Cek kesehatan pra nikah berapa harganya 2022

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) beserta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mewajibkan calon pasangan pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.

Menurut keterangan dari BKKBN dalam peluncuran Program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam 3 Bulan Pranikah (11/3/2022), hal tersebut guna mencegah anak mengalami stunting atau gizi buruk.

Pasalnya, kesehatan calon pengantin dianggap penting untuk menurunkan angka gizi buruk pada anak.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan, idealnya setiap calon pengantin 3 bulan sebelum menikah wajib memeriksakan kesehatan.

“Kenapa kita ini butuh 3 bulan diperiksa? Remaja kita ini ternyata 37 persen yang putri itu anemia. HB (hemoglobin) kurang dari 11,5 persen,” ujar Hasto, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (11/3/2022).

Baca juga: Apa Itu Stunting? Ketahui Penyebab dan Pencegahannya

Penjelasan Kemenag

Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Direktorat Penghulu Kemenag Anwar Fuadi, membenarkan terkait persyaratan cek kesehatan calon pengantin sebelum menikah.

Menurutnya, program tersebut baru saja diluncurkan dan akan segera disusun regulasi terkait alur pendaftaran pernikahan yang mensyaratkan pemeriksaan kesehatan.

Adapun pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan calon pengantin, setidaknya sudah dipersiapkan 3 bulan menjelang pernikahan.

“Benar. Program tersebut baru saja di-launching. Segera akan disusun regulasinya bahwa alur pendaftaran nikah sedikitnya sudah persiapkan 3 bulan sebelum menikah yakni untuk pemeriksaan kesehatan,” terang Anwar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/3/2022).

Baca juga: Catat, Ini Syarat dan Biaya Nikah di KUA

Cek kesehatan pra nikah berapa harganya 2022
Shutterstock Ilustrasi pernikahan

Anwar menambahkan, jika regulasi terkait sudah jadi dan diundangkan, maka calon pengantin harus mengikuti tes kesehatan.

Sementara untuk biaya cek kesehatan, tidak perlu khawatir lantaran calon pengantin tidak akan dibebankan biaya.

“Kalau sudah diundangkan semua catin (calon pengantin) harus ikut tes kesehatan dan kepada catin tidak dibebankan biaya,” imbuhnya.

Baca juga: Ramai soal Fungsi Selembar Kertas pada Buku Nikah, Ini Penjelasan Kemenag

Pencegahan stunting adalah perintah agama

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pencegahan anak stunting dari sejak calon pengantin sebenarnya merupakan perintah agama, bukan hanya perintah negara.

“Pencegahan stunting itu perintah agama karena menyiapkan generasi terbaik itu risalah nubuwwah,” kata Yaqut masih di acara peluncuran Program Pendampingan, Konseling, dan Pemeriksaan Kesehatan dalam 3 Bulan Pranikah di Bantul, Jumat (11/3/2022).

Lantaran perintah agama, Yaqut mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memberi perhatian dengan penurunan stunting di Indonesia.

Ia juga menambahkan, penanggulangan stunting membutuhkan langkah-langkah kolaboratif.

“Hal ini penting dilakukan dengan cara-cara yang kolaboratif, karena jika tidak dilakukan dengan kolaborasi yang baik, penurunan stunting akan mengalami hambatan yang tidak mudah,” jelasnya.

Baca juga: Kasus Stunting Tinggi, Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sekilas tentang stunting

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, stunting adalah sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat kurangnya asupan gizi.

Tanda anak terkena stunting, yakni pertumbuhan yang tidak optimal, badan anak lebih kecil dan pendek daripada anak seusianya, serta gangguan kecerdasan seperti prestasi belajar yang buruk.

Efek jangka panjang, stunting kerap kali sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, dan kematian akibat infeksi.

Ancaman kesehatan dan kecerdasan yang menghantui anak dengan stunting, akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa mendatang.

Baca juga: Buku Nikah Kini Dilengkapi dengan Kode QR, Apa Fungsinya?

Cek kesehatan pra nikah berapa harganya 2022
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Mendapatkan Kartu Nikah Digital

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Premarital check up adalah serangkaian tes kesehatan yang dilakukan sebelum menikah untuk mengetahui kondisi kesehatan calon suami istri.

Dengan menjalani premarital check up, calon pengantin dapat bekerja sama dengan dokter untuk merencanakan langkah pencegahan, penanganan medis, bahkan penyesuaian gaya hidup bahkan sebelum Anda punya anak.

Mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dapat membantu untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan di masa depan guna membangun keluarga yang lebih baik dan sejahtera.

Lantas, apa saja tes kesehatan yang harus dilakukan sebelum menikah? Yuk simak informasinya berikut ini, Sahabat MIKA!

Baca juga: Serba-serbi Konsultasi Program Hamil Mbrio, dan Pilihan Terapinya

Manfaat premarital check up bagi calon pengantin

Melakukan medical check up pranikah penting agar kedua belah pihak saling memahami seperti apa kondisi kesehatan diri sendiri dan pasangannya, riwayat masalah kesehatan yang pernah dialami, hingga risiko gangguan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing.

Menjalani tes kesehatan sebelum menikah juga penting untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan genetik, penyakit keturunan, maupun infeksi menular tertentu yang diidap calon pengantin. 

Tes ini juga berguna untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya pada kesehatan di masa tua, kesuburan dan kemampuan hamil, serta pengaruhnya pada garis keturunan selanjutnya.

Premarital check up sebaiknya dilakukan minimal 3 bulan sebelum menggelar pernikahan. 

Kementerian Kesehatan bahkan merekomendasikan bagi setiap calon pasangan suami istri untuk menjalankan tes kesehatan 6 bulan sebelum menikah agar Anda bisa mendapatkan second opinion atau tes ulang jika diperlukan.

Rekomendasi premarital check up untuk calon pengantin

Jenis pemeriksaan pranikah sebetulnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan pasangan. 

Namun, berikut adalah rangkaian ideal tes kesehatan sebelum menikah yang direkomendasikan Kemenkes RI:

1. Pemeriksaan fisik dasar

Dokter pertama kali akan memeriksa kondisi kesehatan Anda berdua secara umum, mulai dari tinggi dan berat badan, kadar gula darah, golongan darah dan rhesus, pemeriksaan hematologi rutin, hingga tekanan darah.

Pemeriksaan fisik dasar sangat penting jika pasangan berencana untuk hamil, baik dalam waktu dekat atau masa mendatang. Contoh pemeriksaan fisik dasar antara lain:

  • Pemeriksaan hematologi rutin bertujuan untuk mengetahui apakah ada risiko melahirkan keturunan dengan anemia, leukemia, thalassemia, atau hemofilia.
  • Pemeriksaan golongan darah perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus ibu dan bayi. Jika calon pasangan memiliki rhesus yang berbeda, kemungkinan ibu akan mengandung anak dengan rhesus yang berbeda. Hal ini dapat membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan karena dapat merusak sel darah dan menyebabkan anemia serta kerusakan organ dalam bayi.
  • Pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah. Apalagi wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sejak sebelum merencanakan kehamilan dapat mengalami peningkatan risiko terhadap preeklampsia dan persalinan prematur.

Selain itu, pemeriksaan fisik pada premarital check up dapat mengetahui ada atau tidaknya gejala diabetes pada salah satu atau kedua pihak. Memiliki diabetes tidak hanya dapat menghambat produktivitas hidup, tapi juga akan mempengaruhi kehidupan seksual selama berumah tangga, dan peluang mendapatkan keturunan.

2. Pemeriksaan penyakit keturunan dan kelainan genetik

Mengetahui riwayat penyakit keturunan terkait genetik atau kelainan genetik masing-masing juga dapat membantu Anda merencanakan kehidupan berkeluarga.

Pemeriksaan penyakit keturunan yang bisa Anda dapatkan saat premarital check up adalah pemeriksaan keturunan diabetes, hipertensi, berbagai jenis kanker, penyakit jantung, kelainan darah genetik seperti thalasemia, dan lain sebagainya.

Dengan mengetahui risiko Anda berdua terhadap penyakit keturunan, maka dapat memulai perawatan lebih dini untuk mencegah perburukan penyakit di masa depan sekaligus mencegah masalah kesehatan atau keterbatasan pada calon anak Anda.

3. Pemeriksaan penyakit infeksi dan menular

Semua pasangan yang akan menikah perlu untuk melakukan tes ini, jika salah satu pasangan mempunyai riwayat penyakit infeksi dan menular. Sebab, beberapa penyakit infeksi menular tertentu bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali atau tidak muncul selama bertahun-tahun sehingga mungkin tidak pernah disadari.

Penyakit menular seksual yang dapat terdeteksi pada premarital check up adalah hepatitis B dan C, klamidia, sipilis, serta HIV/AIDS.

