Peristiwa sejarah Indonesia yang terjadi di bulan Ramadhan

Kamis, 15 September 2022 | 14:28 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 12:45 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 11:29 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 10:57 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 10:47 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 08:15 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 08:06 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 07:29 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 06:50 WIB

Kamis, 15 September 2022 | 06:29 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 21:39 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 21:18 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 20:40 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 20:32 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 20:29 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 20:22 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 19:00 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 18:40 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 17:22 WIB

Rabu, 14 September 2022 | 16:40 WIB

Page 2

Page 3

Terdapat sejumlah peristiwa penting yang berlangsung pada Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejarah mengabadikan sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada Ramadhan. Peristiwa ini bahkan menjadi tonggak tegakknya risalam Islam.    

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Integrasi Quran PPIQ-368, Bandung, KH Iskandar Mirza, mengatakan setidaknya ada lima peristiwa besar yang terjadi pada bulan suci Ramadhan yang bisa diambil hikmahnya. 

Pertama, Perang Badar. Peristiwa ini setidaknya dapat Umat Islam rasakan bersama bagaimana kondisi dan situasi lahir dan batin umat Islam saat melakukan peperangan dalam bulan Ramadhan, lapar haus dan dahaga secara fisik pasti secara akal akan menyatakan berat dan susah, belum lagi lawan jumlahnya lebih banyak. 

"Ini patut jadi renungan mendalam bagi ummat Islam, bahwa perjuangan melawan kezaliman dan ketidakadilan tak terhalang oleh kondisi fisik. Justru semangat dan kekuatan para mujahid sejati bukan lahir dari kekuatan fisiknya, melain taqarrub (kedekatan) seorang hamba pada Allah (taqwa) yang melahirkan kekuatan yang sesungguhnya," kata Kiai Iskandar saat menerangkan peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadan kepada Republika.co.id, Kamis (7/4/2022).

Kiai Iskandar memastikan, jika api jihad sudah membara dalam jiwa seorang mukmin, maka iya tak lagi peduli pada kondisi fisiknya. Maka menguatkan mental spiritual adalah hal yang mutlak dilakoni insan beriman yang berpuasa. 

Kedua, Fathu Makkah atau penaklukkan Makkah. Peristiwa ini adalah efek dari ingkarnya kaum kafir Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyah yang disepakati bersama Rasulullah SAW. Peristiwa ini mengajarkan hasil dari sebuah kesabaran, di mana bagi sahabat Rasulullah perjanjian ini sangat berat bagi kaum Muslimin.

"Namun Rasulullah SAW sangat amat memahani karakter dan sifat kaum kafir yang mudah melanggar janji," katanya.

Sehingga kata Kiai Iskandar, Nabi hanya membutuhkan kesabaran, sebagaimana yang diajarkan dalam ibadah puasa, yang menghimpun tiga kesabaran sekaligus, yaitu sabar dalam mentaati Allah SWT, sabar dalam menghadapi rasa lapar dan sabar terhadap takdir puasa yang diwajibkan bagi umat Islam.

Ketiga, wafatnya insan-insan terkasih Rasulullah SAW, seperti istri tercinta (Khadijah al Kubro ra, Fatimah al Zahrah ra, dan Ruqayyah ra). Semua ini adalah ujian kesabaran, di mana setiap Muslim harus ikhlas dalam menjalani ujian yang merupakan syarat utama kemuliaan yang harus dijalani seorang hamba.

"Sebagaimana puasa yang di dalamnya penuh konsekwensi ujian lahir dan batin hingga kita menemukan dua kebahagian, yaitu bahagia saat berbuka puasa, dan bahagia saat bertemu Allah kelak di surga," katanya.

Keempat, Nuzul Alquran. Peristiwa ini adalah peristiwa hebat yang juga terjadi pada Ramadhan. Setidaknya peristiwa ini menunjukkan bahwa tidak ada amal terbaik di bulan Ramadhan kecuali mengkhatamkan Alquran, bahkan para alim ulama mazahib menghentikan sementara majelis ilmunya untuk mengkhatamkan Alquran di bulan Ramadhan. 

"Setidaknya malam nuzul Alquran patut dijadikan spirit untuk gemar mengkhatamkan Alquran untuk meraih gelar 'al hal wa al murtahal' yaitu gelar yang disematkan Rasulullah saw pada mereka yang senantiasa gemar mengkhatamkan Alquran dari Al-Fatihah sampai An-Naas. 

Kelima, Lailatul Qadar. Peristiwa injadalah malam yang terbaik dari semua malam, karena malam ini menjadi malam diturunkannya Alquran.

Setidaknya perebutan malam ini menjadi cita-cita besar bagi setiap pelaku siyam. Karena malam ini memiliki keistimewaan dibanding dengan malam malam lainnya yang hanya terjadi pada Ramadhan.  

"Untuk meraih keistimewaan malam ini, orang orang melakukan ibadah itikaf, sebagai bentuk muhasabah, tafakkur dan renungan atas semua khilaf dan dosa yang selama ini dilakukan," katanya.  

Dia berharap, peristiwa-peristiwa besar diatas menjadi semangat dalam jam-jam jalanan ibadah di bulan Ramadan. Untuk itu umat luruskan niat menamban iman dan takwa. "Semoga lima peristiwa besar Ramadhan ini dapat menjadi inspirasi nurani, motivasi jiwa dan semangat meraih kemenangan sejati. Amin," katanya.   

Selasa, 22 Maret 2022 - 15:44 WIB

Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Quran, kitab suci yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam. Foto istimewa

Umat islam di seluruh dunia dalam waktu beberapa hari ke depan tenga menanti bulan suci Ramadhan . Bulan yang sangat mulia dan sangat dinanti-nantikan oleh kaum muslim. Bulan Ramadhan sendiri, dikenal dengan bulan yang penuh dengan keutamaan. Salah satunya, dibuktikan dengan banyak peristiwa penting yang turun pada bulan ini. Sehingga bulan Ramadhan disebut dengan bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Ada sejumlah peristiwa sejarah yang penting bagi umat Islam, terjadi di bulan Ramadhan. Begitu juga dengan sejarah Indonesia. Apa sajakah peristiwa-peristiwa tersebut? Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 10 peristiwa penting yang terjadi di bulan suci Ramadhan ini.

Baca juga: 8 Peristiwa Bulan Rajab yang Sangat Bersejarah Bagi Umat Islam

1. Bulan Diturunkan Al-Qur'anBeberapa hari yang ditentukan itu adalah bulan ramadhan. Bulan yang diturunkan di dalamnya (permulaan) Al- Qur'an sebagai petunjuk untuk manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pemisah antara yang benar dan salah.Allah Ta'ala berfirman:

شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

“.......(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)…” (QS. Al Baqarah: 185)Para pakar tafsir dan hadis mencatat, Allah juga menurunkan kitab-kitab dan suhuf yaitu kitab-kitab kecil selain Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur'an kepada para rasul sebelumnya pada bulan Ramadhan.Ibnu Katsir Rahmatullah, berkata mengenai ayat ini dalam Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim (I/460-461 –Darul Hadits), “Allah menyanjung bulan Ramadan dibanding bulan-bulan lain dengan dipilihnya sebagai waktu diturunkannya Al-Quran Al-‘Azhim. Karena itu, Allah mengistimewakannya. Hal ini juga memperjelas surah al-Qadr ayat 1yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. “ Sedang malam kemuliaan yang dimaksud merupakan malam Lailatul Qadr yang jatuh pada bulan Ramadan.2.Pembebasan MakkahFathul Makkah atau pembebasan Makkah merupakan peristiwa yang terjadi pada 630 M tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan 8 H, yaitu saat Rasulullah beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Kabbah.Pada 628 M, Kaum Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatangani Perjanjian Hudaybiyah. Dalam perjanjian tersebut terdapat kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata selama sepuluh tahun. Hubungan antara kaum Quraisy dan Muslim pun membaik. Hingga kemudian kesepakatan 10 tahun gencatan senjata dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, yang menyerang Bani Khuzzah yang merupakan sekutu Muslim. Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Rasulullah menolak. Kemudian sekitar 10.000 orang pasukan Muslim pergi ke Mekkah yang segera menyerah dengan damai. Kaum Quraisy ketakutan, banyak suku-suku (kafir) yang meletakan senjata. Abu Sufyan akhirnya masuk Islam. Sebagai penghormatan atasnya, Nabi mendoakannya. Kemudian beliau berseru, ”Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, ia akan aman; barang siapa yang menutup pintu ruahnya, ia akan aman; dan barang siapa yang memasuki masjidil Harrom dia juga aman”. Penduduk Makkah pun kemudian berbondong-bondong menyatakan masuk Islam. Pada saat kemenangan itu, Nabi tidak pernah merasa dendam atas derita yang dialami dulu di Makkah. Setiap kejahatan yang pernah beliau derita telah ia lupakan. Bahkan kemenangan itu terjadii tanpa ada pertumpahan darah.3.Perang BadarPeristiwa ini merupakan pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy dari Makkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, dalam keadaan sedang berpuasa dan kurang dalam segi perlengkapan, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.Allah Ta'ala berfirman:

وَلَقَدۡ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدۡرٍ وَّاَنۡـتُمۡ اَذِلَّةٌ  ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”. (QS Al-Imran:123)

4. Peristiwa Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Tabuk

Page 2

وَاِنۡ تُطِعۡ اَكۡثَرَ مَنۡ فِى الۡاَرۡضِ يُضِلُّوۡكَ عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ؕ اِنۡ يَّتَّبِعُوۡنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنۡ هُمۡ اِلَّا يَخۡرُصُوۡنَ‏

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.

(QS. Al-An'am Ayat 116)

Page 3

Hadits of The Day

Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA