Berikut ini yang mempengaruhi kapasitas paru-paru kecuali .... *

Kapasitas total paru-paru adalah jumlah udara maksimal yang bisa masuk ke paru-paru, saat Anda mengambil napas (inspirasi). Pada orang dewasa normal, rata-rata kapasitas paru-parunya adalah 6 liter.

Namun, hal tersebut bisa berbeda tergantung dari usia, jenis kelamin, serta kegiatan sehari-hari. Misalnya, pada atlet, kapasitas total paru-parunya pasti akan lebih tinggi dibanding dengan pekerja kantoran biasa. Begitu juga lansia, yang kapasitas total paru-parunya akan lebih rendah dibanding dewasa muda.

Kapasitas total paru-paru manusia terus bertambah secara signifikan dari saat baru lahir, dan berada di puncaknya saat seseorang berusia 25 tahun. Pria juga umumnya memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan pria. Begitu juga dengan orang yang bertubuh lebih tinggi.

Mengapa kapasitas total paru-paru penting diketahui?

Pemeriksaan kapasitas total paru-paru, biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan penyakit tertentu. Dokter dapat merekomendasikan tes ini apabila:

  • Memerlukan tambahan data untuk mendiagnosis penyakit paru tertentu dan membedakan jenisnya, dari yang obstruktif (seperti asma) atau restriktif (seperti pneumonia).
  • Diperlukan untuk melihat respons tubuh terhadap perawatan yang diberikan, seperti bronkodilator, metakolin, atau histamin.
  • Dibutuhkan untuk melihat tingkat keparahan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, serta kerusakan karena polusi udara.
  • Anda merupakan kandidat yang tepat untuk menjalani operasi paru-paru.

Dari pemeriksaan, akan terlihat pola pernapasan serta jumlah udara yang bisa masuk dan keluar paru-paru. Jika tidak normal, maka dokter dapat menegakkan diagnosis dari hasil pemeriksaan tersebut.

Misalnya, pada pasien yang mengalami PPOK, jumlah udara yang tertinggal di paru-paru selama proses pernapasan terjadi, akan lebih banyak dari level normal. Sebab, pasien dengan PPOK umumnya akan kesulitan mengembuskan napas dengan baik, membuat paru-paru mengalami hiperinflasi atau penggelembungan.

Baca juga: Perfusi Paru, Deteksi Efektif Tidaknya Pertukaran Udara dalam Paru-Paru

Cara mengukur kapasitas total paru-paru

Pengukuran kapasitas total paru-paru umumnya menggunakan alat bernama spirometer. Untuk mendapatkan hasil dari alat ini, pasien diinstruksikan untuk bernapas (menghirup dan menghembuskan udara) ke alat tersebut. Saat bernapas, hidung pasien akan ditutup dengan alat khusus.

Proses pernapasan tersebut akan menghasilkan tekanan udara yang berbeda. Lalu, pada bagian spirometer yang terdapat jarum dan angka-angka, akan terlihat bahwa jarum bergerak ke arah tertentu sesuai tekanan udara yang ada di paru-paru.

Dengan pemeriksaan tersebut, dokter dapat mengetahui empat jenis volume di paru-paru, yaitu:

1. Volume tidal

Volume tidal adalah volume udara yang masuk maupun keluar dari paru-paru saat proses pernapasan. Pada orang dewasa, rata-rata volume tidal seseorang adalah 500 ml.

2. Volume cadangan inspirasi

Volume cadangan inspirasi adalah volume udara udara tambahan yang masuk ke paru-paru, setelah volume tidal. Jumlah volume cadangan inspirasi bisa mencapai kurang lebih 3.000 ml.

3. Volume cadangan ekspirasi

Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara yang masih bisa diembuskan dengan kuat pada akhir proses ekspirasi normal. Pada kondisi normal, jumlah udara cadangan ekspirasi adalah 1.000 ml.

4. Volume residu

Volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada di dalam paru-paru, setelah Anda mengembuskan napas kuat-kuat. Umumnya, volume residu seseorang berada di angka 1200 ml.

Jenis kapasitas paru-paru

Lalu, dari keempat jenis volume tersebut, dapat diketahui empat jenis kapasitas paru-paru, sebagai berikut ini:

1. Kapasitas inspirasi

Kapasitas inspirasi adalah jumlah dari volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. Secara normal, jumlahnya mencapai kurang lebih 3.500 ml.

2. Kapasitas residu fungsional

Kapasitas residu fungsional adalah jumlah dari volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu. Besarnya kurang lebih 2.200 ml.

3. Kapasitas vital

Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah volume cadangan inspirasi, ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Besarnya sekitar 4.600 ml.

4. Kapasitas total paru-paru

Kapasitas total paru-paru adalah jumlah dari kapasitas vital ditambah dengan volume residu. Besaran kapasitas total paru-paru yang normal pada orang dewasa, kurang lebih adalah 5.800 ml.

Baca juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Paru-paru agar Bekerja Secara Optimal

Tahapan pemeriksaan kapasitas total paru-paru

Pemeriksaan kapasitas total paru-paru bisanya hanya memakan waktu sekitar 40-45 menit. Berikut ini tahapan-tahapan yang akan dilalui saat menjalani prosedur ini.

1. Sebelum pemeriksaan

Karena pada pemeriksaan kapasitas total paru-paru Anda perlu menghirup dan mengembuskan napas kuat-kuat, maka gunakanlah pakaian yang longgar. Selain itu, beberapa hal ini juga sebaiknya diperhatikan sebelum menjalani pemeriksaan:

  • Jangan makan terlalu banyak. Jika perut penuh, Anda akan kesulitan mengambil napas dalam-dalam.
  • Jangan mengonsumsi alkohol. Sebab, konsumsi akan mengganggu proses pernapasan. Sehingga, hasil pemeriksaan akan bias dan mengarah ke hasil yang buruk.
  • Apabila Anda menggunakan obat tertentu, beritahu dokter mengenai jenis yang dikonsumsi. Jenis obat tertentu, terutama obat yang dihirup seperti bronkodilator, bisa membuat hasil kurang akurat.
  • Jangan merokok selama setidaknya 4-6 jam sebelum tes dilakukan.
  • Hindari berolahrga yang terlalu berat, setidaknya 30 menit sebelum tes.

2. Saat pemeriksaan

Saat tiba di tempat pemeriksaan, dokter dan timnya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terlebih dahulu. Berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin serta riwayat penyakit lainnya akan dicatat oleh dokter. Sebab, faktor-faktor ini akan memengaruhi hasil tes.

Lalu, Anda akan diminta untuk mengendurkan pakaian dan duduk di kursi yang telah disediakan, serta menggunakan masker pernapasan di mulut.

Dokter kemudian akan menginstruksikan Anda untuk mulai mengambil napas dalam-dalam, dan menahan napas selama beberapa detik. Kemudian, buang napas sekeras mungkin yang Anda bisa ke dalam masker pernapasan. Anda akan mengulangi tes ini sebanyak 3 kali, untuk memastikan hasil yang konsisten.

Setelah itu, dokter akan mencatat hasil yang tertera di alat tersebut dan menghitung kapasitas total paru-paru Anda.

3. Setelah pemeriksaan

Setelah pemeriksaan, tidak ada hal khusus yang perlu Anda lakukan. Anda bisa langsung melanjutkan kegiatan seperti biasa. Sementara itu, setelah hasil tes dinyatakan valid, dokter akan membacakannya untuk Anda.

Apabila dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya gangguan tertentu, maka dokter akan menjelaskan mengenai langkah perwatan selanjutnya. Ikut selalu anjuran dan pantangan dari dokter, demi menjaga kondisi kesehatan paru-paru Anda.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Berikut ini yang mempengaruhi kapasitas paru-paru kecuali .... *

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang, yaitu:

1. Usia

Dalam keadaan yang normal kedua paru-paru dapat menampung sebanyak ± 5 liter. Saat ekspirasi terjadi, di dalam paru-paru masih tertinggal ± 3 liter udara. Pada waktu bernafas biasa udara yang masuk ke dalam paru-paru 2600 cc (2,5 liter) jumlah pernafasan. Dalam keadaan normal:

  • Orang Dewasa : 16-18 kali per menit
  • Anak-anak : 24 kali per menit
  • Bayi kira-kira : 30 kali per menit

Walaupun pada pernapasan pada orang dewasa lebih sedikit daripada anak-anak dan bayi, akan tetapi kapasitas vital paru orang dewasa lebih besar dibandingkan dengan anak-anak dan bayi. Dalam keadaan tertentu dapat berubah misalnya akibat dari suatu penyakit, pernafasan bisa bertambah cepat atau sebaliknya (Trisnawati, 2007).

Umur merupakan variabel yang penting dalam hal terjadinya gangguan fungsi paru. Semakin bertambahnya umur, terutama yang disertai dengan kondisi lingkungan yang buruk serta kemungkinan terkena suatu penyakit, maka kemungkinan terjadinya penurunan fungsi paru dapat terjadi lebih besar.

Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru juga akan menurun.Kapasitas paru orang berumur 30 tahun ke atas rata-rata 3.000 ml sampai 3.500 ml, dan pada orang yang berusia 50 tahunan kapasitas paru kurang dari 3.000 ml.

Secara fisiologis dengan bertambahnya umur maka kemampuan organ- organ tubuh akan mengalami penurunan secara alamiah tidak terkecuali gangguan fungsi paru dalam hal ini kapasitas vital paru. Kondisi seperti ini akan bertambah buruk dengan keadaan lingkungan yang berdebu atau faktor-faktor lain seperti kebiasaan merokok serta kebiasaan olahraga/aktivitas fisik yang rendah.

Rata-rata pada usia 30 – 40 tahun seseorang akan mengalami penurunan fungsi paru yang dengan semakin bertambah umur semakin bertambah pula gangguan yang terjadi (Guyton & Hall, 2008).

2. Jenis kelamin

Kapasitas vital paru berpengaruh terhadap jenis kelamin seseorang. Volume dan kapasitas paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 % lebih kecil dari pada pria (Guyton & Hall, 2008).

Menurut Tambayong (2001) disebutkan bahwa kapasitas paru pada pria lebih besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.

Frekuensi pernapasan pada laki-laki lebih cepat dari pada perempuan karena laki-laki membutuhkan banyak energi untuk beraktivitas, berarti semakin banyak pula oksigen yang diambil dari udara hal ini terjadi karena lelaki umumnya beraktivitas lebih banyak dari pada perempuan.

3. Status gizi

Status Gizi seseorang dapat mempengaruhi kapasitas vital paru. Seseorang dengan kategori kurus dan tinggi biasanya kapasitas vitalnya lebih dari orang gemuk pendek. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh karena itu,pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan ideal atau normal.

4. Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan otot-otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit. Gangguan kesehatan yang terjadi pada seseorang yang diakibatkan karena infeksi pada saluran pernafasan dapat mengakibatkan penurunan fungsi paru (Pearce, 2002).

5. Riwayat penyakit

Dalam beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa seseorang yang mempunyai riwayat menderita penyakit paru berhubungan secara bermakna dengan terjadinya gangguan fungsi paru. Dari hasil penelitian Soedjono (2002) dan Nugraheni (2008) diperoleh hasil bahwa pekerja yang mempunyai riwayat penyakit paru mempunyai risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami gangguan fungsi paru.

Seseorang yang pernah mengidap penyakit paru cenderung akan mengurangi ventilasi perfusi sehingga alveolus akan sedikit mengalami pertukaran udara. Akibatnya akan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Banyak ahli juga berkeyakinan bahwa penyakit emfisema kronik, pneumonia, asma bronkiale, tuberculosis dan sianosis akan memperberat kejadian gangguan fungsi paru.

6. Riwayat pekerjaan

Riwayat pekerjaan dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja. Hubungan antara penyakit dengan pekerjaan dapat diduga dengan adanya riwayat perbaikan keluhan pada akhir minggu atau hari libur diikuti peningkatan keluhan untuk kembali bekerja, setelah bekerja ditempat yang baru atau setelah digunakan bahan baru di tempat kerja.

7. Kebiasaan merokok

Menurut Depkes RI (2003) merokok menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran pernapasan kecil, terjadi radang ringan hingga terjadi penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.

Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi paru-paru dan segala macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun. Kebiasaan merokok dan akan mempercepat penurunan faal paru. Penurunan volume ekspirasi paksa pertahun adalah 28,7 ml untuk non perokok, 38,4 ml untuk bekas perokok, dan 41,7 ml perokok aktif. Pengaruh asap rokok dapat lebih besar dari pada pengaruh debu hanya sekitar sepertiga dari pengaruh buruk rokok

8. Kebiasaan olahraga

Olah raga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan menyebabkan peningkatan kesegaran dan ketahanan fisik yang optimal, pada saat latihan terjadi kerja sama berbagai lelah otot, kelenturan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan sistem kardiorespirasi.

Kapasitas vital paru dan olah raga mempunyai hubungan yang timbal balik, gangguan kapasitas vital paru dapat mempengaruhi kemampuan olah raga. Sebaliknya latihan fisik yang teratur atau olaraga dapat meningkatkan kapasitas vital paru. Kebiasaan olahraga akan meningkatkan kapasitas paru 30-40% (Guyton & Hall, 2008).

Kapasitas vital paru dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang melakukan olahraga. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan oksigen dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume yang lebih besar atau maksimum. Kapasitas vital pada seorang atlet lebih besar daripada orang yang tidak pernah berolahraga.