Bagaimana saudara dapat meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Dalam suatu bisnis, komunikasi adalah merupakan hal terpenting untuk mencapai suatu kesepakatan atau tujuan, adanya kesempatan terbuka bagi daerah dan negara lain untuk berpartisipasi dalam pasar global mengharuskan kita untuk mengerti dan memahami budaya-budaya, nilai, kepercayaan, adat, yang ada dalam budaya mereka.

Tidak jarang terjadi hambatan dan kendala dalam komunikasi bisnis lintas budaya ini. Apabila telah di temukan hambatan dan kendala dalam komunikasi bisnis lintas budaya, perlu dicarikan bagaimana solusinya. Bagaimana meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya juga menjadi salah satu faktor penting yang perlu mendapat perhatian para menejemen puncak perusahaan.

Pengertian Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. Secara sederahana, komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal ataupun non verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilayah, atau negara.

Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

Apabila para pelau bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting, artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk musiman di suatu negara. Hal ini di maksud agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Sebagai contoh, seorang pelaku bsnis ingin memasarkan produk baru ke negara lain pada saat musim salju. Produk apa saja yang sebaiknya dipasarkan pada musim seperti itu? Pemahaman yang baik terhadap bagaimana masyarakat suatu negara bersikap dan berperilaku sangatlah diperlukan, apabila bagi para pelaku bisnis.

Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

 Dalam menyikapi era perdagangan  bebas dan globalisasi, perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di tanah air baik di bidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa, menggunakan beberapa konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka. Begitu pula sebaliknya, perusahaan-perusahaan besar di tanag air juga ada yang mengembangkan bisnisnya ke berbagai negara.

            Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komukasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka. Bagaimanapun di perlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan ( termasuk komunikasi lewat internet ) maupun lisan ( bertatap muka langsung ).

            Di berbagai belahan dunia  kini bermunculan suatu pola kerja sama ekonomi secara regoinal, seperti kawasan ASEAN, Asia Pasifik, Eropa, Kanada, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Pendek kata, dengan semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu negara dan di dorong dengan semakinpesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya.

Memahami Budaya dan Perbedaannya

setiap orang hidup, tumbuh dan berkembang dalam suatu kelompok-kelompok tertentu, baik yang berkaitan dengan kelompok keagamaan, profesi, dan bisnis. Mereka masing-masing menerapkan suatu aturan maupun perilaku yang sesuai dengan budayanya. Contoh sederhanya adalah penampilan, cara berpakaian, bertemu, berjalan, dan berbicara di antara kelompok msing-masing akan berbeda.

Definisi Budaya

Budaya dapat di definisikan bermacam-macam tergantung pada sudut pandang setiap ahli. berikut ini adalah definisi tentang Budaya.

·         Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentulah sangat banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

·         Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrogaraman kolektif atas pikiran yang membedakan anggoota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini yang menjadi kata kunci budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarka suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia ini. Sebagai contoh, di jepang ketika seorang bayi baru lahir, untuk beberapa tahun awal si bayi tidur dikamar orang tua nya. Sedang di inggris dan amerika, bayi yang baru lahir di tempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan kemudian.

·         Menurut Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atau simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku. Dalam hal ini, semua anggota dalam budaya memiliki asumsi-asumsi yang serupa tentang bagaimana seseorang berfikir, berperilaku dan berkomunikasi, serta cenderung untuk  melakukan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.beberapa budaya ada yang di bentuk dari berbagai kelompok yang berbeda-beda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan homogen.

·         Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian tersebut juga mengindikasikan bahwa komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.

·         Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nila-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan masyarakat, yangmenentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Budaya suatu masyarakat disampaikan dari generasi ke generasi dan aspek-aspek seperti bahasa, kepercayaan/keyakinan, adat, dan hukum, akan saling berkaitan dan membentuk pandangan masyarakat akan otoritas, moral, dan etika. Pada akhirnya budaya akan bermanifestasi ke dalam bagaimana seseorang menjalankan bisnis, menegoisasikan kontrak atau menangani hubungan bisnis potensial.

Berdasarkan beberapa pengertian budaya tersebut, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain bahea budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu yang ada dalam masyarakat, termasuk di dalamnya tentang bagaimana sistem nilai, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.

