Meningkatnya kadar keasaman dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan yang disebut….

Kekurangan oksigen

Kondisi kekurangan oksigen biasa disebut hipoksia. Kondisi ini terjadi karena kadar oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi. Oksigen dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, oleh karena itu kekurangan oksigen dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dalam darah yang dikenal dengan nama hipoksemia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah :

  • Gangguan pernapasan, yang disebabkan karena organ pernapasan yang tidak berfungsi dengan baik (saluran napas yang tersumbat, sleep apnea/gangguan bernapas saat tidur, penyakit tertentu seperti pneumonia, emfisema, asma, edema paru, emboli, fibrosis), dapat pula disebabkan karena asupan obat (yang dapat menyebabkan depresi dan gangguan pernapasan)
  • Penyakit anemia (kekurangan zat besi), rendahnya kadar zat besi menyebabkan menurunnya tingkat hemoglobin sebagai zat pembawa oksigen dalam darah.
  • Aktivitas yang terlalu berat, stres berlebih
  • Berada di dataran tinggi di mana jumlah oksigen yang tersedia berkurang
  • Kondisi lingkungan sekitar yang mengalami pencemaran udara (gas buangan kendaraan/pabrik, asap rokok)

Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah :

  • Rasa lelah, ini adalah dampak yang pertama kali dirasakan, ketika pasokan oksigen dalam darah berkurang. Karena oksigen tidak mencapai semua bagian tubuh sesuai yang dibutuhkan, maka fungsi tubuh akan terpengaruh dan akan ada sedikit energi untuk melakukan pekerjaan. Akibatnya akan timbul rasa lelah yang akan disertai dengan ketidak mampuan untuk bekerja secara maksimal.
  • Kesulitan dalam bernafas, sesak nafas akan mempengaruhi fungsi normal dari sistem tubuh manusia.
  • Nyeri otot, ketika kadar oksigen berkurang dalam darah, hal ini mempengaruhi fungsi otot. Dampaknya dapat terasa mulai dari nyeri pada otot atau kelang yang terasa di persendian.
  • Gangguan mata, dampak buruk kekurangan kadar oksigen dalam darah dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan. Kualitas atau ketajaman akan berkurang.
  • Sianosis adalah ketika kulit terdapat semburat kebiruan. Hal ini disebabkan sebagai akibat langsung dari kurangnya kadar oksigen dalam darah. Selain tampak pucat dan sakit-sakitan, akan terdapat resiko bagi kesehatan juga.
  • Serangan jantung, ketika oksigen tidak dapat diangkut dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh melalui darah, maka akan ada tekanan ekstra pada jantung. Tekanan berlebih ini dapat membuat serangan jantung.
  • Hipoksia serebral (kekurangan pasokan oksigen ke otak). Otak manusia memanfaatkan sekitar 20% dari oksigen yang digunakan oleh tubuh kita. Otak selalu membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya, oleh karena itu kurangnya oksigen dapat menimbulkan dampak negatif pada fungsi otak. Sel sel otak sangat rentan terhadap perubahan pasokan oksigen. Jika terjadi gangguan pasokan oksigen ke otak untuk jangka waktu lama, dapat menyebabkan koma atau kematian.

Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan dan metode pengobatan perlu dijalankan tanpa menunggu lama.

Meningkatkan oksigen dalam darah dapat dilakukan dengan cara olahraga dan transfusi darah, selain itu nutrisi tertentu juga bisa meningkatkan oksigen dalam darah. Berikut nutrisi penting yang dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah :

  • Zat besi, dapat diperoleh dari daging, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, roti gandum dan pasta yang diperkaya zat besi untuk mengobati anemia.
  • Diet rendah lemak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa makanan tinggi lemak dapat menyebabkan resistensi insulin dan sleep apnea (gangguan bernapas saat tidur).Untuk itu, makan serat tinggi, diet rendah lemak dengan memperbanyak buah-buahan dan sayuran dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Buah dan sayuran. Sebuah artikel yang diterbitkan Cancer Active mengungkapkan bahwa lingkungan asam dalam darah dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dan meningkatkan risiko kanker tertentu. Konsumsi air basa dalam buah dan sayuran yang kaya kalium dan magnesiumseperti pisang, kentang, tomat dan sayuran berdaun hijau, dapat membantu mengurangi keasaman dan mengobati hipoksemia. Buah-buahan dan sayuran, menurut MayoClinic.com, juga merupakan sumber tinggi antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E, yang melindungi sel-sel darah pembawa oksigen terhadap efek berbahaya dari radikal bebas.
  • Diet rendah natrium. Menurut studi yang diterbitkan Hypertension, makanan rendah natrium dapat mengakibatkan meningkatnya oksigenasi ginjal melalui darah. Diet rendah natrium adalah untuk mengurangi asupan natrium sampai kurang dari 2000 mg per hari dan memperbanyak buah dan sayuran, kacang, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Kelebihan oksigen

Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga dapat meracuni manusia. Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas), orang yang menjalani terapi hiperbarik dan pada bayi prematur yang diberi oksigen dalam inkubator.

Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat vital, yaitu : Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (dinamakan Paul Bert effect). Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada (dinamakan Lorrain Smith effect). Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia). Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus dan retina mata. Kerusakan pada retina yang ‘terlepas’ (detached) ini dinamakan retinopathy of prematurity (ROP).

Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen), maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen), inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang sudah ada.

Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun  baik dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang berlebihan maupun kekurangan.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http://artikel-k3.blogspot.com/2015/11/cara-mengatasi-efek-buruk-kekurangan-kelebihan-kadar-oksigen-dalam-darah.html

Cari penyakit, gejala, dan pengobatan

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Asidosis respiratorik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengeluarkan cukup banyak karbon dioksida (CO2) yang diproduksi oleh tubuh. Kelebihan CO2 menyebabkan pH darah dan cairan tubuh lainnya menurun, membuatnya terlalu asam. 

Pada umumnya, tubuh mampu menyeimbangkan ion yang mengontrol keasaman. Keseimbangan ini diukur pada skala pH dari 0 hingga 14. Asidosis terjadi ketika pH darah turun di bawah 7,35 (pH darah normal adalah antara 7,35 dan 7,45).

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Meningkatnya kadar keasaman dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan yang disebut….

Asidosis respiratorik biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Kondisi ini juga disebut kegagalan pernafasan atau kegagalan ventilasi.

Umumnya, paru-paru menerima oksigen dan menghembuskan CO2. Oksigen mengalir dari paru-paru ke dalam darah. CO2 mengalir dari darah ke paru-paru. Namun, terkadang paru-paru tidak bisa mengeluarkan cukup CO2. Ini mungkin diakibatkan oleh penurunan laju pernapasan atau penurunan pergerakan udara karena kondisi mendasar seperti:

  • asma
  • COPD
  • pneumonia
  • sleep apnea

Bentuk Asidosis Respiratorik

Terdapat dua bentuk asidosis respiratorik yaitu akut dan kronis:

  • Asidosis respiratorik akut terjadi dengan cepat dan merupakan keadaan darurat medis. Jika tidak diobati, gejalanya akan semakin memburuk dan dapat mengancam jiwa.
  • Asidosis respiratorik kronis berkembang dari waktu ke waktu. Jenis ini tidak menimbulkan gejala. Sebaliknya, tubuh beradaptasi dengan peningkatan keasaman. Misalnya, ginjal menghasilkan lebih banyak bikarbonat untuk membantu menjaga keseimbangan.

Apakah Penyebab Asidosis Respiratorik?

Paru-paru dan ginjal adalah organ utama yang membantu mengatur pH darah. Paru-paru mengeluarkan asam dengan mengeluarkan CO2, dan ginjal mengeluarkan asam melalui urin. Ginjal juga mengatur konsentrasi bikarbonat (basa) darah Anda.

Asidosis respiratorik biasanya disebabkan oleh penyakit paru-paru atau kondisi yang mempengaruhi pernapasan normal atau mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengeluarkan CO2. Beberapa penyebab umum dari bentuk kronis adalah:

Beberapa penyebab umum dari bentuk akut adalah:

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Meningkatnya kadar keasaman dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan yang disebut….

