Jelaskan asumsi yang menjelaskan hubungan antara pendapatan transitory dan pendapatan permanen ?

Masih ingat dengan tulisan Permanent Income Hypothesis: Ide Awal Integrasi Ekonomi yang pernah saya posting sekitar 1 bulan yang lalu? Bila sudah lupa, mari saya ingatkan. Silakan klik link "berikut". Sebagai info, tulisan tersebut saya hapus dari account kompasiana saya karena saya tidak ingin orang-orang membaca tulisan yang salah tersebut.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengoreksi beberapa hal penting terkait tulisan yang pernah saya posting tersebut. Sebagai tanggungjawab social dan moral, agar tidak "membingungkan" orang lain yang membacanya. Oh ya, sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada Pak Ragil Kuncoro yang telah berbaik hati mengkritik tulisan saya tersebut. Karena tanpa adanya kritik, tentu hingga hari ini mungkin saja saya masih berada dalam pahaman konsep yang kurang jelas.

Permanent Income Hypothesis atau yang sering disingkat PIH itu adalah hipotesis yang ditawarkan oleh Milton Friedman dalam bukunya yang berjudul "A Theory of the Consumption Function" yang diterbitkan pada tahun 1957 (Mankiw:443). Hipotesis Friedman ini menyatakan bahwa kita memandang pendapatan sekarang (Y) sebagai jumlah dari dua unsur yaitu pendapatan permanen (Yp) dan pendapatan transitory (Yt). Secara matematis:

Y = Yp+Yt

Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tidak tetap / berfluktuasi.

Contoh pendapatan permanen yaitu seorang pegawai untuk suatu jabatan tertentu yang menerima pendapatan yang relatif sama jumlahnya tiap bulan. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tambahan yang diterima pegawai tersebut bila misalnya ia bekerja lembur atau mendapatkan komisi dari tender proyek tertentu. Contoh lain dari pendapatan transitory yaitu pendapatan yang diperoleh para petani buah musiman.

Di tulisan saya yang lalu, saya memberikan contoh di bawah ini untuk memahami konsep Permanent Income Hypothesis:

"A dan B saling berkawan. Masing-masing punya penghasilan setiap bulannya. Pada bulan pertama, A memiliki pendapatan sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), sedangkan B mempunyai pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Lalu pada bulan kedua, A menghasilkan pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan B penghasilannya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

A dan B, setiap bulannya selalu makan daging. Budget total yang dibutuhkan agar dalam satu bulan mereka bisa makan daging, yaitu Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Jadi agar A dan B bisa tetap makan daging setiap bulan, maka pada bulan pertama A meminjamkan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu) kepada B. Dan B harus mengembalikan uang pinjaman pada bulan kedua dengan sejumlah rupiah yang sama."

Beberapa point yang perlu saya jelaskan terkait contoh di atas sekaligus untuk perbaikan yaitu:

1. Pada contoh model di atas, sesuai dengan PIH, berarti A dan B hanya memperoleh pendapatan transitory tiap bulannya, dan tidak memiliki pendapatan permanent karena pendapatannya berfluktuasi. Bila diterapkan di persamaan matematis PIH, maka:


Jelaskan asumsi yang menjelaskan hubungan antara pendapatan transitory dan pendapatan permanen ?

Lihat Money Selengkapnya


Page 2

Masih ingat dengan tulisan Permanent Income Hypothesis: Ide Awal Integrasi Ekonomi yang pernah saya posting sekitar 1 bulan yang lalu? Bila sudah lupa, mari saya ingatkan. Silakan klik link "berikut". Sebagai info, tulisan tersebut saya hapus dari account kompasiana saya karena saya tidak ingin orang-orang membaca tulisan yang salah tersebut.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengoreksi beberapa hal penting terkait tulisan yang pernah saya posting tersebut. Sebagai tanggungjawab social dan moral, agar tidak "membingungkan" orang lain yang membacanya. Oh ya, sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada Pak Ragil Kuncoro yang telah berbaik hati mengkritik tulisan saya tersebut. Karena tanpa adanya kritik, tentu hingga hari ini mungkin saja saya masih berada dalam pahaman konsep yang kurang jelas.

Permanent Income Hypothesis atau yang sering disingkat PIH itu adalah hipotesis yang ditawarkan oleh Milton Friedman dalam bukunya yang berjudul "A Theory of the Consumption Function" yang diterbitkan pada tahun 1957 (Mankiw:443). Hipotesis Friedman ini menyatakan bahwa kita memandang pendapatan sekarang (Y) sebagai jumlah dari dua unsur yaitu pendapatan permanen (Yp) dan pendapatan transitory (Yt). Secara matematis:

Y = Yp+Yt

Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tidak tetap / berfluktuasi.

Contoh pendapatan permanen yaitu seorang pegawai untuk suatu jabatan tertentu yang menerima pendapatan yang relatif sama jumlahnya tiap bulan. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tambahan yang diterima pegawai tersebut bila misalnya ia bekerja lembur atau mendapatkan komisi dari tender proyek tertentu. Contoh lain dari pendapatan transitory yaitu pendapatan yang diperoleh para petani buah musiman.

Di tulisan saya yang lalu, saya memberikan contoh di bawah ini untuk memahami konsep Permanent Income Hypothesis:

"A dan B saling berkawan. Masing-masing punya penghasilan setiap bulannya. Pada bulan pertama, A memiliki pendapatan sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), sedangkan B mempunyai pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Lalu pada bulan kedua, A menghasilkan pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan B penghasilannya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

A dan B, setiap bulannya selalu makan daging. Budget total yang dibutuhkan agar dalam satu bulan mereka bisa makan daging, yaitu Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Jadi agar A dan B bisa tetap makan daging setiap bulan, maka pada bulan pertama A meminjamkan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu) kepada B. Dan B harus mengembalikan uang pinjaman pada bulan kedua dengan sejumlah rupiah yang sama."

Beberapa point yang perlu saya jelaskan terkait contoh di atas sekaligus untuk perbaikan yaitu:

1. Pada contoh model di atas, sesuai dengan PIH, berarti A dan B hanya memperoleh pendapatan transitory tiap bulannya, dan tidak memiliki pendapatan permanent karena pendapatannya berfluktuasi. Bila diterapkan di persamaan matematis PIH, maka:


Jelaskan asumsi yang menjelaskan hubungan antara pendapatan transitory dan pendapatan permanen ?

Lihat Money Selengkapnya


Page 3

Masih ingat dengan tulisan Permanent Income Hypothesis: Ide Awal Integrasi Ekonomi yang pernah saya posting sekitar 1 bulan yang lalu? Bila sudah lupa, mari saya ingatkan. Silakan klik link "berikut". Sebagai info, tulisan tersebut saya hapus dari account kompasiana saya karena saya tidak ingin orang-orang membaca tulisan yang salah tersebut.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengoreksi beberapa hal penting terkait tulisan yang pernah saya posting tersebut. Sebagai tanggungjawab social dan moral, agar tidak "membingungkan" orang lain yang membacanya. Oh ya, sebelumnya saya ingin berterimakasih kepada Pak Ragil Kuncoro yang telah berbaik hati mengkritik tulisan saya tersebut. Karena tanpa adanya kritik, tentu hingga hari ini mungkin saja saya masih berada dalam pahaman konsep yang kurang jelas.

Permanent Income Hypothesis atau yang sering disingkat PIH itu adalah hipotesis yang ditawarkan oleh Milton Friedman dalam bukunya yang berjudul "A Theory of the Consumption Function" yang diterbitkan pada tahun 1957 (Mankiw:443). Hipotesis Friedman ini menyatakan bahwa kita memandang pendapatan sekarang (Y) sebagai jumlah dari dua unsur yaitu pendapatan permanen (Yp) dan pendapatan transitory (Yt). Secara matematis:

Y = Yp+Yt

Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tidak tetap / berfluktuasi.

Contoh pendapatan permanen yaitu seorang pegawai untuk suatu jabatan tertentu yang menerima pendapatan yang relatif sama jumlahnya tiap bulan. Sedangkan pendapatan transitory adalah pendapatan tambahan yang diterima pegawai tersebut bila misalnya ia bekerja lembur atau mendapatkan komisi dari tender proyek tertentu. Contoh lain dari pendapatan transitory yaitu pendapatan yang diperoleh para petani buah musiman.

Di tulisan saya yang lalu, saya memberikan contoh di bawah ini untuk memahami konsep Permanent Income Hypothesis:

"A dan B saling berkawan. Masing-masing punya penghasilan setiap bulannya. Pada bulan pertama, A memiliki pendapatan sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), sedangkan B mempunyai pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Lalu pada bulan kedua, A menghasilkan pendapatan Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan B penghasilannya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

A dan B, setiap bulannya selalu makan daging. Budget total yang dibutuhkan agar dalam satu bulan mereka bisa makan daging, yaitu Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Jadi agar A dan B bisa tetap makan daging setiap bulan, maka pada bulan pertama A meminjamkan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu) kepada B. Dan B harus mengembalikan uang pinjaman pada bulan kedua dengan sejumlah rupiah yang sama."

Beberapa point yang perlu saya jelaskan terkait contoh di atas sekaligus untuk perbaikan yaitu:

1. Pada contoh model di atas, sesuai dengan PIH, berarti A dan B hanya memperoleh pendapatan transitory tiap bulannya, dan tidak memiliki pendapatan permanent karena pendapatannya berfluktuasi. Bila diterapkan di persamaan matematis PIH, maka:


Jelaskan asumsi yang menjelaskan hubungan antara pendapatan transitory dan pendapatan permanen ?

Lihat Money Selengkapnya