Kenapa bayi 10 bulan jadi sering tidur?

Halodoc, Jakarta - Setiap bayi punya pola dan waktu tidur siang yang berbeda-beda. Ada yang mungkin tidur lebih lama di siang hari, atau menghabiskan sebagian besar waktu tidurnya di malam hari. Hal ini sebenarnya normal, terutama pada bayi baru lahir.

Umumnya, bayi baru lahir cenderung memiliki kebiasaan tidur di siang hari. Karena belum terbiasa menghadapi pola tidur bayi ini, orangtua mungkin merasa kebingungan dan lelah saat menemaninya. Namun, sebenarnya pola tidur bayi akan berubah seiring usianya. Bahkan, sebenarnya pola tidur Si Kecil bisa diusahakan untuk jadi lebih teratur.

Baca juga: Tahapan Penting Tumbuh Kembang Bayi di Tahun Pertama

Mengenalkan Pola Tidur yang Teratur pada Bayi

Beberapa bayi cenderung tidur lebih lama di siang hari, tetapi ada juga yang tidur lebih lama di malam hari. Sebenarnya, jika bayi tidur siang lebih lama di siang hari adalah hal yang wajar, kok. Sebab, di siang hari, suasana cenderung nyaman dan hangat. Bagi bayi baru lahir, hal ini membuatnya serasa di dalam rahim ibunya. 

Bahkan, ada bayi yang menghabiskan waktu selama 16-18 jam per hari untuk tidur, dan sekitar 6-8 jam di antaranya dihabiskan untuk tidur di siang hari. Mereka biasanya hanya terbangun ketika ingin menyusu karena haus dan lapar atau ketika orangtua mengganti popoknya. Jika bayi terus tidur di siang hari, kemungkinan ia akan terjaga sepanjang malam.

Kemudian, jam tidur bayi mengalami perubahan di usia tiga atau empat bulan. Meski begitu, perubahan tidak terbentuk begitu saja. Ada beberapa kebiasaan dan cara merawat yang bisa berpengaruh terhadap pola tidur bayi.

Baca juga:4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Bulan

Agar Si Kecil terbiasa untuk tidak tidur siang terlalu lama dan bisa tidur lebih lama di malam hari, berikut ini beberapa tipsnya:

1.Kenalkan Siang dan Malam

Tahukah kamu bahwa bayi bisa diajari untuk mengenal siang dan malam? Ya, salah satu caranya dengan mengajaknya main atau beraktivitas lain, seperti makan, dan mandi, di siang hari.

Lalu, saat sudah malam, cobalah lakukan hal-hal yang membuat bayi rileks, seperti memandikannya dengan air hangat, memijat, memutar musik yang pelan, atau membacakan cerita. Aktivitas tersebut membuat bayi lebih tenang dan mudah mengantuk. 

2.Tetapkan Waktu Tidur yang Konsisten

Saat sudah tiba waktunya tidur di malam hari, bawa bayi ke tempat tidurnya. Pastikan ia sudah kenyang dan suasana kamar cukup nyaman untuk tidur. Meski mungkin awalnya bayi akan menangis dan rewel karena masih ingin bermain, kamu perlu sabar dan tetap konsisten menetapkan waktu tidur bayi. Lama-kelamaan, bayi akan terbiasa dengan jam tidur yang kamu latih.

3.Jangan Membuat Bayi Terlalu Kenyang

Jika terlalu kenyang, bayi cenderung mengalami susah tidur di malam hari, seperti mengompol atau buang air besar. Kondisi perut yang tidak nyaman dan popok yang basah bisa membuat bayi terbangun di malam hari, lalu rewel dan tidak bisa tidur lagi. 

Baca juga: Ini Perkembangan Bayi 7 Bulan yang Wajib Diketahui

Itulah penjelasan mengenai jam tidur bayi dan tips untuk mengaturnya. Penting untuk membiasakan pola tidur yang benar sejak dini, agar bayi bisa menyesuaikan diri dengan jam tidur yang teratur.

Jika ada masalah kesehatan pada bayi, gunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter spesialis anak di rumah sakit, agar tidak perlu lama mengantri.

Kenapa bayi 10 bulan jadi sering tidur?

Referensi: Baby Center. Diakses pada 2021. 5 Things You Didn't Know About Newborn Sleep.Parents. Diakses pada 2021. Teach Your Baby to Sleep (In Just 7 Days).Raising Children Network Australia. Diakses pada 2021. Sleep Needs for Babies.Stanford Children's Health. Diakses pada 2021. Infant Sleep.Healthline. Diakses pada 2021. How Can I Tell If My Newborn is Sleeping Too Much?

Jangan khawatir jika Mama lihat bayi sering kaget saat tidur malam. Ini bukanlah gejala kejang atau epilepsi yang membahayakan. Gerakan bayi secara tiba-tiba ini tidak berhubungan dengan gangguan saraf. 

Lantas, apa penyebab bayi sering kaget saat tidur dan bagaimana cara menenangkannya ketika kondisi ini terjadi? Cek penjelasannya di bawah ini.

Apa Penyebab Bayi Sering Kaget Saat Tidur?

Penyebab bayi sering kaget saat tidur adalah respons refleks yang disebut refleks Moro. Refleks Moro adalah salah satu dari berbagai macam gerakan refleks bayi yang umum terjadi di bulan-bulan awal kelahiran si Kecil.

Refleks Moro adalah respons motorik yang muncul tanpa disengaja sebagai cara bayi melindungi diri dari suara kencang, gerakan secara tiba-tiba, atau pergerakan sekecil apapun di sekitarnya.

Ciri khas utama refleks ini yaitu si Kecil mengangkat kedua tangannya ke atas bersamaan dengan gerakan mendorong kakinya selama beberapa detik. Kemudian, si Kecil akan kembali ke posisi semula.

Refleks ini bisa disertai dengan tangisan. Namun, seringnya si Kecil akan kembali tidur setelah refleks moro muncul seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

Bayi Sering Kaget Saat Tidur Apakah Normal?

Refleks moro adalah bagian normal dari tumbuh kembang bayi dan tidak berbahaya.  

Bayi yang sering kaget saat tidur justru menandakan bahwa ia berkembang dengan baik. Sebab, ini artinya si Kecil cukup responsif terhadap suatu rangsangan.

Kapan Refleks Moro Hilang?

Apakah refleks Moro bisa hilang? Tentu saja, Ma. Refleks moro merupakan indikator perkembangan bayi yang normal dan bisa hilang seiring dengan bertambahnya usia.

Bayi baru lahir sampai yang berusia 6 bulan akan sering tampak kaget saat sedang tidur.

Frekuensi refleks Moro akan berkurang ketika si Kecil menginjak usia 2-4 bulan dan menghilang total pada usia 6 bulan.

Baca Juga: 6 Perkembangan Bayi Usia 2 Bulan

Tips Menenangkan Bayi yang Sering Kaget Saat Tidur

Meski bayi sering kaget saat tidur itu normal, reflek ini juga bisa mengganggu kualitas tidur si Kecil. Terutama jika refleks Moro disertai dengan tangisan hingga ia kesulitan untuk tidur kembali.

Jadi, Mama perlu tahu cara menidurkan si Kecil dengan nyenyak agar ia tidak mudah terbangun dan tidurnya cukup.

Bagaimana caranya agar bayi tidak kagetan saat tidur?

1. Membedong si Kecil

Membedong si Kecil akan membuat ia merasa hangat seperti berada di rahim Mama. Tak heran, cara ini terbilang ampuh meminimalisir bayi sering kaget saat tidur. 

Namun, pastikan Mama menggunakan kain bedong yang tipis dan tidak terlalu kencang membedongnya. Bedongan yang terlalu kencang akan mengganggu jalur napas si Kecil. 

2. Kembalikan tangan dan kakinya ke posisi semula

Ketika bayi tampak tegang karena kaget saat tidur, Mama bisa pelan-pelang mengembalikan tangan dan kakinya yang terangkat ke posisi santai.

Jadi, bayi tidak merasa tidurnya terganggu dengan gerakan tiba-tiba yang ia buat sendiri.

3. Gendong dan dekap si Kecil 

Jika melihat bayi sering kaget saat tidur, segera gendong dan dekap si Kecil agar kaget yang dialami tidak berkepanjangan.

Berada di dekapan Mama membuat bayi merasa aman dan nyaman, lho. Saat menggendongnya, beri sedikit ayunan sehingga si Kecil cepat kembali tertidur dengan pulas, Ma.

4. Berbaring di sebelah si Kecil

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menenangkan si Kecil dari refleks Moro, yaitu dengan ikut berbaring di sebelahnya. 

Dekatkan tubuh Moms ke tubuh si Kecil saat menidurkannya di tempat tidur, sambil terus mendekapnya. Jika ia sudah tertidur pulas, lepaskan pelukan Mama dan bangun dari temat tidur secara perlahan. 

Selain itu, cara ini juga membuat Mama lebih aware jika ada suatu hal yang memicu si Kecil saat tidur, sehingga bisa langsung menjauhkannya dari gangguan tersebut.

5. Ciptakan suasana tidur yang nyaman

Tak lupa, usahakan selalu membuat suasana tidur si Kecil menjadi nyaman, Ma.

Melangkahlah dengan lembut dan tenang di sekitar bayi, terutama ketika ia tertidur. Sebisa mungkin, Mama juga perlu mengecilkan volume suara saat bicara ataupun menggunakan ponsel. 

Hal ini dilakukan tentunya demi meminimalisir pemicu refleks Moro pada si Kecil, sehingga ia bisa tidur lebih nyenyak.

Kenali Tanda Kaget pada Bayi yang Berbahaya

Seperti yang tadi dikatakan, refleks Moro idealnya akan hilang total saat usia si Kecil 6 bulan. Namun, Mama juga perlu mengenali gerakan kaget yang menandakan adanya masalah pada si Kecil, antara lain:

  • Jika refleks kaget kurang tampak di satu sisi tubuhnya. Ini bisa disebabkan oleh patah bahu atau cedera saraf.

  • Bila refleks kurang nyata di kedua sisi. Ini mungkin menunjukkan kerusakan otak atau sumsum tulang belakang.

Di samping itu, apabila bayi masih sering kaget saat tidur ketika usianya sudah lebih dari 7 bulan sebaiknya Mama konsultasikan juga ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Seperti itulah penjelasan mengenai refleks Moro yang membuat si bayi sering kaget saat tidur. Memahami apa yang terjadi di setiap fase perkembangan si Kecil adalah langkah yang tepat untuk Mama mempersiapkan dirinya menjadi pemenang di masa depan.

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Menangis Terus dan Tips Mengatasi Bayi Rewel

Maka selain dengan memberikan stimulasi yang tepat, maksimalkan asupan nutrisi si Kecil lewat pemberian ASI eksklusif hingga minimal 6 bulan hidupnya agar ia tumbuh optimal.

Butuh lebih banyak informasi seputar tumbuh kembang si Kecil? Download eksklusif e-book berjudul “Panduan Dukung Daya Tahan Tubuh di 1000 Hari” di sini, untuk memandu setiap langkah Mama menjadikan si Kecil pemenang di masa depan.

Apakah normal bayi 10 hari tidur terus?

Normalkah Bayi Baru Lahir Tidur Terus? Faktanya, bayi baru lahir tidur terus adalah hal yang sangat normal. Mereka memang membutuhkan tidur yang lebih lama untuk tumbuh kembangnya.

Berapa kali sehari bayi 10 bulan tidur?

Di usia 9-12 bulan, durasi tidur bayi akan sedikit berkurang menjadi 13,5 jam sehari, yang terdiri dari 11 jam tidur malam dan 2,5 jam tidur siang.

Bayi Sering tidur Pertanda Apa?

Bayi tidur terus adalah hal yang wajar, karena pada dasarnya bayi akan lebih banyak tidur daripada terbangun. Pola tidur bayi memang belum teratur, karena ia perlu beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim ibunya.

Bahayakah Jika bayi sering tidur?

Pada dasarnya, kebiasaan bayi tidur terus pada siang maupun malam hari merupakan hal yang tidak berbahaya. Namun jika Anda tidak membiasakan pola tidur yang benar sejak dini, Si Kecil bisa merasa lebih sulit menyesuaikan diri terhadap jam tidur yang teratur.