Home » Kelas V » Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan bukanlah dua masyarakat yang terpisah sama sekali. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan sumber tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Kota juga menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa. 1. Masyarakat Pedesaan Masyarakat pedesaan memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku sehari-hari mereka. Salah satu ciri masyarakat pedesaan adalah gotong royong dan kekeluargaan. Dengan adanya perubahan sosial dan perkembangan teknologi dan informasi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Ciri masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat antar sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya. Mereka saling mencintai, saling menghormati, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. Cara beradaptasi masyarakat pedesaan sangat sederhana, yaitu dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Selain itu masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu.Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut :
Bentuk Ketergantungan Masyarakat Kota dan Desa
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 2:55 PM
(klikmedan.id). – Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan – bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja – pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan. Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, misalnya saja tenaga – tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat. Terlepas dari apakah itu masyarakat desa atau masyarakat kota, yang perlu diperhatikan adalah kehidupan didalammya yang harus dijalankan dengan toleransi dan menghargai perbedaan satu dengan yang lainnya. Dikarenakan adat, kebiasaan, pola interaksi dan tingkat loyalitas antara masyarakat desa dan masyarakat sangat berbeda. Dengan demikian, kita sebagai masyarakat kota tidak boleh memandang rendah atau memandang sebelah mata masyarakat desa karena jika tidak ada masyarakat desa kita tidak dapat memperoleh bahan – bahan yang penting sebagai penunjang kelangsungan hidup kita. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan. Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum. 1. Sederhana 2. Mudah curiga 3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya 4. Mempunyai sifat kekeluargaan 5. Lugas atau berbicara apa adanya 6. Tertutup dalam hal keuangan mereka 7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota 8. Menghargai orang lain 9. Demokratis dan religius Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan. Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu: 1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya. 2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain 3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya. 4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan. 5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum. Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka Bagaimana intraksi masyarakat kota dan desa menjadi suatu hubungan yang tidak bisa dipisahkan? Interaksi adalah hubungan satu dengan yang lain, yang memiliki timbal balik dan bahkan bisa menciptakan sebuah permasalahan baru. Kekuatan interaksi antara desa dengan kota sangat erat kaitannya dengan jarak desa ke pusat kota. Semakin jauh jarak desa ke kota, semakin lemah interaksinya. Faktor faktor yang mendasari terjadinya interaksi desa dan kota adalah 1. Adanya wilayah wilayah yang saling melengkapi 2. Adanya kesempatan untuk berintervensi Prinsip prinsip interaksi desa dan kota adalah, sebagai berikut: 1. Dalam interaksi menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik yang terjadi antara dua wilayah atau lebih. 2. Adanya hubungan timbal balik ini mengakibatkan beberapa pergerakan interaksi. 3. Pada proses interaksi ini, menimbulkan dampak dampak tertentu. (Penulis : Cut Mega Wati Lubis) Sumber : Aditya Doddy. 2014. Dampak Hubungan Kota dan Desa Dalam Perkembangan Pariwisata Di Kawasan Bandungan. Kecamatan Bandungan. 2(4) Artikel Hubungan Desa dan kota (https://www.kompasiana.com/amp/riansyahnuryumansa/hubungan-masyarakat-desa-dan-kota_551a05e4a33311ef1db6596e ) https://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
No More Posts Available. No more pages to load. |