Bila terjadi tendangan hukuman bola harus disentuh oleh salah seorang pemain disebut

Di dalam permainan sepak bola, sering terjadi pelanggaran, baik dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Setiap kesalahan yang dilakukan akan diberikan peringatan ataupun hukuman oleh wasit berdasarkan kesalahan yang diperbuat oleh para pemain. Peringatan ataupun hukuman diberikan agar permainan berlangsung dengan baik dan jujur (fair play).

Berikut ini akan diuraikan beberapa peraturan yang ada pada permainan sepak bola.

a. Hukuman dalam Permainan

Dalam pertandingan sepak bola, ada beberapa hal yang menyebabkan hukuman (keuntungan bagi lawan), yaitu dengan melakukan kesalahan dan pelanggaran.

Gambar 10.1 Salah satu pelanggaran yang dilakukan seorang pemain terhadap pemain lawan ketika sedang merebut bola. 1) Macam-Macam Pelanggaran dan Hukuman

a) Tendangan bebas langsung adalah suatu tendangan yang diberikan pada pihak lawan. Jika tendangan itu menghasilkan gol, gol tersebut dianggap sah. Pelanggaran yang menyebabkan tendangan bebas langsung, di antaranya sebagai berikut.

(1) Menyepak atau mencoba menyepak lawan.

(2) Menjegal seorang lawan dan menjatuhkan atau mencoba menjatuhkan lawan dengan mempergunakan kaki atau dengan membungkukkan lawan di depan atau di belakangnya.

(3) Melempar lawan dengan bola secara sengaja. (4) Menyerang lawan secara kasar atau berbahaya.

(5) Menyerang seorang lawan secara kasar dari belakangnya, kecuali lawan menghalang-halanginya.

(6) Memukul atau mencoba memukul lawan dan me- ludahinya.

(7) Memegang anggota tubuh atau menarik pakaian seorang lawan.

(8) Mendorong seorang lawan.

(9) Men-tackle lawan dan kontak tersebut terjadi sebelum ia

menyentuh bola.

(10) Memegang bola, yakni membawa, memukul atau mendorong bola dengan tangan dan lengan di dalam daerah hukuman sendiri.

Jika pelanggaran dilakukan di daerah hukuman sendiri, tendangan hukuman (penalty kick) diberikan kepada lawan.

Prosedur dalam melakukan tendangan bebas langsung, bola ditendang langsung ke arah gawang. Pada saat tendangan dilakukan, pemain lawan harus berjarak 9,15 meter dari bola. Tendangan bebas baru dapat dilakukan apabila ada peluit atau aba-aba wasit untuk tendangan bebas langsung.

b) Tendangan bebas tidak langsung adalah suatu tendangan yang diberikan pada lawan dan jika tendangan itu langsung menghasilkan gol (tanpa diumpan terlebih dahulu), gol itu dianggap tidak sah.

Pelanggaran yang dapat menyebabkan tendangan bebas tidak langsung, adalah sebagai berikut.

(1) Cara bermain, permainan yang dianggap oleh wasit berbahaya, misalnya menendang bola yang sedang dipegang oleh penjaga gawang.

(2) Menyerang secara jujur, yaitu dengan menggunakan bahu, ketika bola tidak berada pada jarak permainan dari pemain-pemain bersangkutan dan jelas pula mereka tidak mencoba memainkan bola.

(3) Menghalangi lawan sewaktu tidak memainkan bola, yakni berlari di antara bola dan lawan atau memasang badan sedemikian rupa sehingga menjadi penghalang bagi seorang lawan.

(4) Menyerang penjaga gawang, kecuali sedang membawa bola, menghalang-halangi seorang lawan atau kiper lawan untuk melempar bola, dan melintas ke luar dari daerah gawangnya.

(5) Sebagai penjaga gawang dilarang melakukan siasat memainkan bola di daerah bersyarat dan menangkap bola di luar daerah bersyarat.

