Halodoc, Jakarta – Tekanan darah tinggi atau hipertensi terjadi ketika tekanan darah lebih besar atau sama dengan 130/80 mmHg. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khusus bila terjadi pada ibu hamil. Show
Tekanan darah tinggi selama kehamilan sebenarnya tidak selalu berbahaya bila dikelola dengan baik. Namun, terkadang darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang. Meski begitu ibu hamil tidak perlu panik bila mengalami darah tinggi saat hamil, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengelola kondisi tersebut. Penyebab Darah Tinggi saat HamilTekanan darah tinggi adalah kondisi yang umum terjadi di antara para ibu hamil. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 6-8 persen wanita hamil berusia antara 20 dan 44 tahun di Amerika Serikat mengalami darah tinggi. Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
Baca juga: Berbagai Hal yang Tingkatkan Risiko Hipertensi pada Ibu Hamil Bahaya Tekanan Darah Tinggi saat HamilMeskipun menjadi kondisi yang umum, tekanan darah tinggi selama kehamilan tidak boleh disepelekan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, antara lain:
Bila plasenta tidak mendapatkan cukup darah, bayi akan menerima oksigen dan nutrisi yang lebih sedikit. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur. Kelahiran prematur bisa menyebabkan bayi mengalami masalah pernapasan, berisiko tinggi terkena infeksi, dan komplikasi lain. Baca juga: Ini 3 Masalah Kesehatan Umum pada Kelahiran Prematur
Preeklamsia (hipertensi yang terjadi setelah 20 minggu usia kehamilan) bisa meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta, yaitu terpisahnya plasenta dari dinding dalam rahim sebelum melahirkan. Solusio yang parah bisa menyebabkan perdarahan yang hebat yang bisa mengancam jiwa ibu dan bayi.
Hipertensi bisa menyebabkan pertumbuhan bayi ibu melambat atau menurun.
Hipertensi yang tidak terkendali bisa menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati dan organ vital lainnya. Pada kasus yang parah, kondisi tersebut bisa mengancam jiwa.
Risiko ibu mengalami penyakit kardiovaskular di masa depan lebih tinggi jika ibu pernah mengalami preeklamsia lebih dari satu kali atau ibu pernah mengalami kelahiran prematur karena memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi saat HamilLantas, apa yang harus ibu lakukan bila mengalami tekanan darah tinggi saat hamil? Mengendalikan tekanan darah sebaik mungkin adalah cara terbaik yang bisa ibu lakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi dari berbagai bahaya yang bisa disebabkan oleh darah tinggi. Berikut ini cara yang bisa ibu lakukan untuk mengendalikan tekanan darah tinggi, sehingga komplikasi bisa dicegah:
Mulailah mengunjungi dokter kandungan lebih dini untuk mendapatkan perawatan prenatal dan usahakan untuk melakukan kunjungan prenatal secara teratur selama kehamilan.
Bicarakanlah pada dokter tentang obat apa yang aman untuk diminum untuk mengatasi tekanan darah tinggi saat hamil. Jangan berhenti atau mulai minum obat jenis apa pun, termasuk obat bebas, tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter kandungan ibu.
Periksa tekanan darah secara teratur di rumah dengan tensimeter. Segera hubungi dokter bila tekanan darah ibu lebih tinggi dari biasanya atau bila ibu mengalami gejala preeklamsia. Ibu bisa menghubungi dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc untuk membicarakan keluhan ibu selama kehamilan.
Tanyakan pada dokter kandungan mengenai jenis olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan dan berolahraga lah secara rutin.
Usahakan untuk memilih makanan sehat dan bergizi seimbang untuk dikonsumsi sehari-hari. Ibu juga bisa menemui ahli gizi bila ibu perlu bantuan untuk merencanakan menu makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Selama masa kehamilan, ibu dilarang untuk merokok, mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang. Baca juga:Ibu Hamil, Begini Cara Menjaga Tekanan Darah Normal Itulah beberapa hal yang bisa ibu lakukan bila mengalami tekanan darah tinggi saat hamil. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang untuk memudahkan ibu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap selama kehamilan. Hb rendah apakah pengaruh ke janin?Dampak Kadar Hb Rendah Terhadap Perkembangan Janin
Selama kehamilan, kurangnya zat besi yang menyebabkan kadar Hb rendah meningkatkan risiko kematian dan kesakitan pada ibu serta janinnya. Bayi yang terlahir pun bisa mengalami efek jangka panjang.
Berapa Hb normal pada ibu hamil trimester 3?Hamil trimester pertama: 11.6 – 13.9 gr/dl. Hamil trimester kedua: 9.7 – 14.8 gr/dl. Hamil trimester ketiga: 9.5 – 15.0 gr/dl.
Jika Hb rendah Apa yang terjadi saat hamil dan persalinan?“Risiko yang akan dialami ibu dengan hemoglobin rendah saat persalinan adalah risiko pendarahan yang lebih banyak. Selain itu, ibu hamil juga akan rentan mengalami infeksi, termasuk pada luka bekas jahitan di jalan lahir/caesar,” kata dr. Devia.
Apa penyebab tekanan darah tinggi pada ibu hamil?Dilansir dari Healthline, ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab hipertensi dalam kehamilan, di antaranya: Kelebihan berat badan atau obesitas. Kurang gerak atau jarang olahraga. Merokok.
|