Evaluasi pembelajaran dipandang sebagai pemandu pembelajaran

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi dan penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan proses untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Jadi, evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru.

Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian, yang dalam prosesnya melalui tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil dan pelaporan. Ketiga tahap itu harus sejalan dengan prinsip-prinsip umum dalam evaluasi pembelajaran yang harus dipenuhi untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, yaitu prinsip kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif, dan praktis.

Untuk menuju kualitas pembelajaran yang baik, diperlukan sistem penilaian yang baik pula. Agar penilaian dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sangat perlu untuk menetapkan standar penilaian yang menjadi dasar dan acuan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian. Untuk mewujudkan haltersebut, perlu kerja sama yang baik dari pihak-pihak yang berkaitan, seperti guru, siswa, dan sekolah. Dengan peranan yang berbeda sesuai proporsi masing-masing, dan tiap-tiap pihak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya, akan tercipta suasana yang kondusif, dinamis, dan terarah untuk perbaikan kualitas pembelajaran melalui perbaikan sistem penilaian. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran berperan untuk mengetahui efisiensi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Pelaksanaan evaluasi pendidikan digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu kegiatan yang dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan terhadap rencana, proses dan hasil akhir kegiatan. Melalui kegiatan evaluasi, akan mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan berhasil efektif ataukah tidak, termasuk dalam pembelajaran di pendidikan sekolah.

Evaluasi merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara sistematis, terarah dan terencana dalam upaya mengetahui sampai sejauh mana terjadi perubahan perilaku pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat menentukan tindakan yang tepat.

Bloom, cs (1971:8) mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai  “… is the systematic collection of evidence to determine wheter in fact cerrtain changes are taking place in the learners as well as to determine the amount or gegree of change in individual students.”

Evaluasi pendidikan memfokuskan pada pengumpulan fakta atau bukti-bukti secara sistematis untuk menetapkan apakah telah terjadi perubahan pada diri siswa, dan sampai sejauh mana perubahan  yang terjadi. Melalui kegiatan evaluasi ini guru akan mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilakukannya dapat memberikan perubahan kompetensi siswa.

Menurut Stufflebeam (1971) kegiatan evaluasi merupakan proses yang menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. (Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives.)

Dengan demikian evaluasi memiliki fungsi untuk mengetahui gambaran kondisi siswa dalam proses pembelajaran serta memberikan umpan balik bagi guru berdasarkan hasil kegiatan evaluasi ini. Dengan adanya evaluasi akan diketahui kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Melalui kegiatan evaluasi guru dapat mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan melalui kegiatan evaluasi ini guru juga dapat menentukan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap siswa yang kurang dan siswa yang menguasai pembelajaran serta siswa yang telah menguasai pembelajaran.

Tujuan utama dilakukannya kegiatan evaluasi dalam proses belajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya dalam bentuk fungsi evaluasi

Berbagai informasi yang dikumpulkan oleh guru dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Guru dapat menggunakan bukti untuk memonitor kemajuan siswa dan membuat pertimbangan. Hasilnya dapat diinformasikan kepada para siswa, orang tua, guru-guru lain, pengurus dan otoritas sekolah mengenai hasil belajar yang demonstrasikan siswa.

Pertimbangan guru juga dapat digunakan oleh siswa untuk membuat keputusan yang mereka perlukan untuk meningkatkan proses pembelajaran serta kebutuhan sumber daya yang diperlukan bagi pembelajaran selanjutnya.

Pertimbangan tersebut  juga digunakan sebagai bahan untuk mendiskusikan cara belajar masa depan dengan para siswa, dan orang tua atau sebagai pemandu perencanaan program kelas dan kurikulum sekolah.

Instrumen evaluasi yang baik memiliki atribut yang berkaitan dengan validitas dan reliabilitas yang memiliki arti validitas yaitu kemampuan instrumen evaluasi untuk mengukur apa yang harus diukur sedangkan reliabilitas yaitu akurasi (ketepatan) dan konsistensi dari prosedur suatu pengukuran tertentu.

Kepraktisan yakni sejumlah aspek dari instrumen sendiri yang bisa memudahkan proses pengadministrasian, penskoran, dan penginterpretasian hasil, serta tentang bagaimana penerapannya.

Aktivitas evaluasi juga memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi para pihak yang melakukan evaluasi. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Selektif

Fungsi selektif ialah fungsi yang bisa menyeleksi seseorang apakah memiliki komptensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Contohnya penentuan seseorang dalam diterima atau tidaknya pada suatu pekerjaan, penentuan seseorang untuk kenaikan jabatan dan sebagainya.

2. Fungsi Diagnosa

Fungsi diagnosa ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seseorang pada  bidang kompetensi tertentu. Contohnya saja untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa pada bidang studi yang didapatkannya di sekolah.

3. Fungsi Penempatan

Fungsi penempatan ini bertujuan untuk mengetahui di mana posisi terbaik seseorang dalam suatu bidang tertentu. Contohnya untuk mengetahui posisi terbaik seorang karyawan sesuai dengan bidangnya di dalam suatu perusahaan.

4. Fungsi Pengukuran Keberhasilan

Dalam hal ini, evaluasi ini dapat berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program, termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana dan prasarana serta pencapaian tujuan.

Jenis-Jenis Evaluasi

Menurut Waktu Pelaksanaan evaluasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

  1. Evaluasi Formatif merupakan evaluasi yang dijalankan saat pelaksanaan dan fokus pada program prioritas melalui perbaikan tujuan pelaksanaan. Hasil evaluasi ini biasanya meliputi permasalahan dalam pelaksanaan.
  2. Evaluasi Summatif merupakan evaluasi yang diterapkan saat pelaksanaan dan fokus terhadap suatu program prioritas telah usai dilakukan. Evaluasi ini memiliki tujuan dalam penilaian hasil pelaksanaan. Hasil evaluasi summatif tersebut meliputi pencapaian prioritas dari pelaksanaan/kegiatan prioritas.

Berdasarkan Tujuannya evaluasi dapat dibagai menjadi 4 jenis diantaranya :

  1. Evaluasi Formulasi merupakan evaluasi yang dapat dilakukan dengan mengkaji kembali formulasi apakah formulasi terkait dengan penyusunan kebijakan maupun kegiatan telah disusun dengan metode yang sesuai.
  2. Evaluasi Proses merupakan evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan prioritas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
  3. Evaluasi Biaya merupakan evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui apakah biaya prioritas dalam rangka pencapaian tujuan telah ditetapkan.
  4. Evaluasi Dampak merupakan suatu evaluasi yang dapat mengkaji terkait pengaruh dan kebermanfaatan yang diberikan dari sebuah program prioritas yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam suatu kegiatan evaluasi terdapat beberapa tahapan penting yang saling mendukung satu sama lainnya. Tahapan-tahapan evaluasi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Menentukan topik evaluasi yakni suatu kegiatan penentuan topik yang akan dievaluasi. Contohnya : evaluasi hasil kerja, atau evaluasi rencana kerja.
  2. Merancang kegiatan evaluasi adalah suatu kegiatan mendesain sebuah proses evaluasi sehingga dalam pelaksanaannya tidak melewatkan hal-hal yang penting.
  3. Pengumpulan data yakni suatu kegiatan mengumpulkan dan mencatat setiap informasi sesuai dengan perencanaan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiahnya.
  4. Pengolahan dan analisis data adalah suatu kegiatan mengolah informasi dengan cara mengelompokkan data supaya lebih mudah dalam melakukan analisis, serta menentukan tolak ukur waktu sebagai hasil evaluasi.
  5. Pelaporan hasil evaluasi adalah sesuatu hal dalam membuat laporan hasil evaluasi agar diketahui oleh para pihak-pihak yang berkepentingan.

Sebuah instrumen evaluasi hasil belajar yang baik hendaknya dapat memenuhi syarat sebelum digunakan untuk mengevaluasi atau mengadakan penilaian agar terhindar dari kesalahan dan hasil yang tidak valid (tidak sesuai kenyataan sebenarnya).

Alat evaluasi yang kurang baik dapat mengakibatkan hasil penilaian menjadi bias atau tidak sesuai nya hasil penilaian dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti contoh anak yang pintar dinilai tidak mampu atau sebaliknya.

Jika terjadi demikian perlu ditanyakan apakah persyaratan instrumen yang digunakan menilai sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan instrumen.

Instrumen evaluasi yang baik memiliki ciri-ciri dan harus memenuhi beberapa kaidah antara lain instrumen tersebut harus valid dan reliabel dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas.

Ikutilah DIKLAT GRATISSSSS 40 JP SPESIAL AWAL TAHUN “Membuat PTK Untuk Kenaikan Pangkat” yang e-guru.id

Evaluasi pembelajaran dipandang sebagai pemandu pembelajaran

Penulis : Erlin Yuliana

Bagaimana peranan evaluasi pembelajaran dalam proses pembelajaran?

Adapun sebuah manfaat terlaksananya evaluasi diantaranya yaitu : Mendapatkan sebuah pemahaman yang lebih baik dari hasil pembelajaran yang sudah terlaksana, Menjadikan salah satu keputusan tentang pelaksanaan maupun hasil pembelajaran, memberikan kualitas yang bagus bagi proses pembelajaran kedepannya.

Apa tujuan seorang pengajar melakukan evaluasi dalam pembelajaran?

Tujuan Evaluasi Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasi oleh peserta didik ataukah belum. Dan selain itu, apakah kegiatan pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

Apa yang dimaksud dengan evaluasi dalam pembelajaran?

Jadi, evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Bagaimana seorang guru melakukan evaluasi pembelajaran?

Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi menurut Zinal Airifin dalam buku yang berjudul Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur..
Analisis Kebutuhan. ... .
Menentukan Tujuan Penilaian. ... .
Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar. ... .
Menyusun Kisi-Kisi. ... .
Mengembangkan Draf Instrumen..