  • gangguan paru-paru (COPD, emphysema, asma, pneumonia)
  • kondisi yang mempengaruhi laju pernapasan
  • kelemahan otot yang mempengaruhi pernapasan atau menarik napas dalam-dalam
  • saluran udara yang terhambat (karena tersedak atau sebab lain)
  • overdosis obat penenang
  • gagal jantung

Gejala Asidosis Respiratorik

Tanda-tanda awal asidosis respiratorik akut meliputi:

  • sakit kepala
  • kegelisahan
  • penglihatan kabur
  • kegelisahan
  • Kebingungan

Tanpa pengobatan, gejala lain dapat terjadi, termasuk:

  • kantuk atau kelelahan
  • kelesuan
  • delirium atau kebingungan
  • sesak napas
  • koma

Bentuk kronis asidosis respiratorik biasanya tidak menyebabkan gejala yang nyata. Tanda-tandanya halus dan tidak spesifik seperti:

  • hilang ingatan
  • gangguan tidur
  • perubahan kepribadian

Diagnosis Asidosis Respiratori

Tujuan dari tes diagnostik untuk asidosis respiratorik adalah untuk mencari adanya ketidakseimbangan pH, untuk menentukan tingkat keparahan ketidakseimbangan, dan untuk menentukan kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut.

Beberapa pemeriksaan dapat membantu dokter mendiagnosis asidosis respiratorik, yaitu:

Pengukuran gas darah
Gas darah adalah serangkaian tes yang digunakan untuk mengukur oksigen dan CO2 dalam darah. Ahli medis akan mengambil sampel darah dari arteri Anda. Kadar CO2 yang tinggi dapat mengindikasikan asidosis.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Meningkatnya kadar keasaman dalam darah dapat mengakibatkan gangguan pernapasan yang disebut….

Elektrolit
Pengujian elektrolit adalah sekelompok tes yang mengukur kadar Na + (natrium), K + (kalium), Cl- (klorida), dan bikarbonat. Satu atau lebih elektrolit akan meningkat atau menurun pada orang dengan gangguan asam-basa seperti asidosis pernapasan.

Tes fungsi paru-paru
Penderita kondisi ini biasanya memiliki penurunan fungsi paru-paru.

Rontgen dada
Sinar-X dapat membantu dokter untuk melihat cedera atau masalah lain yang mungkin menyebabkan asidosis.

Tes lainnya
Berdasarkan tes ini, dokter Anda juga dapat melakukan tes lain untuk membantu mendiagnosis kondisi yang mendasari yang menyebabkan asidosis. Kondisi lain, yang dikenal sebagai asidosis metabolik, dapat menyebabkan gejala yang sama, dan dokter dapat memerintahkan tes untuk memastikan masalahnya hanya pernapasan. Tes ini mengukur jumlah asam dalam tubuh Anda, yang mungkin disebabkan oleh gagal ginjal, diabetes, atau kondisi lain, dan termasuk glukosa, laktat, dan keton. Tes lain termasuk pengujian obat, hitung darah lengkap (CBC), dan urinalisis (tes urin).

Pengobatan Asidosis Respiratorik

Berikut adalah beberapa perawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi asidosis respiratorik:

Bentuk akut
Mengobati asidosis akut biasanya berarti mengatasi penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jalan napas mungkin perlu dibersihkan dan ventilasi buatan juga mungkin diperlukan.

Bentuk kronis
Jika Anda memiliki bentuk kronis dari penyakit ini, perawatan akan berfokus pada pengelolaan segala kondisi yang mendasarinya. Tujuannya untuk meningkatkan fungsi jalan napas. Beberapa strategi meliputi:

  • antibiotik (untuk mengobati infeksi)
  • diuretik (untuk mengurangi kelebihan cairan yang mempengaruhi jantung dan paru-paru)
  • bronkodilator (untuk memperluas saluran udara)
  • corticosteroids (untuk mengurangi peradangan)
  • ventilasi mekanis (dalam kasus yang parah)

Pencegahan Asidosis Respiratorik

Cara terbaik untuk mencegah asidosis adalah menghindari penyebab penyakit.

Memilih untuk menjalani gaya hidup bebas-rokok dapat membantu. Perokok memiliki risiko lebih tinggi terjangkit asidosis respiratorik kronis. Kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup secara keseluruhan.

Mempertahankan berat badan yang sehat dapat mengurangi risiko kondisi ini.

Berhati-hatilah saat meminum obat penenang. Obat penenang menekan sistem saraf pusat. Selalu baca dan ikuti labelnya dan hindari mencampur obat penenang dengan alkohol karena dapat berakibat fatal.


Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Buka di app