Bagi pelaku kreatif, proses pengkaryaan merupakan hal yang harus dicoba dan digali berulang kali. Tak jarang, saat ide bergelimpangan di kepala, mungkin Anda malah bingung harus memulai semuanya dari mana. Bicara soal bidang kreatif, Crafters sadar betul bahwa akan banyak sekali bidang spesifik yang bisa dibahas. Meski begitu, hampir semua proses kreatif dapat dirumuskan dalam beberapa tahap. Seperti yang diungkapkan dua pelaku kreatif Indonesia ini. Kemas Acil, desainer dan ilustrator yang sudah cukup lama menggeluti bidang kreatif, dengan jelas menjabarkan tahap yang ia lakukan untuk menghasilkan sebuah karya. Begitu juga Felix Jody Kinarwan, jurnalis fotografer koran nasional ini memaparkan tahap-tahap proses kreatif yang biasa dilakoninya. Apalagi, jika kamu adalah seorang kreator yang sudah siap untuk menerima project. Pasti, langkah kreatif amat penting. Dari hasil perbincangan dengan keduanya, proses kreatif bisa dirumuskan dalam empat langkah: IdeIde dapat dianalogikan sebagai “jiwa” dari sebuah karya. Menurut Kemas, tanpa ide yang matang di tahap awal, ilustrasi/desain yang dibuat akan kehilangan esensinya. Dalam tahap ini, seorang kreatif juga harus melakukan brainstorming. Sehingga ide yang ada akan semakin kaya. “Tanpa ide yang komprehensif, kita tidak akan bisa maju ke tahap kreatif berikutnya,” kata Kemas. RisetSelanjutnya adalah riset. Pentingnya riset dalam berkarya akan membantu Anda menetapkan do’s and don’ts. Semisal, jika ingin berkarya dengan tema dari budaya tertentu, Anda harus melakukan riset mendalam. Anda pun mesti memastikan bahwa tidak ada kesalahan fatal yang nantinya malah menuai kritik yang seharusnya dapat dihindari. Baca Juga: Intip Tips Penulisan Kreatif ala Dheniel Algamar Riset yang mendalam juga bisa membuat Anda menjadi lebih sadar dengan pantangan-pantangan, serta aspek yang dapat dikembangkan lebih lanjut. “Tanpa riset yang cukup, karya yang dihasilkan akan menjadi riskan kritikan dan dangkal,” ujar Felix. Pada proses ini, Anda tak perlu menghabiskan waktu seharian penuh tanpa makan, atau bahkan terburu-buru ingin menyelesaikan riset ini dalam sehari. Di usia 21 tahun, hasil riset Art Markman, Profesor Psikologi dan Marketing di University of Texas digunakan oleh pengarang-pengarang terbaik New York Times seperti Robert Greene, Tim Ferriss, dan Tucker Max. Untuk mendapatkan hasil riset ini, ia hanya perlu menyisihkan waktu beberapa jam dalam seminggu. SketchingSketsa tidak hanya dilakukan oleh illustrator atau desainer visual. Dalam arti yang lebih luas, membuat sketsa berarti merancang semua ide dan riset dengan lebih spesifik. Misalnya, sebagai seorang penulis, sketching akan berbentuk sebuah draf atau plot. Begitu pula dengan karya lain. Intinya, tahap sketching bisa menjadi gambaran besar dari hasil akhir karya Anda nantinya. EksekusiAt the end of the day, yang paling ditunggu-tunggu adalah proses eksekusi karya. Umumnya, proses ini bergantung pada masing-masing pelaku kreatif. Meski begitu, ini merupakan tahap yang paling banyak memakan waktu. “Karena seluruh ide, riset, dan sketsa yang sudah dibuat akan dituangkan dalam tahap ini,” kata Felix. Karena itu, Anda harus membuat jadwal kerja sejak awal proses dan menepatinya sepanjang masa eksekusi. “Tanpa penjadwalan yang baik, seluruh tahap yang sudah dilewati akan sia-sia,” tambah Kemas. Tanpa riset yang cukup, karya yang dihasilkan akan menjadi riskan kritikan dan dangkal Lalu, bagaimana bila muncul gangguan selama proses kreatif? “Jangan panik!” kata Felix. Sebab dalam pembuatan karya, Anda semestinya sudah mempersiapkan rencana cadangan. Sebab itulah yang menjadi tameng antisipasi dalam berkarya. “Lagipula, segala sesuatu memiliki sisi kreatif—setiap sudut yang Anda lihat dapat memberikan inspirasi,” tambah Kemas. Selanjutnya, Anda hanya perlu menikmati hasil akhirnya. Explore more, have fun and good luck! Regular Italic Bold What’s a Rich Text element?The rich text element allows you to create and format headings, paragraphs, blockquotes, images, and video all in one place instead of having to add and format them individually. Just double-click and easily create content. Static and dynamic content editingA rich text element can be used with static or dynamic content. For static content, just drop it into any page and begin editing. For dynamic content, add a rich text field to any collection and then connect a rich text element to that field in the settings panel. Voila! How to customize formatting for each rich textHeadings, paragraphs, blockquotes, figures, images, and figure captions can all be styled after a class is added to the rich text element using the "When inside of" nested selector system.
Logo yang sukses biasanya sederhana dan mudah diingat. Tentu saja menciptakan logo yang sukses adalah proses yang sulit dan melibatkan serangkaian tahapan dari meneliti hingga finalisasi. Tidak ada aturan yang baku untuk membuat logo, tetapi jika seseorang mengikuti proses yang sistematis atau telah menciptakan gaya sendiri, itu akan membuat pekerjaan menjadi mudah. Inilah metode desain logo yang biasanya saya gunakan. Anda bisa mengikuti Langkah Langkah Pembuatan Desain Logo yang saya bahas atau membuatnya alur skema sendiri.
Setiap klien pasti memberikan materi singkat sesuai keinginannya, tetapi seorang desainer perlu mendapatkan jumlah informasi yang tepat dan memiliki gagasan yang jelas tentang kebutuhan klien. Juga harus selalu diingat bahwa "pelanggan selalu benar" walaupun mereka bukan seorang yang mengerti tentang seluk beluk desain. • Dengarkan setiap kata (kata kunci) klien dan ingat hal-hal yang mereka suka lihat di logo. Catat dan coba masukkan ke dalam elemen logo.
Ya, itu bisa berubah menajdi jelek, tetapi menganggapnya sebagai tantangan dan menyajikannya secara kreatif, bisa membuat dan mengarah pada di acc nya sebuah logo • Jika perusahaan sudah memiliki warna korporat, Anda dapat bermain-main dengan warna-warna itu, Anda harus menanyakan warna favorit atau warna keberuntungan klien. Jika klien ingin Anda memilih warna, pilihlah dengan bijak sesuai dengan jenis dan target audiens perusahaan. Anda dapat menemukan banyak artikel tentang definisi dan filosofi warna.
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat mempersempit proses pembuatan logo Aturan ini tidak berfungsi pada beberapa klien, Saya menemukan beberapa klien saya jengkel dengan pertanyaan-pertanyaan ini. Karena klien cenderung berpikir bahwa kita adalah desainer psikis atau seorang pesulap dan akan mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa harus banyak memberikan data. Kita harus berhenti bertanya kepada klien-klien itu dan mulai bekerja memberi mereka opsi logo untuk hampir semua jenis. Dan setelah beberapa tahap, Anda akan secara otomatis mengetahui minat klien. Mendapatkan brief yang jelas dari klien adalah seperti 25% dari pekerjaan yang dilakukan. Setelah brief, pahami target pasar dan tujuan perusahaan. Anda harus meneliti tentang perusahaan dan pesaing / perusahaan sejenisnya. Lihatlah logo mereka tapi jangan menirunya, Jika Anda seorang perancang yang mudah berimajinasi, saya sarankan untuk tidak terinspirasi atau melihat referensi apa pun sampai Anda menyelesaikan Langkah 3. Baca Juga Artikel :5 Kriteria Memasak Logo
Saya selalu membuat sketsa desain saya diatas kertas, entah itu logo, situs web atau iklan sebelum di eksekusi digital. Membuat sketsa lebih cepat dan mudah daripada mencoret-coret di Corel Draw atau Adobe Illustrator. Anda dapat menghapus, tumpang tindih, mencampur dan mencocokkannya di sini. Buat sketsa bentuk dasar dan ide yang muncul terlebih dahulu ketika Anda membuat nama perusahaan atau kata kunci klien. Gambarkan setidaknya 10 - 20 konsep dan cobalah untuk menaburkan variasi logo. Semakin Anda menyelesaikan masalah dalam proses ini, akan semakin mudah dan tidak menjadi bingung kedepannya. Perlu diingat Anda bukan bertindak sebagai seorang seniman di sini. Jangan buang waktu untuk menyempurnakan bentuk dalam sketsa ini. Tahap ini hanyalah sketsa ide kasar.
Ketika sketsa selesai di proses, pilih sketsa yang menurut Anda tepat untuk perusahaan. Saya biasanya menggunakan Corel Draw atau Adobe Illustrator untuk mengolah logo saya. Saya menggunakan aplikasi tersebut untuk mendesain logo dalam format vektor. Sangat disarankan untuk menyiapkan logo atau desain apa pun menggunakan format dan aplikasi vektor. Setelah logonya siap, kirim opsi Anda ke klien, dan feedbacknya. Baca Juga Artikel :Filosofi Warna
Desainer (biasanya freelancer) harus bisa bekerja sama dengan klien. Bersikap ramah, mendengarkan saran, dan menyetujuinya adalah salah satu faktor untuk hubungan bisnis yang sehat. Untuk tahap awal, saya biasanya mengirim 3 hingga 10 opsi logo sesuai dengan kebutuhan dan anggaran klien. Lebih dari 80% klien saya cenderung menyukai salah satu opsi logo pada tahap ini. Baca Juga Artikel :Dasar Membuat Logo Ini adalah beberapa kondisi yang dapat Anda hadapi di tahap ini. Kondisi 1 - Klien menyukai logo secara saat itu juga. Tindakan 1 - Anda beruntung. Jangan khawatir, segera lakukan eksekusi final. Kondisi 2 - Klien menyukai salah satu opsi tetapi ingin mengubah warna atau jenis huruf. Tindakan 2 - Kirim beberapa pilihan logo yang dipilih untuk mengubah warna dan jenis hurufnya. Cobalah untuk mempersempitnya. Lanjutkan ke Langkah 6. Kondisi 3 - Klien menyukai salah satu opsi tetapi menginginkan lebih banyak variasi dari logo tertentu. Tindakan 3 - Kirim beberapa variasi opsi logo pilihan. Cobalah Kembali pada langkah 1. Kondisi 4 - Klien tidak menyukai opsi mana pun. Tindakan 4 – It’s a Bad Days. Kembali ke Langkah 1 dengan hati-hati dan wawancarai klien Anda lebih lanjut. Ingat bagian KATA KUNCI. Ini sangat menjengkelkan tetapi terkadang sabar adalah senjatanya. Saya menjelajahi lingkungan klien, memata-matai minat klien, pilihan warna, mencari tahu gadget, organisasi, merk kendaraan dan juga mencari bahan cetak seperti brosur, selebaran yang tergeletak di kantor klien. Tetapi jika Anda berurusan dengan klien melalui email atau telepon, ini akan menjadi lebih sulit. Temukan apa pun yang mungkin untuk mempelajari klien Anda dan ulangi semua langkah.
Setelah menyelesaikan langkah 5, saya biasanya mengolah /merevisi warna dan mengubah tipografi jika klien tidak puas. Sulit untuk mendefinisikan teori warna di sini, tetapi kebanyakan saya menggunakan warna hitam, abu-abu gelap dan 1-2 warna korporat. Baca tentang filosofi warna disini jika anda masih belum mendapatkan pencerahan. Coba berbagai warna menggunakan roda warna atau aplikasi kombinasi warna apa pun. Misalnya: Kuning dan hitam adalah warna kendaraan berat merk CAT. Pilih tipografi yang cocok. Saya menggunakan dafont.com untuk melihat jenis jenis font, karena gratis.. 😉. Setelah selesai dan mendapatkan 2-3 opsi lalu kirimkan lagi kepada klien dan tunggu feedbacknya Ini adalah bagian terpenting dari siklus desain logo. Sebenarnya seorang desainer harus mengingat langkah ini sebagai titik untuk mengingat dan menerapkan pada setiap langkah evolusi logo. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diingat. • Logo untuk konten web atau tujuan pencetakan. Palet warna harus dipilih di sini. Jika untuk web/situs digital, mode warna RGB sudah cukup baik, tetapi untuk kebutuhan cetak, CMYK adalah suatu keharusan. Jangan membuat logo dengan menggunakan warna gradasi,. Karena ini akan menyulitkan anda dalam proses cetak. Biasakan memakai 2-4 warna solid, karena pada kenyataannya tidak semua daerah mempunyai teknologi printing yang mumpuni, dan membuat hasil cetak menjadi tampak buruk • Logo harus dapat disesuaikan dengan dimensi dan media apa pun. Seorang desainer harus siap untuk situasi apa pun, seperti perusahaan pakaian wol dapat menggunakan logo pada sweater wol dengan menyulamnya. Perusahaan kotak karton dapat menggunakannya pada karton dan perusahaan mobil dapat membuat lambang untuk mobil mereka. Jadi skalabilitas dan visibilitas harus selalu ada di pikiran desainer. Saya biasanya menguji logo dengan mencetaknya pada berbagai ukuran dari kartu nama hingga ukuran A4 penuh dengan 3 jenis latar belakang. Putih, abu-abu dan hitam.
Bagian ini tergantung pada klien dan perusahaannya. Seorang desainer harus menyediakan setiap format file yang mungkin digunakan. Memberikan format file yang diperlukan untuk mendistribusikan logo mereka. Format file yang biasanya saya berikan kepada klien saya adalah: • Format vektor EPS / PDF / CDR / AI dalam mode warna CMYK untuk tujuan pencetakan. Jangan lupa untuk memberikan satu warna atau versi logo yang berwarna Hitam, atau • Format JPG / PNG / GIF dalam mode warna RGB untuk keperluan web, email atau • format ICO jika diperlukan yang dapat digunakan sebagai favicon dan aplikasi. • Pedoman penggunaan logo Jika klien anda perusahaan besar seperti organisasi multinasional atau juga departemen resmi seperti departemen pemerintah. Jika Anda tidak mengerti tentang pedoman penggunaan logo, Anda dapat mencarinya di mbah google untuk dijadikan referensi dengan mengetik kata kunci “pedoman penggunaan logo”
Catatan: Jika
Anda mencari desainer logo, Anda dapat menghubungi saya disini atw via Whatsapp: 08176969138 Selamat mencoba dan berkarya !
|