Pengertian dan Contoh Besaran Turunan – Ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini sangat bermanfaat sekali bagi kehidupan manusia. Selain itu, ilmu pengetahuan bisa juga membantu manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Oleh sebab itu, bagi banyak orang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan bisa membuat suatu kehidupan menjadi lebih bermakna. Show
Salah satu ilmu pengetahuan yang cukup berperan dalam dunia adalah pengukuran, besaran, dan satuan. Hal ini dikarenakan kehidupan yang kita jalani ini tidak akan pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi para pekerja yang berkaitan dengan -menghitung. Maka dari itu, kita harus selalu mencoba untuk mengingat segala macam-macam besaran dan satuan. Bagi banyak orang sudah mengetahui tentang besaran pokok, tetapi tidak semua orang mengetahui tentang besaran turunan. Padahal besaran turunan bisa dikatakan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kegiatan hitung-menghitung. Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Meskipun, besaran turunan turunan dari besaran pokok, tetapi kamu perlu mengetahuinya supaya ilmu pengetahuan dan wawasan tentang hitung-menghitung semakin bertambah. Nah, supaya kamu mengetahui lebih dalam tentang besaran turunan, maka bisa membaca artikel ini. Artikel tentang besaran turunan ini akan dibahas mulai dari pengertian besaran turunan hingga contoh dari besaran turunan. Jadi, baca artikel ini sampai habis, Grameds. Pengertian Besaran TurunanBesaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran pokok yang di mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI). Adapun besaran yang dihitung pada besaran turunan, seperti luas, volume, gaya, tekanan, kecepatan, dan lain-lain. Satuan besaran turunan sering dikenal dengan istilah satuan turunan. Selain itu, satuan turunan didapatkan dari penggabungan dari beberapa satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, kita akan jarang sekali menemukan satuan yang hanya terdiri dari satu satuan saja. Penggabungan dari beberapa besaran pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa besaran turunan. Misalnya, besaran pokok panjang bisa menghasilkan besaran turunan luas dan volume. Setiap besaran turunan sering sekali muncul di soal-soal matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan, luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasa (SD). Maka dari itu, bagi sebagian orang mungkin tidak akan asing lagi dengan besaran turunan. Seperti definisi dari besaran turunan, maka setiap satuan dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan pada besaran pokok. Dari sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran turunan adalah luas. Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2). Besaran turunan luas merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m). Besaran turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, dan bangun datar lainnya. Jadi, ketika kita menemukan soal tentang menghitung luas dari bangun datar, maka satuannya harus menggunakan satuan besaran pokok yang dipangkatkan (m2). Ketika menghitung besaran turunan akan lebih mudah menggunakan rumus dari besaran turunan itu sendiri. Dengan kata lain, rumus merupakan alat ukur dari besaran turunan itu sendiri. Memang tidak mudah dalam menghapal besaran turunan, tetapi selama kamu memang benar-benar fokus dan sungguh-sungguh menghapalnya, maka rumus besaran turunan kamu ingat. Maka dari itu, kamu perlu menghapalkan dari setiap rumus besaran turunan. Jadi, apakah kamu sudah menghapalkan rumus dari setiap besaran turunan? Cara menghitung besaran turunan yang memakai rumus ini sering dikenal dengan pengukuran tidak langsung. Sedangkan menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur lebih dikenal dengan nama pengukuran langsung. Dalam menghitung besaran turunan bisa juga menggunakan alat ukur atau pengukuran secara langsung. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan bisa dibilang cukup khusus.
Baik itu pengukuran langsung atau tidak langsung, keduanya sama-sama bisa digunakan dalam menghitung besaran turunan. Dengan kata lain, ketika menghitung besaran turunan, semua itu tergantung pada kamu lebih nyaman menggunakan.pengukuran langsung atau pengukuran tidak langsung. Contoh Besaran Turunan dan SatuannyaNah, jika hanya membahas pengertian besaran turunan saja, rasanya akan kurang lengkap kalau tak membahas contoh dari besaran turunan. Supaya kamu lebih muda memahami setiap besaran turunan, maka kamu bisa simak tabel dari besaran turunan yang disertai juga dengan satuan dan rumusnya.
Gaya adalah besaran turunan yang di mana satuannya berasal dari perkalian antara massa dengan percepatan. Apabila digambarkan, maka satuan tersebut adalah (kg m / s2) atau lebih dikenal dengan satuan Newton. Jadi, ketika menghitung besaran turunan gaya, maka kamu perlu memberikan satuan Newton (N). besaran turunan gaya biasanya ditemukan pada pelajaran fisika. Adapun rumus dari gaya, yaitu F = m . a UsahaUsaha adalah besaran turunan yang memiliki satuan turunan bernama Joule. Satuan Joule diperoleh dari gaya sudah dikalikan dengan jarak yang jika ditulis menjadi (kg m2 s-2). Sama halnya dengan gaya, usaha ini sering kita temukan pada pelajaran fisika. Usaha memiliki rumus, yaitu W = F . s.
KecepatanKecepatan adalah besaran turunan yang diperoleh melalui penghitungan jarak yang sudah ditempuh dibagi dengan waktu tempuh dan satuan yang muncul adalah m/s. Satuan besaran turunan yang dibaca menjadi meter per detik atau meter per second. Besaran turunan kecepatan memiliki rumus, yaitu V = s / t. Besaran turunan kecepatan sering kita temukan pada pelajaran matematika.
|