Mengapa harga saham bank mnc international stagnan 50 rupiah

JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo berencana akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi MNC Bank Internasional, jumlah saham baru yang diterbikan dalam pelaksanaan HMETD ini sebanyak-banyak 10,48 miliar saham seri B dengan nominal Rp50 per saham.

Jumlah modal ditempatkan dana dan disetor penuh perseroan sebelum pelaksanaan penambahan modal dengan HMETD sebesar 31,44 miliar lembar saham terdiri dari 22,05 miliar saham seri A dan 9,39 miliar saham seri B.

  • Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata NTT, IFG Gelar Labuan Bajo Marathon 2022
  • The Fed Berkomitmen untuk Terus Naikkan Suku Bunga, Pengangguran Diperkirakan Meningkat Drastis
  • Inilah 7 Negara Paling Aman di Dunia Tahun 2022, Tertarik Pindah?

Setelah pelaksanaan HMETD ini jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat sebanyak-banyaknya menjadi 41,93 miliar lembar saham.

Jumlah tersebut tersediri dari 22,05 miliar lembar saham seri A dan 19,87 miliar lembar saham seri B.

Tujuan dari pelaksanaan HMETD ini untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan aset produktif. Serta pengemangan digital roadmap MNC Bank dalam pengembangan layanan perbankan digital MotionBanking milik perseroan.

Diharapkan dengan penambahan modal melalui pelaksanaan HMETD ini dapat menambah kemampuan perseroan dalam meningkatkan usaha, kinerja, dan daya saing sehingga dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi pemegang saham. 

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) menjadi satu-satunya saham emiten perbankan yang masuk ke dalam daftar saham top losers selama sepekan terakhir periode 21 Februari – 25 Februari 2022.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten bank Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini harus menempati posisi ke-7 top losers dan tercatat mengalami koreksi sebesar 20,25 persen menjadi Rp193 secara mingguan. Sementara itu, pada pekan lalu saham Bank MNC bernilai Rp242.

Jika dipantau, saham BABP melanjutkan koreksi sejak perdagangan Senin (22/2/2022) hingga Jumat (25/2/2022). Artinya, emiten bersandi saham BABP ini mengalami koreksi selama 4 hari berturut-turut selama sepekan terakhir.\

Adapun, penurunan terdalam terjadi pada perdagangan Kamis (24/2/2022) dengan koreksi 6,42 persen atau turun 14 poin ke level Rp204 per saham.

Meski demikian, saham BABP berada di zona hijau dengan kenaikan 35,92 persen selama sebulan terakhir. Namun, turun 7,21 persen selama 3 bulan terakhir. Sementara itu, saham Bank MNC tumbuh 3,76 secara year-to-date.

Sementara itu, pada perdagangan Jumat (25/2/2022), saham BABP ditutup melemah dengan koreksi 5,39 persen ke level Rp193 per saham dengan volume yang diperdagangkan sebanyak 199,67 juta saham dan turnover senilai Rp39,57 miliar.

Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market cap yang dimiliki PT Bank MNC Internasional Tbk. menjadi Rp6,06 triliun.

Sebelumnya, MNC Bank telah menerbitkan 1.969.696.969 atau 1,97 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp50. Dengan harga pelaksanaan private placement sebesar Rp165, sehingga BABP meraih dana Rp324,9 miliar.

Lebih lanjut, Direksi MNC Bank menyatakan dana yang diterima perseroan akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, ekspansi kredit, dan mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) belum beranjak dari zona merah sejak memulai periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada Selasa (14/9/2021).

Berdasarkan data RTI, hingga pukul 10.20, saham BABP berada di level 326 atau melemah 1,21 persen. Pada hari ini, saham MNC Bank dibuka pada angka 330, sama dengan harga penutupan kemarin.

Saham MNC Bank bergerak pada rentang 322-332 dengan jumlah yang diperdagangkan sebanyak 41,61 juta saham. Nilai turnover diketahui sebesar Rp13,57 miliar dan mayoritas diperdagangkan oleh investor lokal.

Pada perdagangan kemarin, BABP ditutup pada level 330 per saham atau terkoreksi 0,60 persen. Sementara, pada hari perdagangan HMETD atau pada Senin (14/9/2021), saham MNC Bank ditutup melemah cukup signifikan, yaitu -5,68 persen ke 332 per saham.

Sebagai informasi, periode perdagangan rights issue emiten bank bagian dari MNC Group tersebut berlangsung dari 14 hingga 27 September 2021, setelah sebelumnya mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 31 Agustus 2021. 

Sementara itu, pada 29 September 2021 Bank MNC akan melakukan pembayaran efek tambahan. Selanjutnya, mulai 4 Oktober 2021 akan dilakukan distribusi dan pengembalian uang untuk efek yang tidak terpenuhi.

BABP berencana menambah modal melalui HMETD dengan target 14.234.614.922 saham seri B dengan rasio 2:1 dan maksimal 33,33 persen dari total modal disetor setelah HMETD. 

Dengan harga eksekusi rights issuesebesar Rp318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp4,5 triliun. Dana segar tersebut akan digunakan untuk ekspansi dan memperkuat permodalan perseroan. 

Sebelumnya, COO MotionBanking Teddy Tee menyatakan hasil dari HMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Selain itu, juga mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking, termasuk di antaranya kemampuan penilaian kredit berbasis AI dan integrasi MotionPay, MotionWallet, MotionVisa, dan solusi fintech terkait lainnya ke dalam Ekosistem Perbankan Motion. 

“Kami berencana untuk mengintegrasikan semua kemampuan digital Motion Technology, termasuk aplikasi perdagangan saham, manajemen kekayaan, asuransi, pinjaman P2P, dan solusi lain yang sedang dikembangkan ke dalam MotionBanking, untuk menjadikannya aplikasi solusi keuangan digital satu atap,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :


Editor : Annisa Sulistyo Rini

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Berapa aset bank MNC?

Hal tersebut terlihat pada kinerja MNC Bank kuartal III 2019 yang mencatatkan total aset Rp11,08 triliun dan liabilitas Rp9,63 triliun atau masing-masing tumbuh 3,6% dan 3,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

MNC bank milik siapa?

Pada tahun 2007, ICB Financial Group Holdings resmi memegang mayoritas saham bank ini, dan nama bank ini pun diubah menjadi Bank ICB–Bumiputera pada tahun 2009. Pada tahun 2014, MNC Financial Services resmi memegang mayoritas saham bank ini, dan nama bank ini pun diubah menjadi seperti sekarang.

Babp IPO kapan?

IPO
IPO Date
15 Juli 2002
Saham Penawaran
500.000.000
Saham Pendiri
1.480.000.000
Total Saham Terdaftar
1.980.000.000
Persentase
25,00%
PT. Bank MNC Internasional Tbk [BABP] - IDNFinancialswww.idnfinancials.com › babp › pt-bank-mnc-internasional-tbknull

Babp bergerak di bidang apa?

Bergerak dalam Bidang Usaha Jasa Perbankan dan Produk di Jasa Keuangan .