Kekurangan oksigen Show Kondisi kekurangan oksigen biasa disebut hipoksia. Kondisi ini terjadi karena kadar oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi. Oksigen dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, oleh karena itu kekurangan oksigen dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dalam darah yang dikenal dengan nama hipoksemia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah :
Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah :
Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan dan metode pengobatan perlu dijalankan tanpa menunggu lama. Meningkatkan oksigen dalam darah dapat dilakukan dengan cara olahraga dan transfusi darah, selain itu nutrisi tertentu juga bisa meningkatkan oksigen dalam darah. Berikut nutrisi penting yang dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah :
Kelebihan oksigen Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga dapat meracuni manusia. Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas), orang yang menjalani terapi hiperbarik dan pada bayi prematur yang diberi oksigen dalam inkubator. Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat vital, yaitu : Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (dinamakan Paul Bert effect). Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada (dinamakan Lorrain Smith effect). Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia). Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus dan retina mata. Kerusakan pada retina yang ‘terlepas’ (detached) ini dinamakan retinopathy of prematurity (ROP). Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen), maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen), inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang sudah ada. Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun baik dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang berlebihan maupun kekurangan. Semoga bermanfaat. Sumber : http://artikel-k3.blogspot.com/2015/11/cara-mengatasi-efek-buruk-kekurangan-kelebihan-kadar-oksigen-dalam-darah.html
Cari penyakit, gejala, dan pengobatan
Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit
Asidosis respiratorik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengeluarkan cukup banyak karbon dioksida (CO2) yang diproduksi oleh tubuh. Kelebihan CO2 menyebabkan pH darah dan cairan tubuh lainnya menurun, membuatnya terlalu asam. Pada umumnya, tubuh mampu menyeimbangkan ion yang mengontrol keasaman. Keseimbangan ini diukur pada skala pH dari 0 hingga 14. Asidosis terjadi ketika pH darah turun di bawah 7,35 (pH darah normal adalah antara 7,35 dan 7,45).
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Asidosis respiratorik biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Kondisi ini juga disebut kegagalan pernafasan atau kegagalan ventilasi. Umumnya, paru-paru menerima oksigen dan menghembuskan CO2. Oksigen mengalir dari paru-paru ke dalam darah. CO2 mengalir dari darah ke paru-paru. Namun, terkadang paru-paru tidak bisa mengeluarkan cukup CO2. Ini mungkin diakibatkan oleh penurunan laju pernapasan atau penurunan pergerakan udara karena kondisi mendasar seperti:
Bentuk Asidosis RespiratorikTerdapat dua bentuk asidosis respiratorik yaitu akut dan kronis:
Apakah Penyebab Asidosis Respiratorik?Paru-paru dan ginjal adalah organ utama yang membantu mengatur pH darah. Paru-paru mengeluarkan asam dengan mengeluarkan CO2, dan ginjal mengeluarkan asam melalui urin. Ginjal juga mengatur konsentrasi bikarbonat (basa) darah Anda. Asidosis respiratorik biasanya disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kondisi yang mempengaruhi pernapasan normal atau mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengeluarkan CO2. Beberapa penyebab umum dari bentuk kronis adalah: Beberapa penyebab umum dari bentuk akut adalah:
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Gejala Asidosis RespiratorikTanda-tanda awal asidosis respiratorik akut meliputi:
Tanpa pengobatan, gejala lain dapat terjadi, termasuk:
Bentuk kronis asidosis respiratorik biasanya tidak menyebabkan gejala yang nyata. Tanda-tandanya halus dan tidak spesifik seperti:
Diagnosis Asidosis RespiratoriTujuan dari tes diagnostik untuk asidosis respiratorik adalah untuk mencari adanya ketidakseimbangan pH, untuk menentukan tingkat keparahan ketidakseimbangan, dan untuk menentukan kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut. Beberapa pemeriksaan dapat membantu dokter mendiagnosis asidosis respiratorik, yaitu: Pengukuran gas darah
Iklan dari HonestDocs
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️
Elektrolit Tes fungsi paru-paru Rontgen dada Tes lainnya Pengobatan Asidosis RespiratorikBerikut adalah beberapa perawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi asidosis respiratorik: Bentuk akut Bentuk kronis
Pencegahan Asidosis RespiratorikCara terbaik untuk mencegah asidosis adalah menghindari penyebab penyakit. Memilih untuk menjalani gaya hidup bebas-rokok dapat membantu. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terjangkit asidosis respiratorik kronis. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup secara keseluruhan. Mempertahankan berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko kondisi ini. Berhati-hatilah saat meminum obat penenang. Obat penenang menekan sistem saraf pusat. Selalu baca dan ikuti labelnya dan hindari mencampur obat penenang dengan alkohol karena dapat berakibat fatal.
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda? Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.
Buka di app |