Prosedur dalam melakukan tendangan bebas tidak langsung, bola terlebih dahulu diumpankan ke rekan lain baru kemudian ditendang ke gawang.

b. Serangan dari Kick-Off

Serangan dari kick off terjadi apabila suatu kesebelasan langsung

melakukan serangan dan tendangan permulaan. Tujuan dari serangan ini adalah mengukur kemampuan pertahanan lawan pada awal pertandingan atau menit-menit awal. Pola pertahanan masih belum terkoordinasi dengan baik maka setelah peluang diperoleh serangan dilakukan sebagai gerakan awalan untuk menghasilkan gol. Taktik tendangan kick off yang dilakukan pemain secara akurat sering

membuahkan hasil.

Serangan dari kick-off merupakan serangan yang dilakukan oleh salah satu kesebelasan (pemain) pada saat:

1) permulaan pertandingan; 2) setelah terjadinya gol; 3) perpanjangan waktu.

Prosedur dilakukan kick-off adalah sebagai berikut.

1) Pada saat tendangan pertama dilakukan, pemain lainnya harus berada di luar lingkaran dan berada pada sisi masing-masing. 2) Tim lawan berada sejauh paling sedikit 9,15 meter dari bola. 3) Bola diletakkan di tengah lingkaran.

4) Wasit meniup peluit.

5) Bola harus diumpan melewati garis tengah.

6) Pemain yang melakukan tendangan pertama tidak dibenarkan menendang bola dua kali sebelum bola itu disentuh oleh temannya.

c. Serangan Berawal dari Lemparan ke Dalam (Throw In)

Setiap serangan membutuhkan pola dan kerja sama yang tersusun rapi. Misalnya, dengan operan dari kaki ke kaki sehingga bola dapat didorong ke depan dan menuju ke arah pertahanan lawan. Begitu pun dari lemparan ke dalam yang dilanjutkan menggiring bola dan mengoper ke arah daerah pertahanan lawan. Setelah itu, operasi tersebut langsung disambut dengan tendangan atau sundulan lawan ke arah gawang.

Adapun ketentuan-ketentuan dalam melakukan lemparan bola

(throw in) dari samping lapangan, yaitu sebagai berikut.

1) Pada saat melakukan lemparan bola, kedua kaki harus menginjak tanah.

2) Pada saat melakukan lemparan bola, kedua kaki harus berada di luar garis atau di atas garis.

3) Pada saat melakukan lemparan bola, si pelempar harus menggunakan dua buah tangan dan harus dari belakang melalui atas kepala, serta dilakukan dengan sekali lemparan.

4) Seorang pelempar bola tidak boleh menyentuh bola yang telah dilemparkannya masuk ke dalam lapangan, sebelum bola tersebut tersentuh oleh pemain lain (kawan/lawan).

5) Gol yang terjadi karena lemparan bola langsung ke dalam gawang dianggap tidak sah.

6) Pemain yang berdiri off side tidak boleh dihukum karena lemparan

bola ke dalam tersebut.

Bola dapat dilemparkan ke dalam lapangan dari samping setelah bola tersebut keluar. Teknik lemparan ini terdiri atas dua cara, yaitu sebagai berikut.

1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar, kedua tangan memegang bola. Tariklah badan dari pangkal paha sampai ke atas dengan kedua lutut ditekuk. Kemudian, lemparkan bola tersebut dari belakang. 2) Berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain

dan kedua tangan memegang bola di belakang. Tariklah badan ke belakang, kemudian lentingkan ke depan sambil melemparkan bola jauh ke depan.

Gambar 10.5 Dua cara untuk melakukan lemparan ke dalam (throw in)

d. Serangan Berawal dari Tendangan Bebas (Free Kick)

Serangan yang berasal dari tendangan bebas, biasanya dilakukan oleh seorang pemain yang memiliki keterampilan menendang dengan baik dan memiliki naluri untuk mencetak gol. Tendangan bebas ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemain tersebut sehingga dapat menghasilkan gol. Pemain yang bertindak sebagai eksekutor melakukan tendangan yang diarahkan pada celah yang tidak terjaga atau terjangkau lawan. Misalnya, sisi atau pojok gawang yang terjauh hingga bola sulit untuk dijangkau lawan.

