Mengapa hormon dapat mempengaruhi perkecambahan

Dormansi biji adalah keadaan biji tidak aktif untuk berkecambah. Dormansi biji terjadi apabila lingkungan tidak mendukung biji untuk berkecambah. Hormon yang mempengaruhi dormansi biji adalah asam absisat. Fungsi lain dari asam absisat antara lain:

  • asam absisat memiliki pengaruh yang berlawanan dengan hormon tumbuhan lain. Misalnya, asam absisat menghambat produksi amilase pada biji yang diberi giberelin. asam absisat juga menghambat pemanjangan dan pertumbuhan sel yang dirangsang oleh IAA.
  • Menyebabkan penutupan stomata
  • Meskipun asam absisat menghambat pertumbuhan, tetapi tidak bersifat racun terhadap tumbuhan.

Mengapa hormon dapat mempengaruhi perkecambahan

Freepik/brgfx

Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Bobo.id - Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari nutrisi hingga hormon. 

Hormon merupakan salah satu faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. 

Hormon mengendalikan kegiatan dengan mengirim sinyal kimia ke sel untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu pada tumbuhan. 

Hormon tumbuhan bekerja dengan saling memengaruhi dan memberikan efek yang berbeda. 

Adapun beberapa jenis hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah sebagai berikut. 

Baca Juga: Contoh-Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Biji

1. Auksin

Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil. 

Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan di antaranya: 

- memicu pemanjangan dan pembesaran sel, yaitu auksin membantu mengaktivasi enzim yang melonggarkan ikatan serabut selulosa dinding sel sehingga sel memanjang. 

- menghambat aktivasi tunas pada batang yang lebih rendah. 

- terlibat dalam respon tropisme yang mempengaruhi perbedaan pemanjangan pada sel.

- merangsang pertumbuhan sekunder.

- merangsang pembentukan akar adventif dan lateral. 

2. Giberelin

Hormon giberelin memegang peranan penting dalam pertumbuhan batang menjadi terlalu panjang. 

Giberelin memiliki beberapa peran yaitu memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh, perkembangan bunga dan buah.

Baca Juga: Contoh-Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Cara Tunas

Selain itu, giberelin juga menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan, dan merangsang pembelahan serta pemanjangan sel. 

3. Sitokinin

Hormon sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada tubuh tumbuhan. 

Sitokinin memiliki fungsi merangsang proses pembelahan sel, menunda pengguguran bunga, buah, dan daun. 

Hormon sitokinin juga mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar, meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang merugikan, serta menghambat menguningnya daun.  

4. Gas Etilen

Tumbuhan menghasilkan gas etilen untuk merespon adanya tekanan, kekeringan, luka dan infeksi. 

Gas etilen juga mempercepat kematangan pada buah, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kebal dan kokoh. 

Bersama auksin, gas etilen memacu perbungaan pada mangga dan nanas. Bersama giberelin, gas etilen mengatur perbandingan bunga jantan dan bunga betina.

Baca Juga: Contoh Tanaman yang Berkembang Biak secara Vegetatif Alami

5. Asam Absisat

Hormon asam absisat merupakan hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman, dan melawan hormon auksin serta giberelin. 

Adapun fungsi hormon asam absisat adalah menghambat perkecambahan biji, mempertahankan tumbuhan jika pengaruh lingkungan sedang tidak sesuai. 

Selain itu, hormon asam absisat juga mengurangi penguapan dan menyebabkan pengguguran pada daun, buah, dan bunga. 

6. Kalin

Hormon kalin merupakan hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. 

Berdasarkan organ tumbuhan yang terbentuk, hormon kalin dibedakan menjadi:

- Kaulokalin, merangsang pembentukan batang.

- Rizokalin, merangsang pembentukan akar. 

- Filokalin, merangsang pembentukan daun. 

- Antokalin, merangsang pembentukan bunga.

Baca Juga: Contoh-Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Cara Tunas Adventif

7. Asam Traumalin

Hormon asam traumalin mampu memperbaiki kerusakan dan luka yang terjadi pada tumbuhan. 

Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi yang dipengaruhi oleh hormon luka atau hormon asam traumalin. 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Hormon giberelin, auksin, dan juga sitokinin menjadi hormon penting dalam tanaman. Anda perlu tahu bahwa hormon tumbuhan adalah bagian dari proses pengaturan genetik. Selain itu, hormon tumbuhan juga memiliki fungsi sebagai prekursor. Maka dari itu, guna menampung perbedaan dari hormon hewan, kemudian digunakanlah juga istilah zat pengatur tumbuhan. Digunakannya istilah hormon ini merupakan analogi fungsi hormon pada hewan. Akan tetapi, hormon tumbuhan tidaklah diperoleh dari jaringan khusus seperti hewan, melainkan oleh jaringan non spesifik atau biasanya merismatik. Penyebaran hormon tumbuhan ini tidaklah harus melalui sistem pembuluh disebabkan hormon bisa ditranslokasi melalui ruang antar sel atau sitoplasma. Hormon tumbuhan adalah zat yang memiliki jumlah sangat kecil, tetapi dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. 

