Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah


Diposting pada tanggal 26 Oktober 2021

Pengertian Apresiasi Seni

Apresiasi berasal dari bahasa latin yaitu appretiatus yang berarti penilaian atau penghargaan.

Jadi, mengapresiasi karya seni memiliki arti sebuah usaha untuk memahami dan melihat nilai-nilai estetik yang ada di dalam karya seni tersebut.

Apresiasi seni juga dapat diartikan sebagai kesadaran dalam menilai suatu karya seni dengan cara menghayatinya.

Tujuan Apresiasi Seni

Tujuan utama dari adanya apresiasi seni adalah agar orang lain bisa mengerti atau memahami nilai-nilai yang ada dalam suatu karya seni.

Selain itu, apresiasi karya seni juga memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Mengevaluasi dan mengembangkan nilai estetika karya seni
  • Mengembangkan daya kreasi dan imajinasi
  • Menyempurnakan keindahan karya seni

Manfaat Apresiasi Seni

Kegiatan apresiasi seni memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah:

  • Mengenal bentuk karya seni
  • Sebagai sarana edukasi
  • Menimbulkan hubungan timbal balik positif antara seniman dan penikmat seni
  • Memberikan pengalaman dan ilmu baru tentang karya seni

Fungsi Apresiasi Seni

Selain memiliki manfaat, apresiasi seni juga memiliki beberapa fungsi.

Berikut adalah empat fungsi utama dari apresiasi seni.

  • Untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni
  • Untuk menciptakan penilaian pada sebuah karya seni
  • Untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat karya seni
  • Untuk membangun hubungan antara pembuat dan penikmat karya seni

Tingkatan Apresiasi Seni

 Dalam apresiasi seni, ada beberapa tingkatan yang dapat mendeskripsikan kegiatan tersebut.

Tingkatan dalam apresiasi seni di antaranya adalah EmpatiEstetis, dan Kritik.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tingkatan apresiasi seni beserta dengan contohnya.

Empati berarti melibatkan pikiran dan perasaan.

Tingkatan apresiasi seni ini lebih berupa tangkapan dari indra yang dimiliki manusia.

Contohnya adalah saat kita mendengar sebuah karya seni musik, kita akan merasa nyaman dan betah ketika mendengarnya, lalu timbul penilaian bahwa musik tersebut bagus dan enak didengarkan.

2 . Tingkat Estetis

Estetis berarti penilaian terhadap keindahan.

Tingkatan ini berupa pengamatan dan penghayatan terhadap karya seni.

Seorang penikmat seni akan memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan, misalnya seperti bagaimana bentuk dari sebuah karya seni, bagaimana teksturnya (untuk seni rupa), atau bagaimana keindahan dari alunan melodinya (untuk seni musik).

Contohnya adalah ketika kita sedang menonton drama seni musikal, lalu kita berpikir bagaimana adegan tersebut dapat dibuat dan apa fungsi dari setiap adegan yang ditampilkan.

Apakah cocok dan bagus, atau justru sebaliknya.

Tingkatan terakhir dari apresiasi seni adalah tingkat kritik.

Kritik di sini dapat berupa deskripsi, klarifikasi, menganalisis, menjelaskan, evaluasi, sampai mengambil kesimpulan.

Contohnya seperti juri yang ada di dalam sebuah ajang pencarian bakat, misalnya kompetisi menyanyi.

Para juri tersebut sudah berada di tingkatan apresiasi kritik karena mereka memberi masukan, penilaian yang disertai penjelasan, serta memberikan evaluasi dan kesimpulan.

Langkah-Langkah Mengapresiasi Karya Seni

Agar dapat melakukan apresiasi terhadap sebuah karya seni, maka dibutuhkan lima langkah atau tahapan.

Nah, berikut adalah langkah-langkah dalam kegiatan apresiasi seni.

Langkah pertama dalam apresiasi seni adalah tahap persepsi.

Di tahap ini, akan terjadi proses pengenalan karya seni yang akan diapresiasi, baik itu seni rupa, seni musik, seni tari, dsbg.

Dengan melakukan persepsi, diharapkan seorang penikmat seni dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi bentuk karya seni.

Tahap pengetahuan dilakukan untuk mengetahui dasar dari sebuah karya seni.

Dasar yang dimaksud misalnya seperti sejarah, konsep, atau istilah-istilah lain yang biasanya digunakan dalam karya seni tersebut.

Di tahap pengertian, seorang penikmat seni diharapkan mampu menerjemahkan tema yang digunakan dalam sebuah karya seni.

Selain tema, ada juga beberapa hal lain yang bisa diterjemahkan, misalnya seperti tujuan, latar belakang pembuatan, dll.

Di tahap ini, seorang penikmat seni bisa mulai mendeskripsikan salah satu unsur atau bentuk dari karya seni yang sedang diamati.

