Gangguan pola tidur berhubungan dengan apa?

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA PASIEN PREOPERASI DI RUANG MAWAR DAN KUTILANG RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2015

Abstract

Gangguan pola tidur adalah rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari, sulit tidur pada waktu tidur yang diinginkan. Data seluruh pasien preoperasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung tahun 2014 dengan jumlah 1570 orang. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah pasien preoperasi di ruang Mawar sebanyak 311 dari 3.306 pasien dan jumlah pasien preoperasi di ruang Kutilang sebanyak 228 dari 2.509 pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan gangguan pola tidur pada pasien preoperasi di ruang mawar dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015.Jenis penelitian kuantitatif, desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien preoperasi di ruang mawar dan kutilang, yaitu sebanyak 539 orang dan sampel 45 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisa bivariat menggunakan Chi Square.Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penyakit dengan gangguan pola tidur pada pasien preoperasi dengan p-value = 0,002 dan OR = 11,375, ada hubungan lingkungan dengan gangguan pola tidur pada pasien preoperasi dengan p-value = 0,002 dan OR = 9,500. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya perawat dapat mencegah terjadinya gangguan pola tidur pada pasien preoperasi dengan cara menyarankan pasien membaca buku, membatasi jumlah keluarga yang menunggu, apabila nyeri tidak teratasi perawat dapat memberikan obat nyeri kepada pasien.

Pengertian Gangguan Tidur

Gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan memengaruhi kualitas tidur. Meski penyebabnya beragam, gangguan tidur pada umumnya disebabkan oleh stres atau beberapa kondisi medis yang menyebabkan seseorang sulit untuk mengatur pola tidurnya.

Gangguan tidur memiliki bermacam-macam jenis, sampai sejauh ini, terdapat sekitar 80 jenis gangguan tidur. Meski terdapat sekitar 80 jenis gangguan tidur, umumnya orang yang mengalami gangguan tidur, mengidap obstructive sleep apnea, parasomnia, insomnia, gangguan tidur berjalan, dan sebagainya. Gangguan tidur adalah kondisi yang tidak dapat dianggap sepele, karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga kesehatan seseorang.

Faktor Risiko Gangguan Tidur

Meski penyebab gangguan tidur bisa diakibatkan oleh berbagai macam faktor, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu gangguan tidur, antara lain:

  • Lingkar leher.
  • Pembesaran jaringan hidung, mulut, atau tenggorokan.
  • Kelainan bentuk tulang.
  • Konsumsi alkohol.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Konsumsi berlebihan bahan makanan yang kadar gulanya tinggi atau sugar rush.
  • Tidur telentang dan menggunakan bantal.
  • Kebiasaan tidur yang buruk.
  • Kelainan hormon.

Baca juga: Daya Ingat Menurun karena Kurang Tidur, Benarkah?

Penyebab Gangguan Tidur

Gangguan tidur disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari gangguan tidur, antara lain:

  • Gangguan fisik, seperti nyeri perut.
  • Kondisi medis, seperti sesak napas.
  • Obat-obatan, seperti kafein, antidepresan, atau stimulan.
  • Gangguan kejiwaan, seperti depresi atau cemas.
  • Kondisi lingkungan, seperti pekerja shift malam hari.
  • Usia lanjut.
  • Pecandu alkohol.
  • Faktor genetik.

Gejala Gangguan Tidur

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami seseorang yang mengidap gangguan tidur, antara lain:

  • Tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan tidur yang ditandai dengan seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur
  • Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh gangguan pernapasan dan disertai dengan periode henti napas secara berulang ketika tidur. Gangguan tidur sleep apnea termasuk kondisi berbahaya, karena menyebabkan otak dan bagian tubuh lain tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.
  • Obstructive slee apnea merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Pengidap OSA akan mengalami napas berhenti sesaat, baik secara total maupun parsial, hal ini disebabkan oleh obstruksi. OSA sangat berbahaya karena pengidap dapat kekurangan oksigen ketika tidur dan berkali-kali terjaga. Selain itu, pengidap akan merasakan sensasi tercekik ketika tidur.
  • Insomnia, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur ini membuat dirinya tak memiliki waktu tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Keadaan tersebut menyebabkan kondisi fisik pengidap insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.
  • Parasomnia. Pengidap gangguan tidur parasomnia akan makan dan minum dengan lahapnya tanpa sadar karena dalam kondisi tidur. Parasomnia berbahaya karena dapat menyebabkan obsesitas dan juga penyakit lain yang berhubungan dengan pencernaan jika tidak ditangani dengan tepat.

Baca juga: Benarkah Anak-Anak Rentan Mengalami Gangguan Tidur Berjalan?

Diagnosis Gangguan Tidur

Dokter akan mendiagnosis gangguan tidur dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Polisomnografi, yaitu studi tidur yang menilai kadar oksigen, pergerakan tubuh, dan gelombang otak untuk menentukan cara mereka mengganggu tidur.
  • Electroencephalogram, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai aktivitas elektrik di dalam otak dan mendeteksi potensi masalah.
  • Pemeriksaan darah genetik, umumnya berguna untuk mendiagnosis narkolepsi dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin menyebabkan gangguan tidur.

Komplikasi Gangguan Tidur

Beberapa komplikasi gangguan tidur, antara lain:

  • Lemas dan mengantuk.
  • Mudah marah.
  • Sulit berkonsentrasi saat beraktivitas.

Pengobatan Gangguan Tidur

Pengobatan gangguan tidur harus berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan umumnya merupakan kombinasi antara perawatan medis dan perubahan gaya hidup.

Pencegahan Gangguan Tidur

Beberapa upaya untuk mencegah gangguan tidur, antara lain:

  • Mengonsumsi banyak sayuran dan ikan.
  • Mengurangi asupan gula.
  • Mengurangi stres dan kecemasan dengan aktivitas fisik.
  • Mengikuti jadwal tidur yang teratur dan konsisten.
  • Minum air putih lebih sedikit sebelum tidur.
  • Membatasi asupan kafein, terutama pada sore atau malam hari.
  • Mengurangi penggunaan rokok dan alkohol.
  • Mengurangi asupan karbohidrat menjelang tidur.

Baca juga: Sama-Sama Gangguan Tidur, Ini Beda Insomnia dan Parasomnia

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter guna mendapat penanganan yang tepat. Pilih dokter atau rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Gangguan pola tidur berhubungan dengan apa?

Referensi:WebMD. Diakses pada 2019. InsomniaDiperbarui pada 11 September 2019

Gangguan pola tidur berhubungan dengan apa saja?

b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan : 1) Gangguan karena pasangan tidur. 2) Halangan lingkungan (mis: bising, pajanan cahaya/gelap,suhu, kelembaban, lingkungan yang tidak dikenal). 3) Imbolisasi. 4) Kurang privasi.

Kenapa sering mengalami gangguan tidur?

Gangguan tidurbisa disebabkan oleh banyak hal, seperti kondisi psikis akibat stresberat, depresi, atau gangguan kecemasan,serta kondisi fisik, misalnya asma, alergi, atau pilek. Kurangnya kualitas tidur atau jam tidur akan menyebabkan Anda terbangun dengan kondisi tubuh lelah dan sering mengantuk pada siang hari.