Kata ganti yang digunakan pada bagian dialog berupa kata ganti

Beberapa jenis-jenis kata yang telah dibahas, antara lain jenis-jenis kata keterangan, jenis-jenis kata ulang, jenis-jenis kata kerja, jenis-jenis kata depan, dan jenis-jenis kata sifat. Pada kesempatan kali ini pembahasan akan difokuskan pada jenis jenis kata ganti dalam bahasa Indonesia. Selamat belajar.

Pengertian Kata Ganti

Kata ganti merupakan salah satu jenis kata yang yang berfungsi untuk menggantikan kata benda atau orang tertentu yang tidak disebut secara langsung. Istilah untuk kata ganti disebut sebagai pronomina. Penggunaan kata ganti dimaksudkan agar suatu kalimat disampaikan secara lebih efektif dan tidak bertele-tele.

Ciri-ciri Kata Ganti

Kata ganti mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain:

  • Pronomina biasanya terdapat pada posisi subjek dan objek, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pada posisi predikat.
  • Acuan pronomina tidak tetap atau berpindah-pindah tergantung pada siapa yang dibicarakan.
  • Pronomina menyesuaikan konteks kalimat.

Jenis-jenis Kata Ganti

Kata ganti dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya:

1. Kata Ganti Orang

Kata ganti orang disebut juga dengan pronomina persona. Pronomina persona merupakan jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang (persona) dengan kata benda lain. Kata ganti jenis ini dibagi menjadi 6 jenis, yaitu kata ganti orang pertama tunggal, kata ganti orang pertama jamak, kata ganti orang kedua tunggal, kata ganti orang kedua jamak, kata ganti orang ketiga tunggal, dan kata ganti orang ketiga jamak.

TunggalJamak
Orang pertamasaya, aku, dakukita, kami
Orang keduakamu, anda, kaukalian, kamu sekalian
Orang ketigaia, dia, beliaumereka

Contoh:

  1. Aku bekerja keras dari kecil untuk menggapai cita-cita ayah dan ibu.
  2. Kamu tidak perlu membahas semua keburukan orang itu.
  3. Terima kasih anda telah membantu keluarga saya selama ini.
  4. Kalian terus saja mengganggu murid baru itu.
  5. Dia duduk termenung di sudut sekolah sejak tadi pagi.
  6. Mereka sangat histeris setelah dinobatkan menjadi juara umum.
  7. Kita tidak bisa mencapai kesuksesan tanpa peran serta guru.
  8. Rintangan yang kau hadapi barulah awal dari sebuah perjalanan panjang.
  9. Kamu sekalian akan merasakan karma ketika menyakiti hati orang tua.
  10. Saya selalu menangis ketika mendengar curahan hati anak yatim.

2. Kata Ganti Penanya

Jenis kata ganti yang kedua adalah kata ganti penanya, atau sering disebut sebagai pronomina interogativa. Kata ganti jenis ini digunakan untuk menanyakan waktu, tempat, orang, atau keadaan tertentu. Kata ganti ini berfungsi untuk menggali informasi atas suatu kejadian.

  • Penanya waktu : kapan.
  • Penanya tempat : di mana, ke mana.
  • Penanya orang : siapa, apa.
  • Penanya keadaan tertentu : bagaimana, kenapa, mengapa.

Contoh:

  1. Kapan sekolah ini akan dilanjutkan pembangunannya?
  2. Di mana letak kantor kepala sekolah yang baru?
  3. Ke mana perginya semua warga desa ini?
  4. Siapa yang akan melanjutkan perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa?
  5. Bagaimana pemerintah bisa menangani semua bencana ini?
  6. Mengapa tidak ada yang menindak tegas sekumpulan begal itu?

3. Kata Ganti Pemilik/Kepunyaan

Pronomina posesiva merupakan sebutan lain untuk kata ganti pemilik. Kata ganti ini digunakan untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan. Kata ganti yang tergolong dalam kata ganti pemilik adalah -ku, -mu, -nya, kami, mereka. Kata ganti ini diletakkan di bagian belakang kata.

Contoh:

  1. Bukuku hilang entah kemana semenjak dipinjam Doni.
  2. Tulisanmu seperti tulisan seorang calon dokter.
  3. Sumbangan kami raib dirampok sekawanan begal di tengah hutan.
  4. Tangisan mereka ternyata belum membuahkan hasil.
  5. Kerja kerasnya dipandang remeh oleh semua warga desa.

4. Kata Ganti Penghubung

Pronomina relativa atau kata ganti penghubung digunakan sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat. Contoh dari kata ganti penghubung adalah yang. Kata ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk. Hal ini dikarenakan dalam kalimat majemuk diperlukan suatu kata penghubung (konjungsi) untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh:

  1. Rumah yang berwarna hijau itu selalu ramai oleh anak-anak.
  2. Ibu membuat masakan yang sangat lezat.
  3. Seseorang yang bersandar di tiang listrik adalah ketua RT di wilayah ini.

5. Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti yang digunakan sebagai penunjuk lokasi atau suatu benda disebut sebagai kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa. Pronomina demonstrativa dibagi menjadi 3 macam yaitu penunjuk umum, penunjuk tempat, dan penunjuk hal/ ikhwal.

  • Penunjuk umum : ini, itu.
  • Penunjuk tempat : sana, sini, situ, ke sana, ke sini, ke situ, di sana, di sini, di situ.
  • Penunjuk hal/ ikhwal : begini, begitu.

Contoh:

  1. Rumah ini adalah bukti perjuangan dan kerja keras ayah.
  2. Udara di sini sangat segar dan membuat hati nyaman.
  3. Pergilah ke sana sementara aku akan tetap di sini!
  4. Keadaan begini yang membuat Rani tidak merasa nyaman di rumah.
  5. Alat itu tidak berfungsi sama sekali ketika gempa susulan terjadi.

6. Kata Ganti Tak Tentu

Jenis kata ganti yang terakhir adalah kata ganti tak tentu. Kata ganti jenis ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu diantara sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.

Contoh:

  1. Tunggulah di sini, Ani akan membawa sesuatu untukmu.
  2. Ada seseorang yang selalu mengamatimu sepanjang hari ini.
  3. Para wali murid diminta selalu mengawasi putra-putri mereka selama di rumah.
  4. Barang siapa menemukan dompet berwana ungu tolong serahkan ke kantor polisi.
  5. Masing-masing siswa mengambil jatah makan siang di kantin sekolah.

7. Pronomina Intratekstual dan Ekstratekstual

Dua jenis pronomina ini merupakan jenis pronomina yang dilihat dari hubungannya dengan nomina (kata benda) yang digantikan. Pronomina intratekstual merupakan kata ganti yang menggantikan kata benda yang ada dalam sebuah artikel/bacaan/percakapan. Sedangkan pronomina ekstratekstual menggantikan kata benda yang terdapat di luar sebuah artikel/bacaan/percakapan. Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut:

  • Dengan kelembutan suaranya, Amelia mampu meluluhkan hati kedua orang tuanya untuk memberikan ijin pergi ke luar negeri. (kata ganti -nya secara jelas menunjuk ke Amelia)
  • Itu yang membuat Indri selalu gusar selama sepekan ini. (kata ganti -itu tidak jelas menggantikan hal apa)

Demikianlah pembahasan artikel mengenai jenis jenis kata ganti dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga penjelasan dan contoh yang disajikan membantu kalian dalam belajar.

Kapanlagi.com - Jika kalian orang yang gemar menulis cerita, penting untuk mengetahui macam-macam kata ganti orang. Pasalnya, penggunaan kata ganti bisa membuat suatu cerita jadi lebih variatif dan makin menarik. Dari berbagai macam jenisnya, kata ganti orang ketiga jadi salah satu yang paling sering digunakan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kata ganti orang tersebut.

Pemakaian kata ganti orang yang jelas juga akan sangat bermanfaat bagi pembaca. Penggunaan kata ganti orang akan memudahkan pembaca memahami isi terkait subjek atau objek dalam suatu cerita atau teks. Sayangnya, terkadang orang masih menggunakan kata ganti orang secara asal-asalan. Sehingga, alih-alih membuat cerita jadi jelas, kesalahan penggunaan kata ganti justru malah membingungkan pembaca.

Agar lebih paham apa itu kata ganti orang ketiga berikut penggunaannya yang benar, simak ulasan berikut yang telah kapanlagi.com rangkum dari berbagai sumber.