Selain itu, penikmat seni juga bisa menafsirkan apa maksud dari objek atau bagian-bagian tertentu dari karya seni yang sedang diapresiasi.

Pada tahap penilaian, karya seni yang sedang diapresiasi bisa mulai diberikan nilai.

Nilai yang dimaksud di sini adalah penilaian dari sang penikmat seni, baik secara subjektif maupun objektif.

Pendekatan Apresiasi Seni

Berikut adalah beberapa metode pendekatan yang bisa digunakan pada kegiatan apresiasi seni.

Pendekatan pertama yang ada dalam apresiasi seni adalah pendekatan mimetik.

Pendekatan ini menekankan hubungan karya seni dengan kenyataan yang ada di alam.

Pendekatan ini cocok untuk karya seni dengan aliran realisme dan naturalisme.

Contohnya seperti lukisan binatang akan dilihat seberapa mirip dengan binatang aslinya yang ada di alam.

Pendekatan ini menekankan hubungan antara karya seni dan ungkapan emosional dari sang seniman.

Contohnya adalah kelugasan seniman dalam menggunakan media atau teknik tertentu yang bisa dijadikan acuan dalam menilai tingkat ekspresifnya.

Pendekatan ini akan menilai dan menganalisis kesatuan utuh karya dengan bagian strukturalnya.

Dalam pendekatan ini, aspek terbentuknya karya seni yang terdiri dari beberapa unsur pendukungnya bisa menjadi salah satu landasan penilaian.

Pendekatan ini dapat diartikan sebagai sistem yang berhubungan dengan lambang kehidupan manusia.

Dengan demikian, setiap objek atau gambar dari karya yang diapresiasi dapat menghasilkan berbagai tafsir atau makna.

Contoh Apresiasi Seni

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Contoh apresiasi seni berikut ini merupakan apresiasi seni rupa 2 dimensi, di mana karya yang diapresiasi adalah sebuah kolase bunga matahari. Karya seni rupa yang dipamerkan adalah sebuah kolase yang berbentuk bunga matahari. Karya seni tersebut menggunakan bahan benang wol berwarna hijau, kuning, dan cokelat. Benang warna kuning digunakan untuk membuat bunga dibagian tengah, warna hijau untuk bagian daun, dan warna cokelat untuk bagian batangnya. Pada kolase tersebut, terdapat penggunaan gradasi warna sehingga menimbulkan kesan gelap terang, di mana bunga tersebut seolah-olah mendapatkan cahaya dari atas. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa benang wol yang digunakan dipotong-potong terlebih dahulu, kemudian digulung dan ditempel pada gambar bunga matahari. Karena bahan dasarnya adalah benang wol, maka permukaan dari karya seni tersebut cenderung terasa kasar. Nah, itulah penjelasan mengenai apresiasi seni, mulai dari pengertian, tujuan, tingkatan, serta contohnya. Pada intinya, apresiasi seni adalah kegiatan dalam mengamati, menilai, dan menghargai sebuah karya seni. Kegiatan tersebut bisa dilakukan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, bahkan secara sengaja maupun tidak sengaja. Jika ada pertanyaan seputar apresiasi seni, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah ini.

Sekian, semoga bermanfaat.

Versi cetak
#apresiasi seni

Artikel Terkait

Apakah kamu pernah mendengar mengenai apresiasi terhadap seni? Mungkin ada banyak kegiatan yang kamu lakukan atau orang lain lakukan berupa apresiasi seni tapi kamu tidak menyadarinya.

Apresiasi terhadap seni memang mengalir tanpa direncanakan karena setiap dari kita memiliki rasa atau selera seni sendiri-sendiri.

Misalnya saat kamu mendengarkan musik, menyaksikan pertunjukan seni, atau juga mengunjungi galeri seni.

Pasti secara alami kamu memiliki penilaian terhadap bentuk seni-seni tersebut.

Jadi, apakah itu apresiasi dalam seni? Jelaskan pengertian apresiasi seni! Bagaimana bentuknya? Sebelumnya tahukan kamu apa itu apresiasi dan apa itu seni?

Yuk, kita bahas bersama lebih mendalam mengenai apresiasi seni yang mudah kita temui dalam sehari-hari.

Pengertian Apresiasi Seni

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin Appretiatus yang artinya berupa penilaian terhadap sesuatu.

Kalau dari Bahasa Inggris disebut Appreciate, yang berarti menentukan nilai, melihat karya, menikmati lalu menyadari keindahan karya seni tersebut dan menghayatinya.

Sehingga kegiatan apresiasi ini tidak hanya berhubungan dengan seni, tetapi apa pun yang memang dapat diapresiasikan.

Jadi,

Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati serta penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya.

Secara umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara menghayati suatu karya seni.

Bentuk dari apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang menikmatinya. Sebab sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda.

Kegiatan apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya seni yang telah diciptakan.

Fungsi Apresiasi Seni

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Apresiasi dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah disebutkan mengenai pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan mengenali, memberi penilaian, juga menghargai di mana akan memperngaruhi karya seni tersebut serta seniman atau pembuat seni yang terlibat.

Ada empat fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih memahami mengenai apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai berikut.

1. Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni

Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni. Atau dapat juga dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa cinta terhadap karya seni khususnya karya seni yang dibuat oleh anak-anak Indonesia.

2. Untuk Menciptakan Penilaian

Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa sarana dalam menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta menambah wawasan dan pengetahuan atau edukasi.

3. Untuk Mengembangkan Kemampuan

Fungsi ketiga adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang merupakan keanggupan diri sendiri dapat berupa mampu menciptakan karya seni atau lain-lain.

Sebagai penikmat seni yang memberi apresiasi, terkadang banyak bagian dari kegiatan apresiasi tersebut yang mengasah kemampuan.

4. Untuk Membangun Hubungan

Fungsi keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan tersebut berupa hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni dengan penikmat seni.

Tujuan Apresiasi Seni

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Selain memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua macam tujuan yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.

Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.

Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya. Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut.

1. Mengembangkan nilai estetika karya seni

Estetika adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat kita lebih cepat menyadari unsur seni pada karya seni.

2. Mengembangkan daya kreasi

Selain estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi. Karena kita menjadi lebih peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka daya kreasi kita juga dapat bertambah.

3. Menyempurnakan

Apresiasi pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-karya seni itu sendiri.

Tingkatan Apresiasi

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Dalam apresiasi seni atau karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang mendeskripsikan apresiasi seni tersebut. Tiga tingkatan dalam apresiasi seni meliputi Empatik, Estetis, dan Kritik.

Berikut penjelasan mengenai tiga tingkatan tersebut beserta contohnya.

1. Tingkat Empatik

Empatik dalam kamus berarti melibatkan pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi seni ini lebih berupa tangkapan indrawi aatau tangkapan dari indera-indera.

Contohnya ketika mendengar sebuah karya seni musik, kita merasa nyaman dan betah mendengar karya tersebut, lalu timbulah penilaian bahwa karya tersebut bagus.

2 . Tingkat Estetis

Estetis dalam kamus merupakan penilaian terhadap keindahan tersebut. Tingkat apresiasi seni ini berupa pengamatan dan penghayatan.

Di tingkat ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan, bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa karya seni tersebut dapat menjadi karya seni.

Contohnya saat menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana adega tersebut dapat dibuat dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah pas dan bagus, atau tidak.

3. Tingkat Kritik

Kamu pastinya sudah dapat membayangkan bagaimana tingkatan pada tingkat apresiasi ini. Kritik di sini dapat berbentuk klarifikasi, deskripsi, menjelaskan, menganalisis, evaluasi, hingga mengambil kesimpulan.

Contohnya kamu dapat melihat juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di televisi misalnya ajang bernyanyi.

Tingkat apresiasi mereka sudah berada di tingkat ini di mana akan memberi masukan, menilai dengan tidak lupa memberi penjelasan, dan memberi evaluasi juga kesimpulan.

Itu dia bagian-bagian dalam apresiasi seni yang tidak dapat dipisahkan.

Ada pun pengertian yang dikemukan oleh para ahli di antaranya menurut Brent G. Wilson, apresiasi pada seni meliputi feeling, valualing, dan emphatizing.

Ketiga poin tersebut adalah suatu tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan perasaan, penilaian, dan rasa empati.

Bentuk rupa dari ketiga poin itu juga berbeda dan tergantung pasa masing-masing penikmat seni. Agar kamu lebih mengerti lagi mengenai apresiasi dalam karya seni, di bawah ini ada beberapa contoh apresiasi seni yang dapat kamu telusuri.

Contoh Apresiasi Seni

Berikut yang merupakan fungsi terakhir dari apresiasi seni adalah

Contohnya, ada seorang penikmat seni yang diundang untuk datang ke pameran seni yang digelar oleh beberapa seniman. Penikmat seni tersebut datang karena ini mengenal dan melihat hasil karya seni yang dipamerkan.

Selanjutnya, saat melihat-melihat, beberapa karya seni mampu menarik perhatian penikmat seni tersebut dan membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.

Menurutnya beberapa karya tersebut menarik, tetapi kurang warna. Dan dia mengungkapkan penialiannya tersebut pada teman-teman lain juga sang seniman.

Nah, inilah kegiatan apresiasi terhadap seni yang sederhana.

Sebenarnya bentuk dari kegiatan yang termasuk dalam apresiasi seni memang sederhana dan mudah kita temui dalam keseharian kita.

Sebab karya seni sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana pun kamu melangkah, maka akan bertemu dengan hasil-hasil karya seni, meski terkadang kamu tidak menyadarinya. Semoga ulasan ini menambah informasi dan bermanfaat.

Originally posted 2019-10-16 03:14:21.