Tanda titik juga digunakan pada akhir titik-titik nama orang

KOMPAS.com - Tanda baca adalah hal yang sangat penting dalam bahasa Indonesia ragam tulis. Bila salah menggunakan tanda baca, maka akan mengganggu keseluruhan satuan kebahaasaan.

Tnda baca yang paling sering kita temui dalam tulisan ialah titik dan koma. Berikut penggunaan titik dan koma yang benar.

Titik merupakan tanda baca berupa noktah yang digambarkan dengan simbol (.). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) mengatur penggunaan tanda titik sebagai berikut:

Saya makan nasi pecel.
Kami sampai di Bekasi.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf. Penggunaan ini biasanya terdapat pada bagan, ikhtisar, atau daftar. Contohnya:

I. Makna Kataa. Leksikal

b. Gramatikal

Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada penomoran, yaitu:

3. Tanda titik dipakai untuk memberi tanda dan memisahkan angka yang menandakan jam, menit, dan detik. Tanda titik juga dipakai sebagai penanda waktu atau jangka waktu. Contohnya:

Pukul 13.30 (pukul 13 lewat 30 menit atau setengah dua siang)
01.05.30 (1 jam, lima menit, 30 detik)

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka. Tanda ini dipakai untuk memisahkan nama penulis, tahun, judul, dan tempat terbit. Contohnya:

Sugono, Dendy. 2019. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pelepasan Subjek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Benedanto, Pax dan Marcus. 2002. Kesusastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia (Jilid I). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

5. Tanda titik dipakai dalam bilangan ribuan atau kelipatannya. Tanda ini berguna untuk memisahkan atau memberi tanda pada jumlah angka yang banyak. Contonya:

Pak Fajar membayar lunas sisa hutangnyansebesar Rp 17.000.000,00.
Tsunami melahap sedikitnya 11.000 korban jiwa.

Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada pemisahan bilangan, yaitu:

Kepada Pengurus Kantor Cabang PT. Indah SejahteraJalan Margobawero No. 23

Mojokerto

Koma merupakan tanda baca yang digambarkan dengan simbol (,). PUEBI mengatur penggunaan tanda koma sebagai berikut:

1. Tanda koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contohya:

Ibu belanja beras, minyak, gula, dan tepung.
Buku, jurnal, karya ilmiah, koran, dan majalah dapat menjadi sumber pustaka dalam skripsi kalian.

2. Tanda koma dipakai sebelum kata hubung atau konjungsi. Biasanya dipakai pada kalimat majemuk setara. Contohnya:

Rumah ini bukan milik saya, melainkan milik orang tua.
Adik ingin membeli komputer, tetapi tabungannya belum cukup.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Namun bila anak kalimatnya ada setelah induk kalimat, maka tidak perlu tanda koma. Contohnya:

Kalau tidak hujan, saya akan datang.Karena pandemi, kami tidak merayakan tahun baru di luar rumah.

Kita harus olahraga agar tubuh tetap sehat.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata penghubung antarkalimat yang dimaksud seperti namun, jadi, oleh karena itu, meskipun demikian, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan sejenisnya. Contoh:

Pendaftaran nomor pokok wajib pajak dapat dilakukan secara online. Jadi, tidak perlu ke kantor pajak.
Saya mendapat nilai jelek pada pelajaran matematika. Meskipun demikian, ibu tidak marah dan tetap mendukung saya untuk lebih rajin belajar.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru dan kata sapaan. Kata seru yang dimaksud seperti wah, oh, ya, aduh, hai, atau halo. Sementara kata sapaan bisa berupa Pak, Bu, Kak, Nak, Dik, dan sejenisnya. Contoh:

Hai, apa kabar?Jangan lupa, ya!

Pak, tolong pasangkan lampu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Namun bila akhir kutipan sudah ada tanda tanya atau tanda seru, tidak perlu ditambah koma. Contonya:

“Saya tidak menyangka dia meninggal secepat ini,” kata Pak RT.
“Meninggalnya kenapa, Pak?” tanya Pak Bakin.