Gambar 10.6 Tendangan bebas merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mencetak gol.

e. Serangan Berawal dari Tendangan Penjuru (Corner Kick)

Tendangan penjuru yang dilakukan oleh seorang pemain harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena menurut perkiraan, 15% bola harus masuk dari tendangan penjuru. Di dalam melakukan tendangan penjuru, seorang pemain harus dengan cermat mengarahkan bola yang ditendang pada daerah serangan. Selanjutnya, kawan yang bertindak sebagai penyerang melanjutkan dengan tendangan atau sundulan ke gawang.

Gambar 10.7 Tendangan sudut ditujukan langsung ke gawang.

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer. Di Indonesia pun, olahraga ini sangat digemari.

Seperti halnya olahraga lain, sepak bola memiliki sejumlah peraturan. Pelanggaran peraturan akan dikenakan hukuman.

Di bawah ini adalah beberapa jenis pelanggaran dalam sepak bola. Disertai juga hukumannya.

1. Pelanggaran dengan Hukuman Tendangan Bebas Langsung

Ketika suatu pemain melakukan pelanggaran, terkadang pemain lawan mendapatkan hadiah tendangan bebas.

Tendangan bebas merupakan kesempatan untuk mencetak gol bagi tim lawan. Oleh karena itu, pelanggaran sebaiknya dihindari.

Dikenal dua jenis tendangan bebas, yaitu: tendangan bebas langsung dan tendangan bebas tidak langsung.

Tendangan bebas langsung adalah tendangan yang digunakan untuk mencetak gol secara langsung. Tendangan bebas ini diarahkan langsung ke gawang.

Tim lawan akan dihadiahi tendangan bebas langsung jika terjadi pelanggaran tertentu.

Jika pelanggaran terjadi di kotak penalti, tim lawan akan mendapat tendangan penalti.

Di bawah ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang mengakibatkan tim lawan mendapat tendangan bebas langsung:

  • Menendang dengan sengaja atau pun mencoba menendang pemain lawan.
  • Menyolok pemain lawan.
  • Melompat ke arah pemain lawan dengan cara yang dianggap berbahaya.
  • Berusaha menjatuhkan pemain lawan.
  • Menyandung pemain lawan.
  • Menyerang pemain lawan.
  • Menabrak pemain lawan.
  • Mendorong pemain lawan.
  • Menarik pemain lawan.
  • Menahan pemain lawan, termasuk menahan pakaian pemain lawan.
  • Menggunakan tangan dalam memainkan bola.
  • Melakukan tackle kepada pemain lawan tanpa menyentuh bola terlebih dahulu.
  • Melakukan tackle dengan menyentuh bola terlebih dahulu, tetapi tackle dianggap berbahaya.

2. Pelanggaran dengan Hukuman Tendangan Bebas Tidak Langsung

Tendangan bebas tidak langsung bukan dimaksudkan untuk mendapatkan gol secara langsung. Tendangan bebas tidak langsung dimaksudkan sebagai umpan.

Pemain yang melakukan tendangan bebas tidak langsung mengarahkan tendangan kepada rekan satu tim.

Rekan tim perlu menyentuh bola untuk melakukan gol. Pemain yang menendang tidak boleh menyentuh bola lagi sebelum bola disentuh pemain lain.

Pemain tidak boleh melakukan gangguan terhadap pemain lawan ketika tendangan dilakukan.

Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dengan jarak agak jauh dari lawan.

