Berikut ini merupakan Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran

2.  Pameran 

Pameran berasal dari kata “pamer” yang artinya menunjukan sesuatu yang

dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan.

Pameran merupakam suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang

mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran

lebih jauh antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih jauh

adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen,

kelompok, organisasi, perkempuolan tertentu dalam bentuk menampilkan

display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macammpamaren

itu adalah: show, exhibition, expo, pekan raya, fair, bazzar, pasar murah.

Adapun jenis pameran yang berdasarkan jenisnya berikut keterangannya:

Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran

-

Pameeran tetap atau permanen adalah pameran yang tidak terkait oleh

lamanya waktu. Pameran artinya tidak pernah tutup dan tidak terkait

oleh waktu contohnya, museum dan  artgallery.

-

Pameran Rutin adalah pameran yang selalu diadakan pada waktu-

waktu tertentu, misalnya pameran seni rupa yng diadakan tiap tahun

sekali dan pameran ARSIP TULUNGAGUNG yang memuat budaya,

sejarah, social, dan agama.

-

Pameran Insidental adalah pameran yang diadakan dengan maksud dan

tujuan tertentu yang tidak terikat oleh rutinitas pelaksanaanya.

Misalnya pameran akhir studi, pameran penyerta seminar, atau

pemeran menyambut kunjung tamu.

Bentuk pameran berdasarkan ragam karya yang dipamerkan 

-

Pameran homogeny adalah suatu penyelenggaraan pameran deangan

menampilakn karya seni dari salah satu cabang seni saja. Karya seni

yang di pamerkan tersebut tidak tergantung, dari jumlah peserta

pameran atau pemilik karya.

-

Pameran hetrogen adalah penyelenggaraan pameran yang

menampilkan cabang seni rupa pada waktu dan tempat, serta peristiwa

yang sama.


Page 2

Bentuk pameran berdasarkan jumlah peserta pameran dibedakan sebagai

berikut.

-

Pameran tunggal , adalah pelaksanaan pameran yang menampilkan                 

beberapa karya seorang seniman saja

-

Pameran kelompok, adalah pelaksanaan pameran dengan

menampilkan karya-karya dari beberapa orang (seniman) dalam satu

tempat.

3.   Pemeliharaan  

Secara pemeliharaan keseluruhan barang yang di display harus di rapikan

semenarik nmungking tujuannya adalah untuk menarik minat para pengunjung

untuk melihat kedalah galeri kita dan memberikan kenyamanan kepada

pengunjung dengan informasi yang sejelas mungkin. Dan benda-benda

koleksi harus mempunyai keterangan tertulis yang membuatnya gampangdi

mengerti pengunjung,

4.  Konservasi

Konservasi yang dilakukan bersifat cepat dan ringan, yaitu pembersihan karya

seni dari debu atau Koran dengan peralatan sederhana. 

5.  Restorasi

Restorasi yang dilakukan berupa berbaikan ringan, yaitu mrngganti bagian-

bagian yang sudah using/termakan usia.

6.  Penelitian 

Bentuk dari penelitian terdiri dari 2 macam, yaitu:

Penelitian intem adalah penelitian yang dilakukan oleh kuator untuk

kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan. 

Penelitian ekstern adalah penelitian yang dilakuka oleh peneliti dan pihak

luar, seperti pengunjung, mahasiswa, pelajar dan lain-lain untuk

kepentingan karya ilmiah, skripsi dan lain-lain.

2.1.3

Sistem Ergonomi dan Elemen Interior

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan

dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan

teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal,


Page 3

Berikut ini merupakan Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran

dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk

rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja,

agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kempuan dan

keterbatasan manusia (IEA.2002.Ergonomic Association).

Standar ergonomi

merupakan standarrisasi yang di perlukan untuk

perancangan ergonomi.

Standar ergonomi tersebut antara lain: dimensi

antropometri, lingkungan fisik, iklim kerja, kebisingan, dan lain-lain. Seperti yang

diungkapkan “(Pheasant :1986: 15 

dan Nurmianto: 1998L: 15)” bahwa ’Inggris

telah mempunyai standar antropometri, begitu pula Hongkong dan negara-negara

maju lainnya’.

Sementara di Indonesia standar antropometri masih mengunakan

standar hasil interpolasi atau modivikasi dari masyarakat British dan Hongkong.

Gambar 2.1 Performa Ergonomis dan Parameternya

Sumber : ( Prof.Dr.H.Gempur Santoso,M,K,es.(2013). Ergonomi Terapan. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher)

1.

  Manfaat Aplikasi Ergonomi

Bedasarkan uraian diatas ergonomi dapat ditarik kemanfaatan aplikasi

sebagai berikut:   

Perfoma kerja ergonomis dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan

produktivitas kerja.

Performa kerja dapat diukur dengan mengunakan parameter kelelahan

kerja bedasarkan MEA fluktuasi asam lektat dan glukosa dalam darah.


Page 4

Berikut ini merupakan Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran

Lingkungan industri dan sekolah harus diciptakan secara ergonomis agar

tenaga kerja atau guru dan siswa tetap dalam performa optimal.

2.  Organisasi Antar Ruang

Ada beberapa jenis organisasi antar ruang. Yang menentukannya

tergantung  pada tujuan prograng bangunan. Dengan memperhatikan faktor-

faktor berikut pengelompokan

fungsi ruang, hirargi ruang, kebutuhan

pencapaian. Pencahayaan dan arah pandangan.

Bentuk organisasi dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.:

Organisasi ruang terpusat

Organisasi ruang linier

Organisasi ruang secara radial

Organisasi ruang mengelompok

Organisasi ruang secara grid

3.

Sirkulasi 

Sirkulasi mengarahkan dan membimbing perjalanan atau tapak yang

terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberikan kesenambungan pada pengunjung

terhadap fungsi ruang menurut tokoh terkenal dunia arsitektur Le Corbusier

telah mengidam-idamkan suatu sirkulasi yang teroganisir secara baik yang satu

sama lain dihubungkan dengan sistem lalu lintas yang kontinu

(berkesinambungan). Semua ruang dianalisa disesuaikan dengan perkembangan

atau perubahan-perubahan yang bias terjadi dalam kehidupan. 


Page 5

Gambar 2.2 Dasar Pada Penempatan dan Bukaan Pintu

Sumber : J. Pamudji Suptandar. (1999) . Pengantar Merencana InteriorUntuk

Mahasiswa desain dan Arsitektur. Jakarta: Eddy Supriyatna M,

4.

Elemen Dasar Interior

Faktor yang dapat mempengaruhi penataan desain interior yang sukses

mebututuhkan penyelesaian problematika ruang yang logis dan kreatif untuk

mengahasilkan lingkungan buatan yang koheren, fungsional, dan estetis. 

Pikiran unsur desain sebagai sebuah masa bangunan dengan konfigirasi

yang benar. Akan sangat penting untuk memastikan setiap ruangan memiliki 

keseimbangan yang baik dari masing-masing elemen keseimbangan dalam tata

ruang dalam tersebut, yaitu garis, bentuk, bidang, ruang, cahaya,warna, pola, dan

tekstur. Jika ada salah satu bagian unsur-unsur ini yang penataannya tidak tepat

maka akan sangat jelas terjadi kesalahan oengaturan ruangan dalam interior

tersebut.

Garis, bentuk, dan bidang menjadi alat yang dapat membawa pergerakan

mata sebagai alat optik ke dalam semua ruangan, yang kemudian diikuti

oleh

persepsi psikologi. Ruang dan cahaya adalah dua elemen berikutnya penting

untuk di pertimbangkan. Jika sebuah ruanagan memiliki jendela yang

selamannya tertutup gorden atau tirai di jendela, berarti ada kerugian desain yang

terjadi. Sebuah sumber cahaya lain sangant penting untuk hidup bernafasnya

sebuah desain. Secara visual sebuah ruangan akan terlihat lebih luas ketika di

lengkapi denagan pencahayaan yang baik. Kesan “ringan” juga dapat di buat

pada ruangan yang gelap dengan pemilihan warna yang kreatif, warna terang

secara visual akan memperluas kesan ruang, sedangkan pilihan cat gelap akan

menyerap cahaya yang memberikan suasana lebih nyaman untuk ruangan yang

lebih besar.

Pola tekstur memungkinkan untuk mengekspirasikan kreativitas dengan cara

yang sangat individu dan melengkapi keberhasilan desain sebuah ruangan. Pola

dan tekstur memungkinkan untuk mengekspresikan kreatifitas dengan cara yang

sangan individu dan melegkapi keberhasilan desain sebuah ruangan. Pola lantai


Page 6

dan tekstur dapat dimainkan. Misalnya, lantai kayu deangan tekstur alami akan

mengubah kesan menjadi rustic. Ini adalah salah satu cara untuk membangun

karakter yang mengesankan melalui tekstur. Harmonisasi dan keseimbangan

dapat dicapai dengan menerapkan gabungan beberapa elemen dasar perancanagn

interior, yaitu garis, bentuk, bidang, ruang, cahaya, warna, pola, dan tekstur.

(Andie A. Wicaksono & Endah Tisnawati.  (2014). Teori Interior. Jakarta: Griya

Kreasi (Penebar Swadaya Grup))

Garis (line)

Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu pada tanda menerus yang

dibuat di sebuah permukaan. Dua titik pada bidang yang berbeda  bila

dihubungkan akan menjadi sebuah garis.

Titik adalah dasar terjadinya bentuk yang menunjukan suatu letak dalam

ruang. Titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena

itu, garis bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat. Sebuah titik

dapat digunakan untuk menunjukan:

-

Ujung-ujung garis 

-

Persilangan antara dua garis

-

Pertemuan ujung-ujung garis pada sudut bidan atau ruang

-

Titik pusat medan/lapangan

Garis memiliki penjang, arah, dan posisi. Perpanjangan sebuah titik

membentuk sebuah garis. Garis mempunya panjang, tetapi tidak mempunyai

lebar dan tinggi. (Andie A. Wicaksono & Endah Tisnawati.  (2014). Teori

Interior. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup))

Bentuk (form)

Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok

geometris tiga dimensi, seperti bola, kubus, silinder, krucut,, dan lain-lain.

Bentuk memungkinkan pengguna ruang untuk menagkap keberadaan sebuah

benda dan memahami dengan persepsi


Page 7

Dari hal diatas, yang paling jelas adalah bentuk bidang primer, yaitu lingkaran,

segi tiga, dan bujur sangkar. Lingakaran adalah sederetan titik-titik yang di

susun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik. Segi tiga

adalah sebuah bidang datar yang mempunyai tiga sudut. Bujur sangkar adalah

sebuah bidang datar yang mempunyai empat sisi yang sama panjag dan empat

sudut siku-siku (90º)

Lingkaran adalah suatu sosok yang terpusat berarah kedalam,

pada umunya

bersifat stabil, dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya.

Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat

alaminya sebagai poros.

Segi tiga menunjukan stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu, segi

tigamerupakan yang sangat stabil. Namun, jika salah satu sudutnya yang

menjadi penumpu, segi tiga dapat juga tampak seimbang dalam tahap yang

sangat kritis tidak stabil dan cenderung jatuh pada salah satu sisinya. 

Bujur sangkar menunjukan sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan bentuk

yang statis, netral, dan tidak mempunyai arah tertentu. Bentuk –bentuk segi

empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar, yang

berubh dengan adanya penambahan tinggi atau lebarnya. (Andie A. Wicaksono

& Endah Tisnawati.  (2014). Teori Interior. Jakarta: Griya Kreasi (Penebar

Swadaya Grup))

-

Organisasi bentuk

Berikut ini beberapa dapat di tambah dan dikelompokan dalam beberapa

katagori pengorganisasian.

-

Bentuk yang di tambahkan

-

Bentuk terpusat, terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari

bentuk dominan yang berada di tengah-tengah.


Page 8

Home Start Back Next End

Berikut ini merupakan Bentuk pameran berdasarkan tempat dan waktu pameran

Gambar 2.2 Organisasi bentuk Terpusat

Sumber : (Andie A. Wicaksono & Endah Tisnawati.  (2014). Teori Interior. Jakarta:

Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup))

-

Bentuk linier, terdiri atas bentuk-benuk yang diatur dalam suatu deret

yang berulang. 

Gambar 2.3 Organisasi bentuk Linier

Sumber : (Andie A. Wicaksono & Endah Tisnawati.  (2014). Teori Interior.

Jakarta: Griya Kreasi (Penebar Swadaya Grup))

-

Bentuk radial, yaitu komposi-komposisi dari bentuk-bentuk linier yang

berkembang keluar dari bentuk-bentuk terpusat searah dengan jari-

jarinya.