Hormon Tumbuhan

Terdapat 3 kelompok hormon, yakni sitokinin, auksin, dan juga giberelin. Untuk mengenalnya lebih jauh simak penjelasan dibawah ini:

Sitokonin merupakan kelompok hormon yang memiliki fungsi paling utama dalam mendukung pertumbuhan tunas. Ujung akar menjadi sumber dihasilkannya hormon sitokonin. Hormon sitokonin ini berperan dalam menunjang pertumbuhan tunas, tetapi akan menghambat pembungaan, pembuahan, dan juga pertumbuhan akar. Beberapa fungsi dari hormon tumbuhan ini, yakni:

  • Merangsang akar tanaman untuk memanjang

  • Bantu perkecambahan biji

  • Menghambat efek dari dominansi apikal di ujung batang karena hormon auksin

  • Menghambat proses penuaan pada tumbuhan

  • Merangsang pertumbuhan pucuk tanaman dan daun

  • Merangsang sitokinesis

Hormon tumbuhan ini diproduksi di jaringan yang aktif membelah, seperti organ akar. 

Giberelin adalah kelompok hormon yang mempunyai fungsi guna pembuahan dan pembungaan. Buah dan daun menjadi sumber dihasilkannya hormon giberelin. Salah satu hormon yang dapat membantu perkembangan tumbuhan, yakni hormon giberelin. Hormon satu ini merupakan hormon yang bisa membuat pertumbuhan tumbuhan menjadi cepat. Hal ini karena giberelin mendorong pembentukan bunga, buah, biji, dan juga batang. Hormon tumbuhan merupakan sekumpulan senyawa organik dan bukan nutrien atau hara. 

Di mana ada yang terbentuk dengan alami ataupun buatan, yang mana hanya dengan kadar kecil pun dapat menimbulkan respons secara morfologi, fisiologis, dan biokimia. Ketiga respons ini adalah untuk menghambat, mendorong, atau juga mengubah pertumbuhan, pergerakan, dan perkembangan tumbuhan. Sedangkan hormon giberelin ini memiliki peran dalam menunjang pembuahan dan pembungaan, sel akar, serta tunas. Peran hormon giberelin dalam pertumbuhan tumbuhan adalah:

  • Mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh tinggi

  • Merangsang aktivitas kambium agar lebih aktif bekerja

  • Memicu pertumbuhan batang dan daun tumbuhan

  • Membantu agar ukuran buah semakin besar

  • Memicu pertumbuhan tunas lateral dan juga tunas pada batang

Perlu menjadi catatan Anda bahwa hormon giberelin ini bekerja dengan sinergis bersama hormon auksin, ketika terjadi perkecambahan biji atau germinasi. Germinasi terjadi saat biji menyerap air secara imbibisi. 

Auksin merupakan kelompok hormon yang mana memiliki fungsi utama dalam mendukung pertumbuhan akar. Ujung tunas merupakan sumber dihasilkannya hormon auksin ini. Salah satu peran dari hormon auksin, yakni menunjang pertumbuhan akar. Akan tetapi, hormon ini menghambat pertumbuhan tunas, pembuahan, dan pembungaan. Dengan adanya hormon auksin ini akan membantu dalam hal seperti berikut:

  • Memicu pertumbuhan sekunder dan aktivitas kambium, jadi batang tumbuhan akan semakin besar dan melebar

  • Memicu dominansi apikal yakni terhalangnya pertumbuhan tunas lateral yang mana disebabkan tunas ujung tumbuhan

  • Cegah rontoknya buah, daun, dan bunga

  • Membantu partenokarpi atau pembentukan buah tanpa biji

  • Merangsang terbentuknya organ bunga, daun, dan juga buah

  • Merangsang pembelahan dan pembentangan sel

  • Memicu perpanjangan tunas di ujung tumbuhan 

Hormon auksin ini cara kerjanya akan dipengaruhi oleh sinar matahari dan gravitasi bumi. Juga pada bagian batang tumbuhan yang memiliki kadar auksin tinggi, maka akan lebih cepat tumbuh. Hormon tumbuhan ini tidaklah menyukai cahaya, jadi apabila tanaman diletakkan pada cahaya matahari langsung, kemudian hormon auksin akan berada di sisi area yang gelap. Dalam terbentuknya hormon tumbuhan salah satu faktor yang sangat memengaruhi, yakni lingkungan. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Dapat Memicu Terjadinya Sitokinesis pada Tumbuhan, Apa Itu Hormon Sitokinin?