Di bawah ini beberapa permainan yang menyebabkan tendangan bebas tidak langsung:

  • Melakukan perilaku yang dianggap berbahaya.
  • Melakukan permainan yang dianggap berbahaya oleh wasit. Berbahaya yang dimaksud adalah membahayakan diri sendiri atau pun pemain lain. Contoh membahayakan diri sendiri adalah mencoba melakukan sundulan ketika pemain lawan mencoba menendang bola. Contoh membahayakan pemain lain adalah melakukan gangguan pada kiper.
  • Melakukan hal yang menghalangi kiper yang akan melepaskan bola. Contohnya adalah berdiri terlalu dekat dengan kiper.
  • Melakukan hambatan terhadap pergerakan pemain lawan.
  • Melakukan hal yang menyebabkan wasit mengeluarkan kartu kuning atau kartu merah tetapi tidak memberikan tendangan bebas langsung.

Daftar hal di atas adalah pelanggaran yang berlaku kepada semua pemain. Adapun kiper mendapatkan peraturan khusus.

Daftar hal di bawah ini adalah pelanggaran khusus kiper yang menyebabkan hukuman tendangan bebas tidak langsung:

  • Memegang bola (dengan tangan) lebih dari 6 detik sebelum melepaskannya.
  • Menyentuh bola secara sengaja dengan tangan yang sudah dilepaskan kiper, tetapi belum disentuh pemain lain.
  • Menyentuh bola dengan tangan yang didapat dari tendangan rekan satu tim.
  • Menyentuh bola dengan tangan yang diterima dari lemparan ke dalam oleh rekan satu tim. Kiper boleh mengambil bola jika tidak sengaja dijatuhkannya. Hal tersebut bergantung kepada keputusan wasit.

Selain hukuman berupa hadiah tendangan bebas kepada tim lawan, terdapat juga jenis pelanggaran lain.

Beberapa tindakan dapat menyebabkan pemberian kartu kuning atau kartu merah.

3. Pelanggaran dengan Hukuman Kartu Kuning

Kartu kuning dikeluarkan sebagai tanda peringatan kepada seorang pemain. Tindakan di bawah ini adalah penyebab dikeluarkannya kartu kuning.

  • Berulang kali melakukan pelanggaran.
  • Melakukan tindakan yang tidak sportif.
  • Menghadang kaki lawan secara kasar.
  • Menjatuhkan lawan dengan kasar.
  • Membuat penundaan terhadap mulainya pertandingan.
  • Mengulur atau membuang waktu dalam pertandingan.
  • Meninggalkan lapangan tanpa adanya izin dari wasit.
  • Masuk atau masuk lagi ke dalam area lapangan tanpa izin dari wasit.
  • Melakukan perselisihan melalui tindakan atau kata-kata.
  • Melakukan kritik terhadap wasit secara berlebihan.
  • Melakukan perayaan gol secara berlebihan, seperti melepas baju.

4. Pelanggaran dengan Hukuman Kartu Merah

Keluarnya kartu merah menandakan bukan lagi sekadar peringatan. Pemain yang diberi kartu merah harus keluar dari pertandingan.

Hal tersebut dapat sangat merugikan tim. Terutama jika pemain yang dikeluarkan adalah pemain andalan.

Pemain yang diberi kartu merah tidak dapat ikut dalam pertandingan berikutnya.

Pemain yang sudah memiliki akumulasi kartu kuning pun akan mendapatkan kartu merah jika mengulangi pelanggaran.

Di bawah ini apa saja tindakan yang dapat menyebabkan seorang pemain mendapat kartu merah.

Tindakan berikut dapat menyebabkan pemain mendapatkan kartu merah langsung tanpa diberi kartu kuning:

  • Melakukan tindak kekerasan.
  • Melakukan pelanggaran berat yang berbahaya atau hingga mencederai pemain lawan.
  • Memegang bola dengan tangan di kotak penalti sehingga mencegah terjadinya gol. Berlaku untuk pemain selain kiper.
  • Melakukan tindakan yang mencegah pemain lawan membuat gol di saat gol seharusnya tercipta jika tanpa gangguan.
  • Melakukan provokasi terhadap pemain lawan.
  • Melakukan tindakan menghina, merendahkan, kasar terhadap pemain lawan.
  • Melakukan tindakan yang membuat jalannya pertandingan dihentikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn