, lho.

1. Jumlah Penduduk Besar

Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan pembangunan. Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, Indonesia mengalami berbagai permasalahan sebagai berikut.

a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup rakyatnya.

b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, serta fasilitas sosial lainnya.

2. Pertumbuhan Penduduk Cepat

Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit karena dijadikan lahan permukiman dan industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.


Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif

1. Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka kemampuan untuk membeli pelayanan kesehatan juga semakin tinggi.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses pendidikan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia, yaitu1. Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.2. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang ada.3. Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.

3. Tingkat Pendapatan

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita yang masih rendah menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.

Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan

Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, nih Detikers.

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).

2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.

4. Melakukan program transmigrasi.

5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.

6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun puskesmas dan rumah sakit.

7. Penyediaan air bersih.

8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

11. Pemberian beasiswa.

12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.

13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Nah, itu dia penjabaran mengenai masalah kependudukan di Indonesia beserta dengan upaya untuk mengatasinya.

Simak Video "Deretan Data-data yang Dijual Bebas di Breached.to"



(pal/pal)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA