Berapa lama waktu rotasi dan revolusi bulan

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi.

Bumi merupakan planet ketiga dalam sistem tata surya bila dihitung dari Matahari.

Terdapat dua paham yang membahas mengenai pusat tata surya, yakni paham geosentris, yang menganggap Bumi adalah pusat peredaran benda-benda langit, dan paham heliosentris, yang menganggap bahwa Matahari adalah pusat peredaran benda-benda langit.

Adapun orang yang berhasil membuktikan kebenaran paham heliosentris yakni Nicolaus Copernicus.

Terdapat beberapa peristiwa Bumi berputar yang perlu diketahui.

Beberapa peristiwa tersebut adalah, revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi.

Lalu, bagaimana penjelasan mengenai 3 peristiwa Bumi berputar tersebut?

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari, Proses Terjadinya, Lima Jenis Gerhana, dan Dampaknya terhadap Bumi

Berapa lama waktu rotasi dan revolusi bulan
Mengenal Apa itu Revolusi Bumi, Revolusi Bulan, dan Rotasi Bumi (Tangkap layar buku IPA SD/MI Sekolah Dasar Kelas 6)

Baca juga: Apa itu Ragam Hias? Simak Pengertian, Motif, Pola, dan Teknik Menggambar

Dikutip dari Buku IPA Kelas VI, berikut penjelasan mengenai revolusi Bumi, revolusi Bulan, serta rotasi Bumi:

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi merupakan peristiwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.

Waktu yang diperlukan untuk berevolusi yakni 365 1⁄4 hari (1 tahun).

Kemiringan Bumi pada saat mengitari Matahari adalah 23,5° dari garis tegak lurus.

Revolusi Bumi dapat menyebabkan terjadinya perubahan musim di Bumi.

Berikut rincian waktunya:

1. Tangggal 22 Maret-21 Juni

Kutub utara Bumi lebih condong ke Matahari, dan mengalami musim semi.

Sedangkan kutub selatan Bumi menjauh dari Matahari dan mengalami musim gugur.

2. Tanggal 21 Juni-23 September

Dari tanggal 21 juni–23 September, kutub utara Bumi mulai menjauh dari Matahari, pada saat itu terjadi musim panas.

Sedangkan kutub selatan mulai mendekati Matahari dan mengalami musim dingin.

3. Tanggal 23 September-22 Desember

Kutub utara Bumi semakin jauh dari Matahari dan mengalami musim gugur.

Sedangkan kutub selatan Bumi makin condong ke Matahari, pada saat itu kutub selatan mengalami musim semi.

4. Tanggal 22 Desember-21 Maret

Dari tanggal 22 Desember-21 Maret, kutub utara Bumi mulai mendekat ke arah Matahari, pada saat itu terjadi musim dingin.

Sedangkan kutub selatan mulai menjauhi Matahari dan mengalami musim panas.

Proses revolusi tersebut berlangsung terus sepanjang tahun.

Selama berevolusi, kedudukan Bumi terhadap Matahari berubah-ubah.

Titik terdekat Bumi dengan Matahari disebut perihelium.

Sedangkan titik terjauh Bumi dengan Matahari disebut aphelium.

Revolusi Bulan

Bulan merupakan satelit Bumi.

Jarak rata-rata Bumi ke Bulan adalah 380.000 km.

Bulan tidak memiliki atmosfir, akibatnya tidak ada kehidupan dan peredaran air.

Bunyi tidak dapat merambat karena tidak ada udara.

Suhu Bulan yang menghadap Matahari adalah 110°C.

Bagian belakangnya bersuhu -173°C. Gravitasi Bulan lebih kurang 1/6 kali gravitasi Bumi.

Revolusi Bulan merupakan perputaran Bulan mengelilingi Bumi.

Kala rotasi Bulan = kala revolusinya yakni 27,3 hari.

Hal tersebut menyebabkan bagian Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama.

Karena gerakannya, bagian Bulan yang memantulkan cahaya ke Bumi ukurannya berubah-ubah.

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi merupakan peristiwa Bumi berputar pada porosnya.

Rotasi Bumi dapat menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Waktu (kala) rotasi Bumi yaitu 23 jam lebih 56 menit 3 detik (dibulatkan 24 jam).

Bumi berputar dari arah barat ke timur.

Oleh sebab itu, bagian timur lebih dahulu mengalami siang.

Gerakan Matahari disebut gerak semu harian.

Bagian Bumi yang terkena Matahari akan mengalami siang.

Sedangkan bagian Bumi yang tidak terkena Matahari akan mengalami malam.

Baca juga: Apa Itu Benda Tiga Dimensi? Inilah Pengertian, Ciri, Jenis dan Teknik Menggambarnya

(Tribunnews.com/Arkan)

Berita lainnya seputar materi sekolah

adjar.id - Adjarian, tahukah kamu bahwa Bumi memiliki satelit alami yaitu Bulan?

Bulan adalah satelit terbesar kelima dalam Tata Surya yang tersusun dari bebatuan dan memiliki kemiripan seperti planet kecil.

Bulan adalah benda langit yang mudah terlihat, apabila kita melihat dengan teleskop atau teropong. 

Walaupun Bulan tampak seperti berwarna putih dan terang, sebenarnya Bulan memiliki permukaan yang gelap dan memiliki banyak kawah.

O iya, Bulan juga tidak mengeluarkan cahaya sendiri, ya.

Namun, ada bagian terang pada Bulan yang juga dapat berubah-ubah menyesuaikan dengan pergerakan Bulan atau orbit yang mengelilingi Bumi. 

Kali ini, kita akan membahas dua macam gerakan Bulan, yaitu rotasi dan revolusi. Yuk, kita simak!

"Bulan melakukan dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi."

Baca Juga: Mengapa Planet Tetap pada Orbitnya dan Tidak Bertabrakan?

1. Rotasi Bulan

Gerakan rotasi bulan adalah gerakan di mana Bulan akan berputar pada porosnya atau bisa juga disebut dengan berotasi.

Ketika berotasi, Bulan membutuhkan waktu sekitar 29.5 hari atau satu bulan, lo!

Waktu rotasi Bulan juga sama seperti dengan waktu revolusi Bulan yang mengelilingi Bumi.

Nah, akibatnya permukaan Bulan yang menghadap Bumi akan selalu terlihat sama, ya.

2. Revolusi Bulan

Gerakan revolusi Bulan adalah gerakan perputaran yang dimiliki Bulan.

Bulan akan mengitari planet Bumi. 

Nah, waktu Bulan untuk satu kali berevolusi sama seperti dengan waktu yang dibutuhkan Bulan untuk satu kali berotasi, yaitu 29, 5 hari atau satu bulan. 

Baca Juga: Mengapa Planet Tetap pada Orbitnya dan Tidak Bertabrakan?

Revolusi Bulan juga mengakibatkan daerah Bulan yang terkena paparan sinar matahari terlihat berubah-ubah, jika dilihat dari Bumi.

"Rotasi adalah gerakan Bulan berputar pada porosnya. Sedangkan, revolusi adalah gerakan Bulan berputar mengelilingi Bumi."

Revolusi

Bila Bulan terlihat utuh, kita akan melihat Bulan purnama.

Nah, bila Bulan terlihat setengah, kita akan mendapat gambaran Bulan setengah, dan seterusnya.

Perubahan Bulan ini dikenal dengan fenomena fase bulan. 

Nah Adjarian, itulah dua macam gerakan Bulan, yaitu rotasi dan revolusi Bulan, yang perlu kita ketahui dan pelajari.

Sekarang, yuk, coba jawab soal berikut ini!

Pertanyaan
Berapa lama waktu yang dibutuhkan Bulan untuk berotasi?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton video ini, yuk!

Gerak rotasi dan revolusi bulan memiliki panjang waktu yang sama, yaitu 29,5 hari. Hal ini dapat menyebabkan beberapa fenomena yang dapat diamati dari Bumi antara lain :

  1. terjadinya pasang dan naik air laut
  2. perubahan jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah
  3. adanya perubahan penampakan Bulan saat mengelilingi Bumi, yang dinamakan dengan fase Bulan
  4. terjadi gerhana bulan dan gerhana matahari

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan C.

Ilustrasi Gerakan Bulan. (Foto: https://pixabay.com)

Bulan merupakan satelit bumi, karena bulan bergerak mengikuti bumi. Bulan memang tidak memancarkan cahaya, tetapi bulan memantulkan cahaya dari matahari ke bumi.

Sebagai satelit bumi, bulan melakukan dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai gerakan bulan: rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi.

Gerakan Bulan: Rotasi dan Revolusi

Ilustrasi Gerakan Bulan. (Foto: https://pixabay.com)

Gerakan rotasi bulan merupakan perputaran bulan pada porosnya. Untuk satu kali rotasi, bulan membutuhkan waktu 29,5 hari atau 1 bulan. Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan mengelilingi bumi. Akibat dari rotasi bulan adalah bagian permukaan bulan terlihat sama dari bumi.

Berbeda dengan gerakan rotasi, gerakan revolusi bulan merupakan perputaran bulan mengelilingi bumi. Dikutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI yang ditulis oleh Tim Tunas Karya Guru (2018: 73), waktu yang dibutuhkan bulan untuk satu kali revolusi sama dengan waktu yang dibutuhkan bulan untuk melakukan rotasi, yaitu 29,5 hari atau 1 bulan. Ketika berevolusi, daerah bulan terkena sinar matahari akan berubah-ubah. Fase perubahan kenampakan bulan ini disebut dengan fase bulan.

Akibat dari revolusi bulan adalah terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut. Adapun pasang purnama terjadi ketika bulan purnama dan bulan baru, sedangkan pasang perbani terjadi pada saat bulan separuh.

Selain gerak revolusi bulan mengelilingi bumi, bulan juga berevolusi mengelilingi matahari. Waktu revolusi bulan mengelilingi matahari sama dengan waktu revolusi bumi. Jadi dalam 1 tahun, bulan bergerak 1 kali mengelilingi matahari dan 12 kali mengelilingi bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12 bulan selama 1 tahun dalam kalender masehi.

Fase bulan atau fase perubahan bentuk (kedudukan) bulan meliputi bulan baru, bulan separuh, bulan purnama, bulan separuh. Selama sebulan, setiap fase tersebut memerlukan waktu 7,5 hari. Demikianlah penjelasan singkat mengenai gerakan bulan: rotasi dan revolusi bulan. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)