Komponen Budaya

Menurut Lehman, Himstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh beberapa komponen utamanya, yaitu : nilai-nilai (baik, atau buruk, di terima, atau di tolak), norma-norma (tertulis dan tidak tertulis), simbol-simbol (warna logo suatu perusahaan), bahasa, dan pengetahuan.

            Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup antara lain : bahasa, kepercayaan/keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi sosial.

            Sementara itu menurut Cateora, budaya memiliki beberapa elemen yaitu :

Budaya material ( material culture) di bedakan ke dalam dua bagian, yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Ekonomi dalam hal ini di maksudkan sebagai suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Termasuk di dalamnya adalah segala bentuk kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, distribusi, konsumsi, cara pertukaran, dan penghasilan yang di peroleh dari kegiatan kreasi.

Organisasi Sosial (social institution) dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana  seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain,  dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya.

Sistem kepercayaan atau keyakinan (belief sysytem) yang di anut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut. Keyakinan yang di anut oleh masyarakat juga akan memengaruhi kebiasaan-kebiasaan mereka, bagaimana mereka memandang hidup dan kehidupan ini, jenis produk yang mereka konsumsi dan cara bagaimana mereka membeli suatu produk,dan bacaan yang mereka baca setiap harinya juga tidak lepas dari pengaruh yang kuat atas keyakinan atau kepercayaan yang di anut seseorang.

Estetika (aesthetics) berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik, drama dan tari-tarian. Nilai-nilai estetika yang di tunjukan masyarakat dalam brbagai peran tentunya perlu di pahami secara benar, agar pesan yang di sampaikan mencapai sasaran secara efektif.

Bahasa (language). Bahasa adalah suatu cara yang di gunakan seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui simbol-simbol tertentu kepada orang lain. Bahasa juga merupakan salah satu komponen budaya yang paling sulit di pahami, meski demikian bahasa sangatlah penting untuk di pelajari dan di pahami dengan benar, sehingga melalui bahasa orang dapat memperoleh empati dan simpati dari orang lain.

Tingkatan Budaya

Menurut Murphy, Hildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu :

a)      Formal

Budaya  pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang di lakukan oleh suatu masyarakat yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam hal itu bersifat formal/resmi. Contoh  ketika seseorang hendak bertamu umunya ia akan mengetok pintu terlebih dahulu atau mengucap salam, dimensi waktu yang di ukur dengan satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik juga termasuk bagian dari budaya tingkat formal.

b)     Informal

Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak di teruskan masyarakat dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang di dengar, dilihat, dipakai, dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. Contoh mengapa ia mau di panggil dengan nama julukan bukan nama aslinya. Hal itu dilakukan karena ia tahu bahwa teman-temannya biasa memanggil ia dengan nama julukan tersebut.

c)      Teknis

Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus di lakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Pada tingkatan formal, pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran dalam pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat, matematika adalah salah satu contoh yang sangat logis.

Mengenal perbedaan budaya

mengenal perbedaan budaya suatu negara merupakan cara terbaik untuk berkomunikasi secara efektif.

            Perbedaan budaya dapat dilihat dari :

a.       Nilai-nilai sosial

b.      Peran dan Status

c.       Pengambilan keputusan

d.      Konsep waktu

e.       Konsep jarak komunikasi

f.       Konteks budaya

g.      Bahasa tubuh

h.      Perilaku sosial

i.        Perilaku etis

j.        Perbedaan budaya perusahaan

Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya

Negosiasi Lintas Budaya

Negosiasi dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda merupakan suatu bentuk ujian seberapa baik keterampilan komunikasi anda. Moran, Stahl & Boyer International, sebuah perusahaan bergerak di bidang pelatihan lintas budaya (cross-cultural training), membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (surface culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan budaya tinggi ( deep culture ), yang terdiri atas sikap dan nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.\

            Orang yang berasal dari budaya yang berbeda sering kali mempunyai pendekatan negosiasi yang juga berbeda. Tingkat toleransi untuk ketidaksetujuan pun bervariasi.

            Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Mempelajari budaya partner sebelum bernegosiasi adalah penting, dan memahamai pandangan mereka, bersikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabatyang baik akan membawa pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yag sedang berjalan, yang pada akhirnya akan di temukan solusi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.