Hal ini berarti bahwa pelaksanaan ibadah ritual dalam Islam selalu memiliki sisi toleransi dan untuk itu, janganlah terlalu memperdebatkan persoalan hukum. Penerapan hukum Islam tidak selamanya berorientasi pada hal-hal yang ideal, tetapi selalu ada beberapa pertimbangan khusus yang mengakibatkan terjadinya keringanan, seperti dalam kondisi penyebaran penyakit SARS-CoV-2. Bahkan, kebutuhan sekunder terkadang dikategorikan sebagai kebutuhan primer. Ini bertujuan untuk memudahkan umat melaksanakan perintah agama dan mencegah bahaya yang ditimbulkan. Berbagai kondisi yang menunjukkan situasi umum balwa (musibah umum yang sulit terhindarkan) berdampak pada perubahan hukum yang pada akhirnya dapat ditolerir dan dimaafkan. Keadaan berat dan sulit pun atau masyaqqah dan haraj mempunyai otoritas yang besar terhadap transformasi produk hukum fiqhi. Wallahu A’lam.
Reporter : Ahmad Baiquni Wajib hukumnya berwudhu atau mandi sebelum sholat, jika kita sedang dalam keadaan tidak suci.Dream - Sholat mensyaratkan umat Islam dalam keadaan suci. Jika fisik terkena najis atau sedang berhadas besar, kita terlarang melaksanakan sholat. Kita diwajibkan untuk membersihkan diri lebih dulu baik dengan wudhu ataupun mandi. Ini agar tubuh kita terbebas dari segala kotoran. Surah yang Dibaca Rutin KH Quraish Shihab dan Diajarkan Pada Anak Cucunya Kebersihan merupakan ajaran yang sangat ditonjolkan dalam Islam. Bahkan kesucian dianggap sebagai pangkal ibadah. Sejumlah dalil mengenai hal ini seperti firman Allah SWT dalam Surat Al Maidah ayat 6. Hai orang-orang yang beriman, ketika kalian akan melaksanakan sholat, basuhlah wajah kalian...
Juga sabda Rasulullah Muhammad SAW. Kuncinya sholat adalah suci. Lantas mengapa kita wajib suci? Dikutip dari rubrik Ubudiyah Nahdlatul Ulama, ternyata terkandung sejumlah makna di balik wajibnya kita suci ketika sholat. Pertama, malaikat tidak tertarik melihat ada hamba Allah SWT yang berpakaian kotor. Kedua, baunya pakaian kotor akan mengganggu jemaah lain. Ini mengingat sholat jemaah sangat dianjurkan, sehingga tak baik jika membuat orang lain tidak nyaman. Ketiga, ada dua sisi kepribadian pada manusia, yaitu hayawan dan malaikat. Ketika berhubungan intim, maka sisi hayawan sedang mendominasi diri manusia mengalahkan sisi malaikat. Untuk memulihkannya, seseorang harus mandi jinabat. Selain itu, wudhu dan mandi dapat menumbuhkan semangat baru serta mengusir kemalasan. Selengkapnya...
Waktu masih anak-anak, barangkali masih teringat bahwa kita seringkali mendendangkan lagu rukun Islam ini:
Rukun Islam wajib diamalkan oleh setiap orang yang beragama Islam sehingga hal tersebut dapat dijadikan tanda atau tolak ukur keislaman seseorang. Rukun Islam sebagai dasar ilmu agama Islam, telah diajarkan semenjak dini agar umat muslim lebih memahami dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Rukun Islam merupakan landasan atau fondasi bagi umat Islam yang harus selalu diamalkan agar imannya senantiasa terjaga selama kehidupannya. Dalam pelaksanaan rukun Islam, ada beberapa syarat tertentu sehingga dapat menjadikannya wajib, sunah atau tidak wajib melakukannya jika tidak memenuhi syarat-syaratnya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing rukun Islam tersebut. 1. Dua Kalimat Syahadat Dua kalimat syahadat diucapkan oleh seorang muslim sebagai bukti keyakinannya dalam memeluk agama Islam dan ikhlas dalam menjalani syariat yang diwajibkan. Lafaz dua kalimat syahadat adalah:
Dengan melafazkan dua kalimat syahadat tersebut, seseorang meyakini bahwa Allah Ta’ala adalah satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah serta Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan-Nya. Seorang Muslim harus meyakini Nabi Muhammad bukan Tuhan untuk disembah, melainkan utusan Allah Ta’ala di dunia untuk menyampaikan risalah Islam. 2. Salat Salat wajib dikerjakan sesuai waktu yang telah ditetapkan, mulai salat subuh yang dibatasi sampai terbitnya matahari hingga salat isya pada malam hari. Dari Aisyah -radhiallahu ‘anha- istri Nabi -shallallahu alaihi wasallam- beliau bersabda:
3. Puasa Rukun Islam yang ketiga adalah menjalankan ibadah puasa wajib pada bulan Ramadhan. Puasa artinya adalah menahan diri dari makan, minum, hubungan suami istri, dan segala hal yang membatalkannya yang dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Di antara hikmah puasa pada hakikatnya adalah melatih diri kita untuk melawan segala hawa nafsu seperti makan berlebihan, amarah, dan syahwat. 4. Zakat Zakat dalam Islam ada 2 macam, yaitu zakat fitrah (makanan pokok) dan zakat mal (harta yang mencapai nisob dan haul). Zakat fitrah dibayarkan selama bulan Ramadan dan sebelum memasuki Hari Raya Idulfitri. Sedangkan zakat mal dibayarkan satu kali dalam satu tahun yaitu dari harta/kekayaan/pendapatan yang disimpan selama satu tahun dan memenuhi nisob setara dengan 85gram emas. Zakat ini sangat bermanfaat dalam membantu orang yang kurang mampu dan kurang beruntung sehingga mereka dapat terbantu dalam memenuhi kehidupannya. Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat, sebagaimana firman Allah:
Ayat tersebut menjelaskan bahwa 8 golongan tersebut adalah:
5. Haji Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dilakukan setiap bulan haji atau bulan Zulhijah. Ibadah haji merupakan kewajiban umat muslim apabila ia mampu dari segi fisik dan biaya. Ibadah haji wajib bagi orang yang mampu karena perjalanan ke Tanah Suci membutuhkan banyak persiapan yang memerlukan biaya banyak serta membutuhkan kesiapan fisik serta kesiapan batin bagi yang akan menjalaninya. Demikian sekilas tentang rukun Islam, semoga menjadi pengingat kembali bagi kita serta menjadi penguat iman kita. Aamiin. Penulis: Asti Maharti Niken Sari, Ahmad Fathan Hidayatullah Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut. |