Di dalam QS Al Maidah ayat 32 menjelaskan sebuah prinsip sosial di mana Masyarakatbagaikan sebuah?

2 dari 3 halaman

Di dalam QS Al Maidah ayat 32 menjelaskan sebuah prinsip sosial di mana Masyarakatbagaikan sebuah?
© Pexels.com

Surat Al Maidah ayat 32 adalah ayat yang mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Ayat ini juga menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni membunuh satu orang seakan-akan ia membunuh seluruh manusia.

Sebaliknya, ayat ini juga menunjukkan besarnya menjaga kehidupan manusia. Menjaga nyawa satu orang seakan-akan menjaga nyawa seluruh manusia.

Menurut Ibnu Abbas, maksud menjaga kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah membunuhnya.

Setelah menerangkan besarnya dosa membunuh dan besarnya pahala menjaga kehidupan, Allah menegaskan bahwa telah datang rasul-rasul-Nya dengan membawa bayyinah. Yakni keterangan yang jelas dan bukti-bukti yang terang benderang.

Terakhir, ayat ini mengecam Bani Israil karena mereka melakukan berbagai pelanggaran setelah mereka mengetahui keterangan yang jelas dari para Rasul. Banyak di antara Bani Israil yang berlaku melampaui batas dalam melakukan pembunuhan dan tindak kejahatan. Dan ulah Bani Israel ini mentradisi dalam diri orang-orang Yahudi di masa Rasulullah seperti Bani Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Bahkan mentradisi pula pada diri orang-orang Zionis Israel saat ini.

Di dalam QS Al Maidah ayat 32 menjelaskan sebuah prinsip sosial di mana Masyarakatbagaikan sebuah?

Kekerasan merupakan tindakan aksi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang mengakibatkan atau dimaksudkan untuk mengakibatkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan sampai batas tertentu tindakan menyakiti hewan sanggup dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah “kekerasan” juga mengandung kecenderungan bergairah untuk melaksanakan sikap yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap problem kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.

Manusia dianugerahi oleh Allah Swt. berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, insan sanggup merasa benci dan cinta. Dengannya pula insan bisa melaksanakan persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula insan bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan. Hanya nafsu yang telah berhasil dijinakkan oleh nalar saja yang akan bisa menghantarkan insan kepada kesempurnaan. Namun sebaliknya, kalau nafsu di luar kendali akal, pasti akan menjerumuskan insan ke dalam jurang kesengsaraan dan kehinaan.

Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara insan terkadang alasannya yaitu kedengkian pada hal-hal duniawi ibarat pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada dongeng Nabi Yusuf as. dan saudara-saudaranya. Terkadang pula permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan.

Islam melarang sikap kekerasan terhadap siapa pun. Allah Swt. berfirman:

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Artinya: “Oleh alasannya yaitu itu Kami memutuskan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa ba-rangsiapa membunuh seseorang, bukan alasannya yaitu orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan alasannya yaitu berbuat kerusakan di bumi, maka seolah-olah beliau telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah beliau telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah tiba kepada mereka dengan (membawa) keteranganketerangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka sesudah itu melampaui batas di bumi.” (QS. al-Maidah : 32)

Allah Swt. menjelaskan dalam ayat ini, bahwa sesudah insiden pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah Swt. memutuskan suatu aturan bahwa membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia. Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota badan tersebut. Apabila sebuah anggota badan sakit, maka anggota badan yang lainnya pun ikut mencicipi sakit.

Begitu juga apabila seseorang berani mencemari tangannya dengan darah orang yang tak berdosa, maka pada hakikatnya beliau telah membunuh manusiamanusia lain yang tak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah mengakibatkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal tampil dan lahir di dunia ini. Al-Qur’an menawarkan perhatian penuh terhadap pinjaman jiwa insan dan menganggap membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh sebuah masyarakat.

Pengadilan di negara-negara tertentu menjatuhkan sanksi qisas, yaitu membunuh orang yang telah membunuh. Di Indonesia juga pernah dilakukan sanksi mati bagi para pembunuh.

Dalam Al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 32 terdapat tiga pelajaran yang sanggup dipetik.

a. Nasib kehidupan insan sepanjang sejarah mempunyai kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan menimbulkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.

b. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang insan dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melaksanakan sanksi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.

c. Mereka yang mempunyai pekerjaan yang bekerjasama dengan evakuasi jiwa manusia, ibarat para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari janjkematian bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas kita bersama yaitu menjaga ketenteraman hidup dengan cara mengasihi tetangga, orang-orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dihentikan melaksanakan perilaku-perilaku yang sanggup merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melaksanakan tindakan kekerasan kepadanya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan ihwal kandungan surat Al Maidah Ayat 32 entang menghindarkan diri dari sikap tindak kekerasan. Semoga kita selalu di jauhkan dari sikap tindak kekerasan. Aamiin. Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Kunjungilah selalu percetakanalquran.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Kandungan quran surat al maidah ayat 32 – mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Surat al maidah termasuk surah madaniyah. Imam Ahmad meriwayatkan, surat ini turun ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang naik unta. Hampir saja paha unta itu patah karena begitu beratnya wahyu yang diterima Rasulullah.

Kekerasan merupakan tindakan dan perbuatan jahat (penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan dan lain-lain) yang mengakibatkan penderitaan atau menyakiti orang lain. Istilah “kekerasan” juga mengandung kecenderungan bergairah untuk melaksanakan sikap yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.

Lafal Bacaan Surat Al Maidah Ayat 32 dan Terjemahan

مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ

Min ajli dzaalika katabnaa ‘alaa banii isroo-iila annahuu man qotala nafsan bighoiri nfasin au fasaadin fil ardli fa kaannamaa qotalan naasa jamii’aa. Wa man ahyaahaa faka-annamaa ahyan naasa jamii’aa. Walaqod jaa-athum rusulunaa bil bayyinaati tsumma inna katsiiron minhum ba’da fil ardli lamusrifuun

Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.“

Isi Kandungan Quran Surat Al Maidah Ayat 32

Manusia dianugerahi oleh Allah SWT berupa nafsu. Dengan nafsu tersebut, manusia sanggup merasa benci dan cinta. Dengannya pula, manusia bisa melakukan persahabatan dan permusuhan. Dengannya pula, manusia bisa mencapai kesempurnaan ataupun kesengsaraan.

Permusuhan berasal dari rasa benci yang dimiliki oleh setiap manusia. Sebagaimana cinta, benci pun berasal dari nafsu yang harus bertumpu di atas pondasi akal. Permusuhan di antara manusia, terkadang alasannya yaitu kedengkian pada hal-hal duniawi. Ibarat pada kasus Qabil dan Habil ataupun pada dongeng Nabi Yusuf as dan saudara-saudaranya. Terkadang pula, permusuhan dikarenakan dasar ideologi dan keyakinan. | Kandungan quran surat al maidah ayat 32

Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini, bahwa sesudah insiden pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah SWT memutuskan suatu aturan bahwa membunuh seorang manusia, sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga menyelamatkan kehidupan seorang manusia, sama dengan menyelamatkan seluruh manusia.

Ayat ini menyinggung sebuah prinsip sosial di mana masyarakat bagaikan sebuah tubuh, sedangkan individu-individu masyarakat merupakan anggota badan tersebut. Apabila sebuah anggota badan sakit, maka anggota badan yang lainnya pun ikut mencicipi sakit.

Begitu juga apabila seseorang berani mencemari tangannya dengan darah orang yang tak berdosa, maka pada hakikatnya beliau telah membunuh manusia lain yang tidak berdosa. Dari segi sistem penciptaan manusia, terbunuhnya Habil telah mengakibatkan hancurnya generasi besar suatu masyarakat, yang bakal hadir dan lahir di dunia ini. | Kandungan quran surat al maidah ayat 32

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 32 terdapat tiga pelajaran yang bisa dipetik.

1. Nasib kehidupan insan sepanjang sejarah mempunyai kaitan dengan orang lain. Sejarah kemanusiaan merupakan mata rantai yang saling berhubungan. Karena itu, terputusnya sebuah mata rantai akan menimbulkan musnahnya sejumlah besar umat manusia.

2. Nilai suatu pekerjaan berkaitan dengan tujuan mereka. Pembunuhan seorang insan dengan maksud jahat merupakan pemusnahan sebuah masyarakat, tetapi keputusan pengadilan untuk melaksanakan sanksi terhadap seorang pembunuh dalam rangka qisas merupakan sumber kehidupan masyarakat.

3. Mereka yang mempunyai pekerjaan yang bekerjasama dengan evakuasi jiwa manusia, ibarat para dokter, perawat, polisi harus mengerti nilai pekerjaan mereka. Menyembuhkan atau menyelamatkan orang yang sakit dari janjkematian bagaikan menyelamatkan sebuah masyarakat dari kehancuran.

Tugas kita bersama yaitu menjaga ketenteraman hidup dengan cara mengasihi tetangga, orang-orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dihentikan melaksanakan perilaku-perilaku yang sanggup merugikan orang lain, termasuk menyakitinya dan melaksanakan tindakan kekerasan kepadanya.

Demikian isi kandungan quran surat al maidah ayat 32, mulai dari lafal bacaan, terjemahan dalam bahasa Indonesia dan isi kandungannya. Semoga bermanfaat!

Sumber Buku Pendidikan Agama Islam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Kandungan Quran Surat Al Maidah – Penerbit jabal – Penerbit Alquran

Di dalam QS Al Maidah ayat 32 menjelaskan sebuah prinsip sosial di mana Masyarakatbagaikan sebuah?

Cara Order Pemesanan Al Quran & Buku Islam di Penerbit Jabal

Tertarik dengan produk alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan kunjungi website kami www.penerbitjabal.com. Kemudian, Anda dapat langsung menghubungi tim admin melalui salah satu kontak yang tercantum di website.

Jika sudah, Anda akan segera terhubung dengan admin penerbitjabal.com yang sedang bertugas dan sampaikan kebutuhan pemesanan Anda. Mulai dari produk yang diinginkan, jumlah pesanan, harga dan tenggat waktu yang disepakati.

Penerbit Jabal adalah perusahaan penerbit alquran dan buku-buku islam untuk keperluan sekolah, pengajian, wakaf ataupun keperluan yang lainnya. Serahkan kepada Penerbit Jabal sebagai spesialis menerbitkan al quran & buku islam berkualitas harga terjangkau relatif murah. | Kandungan quran surat al maidah ayat 32

Baca Juga :

  • Kandungan Quran Surat At-Taubah Ayat 105
  • Kandungan Quran Surat Ali Imran Ayat 190-191
  • Kandungan Quran Surat Faatir Ayat 32
  • Ketentuan Agen Reseller Al Quran dan Buku Islam