Pemeriksaan ini sangat penting karena penyakit yang dapat terdeteksi tersebut tidak hanya dapat membahayakan kesehatan Anda sendiri, tapi juga dapat menular kepada pasangan Anda.

Selain itu, menjalani tes kesehatan sebelum menikah juga dapat mendeteksi infeksi menular yang bisa mempengaruhi kehamilan nantinya, seperti herpes, toxoplasmosis, rubella, dan cytomegalovirus.

4. Pemeriksaan organ reproduksi

Pemeriksaan kondisi kesehatan organ reproduksi juga termasuk jenis medical check up pranikah yang penting didapatkan.

Bagi calon mempelai wanita, pemeriksaan ginekologi bertujuan untuk membantu mendeteksi kondisi dan kelainan ginekologi yang dapat memengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan.

Sementara untuk pria, pemeriksaan organ reproduksi dapat mencakup analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma.

5. Pemeriksaan alergi

Tes alergi dalam rangkaian premarital check up bertujuan untuk menemukan ada tidaknya kecenderungan alergi pada apa yang Anda dan pasangan makan, sentuh, atau hirup.

Jika kedua pasangan sama-sama memiliki alergi, calon anak nantinya akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit yang sama.

Namun, tes alergi saja umumnya tidak cukup. Penting untuk melakukan pemeriksaan dokter dan riwayat kesehatan terlebih dahulu untuk membantu mendiagnosis alergi.

Itulah beberapa jenis tes kesehatan sebelum menikah yang umumnya direkomendasikan untuk calon pasangan suami istri. Ingat, ada baiknya Anda melakukan premarital check up beberapa bulan sebelum menikah.

Dengan begitu, Anda dapat mengambil keputusan dan perencanaan keluarga yang lebih baik setelah mengetahui risiko kesehatan yang mungkin dimiliki oleh Anda dan pasangan.

Yuk, cari tahu kondisi kesehatanmu dan calon pasangan dengan melakukan premarital check up di Mitra Keluarga terdekat! Khusus untuk pelayanan Fertilitas dan Reproduksi, cari tahu lebih lanjut di Klinik Mbrio Mitra Keluarga Kelapa Gading. 

Dapatkan kemudahan untuk buat janji dengan dokter spesialis Mitra Keluarga secara online dengan mudah. 

Mitra Keluarga,

life.love.laughter

  

Sumber rujukan:  

Premarital Screening. (2021).

from https://www.moh.gov.sa/en/HealthAwareness/Beforemarriage/Pages/default.aspx

Premarital Screening Programs in the Middle East, from a Human Right's Perspective. (2018).

from https://diversityhealthcare.imedpub.com/premarital-screening-programs-in-the-middle-east-from-a-human-rights-perspective.php?aid=22083

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah. (2018).

from https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kesehatan-pra-nikah

Six-year outcome of the national premarital screening and genetic counseling program for sickle cell disease and β-thalassemia in Saudi Arabia. (2011).

from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3119961/

Berapa biaya tes kesehatan sebelum menikah?

Kira-kira biayanya berkisar 1-3 juta rupiah, tergantung jenis tes yang diambil. Biasanya, tes untuk calon pengantin wanita lebih mahal dibandingkan calon pengantin pria karena meliputi tes TORCH. Jika menghendaki vaksin tambahan seperti HPV, bersiaplah dikenakan biaya tambahan.

Berapa biaya cek kesehatan di puskesmas untuk menikah?

Pemeriksaan Skrining Kesehatan Calon Pengantin Tidak di pungut biaya apapun ( Gratis )bagi catin ber KTP DKI, bagi calon pengantin ber KTP NON DKI maka biaya pemeriksaan diatur sesuai dengan pergub No 143 Tahun 2018. Bagi CATIN dengan KTP Non DKI, Wajib membawa surat pengantar dari RT/ RW setempat (Domisili).

Tes kesehatan Sebelum Menikah di puskesmas 2022?

Prosedur Tes Kesehatan Pranikah di Puskesmas Pemeriksaan berat badan. Pengecekan tinggi badan. Cek tekanan darah. Mengisi kuisioner mengenai kejiwaan untuk mengetahui apakah calon pengantin menderita masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan dan lain sebagainya.

Biaya Medical Check Up Pra nikah di puskesmas?

Tes kesehatan sebelum menikah di puskesmas biasanya tidak dipungut biaya, namun Anda perlu memastikan terlebih dulu apakah puskesmas di daerah Anda menerapkan kebijakan cek kesehatan pranikah gratis atau tidak.