Fungsi dari pengemasan olahan makanan atau minuman yaitu

Ilustrasi kemasan produk. Foto: iStock

Kemasan memiliki peran penting bagi produk, khususnya produk berupa makanan. Pasalnya, kemasan merupakan tempat atau wadah yang berguna untuk meningkatkan nilai dan fungsi dari produk itu sendiri.

Bagi produk pangan, kemasan berperan penting dalam upaya mempertahankan mutu dan keamanan pangan serta dapat meningkatkan daya tarik produk.

Agar bahan pangan yang akan dikonsumsi bisa sampai kepada yang membutuhkannya dengan baik dan menarik, diperlukan pengemasan yang tepat.

Dalam hal ini, pengemasan ditujukan untuk melindungi bahan pangan segar maupun bahan pangan olahan dari penyebab kerusakan fisik, kimia, maupun mekanik.

Kemasan makanan di era modern seperti sekarang sudah berkembang pesat menjadi kemasan praktis yang memudahkan konsumen. Berbagai kemasan yang dapat dijumpai di pasaran misalnya karton, aluminium, kaca, dan plastik.

Mengutip Buku Ajar Dasar Teknologi Hasil Ternak oleh Agus Susilo dkk, bahan kemasan harus memenuhi sejumlah syarat tertentu, di antaranya:

  • Bahan yang digunakan tidak toksik dan harus cocok dengan bahan produk yang dikemas.

  • Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan.

  • Dapat mencegah kepalsuan.

  • Kemudahan membuka dan menutup.

  • Kemudahan dalam mengeluarkan isi produk.

  • Kemudahan pembuangan kemasan bekas.

  • Ukuran, bentuk, dan berat harus sesuai.

  • Memenuhi syarat kondisi daerah tertentu, misalnya kemasan yang ditujukan untuk daerah tropis mempunyai syarat berbeda dari kemasan yang ditujukan untuk daerah subtropis dan daerah tertentu.

Ilustrasi kemasan produk. Foto: iStock

Mengutip buku Cerdas Mengemas Produk Makanan dan Minuman oleh Yuyun A dan Delli Gunarsa, fungsi kemasan pada awalnya hanya untuk membungkus makanan dan minuman agar mudah dibawa dan tidak tumpah.

Fungsi ini berlaku saat belum memasuki era modern. Saat itu, produk makanan dan minuman dijual dalam jumlah banyak. Untuk mengangkut barang tersebut diperlukan pembungkus yang dapat menyatukannya agar tidak tercecer.

Meski demikian, fungsi tradisional kemasan masih digunakan. Contohnya pada penjual makanan dan minuman di pasar tradisional. Mereka masih menggunakan kemasan seadanya, semata-mata untuk mewadahi makanan tersebut.

Kemasan seadanya itu dapat berupa daun pisang, kertas koran, atau plastik biasa, tanpa adanya tambahan-tambahan informasi maupun desain-desain menarik seperti yang terdapat pada kemasan modern.

Di samping fungsi kemasan pada awalnya yang hanya sebagai wadah atau bungkus, kemasan juga memiliki fungsi lain, antara lain sebagai berikut.

Kemajuan teknologi menjadikan kemasan tidak hanya sekadar pelindung, tetapi juga sebagai sarana pengawetan. Kemasan, khususnya kemasan pangan, diharapkan mampu menjamin keamanan dan menjadikan pangan lebih awet.

Dalam hal ini, kemasan tidak boleh mengandung bahan berbahaya yang menimbulkan keracunan, kesakitan, atau kematian pada orang yang mengonsumsinya.

Kemasan pangan harus pula melindungi makanan dan minuman dari bahaya fisik, kimia, dan biologis yang bisa muncul selama proses produksi hingga distribusi.

Fungsi pemasaran dari suatu kemasan produk merupakan hal yang tak kalah pentingnya. Apalagi mengingat persaingan di berbagai industri, termasuk pemasaran dan perdagangan, memiliki persaingan yang sangat ketat.

Itulah yang mewajibkan suatu kemasan dapat memberikan identitas bagi produk yang ditawarkan. Dengan kemasan yang unik dan menarik, produk jadi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya.

Hal itu tentu membuat produk memiliki daya saing yang lebih kuat sehingga bisa menjadi pilihan pertama di antara pilihan-pilihan lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA