Film datang tak dijemput pulang tak diantar

Yuhuuu ini adalah minggu ke-empat di bulan October, that’s means … it’s weekends movie time! Dan masih seputar tema horor ya, seperti saya bilang di review sebelumnya. Nuansa halloween kan identik dengan spooky & horror hehe. Dan minggu terakhir ini saya akan mereview film horor lawas fenomenal buatan Indonesia. Duh, kalo mereview film horor Indonesia itu serem-serem gimanaaa gitu. S’cara  hantunya lokalan boook, kan gak asik kalo ujug-ujug…

Show
    Film datang tak dijemput pulang tak diantar
    source: wikipedia

    Jelangkung “Datang tak dijemput, pulang tak diantar”

    SINOPSIS

    Film horor ini bercerita mengenai 4 sahabat bernama Ferdi [Winky Wiryawan], Gita [Melanie Ariyanto], Gembol [Rony Dozer], dan Soni [Harry Pantja]. Keempatnya beda karakter namun memiliki satu kesamaan, sama-sama doyan hunting tempat-tempat angker.

    Kegiatan ini sebenarnya seru, apalagi kalo tempat yang
    dinilai angker tadi punya nilah sejarah, saya kadang juga ikut
    dibuat penasaran. Salah satunya ketika saya berkunjung ke Hotel Tugu di Malang,
    dan sampai sekarang lumayan banyak keyword nyasar dengan kata “Hotel
    Tugu angker” di tulisan blog ini. Yayaya, tipikal masyarakat kita sepertinya, selalu dibuat penasaran
    dengan sesuatu yang sebenarnya nggak perlu ada tapi diada-adain …
    eaaa bingung kan.

    Dan sampailah mereka di sebuah desa di Jawa Barat bernama Angkerbatu, desa tsb udah lama ditinggalkan para penduduknya sejak kejadian bertahun-tahun silam. Mengeksplor sisa-sisa desa yang bisa dikuak kisah misterinya, sampai akhirnya salah satu dari mereka tersandung di sebuah batu. Ternyata batu yang disandung tadi adalah nisan tak bernama, bikin penasaran sih. Tapi dianggap lalu aja karena hari udah larut, dan misi dilanjutkan keesokkan harinya, namun tetap tidak membuahkan hasil. Mereka tidak menemui satu pun yang dianggap ganjil di desa tsb.

    Pada tahun 1938 di sebuah desa di pedalaman Pulau Jawa, Angkerbatu. Masyarakat setempat melakukan pembunuhan terhadap seorang anak kecil yang dipercayai ialah sebuah sumber petaka. Namun, setelahnya warga setempat justru hilang satu persatu secara misterius.

    Mungkin karena penasaran dan keukeuh pengen membuktikan keangkeran desa tsb, Soni nekat menancapkan boneka Jelangkung yang udah ia bawa diam-diam sejak dari Jakarta, di atas kuburan tak bernama tadi. Sontak kegiatan pemanggilan arwah yang dilakukan Soni mengundang protes ketiga temannya, ditunggu-tunggu boneka tsb tak bergeming. Keempatnya lelah, lantas meninggalkan begitu saja boneka dan kuburan tsb, dan keesokkan harinya mereka berempat pulang kembali ke Jakarta.

    KLIMAKS

    Sesampainya di Jakarta, sontak membuat Soni kaget. Karena ia menemukan boneka Jelangkung ada di dalam tas bawaannya, ketika unpacking … padahal kan boneka itu udah ia tancapkan di kuburan tadi?! Dari sinilah keanehan dimulai. Ferdi dengan ilmu filsafatnya bersikukuh ingin membuktikan bahwasanya makhluk halus itu ada dan nggak perlu ditakuti, dengan segala bukti dan teori yang ia kumpulkan.

    Tak disangka, sejak boneka Jelangkung yang ditancapkan oleh Soni di kuburan itu. Membuat arwah dari si pemilik kuburan bergentayangan menghantui mereka berempat. Hingga akhirnya atas saran seorang paranormal, mereka berempat disuruh untuk segera mencabut boneka Jelangkung di kuburan tsb. Dan perjalanan kembali ke desa Angkerbatu menjadi perjalanan terakhir mereka. Moral story, kan udah dibilang “datang tak dijemput, pulang tak diantar”. Masih nekat mau mainan kek begituan?

    PS

    Film horor ini disebut-sebut mendobrak sejarah perfilman di Indonesia.
    Rilis di akhir tahun 2001, dan disutradari oleh Rizal Mantovani, dan
    Jose Poernomo. Siapa sih yang dulu nggak kenal mereka berdua, apalagi
    Rizal Mantovani, rajanya sutradara video klip ngehits di era 90an. Mulanya film ini dijadwalkan tayang di salah satu launching TV swasta di Indonesia, tapi kemudian nekat ditayangkan di bioskop, eh … malah booming. Jadi jangan heran, kalo di film ini nggak akan kalian jumpai pesan sponsor atau iklan lewat maksa hehehe, penggarapan film ini pun hanya memakan waktu 10 hari aja. Tapi berhasil meraup keuntungan sampai 5x lipat dari anggaran semula.

    Bahkan muncul dua sekuel hadir setelahnya, yakni Tusuk Jelangkung di tahun 2003 yang disutradai Dimas Djayadiningrat, dan Jelangkung 3 di
    tahun 2007 oleh Angga Dwimas Sasongko.

    RESULT

    Meskipun akting para pemain di sini masih dibilang standard, tapi cukup menghibur dan memacu adrenaline, ya karena tipikal film horor Indonesia kan serem-serem gimanaaa gitu hihihi. Saya pun nggak mau memajang boneka Jelangkung tsb di review ini hahaha, daripada daripada cyiiin. S’cara hantu itu kalo diobrolin kadang dia ikutan rumpi LOL [seriusan loh]. Happy watching ^^

    —————————————————

    Genre: horror
    Produser: Jose Poernomo
    Sutradara: Rizal Mantovani, Jose Poernomo
    Produksi: Rexinema
    Durasi: 1jam 42min [102 menit] Cast: Winky Wiryawan, Melanie Ariyanto, Rony Dozer, Harry Pantja, Ian’s Bahtiar
    Tahun: 2001

    Related Posts