(credit: unsplash)

Kata ganti orang dikenal juga dengan istilah pronomina. Pengertian kata ganti orang adalah salah satu jenis kata ganti dalam Bahasa Indonesia. Sesuai dengan namanya, kata ganti tersebut berfungsi untuk menggantikan penyebutan suatu benda atau orang tertentu. Sehingga, suatu objek atau subjek tersebut bisa disebutkan tidak secara langsung.

Secara umum, kata ganti ganti orang bisa digunakan untuk berbagai tujuan. Salah satunya, untuk membuat suatu kalimat menjadi lebih efektif atau tidak bertele-tele. Selain itu, kata ganti orang juga bisa digunakan untuk membuat suatu kalimat atau paragraf jadi lebih veriatif dan menjadi lebih enak untuk dibaca.

Terdapat beberapa jenis ganti orang, seperti kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu, masing-masing kata ganti orang juga terbagi dalam dua bentuk, yaitu kata ganti orang tunggal dan jamak. Pemakaian kata ganti tersebut, tentu tergantung pada sudut pandang dan jumlah benda atau orang yang diwakilkan.

Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, kata ganti orang ketiga jadi salah satu yang paling sering digunakan. Kata ganti orang ketiga tersebut biasa kita jumpai saat membaca sebuah teks atau cerita. Sesuai dengan nama istilahnya, kata ganti ini menggunakan sudut pandang orang ketiga dalam menyebut suatu objek atau subjek.

Dalam bahasa Indonesia, kata ganti orang ketiga juga terbagi dalam bentuk tunggal dan jamak. Kata ganti orang ketiga tunggal bisa diwakili dengan kata dia atau beliau. Sementara pada kata ganti orang ketiga dalam bentuk jamak, kata ganti orang ketiga bisa diwakili dengan kata mereka.

(credit: unsplash)

Agar lebih memahami jenis-jenis kata ganti orang ketiga, kalian bisa simak beberapa contoh berikut ini.

1) Contoh penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal:

- Beliau duduk termenung di sudut kantor sambil menangis.

- Beliau berhasil memenangkan pemilu dengan memperoleh dukungan suara yang fantastis.

- Dia berhasil menyelesaikan pertandingan dengan susah payah.

- Dia belajar dengan sangat giat, sehingga wajar jika dia jadi juara kelas.

2) Contoh Penggunaan kata ganti orang ketiga jamak:

- Mereka tak pernah menyerah dalam berjuang menggapai cita-cita.

- Mereka bisa menjalani hidup yang tenang karena saling menyayangi satu sama lain.

(credit: unsplash)

Setelah mengetahui apa itu kata ganti orang ketiga, tak ada salahnya untuk mengenal kata ganti orang lainnya. Pasalnya, selain kata ganti orang ketiga, masih ada kata ganti orang pertama dan kedua yang juga tak kalah penting untuk dipelajari. Untuk itu, silakan simak ulasan singkat mengenai kata ganti orang pertama dan kedua berikut ini.

1) Kata Ganti Orang Pertama

Kata ganti orang pertama merupakan pronomina yang digunakan untuk menyebut seseorang atau kelompok dari sudut pandang orang kesatu atau pertama. Contoh dari kata ganti orang pertama tunggal adalah saya dan aku. Sementara, contoh untuk kata ganti orang pertama dalam bentuk jamak yaitu kami dan kita.

Contoh penggunaan dalam kalimat:

- Aku akan bekerja keras untuk menggapai cita-cita.

- Saya selalu ketakutan ketika menonton film horor.

- Kami tidak pernah terlambat datang ke sekolah.

- Kita tidak bisa menyepelekan peran guru dalam pembentukan karakter

2) Kata Ganti Orang Kedua

Sementara itu, kata ganti orang kedua merupakan pronomina yang digunakan untuk menyebut seseorang atau kelompok dari sudut pandang orang kedua. Contoh dari kata ganti orang kedua tunggal adalah Anda, kau, dan kamu. Sementara, contoh untuk kata ganti orang pertama dalam bentuk jamak yaitu kalian.

Contoh penggunaan dalam kalimat:

- Anda diundang untuk menghadiri rapat komite siang nanti.

- Kau bisa melakukan apapun, asalkan tidak mengganggu orang lain.

- Kamu tidak perlu membeli semua barang yang sedang diskon.

- Kalian tidak boleh mengganggu murid baru itu.

Itulah di antaranya ulasan mengenai kata ganti orang ketiga, kedua, dan pertama. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian!

Baca artikel lainnya:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA