Faktor-faktor yang Mempengaruhi komunikasi adalah kecuali


Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik, Menurut Potter dan Perry (1994), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi isi pesan dan sikap penyampaian pesan sehingga komunikasi menjadi kompleks.
Faktor-faktor tersebut diantaranya ialah perkembangan, persepsi, nilai, latar belakang sosial budaya, emosi, pengetahuan, peran, dan tatanan interaksi. Masing-masing akan dijelaskan berikut ini.

1. Perkembangan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi komunikasi adalah kecuali
Lingkungan yang diciptakan oleh orang tua mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Perawat menggunakan teknik khusus ketika berkomunikasi pada anak sesuai dengan berbagai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan anak, perawat harus mengerti pengaruh perkembangan bahasa dan proses berpikir yang mempengaruhi cara dan sikap dalam berkomunikasi.

2. Persepsi

Persepsi merupakan pandangan personal terhadap suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh harapan dan pengalaman. Perbedaan persepsi menghambat komunikasi.

3. Sistem nilai

Faktor ketiga yang menjadi faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik adalah sistem nilai. Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Berusaha mengetahui dan mengklarifikasi nilai adalah penting dalam membuat keputusan dan interaksi. Jangan sampai perawat dipengaruhi oleh nilai personalnya dalam hubungan profesional.

4. Latar belakang sosial budaya

Seringkali ketika memberi asuhan keperawatan kepada klien, perawat menggunakan bahasa dan gaya komunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya juga membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.

5. Faktor emosi

Emosi adalah perasaan subyektif tentang suatu peristiwa. Cara seseorang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain dipengaruhi oleh keadaan emosinya. Emosi mempengaruhi kemampuan salah tafsir atau tidak mendengarkan pesan yang disampaikan. Perawat dapat mengkaji emosi klien dengan mengobservasi klien ketika berinteraksi dengan keluarga, dokter atau perawat lain. Perawat juga perlu mengevaluasi emosinya, karena sangat sulit untuk menyembunyikan emosi, sementara klien sangat perseptik terhadap emosi yang terpindahkan melaluikomunikasi interpersonal.

6. Pengetahuan

Faktor keenam adalah pengetahuan. Komunikasi sulit dilakukan jika orang yang berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Perawat mengkaji tingkat pengetahuan klien dengan memperhatikan respon klien terhadap pernyataan yang diajukan. Setelah pengkajian, perawat mempergunakan istilah dan kalimat yang dimengerti oleh klien sehingga dapat menarik perhatian dan minatnya.

7. Faktor Peran

Cara berkomunikasi sesuai dengan peran dan hubungan orang yang berkomunikasi. Gaya perawat berkomunikasi dengan klien akan berbeda dengan caranya berbicara dengan dokter dan perawat lain. Perawat perlu menyadari perannya saat berhubungan dengan klien ketika memberikan asuhan keperawatan. Perawat menyebut nama klien untukmenunjukkan rasa hormatnya dan tidak menggunakan humor jika baru mengenal klien.

8. Tatanan Interaksi

Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam suatu lingkungan yang menunjang, karena bising, kurang keleluasaan pribadi dan ruang yang sempit dapat menimbulkan kerancuan, ketegangan dan ketidaknyamanan. Perawat perlu memilih tatanan yang memadai ketika berkomunikasi dengan klien.

Demikian penjelasan 8 faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik. Kedelapan faktor tersebut menjadi perhatian utama bagi perawat yang menjadi pelaku komunikasi terapeutik. Pahami pula dengan baik menyangkut tahap-tahap komunikasi terapeutik dan teknik-teknik komunikasi terapeutik. Semoga referensi ini dapat bermanfaat.


KOMPAS.com - Faktor penghambat komunikasi efektif bisa muncul dari komunikator, lingkungan, media, maupun komunikan. Beberapa faktornya antara lain keterbatasan fisiologis, perbedaan latar belakang, dan persepsi yang selektif.

Komunikasi efektif diperlukan supaya pesan yang disampaikan komunikator dapat dipahami serta dimengerti dengan baik oleh komunikan.

Faktor penghambat komunikasi efektif

Secara garis besar, ada tiga jenis hambatan dalam komunikasi efektif, yakni hambatan fisik, semantik, serta psikologis.

Hambatan fisik

Menurut Musa Hubeis, dkk dalam buku Komunikasi Profesional Perangkat Pengembangan Diri (2018), hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi efektif.

Biasanya disebabkan oleh kondisi fisik lingkungan, atau komunikator dan komunikan. Contoh, gangguan sinyal karena cuaca, gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi, dan sebagainya.

Baca juga: 5 Prinsip Komunikasi Efektif Berdasarkan REACH

Hambatan semantik

Terkadang dalam berkomunikasi, ada penggunaan kata yang punya arti ganda, tidak jelas, atau berbelit-belit.

Situasi seperti ini bisa menjadi hambatan besar dalam komunikasi efektif. Karena sebuah proses komunikasi akan dikatakan efektif, jika komunikator dan komunikannya mencapai kesamaan makna.

Ketika hambatan semantik terjadi, besar kemungkinan komunikan akan memiliki persepsi, pandangan, dan pemikiran yang berbeda dengan apa yang diharapkan komunikator.

Hambatan psikologis

Dalam komunikasi efektif, bentuk hambatan psikologis dan sosial sangat mungkin terjadi. Contohnya, perbedaan nilai, harapan, keyakinan, pendapat, pandangan, dan sebagainya.

Perbedaan inilah yang menyebabkan komunikasi efektif jarang tercapai. Karena antara komunikator dan komunikan punya cara berbeda dalam memandang suatu hal.

Selain penjelasan di atas, masih ada empat faktor lain yang turut menghambat proses komunikasi efektif. Berikut penjelasannya:

Keterbatasan fisiologis

Dikutip dari buku Business Communication: Konsep dan Aplikasi dalam Konteks Individu, Kelompok, dan Organisasi (2020) karya Abigail K. Dwi, dkk, faktor penghambat komunikasi efektif ini sering terjadi karena manusia punya keterbatasan fisik.

Misalnya ketika seseorang terlalu sering mendengar orang berkomunikasi, indra pendengarannya pasti akan lelah.

Baca juga: Apa itu Komunikasi yang Efektif dan Bagaimana Contohnya?

Perbedaan latar belakang

Latar belakang yang berbeda bisa menghambat proses komunikasi efektif. Terlebih lagi saat komunikator tidak memahami latar belakang komunikan, dan begitu pula sebaliknya.

Sebagai contoh, komunikator yang tidak mengetahui latar belakang komunikannya bisa jadi menggunakan bahasa yang sulit dimengerti, gerak-gerik tubuh serta raut wajah yang tidak sesuai.

Persepsi yang selektif

Persepsi yang selektif bisa menjadi faktor penghambat komunikasi efektif. Karena persepsi sering kali memutarbalikkan fakta isi pesan serta tujuan penyampaian pesan dengan mudah.

Persepsi berasal dari latar belakang pengalaman atau sikap seseorang. Persepsi yang selektif sangat memungkinkan komunikan menangkap pesan dengan makna yang berbeda dari harapan komunikator.

Hanya menyimak sebagian isi pesan

Faktor penghambat komunikasi efektif lainnya ialah hanya menyimak sebagian isi pesan, lalu mengalihkannya pada hal lain.

Misalnya, komunikan hanya mendengar atau melihat isi pesan dengan mengabaikan faktor lainnya, seperti raut wajah, situasi, ekspresi wajah, nada bicara, serta emotikon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi/ pesan. Peran komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia yang pada hakikatnya adalah mahluk sosial. Manusia tidak hidup sendiri dengan pikirannya sendiri. Seseorang perlu melakukan interaksi dengan orang lain, mengkomunikasikan isi pikirannya kepada orang lain.

Dalam berkomunikasi, ada banyak faktor yang mempengaruhi jalannya proses komunikasi itu sendiri. Baik faktor internal maupun faktor eksternal komunikator. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi baik tidaknya, berhasil atau tidaknya komunikasi yang dilakukan. Berikut ini akan dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi menurut ahlinya.

Menurut Scoot M Cultip

1. Kredibilitas

Kredibilitas (credibility) berkaitan dengan hubungan saling percaya antara komunikator dan komunikan. Komunikator perlu memiliki kredibilitas dimata komunikan, misalnya dalam hal tingkat keahliannya dalam bidang yang bersangkutan dengan pesan/ informasi yang disampaikan.

2. Konteks

Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi berlangsung. Konteks disini terdiri dari aspek yang bersifat fisik (iklim, cuaca); aspek Psikologis; aspek sosial; dan aspek waktu. Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, komunikator harus memperhatikan situasi dan kondisi dimana komunikan berada.

3. Konten

Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Isi pesan/ informasi disesuaikan dengan kebutuhan komunikan, misalnya pesan/ informasi mengenai kesehatan janin diberikan kepada ibu-ibu, bukan kepada anak remaja. komunikasi yang efektif akan dapat dicapai jika konten yang disampaikan komunikator mengandung informasi/ pesan yang berarti/ penting untuk diketahui oleh komunikan.

4. Kejelasan

Kejelasan (clarity) dari pesan/ informasi yang disampaikan komunikator sangat penting. Untuk menghindari kesalahpahaman komunikan dalam menangkap isi pesan/ informasi yang disampaikan komunikator. Kejelasan disini mencapkup kejelasan isi pesan, kejelasam tujuan yang akan dicapai, kejelasan kata-kata (verbal) yang digunakan, dan kejelasan bahasa tubuh (non verbal) yang digunakan.

5. Kesinambungan dan Konsistensi

Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency) pesan/ informasi yang disampaikan diperlukan agar komunikasi berhasil dilakukan. Pesan perlu disampaikan secara terus menerus dan konsisten. Pesan yang disampaikan sebelumnya dengan pesan selanjutnya tidak saling bertentangan. Contohnya informasi mengenai program KB ‘dua anak saja cukup’ dari pemerintah, perlu disiarkan terus menerus melalui berbagai media, agar pesan tersebut tertanam dan dapat mempengaruhi prilaku masyarakat.

6. Kemampuan Komunikan

Kemampuan Komunikan (capability of audience) berkaitan dengan tingkat pengetahuan, dan kemampuan penerima pesan dalam memahami pesan yang disampaikan. Komikator harus memperhatikan audiensnya, menggunakan bahasa (baik verbal maupun non verbal) yang sesuai dan dipahami oleh audiens.

7. Saluran Distribusi

Saluran distribusi (channels of distribution) berkaitan dengan sarana/ media penyampaian pesan. Sebaiknya komunikator menggunakan media yang sesuai dan tepat sasaran. Misalnya dengan menggunakan media yang telah umum digunakan komunikan. Dengan begitu, komunikan tidak bingung dan komunikasi dapat berjalan dengan baik.

Ingin tahu hal apa lagi yang dapat mempengaruhi komunikasi? kami akan share faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari beberapa ahli lainnya. Stay on our website article :)

168Solution, 17 April 2018