Mengapa penyajian dan pengemasan memegang peranan penting dalam pengemasan jelaskan?

Bolehkah menggunakan angka pada lirik puisi ?​

Bolehkah menggunakan angka pada lirik puisi ?​

Bagaimana bentuk karya seni patung lengkap​

ciri ciri pakaian adat pidie dari aceh​

ciri ciri tari saman aceh​

ciri ciri alat musik serune kale aceh​

ciri ciri pakaian adat pidie aceh​

ciri ciri pakaian adat basahan jawa Tengah​

ciri ciri pakaian adat solo​

apa yang dimaksud dengan interpretasi makna lagu dalam vokal grup​

Bolehkah menggunakan angka pada lirik puisi ?​

Bolehkah menggunakan angka pada lirik puisi ?​

Bagaimana bentuk karya seni patung lengkap​

ciri ciri pakaian adat pidie dari aceh​

ciri ciri tari saman aceh​

ciri ciri alat musik serune kale aceh​

ciri ciri pakaian adat pidie aceh​

ciri ciri pakaian adat basahan jawa Tengah​

ciri ciri pakaian adat solo​

apa yang dimaksud dengan interpretasi makna lagu dalam vokal grup​

Video yang berhubungan

Mengapa penyajian dan pengemasan memegang peranan penting dalam pengemasan jelaskan?
Penyajian dan Kemasan dalam Pengolahan Makanan

teknik penyajian dan pengemasan - Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan menggugah selera karena untuk mengonsumsi, pertamatama harus pandangan mata yang bekerja, kemudian diikuti untuk indra penciuman untuk aroma, yang tentunya panduan bumbu yang memberi indra rasa bekerja menghasilkan rasa nikmat.

Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu rendah.Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut.a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar.b. Bahan kemasan tidak berbau.c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen.d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  teknik penyajian dan pengemasan

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Kerajinan tekstil prakarya 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : http://coretan-berkelas.blogspot.com/2016/01/penyajian-dan-kemasan-dalam-pengolahan.html

BUGURUKU.COM – Penyajian dan Kemasan Olahan Pangan, Penyajian ataupun kemasan merupakan tahap akhir dari proses pembuatan produk olahan pangan. Penyajian/pengemasan memegang peranan penting dalam proses produksi pengolahan pangan karena akan menjadi daya tarik orang untuk memakannya atau konsumen untuk membelinya. Wadah penyajian digunakan jika kita makan di tempat penjualan. Penggunaan wadah kemasan biasanya untuk makanan yang dibawa pulang oleh pembeli. Penyajian/pengemasan produk pangan telah dilakukan sejak masa lampau. Biasanya, minuman tradisional tertentu disajikan atau dikemas dengan menggunakan buah itu sendiri, seperti minuman air nira dalam buluh bambu.

Seiring kemajuan zaman, teknologi, dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Kecanggihan teknologi pengolahan pangan, pengemasan, dan penyimpanan secara tidak langsung sebagian memang menguntungkan konsumen. Sekarang bahan kemasan yang umum digunakan terbuat dari kertas, kaca/gelas, plastik atau bahan polimer seperti polietilen [PE], polipropilen [PP] serta kemasan yang dapat terurai secara biologis atau biodegradasi [biodegradable packaging]. Meskipun begitu, tidak semua perpaduan kemasan tradisional ditinggalkan. Ada beberapa produk pangan menggunakan kombinasi kemasan, yaitu kemasan tradisional dan kemasan masa kini. Tidak semua bahan dapat digunakan sebagai wadah penyajian atau kemasan pangan olahan. Ada kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut. 1. Bahan kemasan/wadah penyajian tidak berbau sehingga tidak memengaruhi atau mengubah rasa dari produk pangan olahan. 2. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki kekuatan sebagai tempat produk pangan olahan. 3. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. 4. Bahan kemasan/wadah penyajian aman bagi kesehatan dan bersih.

Baca juga Mengenal Inggris dan Australia

Tempat Penyajian atau kemasan

Adapun tempat penyajian ataupun kemasan untuk makanan dan minuman yang biasa digunakan masyarakat terbuat dari kertas, plastik, ataupun Styrofoam.

Selain memberikan manfaat sebagai wadah penyajian kemasan dan penyajian, juga berhubungan dengan cara menampilkan produk/hasil olahan pangan dalam bentuk menarik. Bentuk yang menarik akan menambah selera saat menyantapnya atau tertarik untuk membeli produk olahan pangan tersebut. Banyak penjual makanan atau restoran yang memberikan tampilan unik, eksotis, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Eksplorasi penggunaan bahan penyajian hidangan pun sangat variatif sekali. Ada yang menggunakan gerabah ataupun batok kelapa yang didesain menjadi gelas cantik. Ada yang membuat kemasan dengan modifikasi bahan, seperti plastik dan kertas. Oleh karena itu, saat ini bisnis kemasan dan wadah penyajian memiliki prospek menguntungkan. Kreativitas kita sangat dibutuhkan untuk dapat menciptakan wadah penyajian maupun kemasan.

 Salah satu sektor yang sangat penting dikembangkan untuk mendukung pembangunan pertanian adalah industri pertanian [ industri makanan ]. pengembangan industri makanan diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, membuka kesempatan kerja, sumber devisa sekaligus menyediakan pangan yang semakin beragam. pengolahan makanan engan memperhatikan gizi dan awet berhubungan erat dengan pemenuhan gizi masyarakat

permintaan produk olahan industri makanan menunjukan kecenderungan makin meningkat baik pasar domestik maupun internasional.hal ini bukan saja disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dunia secara kuantitatif, juga secara kualitatif kesejahteraan penduduk tersebut semakn baik yang menyebabkann makin meningkatnya kebutuhan akan pangan yang bergizi dan beragam.sejalan dengan hal tersebut, pengembangan teknologi pengolahan pertanian terutama industri makanan sangat dibutuhkan. Ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, besarnya hasil pertanian yang dimiliki serta pasar terbuka akan memberikan daya Tarik tersendiri bagi pelaku pada industry pengolahan hasil pertanian.

    A.      Pengertian

Ø  Pengolahan bahan pangan : kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan makanan siap dikonsumsi / bahan makanan ½ jadi.

Ø  Serealia : jenis tumbuhan golongan padi padian / rumput rumputan [ Gramineae ] yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir berisi biji bijian sebagai sumber karbohidrat / pati

Ø  Umbi : organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran [ pembengkakan ] sebagai akibat perubahan fungsinya.

Ø  Olahaan bahan  pangan ½ jadi / Produk pangan primer adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan menjadi aneka ragam olahan bahan baku pangan yang memilika nilai ekonomi lebih tinggi.

   B.      Jenis

1.       Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis

       Contoh : kerupuk gendar, kerupuk tette dan keripik tempe

2.       Olahan pangan ½ jadi dengan bentuk butiran besar

Contoh : jagung grontol, nasi jagung, kacang kedelai goreng,dan biscuit

3.       Olahan pangan  ½ jadi dengan bentuk butiran halus

Contoh :  kue adee, udang goreng tepung,  chai kue, dan bakpia

Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk menjaga kesehatan, digunakan untuk proses pertumbuhan , mengganti sel – sel yang rusak, dan persediaan energy.  kata gizi berasal dari bahasa arab “ ghidza “ yang artinya makanan.

Kelompok zat  gizi bedasarkan kegunaannya dibagi menjadi 3 yaitu :

1.       Kelompok zat gizi penghasil tenaga [ karbohidrat ]

2.       Kelompok zat gizi pembangun sel [ protein ]

3.       Kelompok zat gizi pengatur dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh seperti yang  terdapat pada sayuran bewarna kuning, jingga, merah, serta buah – buahan

   C.      Tehnik Pengolahan

1.       Tehnik pengolahan makanan panas basah [ moist heat ]

Adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya

a.       Tehnik merebus [ boiling ]: mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih

b.      Tehnik poaching : cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [ 92-96 derajat celcius]

c.       Tehnik braising  : tehnik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan – lahan

d.      Tehnik stewing : mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang

e.      Tehnik mengukus [ steaming ] : memasak bahan makanan dengan uap air mendidih

f.        Tehnik simmering : tehnik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang didihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama

g.       Tehnik mengetim : memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran dimana salah satu panci lebih kecil.

2.       Tehnik pengolahan makanan panas kering [ dry heat cooking ]

Adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

a.       Menggoreng dengan minyak banyak [ deep frying ] : memasak dengan menggunakan minyak/lemak yang banyak hingga bahan benar – benar terendam sehingga, memperoleh hasil yang kering [ crispy ]

b.      Menggoreng dengan minyak sedikit [ sallow frying ] : memasak dengan menggunakan minyak sedikit pada wajan datar

c.       Menumis [ sautéing ] : tehnik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil.

d.      Memanggang [ baking ] : mengolah bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak

e.      Membakar [ grilling  ] : mengolah makanan di atas lempengan besi panas yang diletakkan di atas perapian langsung

    D.      Penyajian dan Pengemasan

         Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyajikan penampilan olahan pangan sebagai berikut.

1. Kombinasi Warna

            Dalam tata saji, warna merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Padu-padan warna yang indah merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai jual suatu hidangan.

2. Bentuk, Tekstur, dan Kekentalan

            Bentuk suatu hidangan dapat diciptakan dari pemotongan bahan pangan. Bahan pangan dapat dipotong dadu, memanjang, dirajang secara kasar atau halus, dibentuk lonjong, bunga atau bintang. Adapun yang dimaksud dengan kekentalan adalah dalam satu paket menu hendaknya memperhatikan kombinasi tingkat kekentalan hidangan yang berbeda.

3. Rasa dan Suhu

        Dalam penyajian satu menu hendaknya kita juga perlu mengombinasikan rasa-rasa dasar seperti, rasa asin, rasa manis, rasa pedas, rasa gurih, rasa pahit, dan rasa asam, maupun rasa yang sangat berbumbu. Suhu dari olahan pangan yang dihidangkan juga perlu diperhatikan.

4. Alat Saji Makanan

           Alat saji khas Indonesia sangatlah banyak. Hal ini sudah kamu pelajari di semester 1. Ada alat saji tradisional dan modern. Alat saji tradisional misalnya dengan wadah rotan dengan dialasi daun pisang. Alat saji modern dapat berupa piring khusus untuk menu hidangan utama, sup, maupun piring kecil untuk makanan penutup yang dilengkapi sendok dan garpu yang sesuai.

5. Hiasan/Garis

       Hiasan atau garnis merupakan penunjang penampilan pada olahan pangan yang dihidangkan. Hiasan ini dapat memberikan aksen warna yang mengugah selera, bentuk yang  bermacam-macam maupun tata saji yang menarik.

 6. Penyajian

        Dalam menyajikan suatu hidangan pada piring hendaknya memperhatikan semua hal yang perlu ditampilkan seperti yang disebutkan di atas yaitu kombinasi warna, bentuk, tekstur dan kekentalan, rasa dan suhu serta penggunaan alat saji. Tidak lupa faktor yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan atau higienisnya suatu hidangan.


Video yang berhubungan