Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

Perlu kamu ketahui, bahwa dalam mengikuti tes ada pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan saat interview ke HRD.

Diperlukan kehati-hatian yang ekstra dalam mengajukan pertanyaan agar tak membuat nilaimu turun di mata HRD.

Sebab jika keceplosan, maka bukan tidak mungkin lamaranmu akan ditolak mentah-mentah oleh perusahaan. Itulah pentingnya menghindari hal yang tidak boleh ditanyakan kandidat saat wawancara kerja.

Mau tahu apa sajakah itu? Berikut ini akan saya jelaskan hal yang tidak boleh ditanyakan kandidat saat wawancara kerja.

Pertanyaan yang Tidak Boleh Ditanyakan Saat Wawancara

1. Semua hal yang berkaitan dengan gaji dan tunjangan

Salah satu hal yang tidak boleh ditanyakan saat wawancara kerja semua hal berkaitan dengan gaji maupun tunjangan.

Pertanyaan ini dinilai tidak etis karena kamu masih dalam tahap wawancara, belum ada keputusan atau pengumuman diterima atau tidak.

Sebenarnya, pembahasan akan gaji itu akan ada waktunya sendiri setelah kamu diterima dan masuk ke dalam tahap negosiasi.

Pada tahap negosiasi nantinya, pelamar sudah bisa menanyakan seputar gaji maupun tunjangan yang akan diterima.

2. Mengajukan pertanyaan yang diawali dengan kata “Mengapa” atau “Kenapa”

Hati-hati dalam mengajukan pertanyaan. Pastikan pertanyaanmu tak diawali dengan kata “Mengapa” atau “Kenapa”.

Mengapa demikian?

Sebab menurut ahli psikologi, pertanyaan yang diawali dengan kata tersebut seakan membuat yang ditanya berada pada posisi di bawah atau defensif.

Maka dari itu, jika ingin mengajukan pertanyaan, jauh lebih baik apabila kata “Mengapa” itu diganti dengan “Bagaimana” atau “Apakah”.

3. Kerjaannya Apa Saja?

Hal yg tidak boleh ditanyakan kandidat saat wawancara kerja berikutnya yaitu tentang apa saja yang akan dikerjakan.

Pertanyaan ini termasuk tak berbobot dan terkesan konyol. Apalagi jika kamu melamar pekerjaan berdasarkan dari melihat informasi lowongan kerja.

Kebanyakan informasi lowongan kerja tentunya sudah jelas diinformasikan tentang job desc dan tanggung jawab kerjanya. Kalaupun ada yang kurang mendetail, toh kamu bisa browsing untuk mencari informasi lengkapnya.

Dengan mengajukan pertanyaan ini, pihak HRD akan menilaimu sebagai orang yang kurang teliti dan minim dalam hal persiapan.

4. Kapan saya bisa mulai bekerja?

Percaya diri saat interview kerja itu memang perlu, namun jangan sampai terlalu over juga. Baru tahap wawancara saja sudah bertanya kapan mulai kerjanya. Ini jelas-jelas akan menimbulkan kesan negatif.

Lagi pula setelah melalui tahap interview, biasanya masih ada tahapan selanjutnya yang belum tentu kamu akan lolos. Ikutilah alur rekrutmen perusahaan.

Sabarlah menunggu. Untuk masalah kapan kamu bisa mulai bekerja, serahkan saja semuanya pada pihak perusahaan.

5. Seberapa sering penilaian kerja dilakukan?

Hal yang tidak boleh ditanyakan kandidat saat wawancara kerja adalah tentang sistem penilaian karyawan.

Sistem penilaian perusahaan terhadap performa kerja memang jadi sesuatu yang membuat para karyawan penasaran.

Pasalnya, tiap karyawan tentunya ingin mendapat nilai terbaik agar mendapat bonus atau keuntungan lainnya dari perusahaan.

Jika sudah resmi bekerja di sana, tak masalah menanyakan hal tersebut. Namun bila kamu masih berada dalam tahap wawancara, hal tersebut bisa berdampak buruk jika ditanyakan. Kemungkinan besar kamu akan ditolak.

Dengan mengajukan pertanyaan ini, pihak HRD akan menilaimu sebagai pribadi yang kurang percaya diri dan takut akan adanya penilaian negatif.

Untuk itu, sebisa mungkin tampakkan kepercayaan dirimu sebaik mungkin. Setidaknya hingga kamu menerima penawaran kerja dari pihak perusahaan.

6. Menanyakan fleksibilitas jam kerja

Bekerja dengan waktu fleksibel memang mengasyikkan. Bisa bebas bekerja di mana pun sambil melakukan hal yang menyenangkan.

Namun menanyakan pertanyaan akan fleksibilitas jam kerja perusahaan saat interview berlangsung dinilai tak etis.

Sebab kamu belum pasti diterima tapi sudah menanyakan hal ini. Kesannya kamu terlihat seperti menuntut banyak dari perusahaan dan egois. Akibatnya, poinmu di mata HRD akan menurun.

7. Kemungkinan bekerja dari rumah

Jika hal ini tak dicantumkan dalam job desc, sebaiknya tak usah menanyakannya saat interview berlangsung.

Sebab pada dasarnya, setiap perusahaan akan mencantumkan hal tersebut di job desc jika memang ada.

Hampir sama dengan poin sebelumnya, pertanyaan ini juga akan membuatmu terlihat egois dan menuntut banyak dari perusahaan.

8. Seberapa sering perusahaan ini mempromosikan pegawai?

Yakin dan percaya, saat kamu mengajukan pertanyaan ini pasti si HRD akan langsung menilaimu buruk.

Untuk urusan satu ini memang mutlak tugas HRD yang tidak bisa diganggu gugat. Namun menanyakan hal ini langsung ke HRD sangat tidak sopan karena itu bukan menjadi urusanmu.

Selain itu, kamu juga akan dinilai sebagai orang yang arogan dan merasa dirinya terlalu tinggi. Ini jelas-jelas akan merugikanmu sebagai pelamar bukan?

9. Apakah saya akan punya ruang tersendiri?

Pertanyaan selanjutnya yang tak boleh ditanyakan saat wawancara kerja adalah tentang ruang bekerja sendiri.

Hindari menanyakan hal ini. Alih-alih mendapat perhatian dan kesan positif dari perusahaan, kamu justru akan dinilai buruk oleh HRD.

Mau sebagus apapun pengalaman dan prestasimu di perusahaan sebelumnya, jika kamu menanyakan hal ini maka semua itu akan runtuh.

Selain itu, kamu juga akan terlihat seperti karyawan yang terlalu banyak menuntut terhadap perusahaannya.

10. Apakah perusahaan akan memonitor segala aktivitas jejaring sosial karyawannya?

Saat ini memang manusia tak bisa lepas dari yang namanya media sosial. Baik di rumah, kantor, atau dimana pun itu.

Untuk sebagian perusahaan kadang menggunakan media sosial untuk memantau dan menilai karyawannya atau bahkan para pelamar kerja.

Hal inilah yang membuat penasaran banyak pelamar kerja dan menanyakannya. Padahal ini adalah salah satu hal yang tidak boleh ditanyakan kandidat saat wawancara.

Tetapi sayangnya, hal tersebut justru akan membuat nilaimu buruk di mata HRD dan terkesan seperti menyembunyikan sesuatu di media sosialmu.

11. Berapa banyak libur dan cuti yang bisa saya dapatkan?

Hal yang tidak boleh dilakukan saat interview adalah menanyakan libur dan cuti.

Pertanyaan yang satu ini termasuk pertanyaan yang akan membuatmu jadi dipandang negatif oleh pihak HRD.

Pasalnya, kamu menanyakan hal di saat interview dimana seharusnya kamu harus berfokus pada bagaimana menunjukkan antusiasmu dalam membantu perusahaan.

Kalaupun memang ingin menanyakan hal ini, tunggulah sampai kamu dipastikan telah diterima bekerja dalam perusahaan tersebut.

12. Hindari menanyakan pertanyaan yang jawabannya bisa kamu temukan di internet

Pertanyaan yang akan sangat fatal jika kamu tanyakan adalah tentang hal dasar perusahaan yang sudah seharusnya kamu tahu.

Misalnya seperti apa yang dilakukan perusahaan, seperti apa produk atau layanannya, visi misinya, dan informasi apapun itu yang kiranya sangat mudah ditemukan di internet.

Dengan mengajukan pertanyaan ini, maka kamu akan dinilai sebagai pribadi yang tidak pandai dalam meriset dan minim dalam hal persiapan interview.

Maka dari itu, hindarilah menanyakan hal ini pada saat interview kerja berlangsung.

13. Hindari mengonfirmasi kabar burung atau gosip tentang perusahaan tersebut

Hal yang tidak boleh ditanyakan pada saat wawancara kerja adalah mengonfirmasi kabar burung atau gosip terkait perusahaan.

Salah satu pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara adalah tentang mengonfirmasi kabar burung atau gosip tentang perusahaan tersebut, terutama yang sifatnya negatif.

Selain membuatmu tampak seperti pribadi yang gila urusan, kamu juga akan dinilai sebagai orang yang penggosip. Saya yakin tentunya kamu tak menginginkan hal ini bukan?

Maka dari itu, hindarilah menanyakan hal semacam ini jika kamu memang ingin benar-benar diterima bekerja oleh perusahaan tersebut.

Penutup

Demikianlah penjelasan dari saya tentang pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan saat wawancara ke HRD. Terima kasih dan semoga sukses kawan-kawan jobseekers.

Baca Juga :

  • Motivasi dan tujuan kerja

Diperbarui 19 Agu 2022 - Dibaca 7 mnt

Tahap wawancara merupakan salah satu tahap penting untuk kamu lalui. Pasalnya, tahap satu ini akan menentukan diterima atau tidaknya kamu di sebuah perusahaan.

Dikutip dari Indeed, melakukan interview adalah salah satu kemampuan yang membutuhkan latihan agar lebih baik. Latihan ini termasuk menjawab pertanyaan dan mempelajari posisi yang kamu lamar.

Ada beberapa hal yang patut kamu persiapkan saat menghadapi tahap wawancara. Memakai pakaian rapi, mempersiapkan mental, dan membawa persyaratan dari perusahaan (misal: CV dan portofolio terbaru) adalah beberapa di antaranya.

Selain harus memperhatikan hal-hal yang harus kamu lakukan, kamu perlu memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan saat melakukan interview. 

Pasalnya, melakukan sejumlah hal tersebut bisa membuat pewawancara (dalam hal ini HRD perusahaan) enggan melihat dirimu.

Hal itu tentu akan membuat peluangmu untuk diterima semakin kecil, dan bahkan kandas begitu saja.

Ada lima hal yang sebaiknya tidak boleh kamu lakukan saat tahap wawancara berlangsung. Adapun kelima hal tersebut adalah sebagai berikut ini!

Baca Juga: 10 Tips Menjawab Pertanyaan Interview Apa Keunikanmu

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Wawancara

Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

1. Datang terlambat dan tak memberi kabar

Datang terlambat saat tahap wawancara akan berlangsung sebetulnya tidak sepenuhnya salah. Apalagi, kalau lokasi perusahaan dan tempat tinggalmu berada di kota besar yang hampir selalu terjadi kemacetan.

Namun, akan menjadi suatu hal yang fatal, kalau kamu datang terlambat dan tidak mengabari hal tersebut ke pihak pewawancara.

Oleh karenanya, kabarilah pihak pewawancara (dalam hal ini HRD Perusahaan) kalau kamu terpaksa terlambat datang ke tahap wawancara nanti.

Contohnya: “Pak/ Bu, maaf saya nanti datang agak terlambat. Saya masih terjebak macet di (sebutkan daerah atau nama jalannya). Sekitar 15 menit lagi saya akan sampai di sana.”

Alangkah lebih baik lagi, kalau kamu bisa datang tepat waktu sesuai permintaan pewawancara. Caranya, kamu berangkat lebih pagi dari rumah atau indekosmu.

Untuk menghindari keterlambatan di hari interview, dilansir dari The Balance Career, kamu sebaiknya mempersiapkan pakaian lebih awal sehingga tidak perlu memikirkannya lagi saat bersiap-siap.

Dengan cara tersebut, kamu pun bisa datang tepat waktu, bahkan datang sebelum waktu wawancara dimulai.

2. Menceritakan tentang dirimu secara berlebihan

Dalam setiap tahap wawancara di perusahaan mana pun, kamu pasti akan diminta untuk menceritakan dirimu. Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan diri sekaligus memberi impresi positif ke pihak perusahaan.

Semakin baik kamu menceritakan segala tentang dirimu, maka semakin positif pula impresi perusahaan kepadamu. Dan tak menutup kemungkinan, peluangmu untuk diterima semakin besar.

Hal sebaliknya akan terjadi jika kamu terlalu berlebihan dalam menceritakan dirimu. Misal melebih-lebihkan prestasimu selama kuliah atau bekerja di perusahaan sebelumnya; menceritakan hal-hal tidak penting seperti makanan favoritmu; terlalu membanggakan apa yang menjadi kelebihanmu; dan hal-hal lain yang sejenis.

Menceritakan dirimu secara berlebihan akan membuat perusahaan ilfeel kepadamu, serta membuat tahap wawancara berjalan tidak efektif, kamu harus bersikap positif bukan arogan.

Alangkah lebih baiknya, saat tahap wawancara nanti, kamu ceritakan saja hal-hal penting tentang dirimu. Misalkan: kelebihan dan kekuranganmu, skill yang kamu kuasai, pengalaman kerja dan organisasi, dan beberapa hal penting lainnya.

Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

© Pexels.com

3. Menanyakan informasi yang terlalu umum

Pada tahap wawancara, biasanya kamu akan diberi kesempatan untuk bertanya ke pihak pewawancara atau perusahaan. Ini bisa menjadi kesempatan yang tepat untukmu untuk menanyakan hal-hal penting, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau perusahaanmu nanti.

Bila kamu mendapatkan kesempatan bertanya pada tahap wawancara nanti, kamu sebaiknya jangan menanyakan informasi umum tentang perusahaan.

Misalnya: kapan perusahaan itu berdiri, di bidang apa perusahaan itu bergerak, serta siapakah CEO perusahaan tersebut.

Kamu juga jangan sampai menanyakan informasi umum soal pekerjaanmu nanti. Misalnya: di posisi manakah kamu bekerja nanti, dan apa saja deskripsi pekerjaan dari posisi tersebut.

Menanyakan hal tersebut akan membuatmu dianggap sebagai orang yang tak tahu menahu soal perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Ini bisa membuat peluangmu lolos dari tahap wawancara akan sangat kecil, dan bahkan tak ada sama sekali.

Lagipula, hal-hal tersebut sebetulnya bisa kamu ketahui sendiri tanpa perlu menanyai pewawancara atau pihak perusahaan. Kamu bisa mencari hal-hal tersebut di situs resmi dari pihak perusahaan, kok.

Adapun hal-hal yang sebaiknya kamu tanyakan saat tahap wawancara nanti bisa adalah hal-hal yang berkaitan dengan detail pekerjaanmu nanti.

Misalnya: fasilitas dan tunjangan apa saja yang akan kamu dapatkan bila nanti kamu bekerja di sana; pelatihan apa saja yang mungkin bisa kamu dapatkan; seperti apa budaya kerja di dalam tim; dan lain sebagainya.

Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

© Freepik.com

4. Menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara

Saat menjalani tahap wawancara nanti, kamu juga tidak boleh menanyakan hal-hal personal kepada pihak pewawancara.

Misalnya: Apakah Bapak/Ibu sudah menikah; di manakah alamat rumah Bapak/Ibu; sudah berapa lama Bapak/Ibu bekerja di perusahaan tersebut; dan lain sebagainya.

Menanyakan hal-hal tersebut membuat pihak pewawancara menganggapmu sebagai orang yang tidak sopan. Lagipula, hal-hal tersebut merupakan hal-hal tak penting yang memang sebaiknya jangan kamu tanyakan ke pewawancara.

Alangkah lebih baik, kamu tanyakan saja hal-hal penting yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaanmu nanti. Persis seperti yang telah disebutkan di poin sebelumnya.

5. Bersikap seenaknya atau cuek

Hal terakhir yang tidak boleh kamu lakukan pada tahap wawancara adalah bersikap buruk atau terlalu cuek. Kamu harus meninggalkan kesan positif kepada recruiter. 

Ada beberapa sikap yang tergolong buruk dilakukan, terutama saat menghadapi tahap wawancara. Salah satunya adalah mengangkat telepon saat tengah menghadapi tahap wawancara.

Sikap seperti ini sangatlah buruk, karena akan menunjukkan attitude negatifmu di hadapan pewawancara. Alangkah baiknya jika kamu meminta izin ke pihak pewawancara untuk mengangkat telepon, dan mengangkatnya di luar ruangan tempat tahap wawancara berlangsung.

Menceritakan keburukan atasanmu sebelumnya adalah sikap buruk lainnya. Walaupun atasanmu sebelumnya memang memiliki sikap yang buruk (dan itu menjadi alasanmu resign), kamu sebaiknya tak menceritakannya ke pewawancara saat menjalani tahap wawancara nanti.

Baca Juga: Persiapan Interview Kerja Pertama? Ikuti 5 Tips Ini agar Sukses!

Hal yang Bisa Kamu Lakukan Saat Wawancara

Jelaskan pertanyaan yang dilarang disampaikan dalam sebuah wawancara

Selain menghindari lima hal di atas, kamu juga bisa melakukan sejumlah hal, terutama saat menghadapi tahap wawancara nanti. Adapun hal-hal tersebut adalah:

  • Datang tepat waktu dan menghubungi pewawancara kalau akan terlambat.
  • Mengetahui segala hal tentang perusahaan sebelum menjalani tahap wawancara nanti.
  • Menjawab pertanyaan dengan jujur dan efektif.
  • Memanfaatkan kesempatan bertanya, dengan menanyakan hal-hal penting soal pekerjaanmu di perusahaan tersebut.
  • Bersikap baik dan sopan kepada pihak pewawancara.

Itulah lima hal-hal yang harus kamu perhatikan saat mempersiapkan tahapan wawancara. 

Kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tandanya kamu sudah siap untuk menghadiri wawancara kerja yang akan datang nantinya.

Nah, Glints punya ribuan lowongan yang sudah menunggu lamaranmu. Kamu bisa membuat akun untuk mulai melamar pekerjaan incaranmu.

Jangan tunggu lama-lama, langsung cek lowongan yang ada dan apply sekarang juga!