7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, rincian alamat, tempat dan tanggal lahir, serta nama wilayah yang ditulis berurutan. Contohnya:

Dekan Fakultas Sastra, Universitas Merdeka, Jalan Serayu 8, Ponorogo.Gang Wilis nomor 10, Kelurahan Ngamprah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.Pandeglang, 12 Maret 1995

Havana, Kuba

Baca juga: Bedanya Tanda Petik Dua dan Satu

8. Tanda koma dipakai dalam penulisan daftar pustaka. Tepatnya di bagian nama, untuk memisahkan nama depan dan nama belakang. Pada daftar pustaka, penulisan nama dibalik susunannya, diawali dengan nama belakang, kemudian disusul nama depan dengan disertai tanda koma. Contohnya:

Christanty, Linda. 2011. Jangan Tulis Kami Teroris. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Damono, Sapardi Djoko. 2016. Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian dalam catatan kaki. Contohnya:

Riris K. Toha-Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2010), hlm.3.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya. Tanda koma berfungsi sebagai pemisah dan pembeda antara singkatan nama belakang atau marga dengan gelar. Misalnya:

Yayat Guntur S., S.Pd
Maria Latuari, M.Hum

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal. Biasa juga dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contohnya:

Rp 250,003,14

120 km

12. Tanda koma dipakai sesudah dan sebelum keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Tanda koma yang mengapit aposisi contohnya:

Semua balita, laki-laki maupun perempuan, wajib mendapat vaksin.
Karyawan yang kurang sehat, seperti yang tertulis dalam poin sebelumnya, dipersilahkan pulang ke rumah.

13. Tanda koma dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Tanda koma di sini berfungsi untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Perhatikan penempatan koma dalam tiga kalimat berikut:

Atas perhatian Bapak, saya menyampaikan terima kasih.Atas perhatian Bapak saya, menyampaikan terima kasih.

Atas perhatian, Bapak saya menyampaikan terima kasih.

Penempatan tanda koma dapat menimbulkan pengertian yang berbeda meski kalimatnya yang sama. Maka, kita perlu memperhatikan penenmpatan tanda koma agat sesuai dengan maksud yang ingin kita sampaikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan. Penggunaan tanda baca adalah untuk menunjukkan struktur sebuah tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat pembacaan.

Umumnya, tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan adalah titik (.), koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda tanya (?), tanda seru (!), dan tanda petik (").

Dilansir dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Kemdikbud, simak penggunaan tanda baca tersebut yang benar dalam penjelasan di bawah ini.

Tanda Baca Titik

Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contohnya.

1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan

Contoh: Ayah dan Ibu pergi ke acara pernikahan kerabatnya kemarin siang.

2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar

Contoh:I. Kondisi Kebahasaan IndonesiaA. Bahasa Indonesia

B. Kedudukan

3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian

Contoh:1) Masalah sosial disebabkan oleha) Kesenjangan sosial

b) Kesenjangan pendidikan

4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar

Contoh: Gambar 1.1 Penggunaa Internet di Indonesia 2021

5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.

Contoh: Pukul 17.08.30 (pukul 17.00 lewat 8 menit 30 detik)

6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.

Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.

7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.

8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.

9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.

Contoh:Yth. Direktur Perusahaan XYZJalan Cempaka III No.10

Jakarta Timur

Tanda Baca Koma

Ini dia penggunaan tanda baca koma yang tepat.

1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.

Contoh: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

2. Dipakai sebelum kata penghubung tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.

Contoh: Adik ingin membeli permen, tetapi giginya sedang sakit.

3. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Namun, tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:Karena berlari terlalu kencang, kakinya sakit.

Kakinya sakit karena ia berlari terlalu kencang.

4. Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh: Mahasiswa itu malas dan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dia tidak lulus mata kuliah Statistik selama dua semester.

5. Dipakai sebelum dan atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, Pak, atau Nak.

Contoh:
Wah, seru sekali!

Selamat pagi, Bu.

6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh: Kata Ayah saya, "Kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain."

7. Dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh: Sdr. Amir, Jalan Apelmangga IV/22, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan
Rambutan, Jakarta 12120

8. Dalam daftar pustaka, tanda titik dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya.

Contoh: Blyton, Enid. 1942. Lima Sekawan. Jakarta: Gramedia.

9. Digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya.

Contoh: B. Ratulangi, S.I.Kom.

10. Digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh: 12,9 km

11. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh: Soekarno, Presiden RI pertama merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

12. Tanda baca titik dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.

Contoh: Pada umumnya, dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

Selanjutnya Tanda Baca Titik Dua, Tanda Tanya, Titik Koma, dan Tanda Seru >>>

Simak Video "Tenang! Ganjil Genap 26 Titik Masih Uji Coba"



(pal/pal)