Deskripsikan hasil-hasil yang dapat dicapai dalam perundingan linggarjati

PORTAL PURWOKERTO – Berikut adalah kunci jawaban hasil-hasil perundingan Linggarjati pada buku tematik kelas 6 SD.

Kunci jawaban ini adalah panduan untuk orangtua. Siswa bereksplorasi lebih lanjut dan mencari jawaban lainnya, sehingga jawaban ini tidak selamanya mutlak.

Perjuangan serta pengorbanan rakyat dan tentara maju ke medan pertempuran dibutuhkan sebagai upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pihak penjajah.

Namun kekuatan senjata tentara Indonesia belum cukup untuk mengusir penjajah yang berpengaruh di dunia internasional.

Baca Juga: Buatlah Gambar Cerita Kegiatan Memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19!

Negara Indonesia juga perlu mendapatkan dukungan Internasional untuk dapat diakui secara de facto dan de jure dari negara-negara lain.

Untuk itu para pemimpin Bangsa Indonesia berjuang pula melalui jalur diplomasi atau perundingan, salah satunya melalui perundingan Linggarjati.

Perundingan Linggarjati adalah perundingan antara Indonesia dan Belanda untuk menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia.

Perundingan Linggarjati dilaksanakan pada 15 November 1946 di Desa Linggarjati di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.


Page 2

Baca Juga: Sebutkan 4 Contoh Perjuangan Secara Fisik Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia!

Latar belakang terjadinya perundingan Linggarjati adalah:

Masuknya AFNEI yang diboncengi NICA ke Indonesia karena Jepang menetapkan status quo di Indonesia yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda.

Peristiwa 10 November salah satu dampaknya, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia.

Pada awalnya, Indonesia dan Belanda diajak untuk berunding di Hoge Veluwe yang akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 April 1946.

Namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatra dan Madura, tetapi Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.

Baca Juga: Tuliskan Contoh Budaya Masyarakat di Lingkungan Tempat Tinggalmu! PPKN Kelas 5 SD

Dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa tokoh yang datang sekaligus mewakili masing-masing pihak. Para tokoh yang terdapat dalam perjanjian bersejarah tersebut, yaitu:

  1. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir sebagai ketua, ditemani oleh AK Gani, Susanto Tirtoprojo, dan Mohammad Roem.
  2. Pihak Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn sebagai ketua dan ditemani oleh Max van Poll, HJ van Mook serta F de Boer.
  3. Pihak Inggris selaku penanggung jawab atau mediator diwakili oleh Lord Killearn.

Baca Juga: Jelaskan Tujuan Utama Tentara Sekutu Datang ke Indonesia! Tema Upaya Mempertahankan Kemerdekaan

Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani pada 25 Maret 1947 tersebut menghasilkan beberapa poin dan pasal, yaitu:


Page 3

Deskripsikan hasil-hasil yang dapat dicapai dalam perundingan linggarjati

Jelaskan hasil-hasil perundingan Linggarjati! Berikut penjelasan lengkapnya. /Tangkap layar Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 6 SD MI Tema 2 Persatuan dalam Perbedaan Edi

SeputarIlmu.Com – Begitu banyak konflik yang terjadi sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Baik dari negara-negara sekutu yang menyerang negara Indonesia sendiri bahkan konflik dari dalam negara itu sendiri untuk bisa memerdekakan […]

Jakarta -

Perjanjian Linggarjati diselenggarakan sejak tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon. Perjanjian ini dilakukan antara pemerintah Ri dan Belanda.

Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani pada 25 Maret 1947 ini mempunyai dampak negatif dan positif bagi Indonesia. Namun, sebelum mengetahuinya, simak terlebih dulu siapa saja tokoh serta isi dan hasilnya menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs kelas IX karya Ratna Sukmayani dkk.

Tokoh Perjanjian Linggarjati

1. Inggris: bertindak sebagai penengah dan diwakili Lord Killeran

2. Indonesia: diwakili Sutan Syahrir sebagai ketua serta Mohammad Roem, Mr. Susanto Tirtoprojo, dan Dr. A. K. Gani sebagai anggota

3. Belanda: diwakili Prof. Schermerhorn sebagai ketua serta De Boer dan Van Pool sebagai anggota.

Isi

1. Belanda mengakui wilayah Indonesia yang mencakup Jawa, Sumatra, dan Madura. Belanda harus meninggalkan Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 1949.

2. Indonesia dan Belanda setuju membentuk negara serikat dengan nama RIS. Negara Indonesia Serikat terdiri dari RI, Kalimantan, dan Timur Besar. Pembentukan RIS ini dilangsungkan sebelum 1 Januari 1949.

3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.

Dampak

1. Positif: pengakuan de facto wilayah RI yang mencakup Jawa, Madura, dan Sumatra.

2. Negatif: wilayah Ri dari Sabang sampai Merauke yang seluas Hindia Belanda seperti sebelumnya, tidak tercapai.

Berdasarkan situs Kementerian Luar Negeri RI, perjanjian Linggarjati mempunyai nilai diplomasi yang besar. Para pemimpin Indonesia waktu itu menginginkan pengakuan atas Indonesia dari negara lain setelah dilangsungkannya proklamasi.

Pengakuan datang dari Mesir pada 10 Juni 1948 secara de facto dan de jure. Negara-negara lain di Timur Tengah juga mengikuti jejak Mesir. Mereka adalah Lebanon, Irak, Afghanistan, Arab Saudi, Yaman, Suriah, Burma.

Gedung perundingan ini sendiri adalah usulan Menteri Sosial RI saat itu, Maria Ulfah. Gedung yang digunakan adalah tempat peristirahatan dan dipilih karena letaknya ada di wilayah Indonesia, sejuk, dan nyaman.

Awalnya perjanjian ini diusulkan diadakan di Jakarta. Namun seperti disebutkan dalam buku Sejarah Kecil (Petite Historie), Rosihan Anwar mengatakan, republik menolak usulan ini karena Jakarta sudah dikuasai Sekutu.

Sedangkan Belanda menolak usulan untuk diadakan di Yogyakarta. Sebab, Yogyakarta adalah ibu kota sementara RI waktu itu. Inilah sebabnya diambil jalan tengah dan Linggarjati dipilih sebagai lokasi perjanjian.

Ratifikasi perjanjian Linggarjati pun dilaksanakan di Istana Rijswijk yang sekarang merupakan Istana Negara.

Simak Video "Deretan Tahun Paling Mengerikan dalam Sejarah Manusia"


[Gambas:Video 20detik]
(nah/lus)

Hasil perundingan tersebut menghasilkan 17 pasal yang antara lain berisi:

1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa dan Madura.

2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januari 1949.

3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS.

4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni.

PERUNDINGAN Linggarjati merupakan suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan.

Isi kesepakatan dari perjanjian linggarjati

Berikut isi kesepakan perjanjian Linggarjati yang dikutip lewat buku Sejarah Nasional dan Sejaran Umum, Penerbit Angkasa (1995): 1. Belanda mengakui secara de facto atas wilayah Jawa, Sumatera dan Madura 2. Pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat membentuk RIS atau Republik Indonesia Serikat pada 1 Januari 1949

3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan pesertanya RIS, Nederland, Suriname Curacao dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya

Baca juga: Mengintip Sejarah Teks Proklamasi Dibuat Hingga Diproklamirkan 17 Agustus 1945

Dampak yang terjadi setelah melakukan perjanjian linggarjati:

Dampak positif :

1. Citra Indonesia di mata dunia semakin kuat, dengan adanya pengakuan Belanda terhadap
2. Kemerdekaan Indonesia. 3. Belanda mengakui negara Republik Indonesia atas kuasa Pulau Jawa, Madura, dan Sumatera secara de facto.

4. Selesainya konflik antara Belanda dan Indonesia.

Dampak Negatif:

1. Indonesia hanya memiliki wilayah kekuasaan yang kecil. Selain itu Indonesia harus mengikuti persemakmuran Indo-Belanda. 2. Memberikan waktu Belanda untuk mempersiapkan melanjutkan agresi militer. 3. Perjanjian ini ditentang oleh sejumlah masyarakat, seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakjat Sosialis.

4. Dalam perundingan tersebut, Sutan Syahrir telah dianggap memberikan dukungan pada Belanda. Sehingga membuat anggota dari Partai Sosialis dan KNIP mengambil langkah penarikan dukungan pada 26 Juni 1947

Baca juga: Harkitnas: Sejarah Budi Utomo

Tokoh yang terlibat dalam perundingan Linggarjati:

Di pihak Indonesia adalah: 1. Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia 2. Amir Sjarifuddin, Menteri Pertahanan

3. Johannes Leimena

Pihak Belanda terdiri dari: 1. Willem Schermerhorn, Perdana Menteri Belanda tahun 1945-1946 2. F. De Boer, politikus Partai Liberal 3. Max van Poll, politisi Partai Katolik  

4. Hubertus van Mook, Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda. (OL-13)