Bagaimana cara belajar yang sesuai dengan ajaran Islam?

Oleh: Muhammad Faisal_Uma Seo

 

Bagaimana cara belajar yang sesuai dengan ajaran Islam?

Anda harus pahami bahwa belajar Ilmu agama (Islam) adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Baik yang baru hitungan hari menjadi muslim, maupun muslim ‘bangkotan.’ Jika anda tidak melakukannya maka anda telah melakukan dosa (maksiat), takutlah terhadap azab Allah.

Bagi kita yang masih Islam KTP-nya saja, atau anda yang berstatus mualaf, banyak ajaran Islam mungkin masih sangat asing. Oleh karena itu sangat-sangat penting untuk menuntut ilmu alias belajar agama (Islam). Berikut ini tips belajar Islam yang ‘praktis’ yang saya tahu, mohon maaf jika tidak sesuai dengan yang anda cari.

Ikhlaskan Niat

Sebelum anda belajar lebih jauh tentang Islam, ada baiknya anda mengecek kembali motivasi anda belajar agama. Hal ini sangat penting karena tiga alasan. Alasan pertama, Allah akan membalas amal sesuai niatnya. Jika kita belajar agama karena ingin mendapatkan uang, jabatan, status social yang tinggi, pujian, atau wanita, maka Allah akan membalas anda dengan siksa-Nya. Namun jika anda belajar agama semata karena Allah, yakni untuk mematuhi kewajiban yang telah Ia berikan, maka Allah akan membalas dengan nikmatnya surga. Alasan kedua, seseorang akan mendapatkan apa yang menjadi niat (motivasi) perbuatannya. Jika anda belajar agama karena ingin menjadi ustadz, atau karena ingin menaklukan hati wanita pujaan anda, atau agar dipuji orang tua, maka anda hanya akan mendapatkan sesuai niat anda itu. Tidak ada pahala dan surga bagi anda. Ketiga, jika anda belajar agama semata-mata karena perintah Allah, maka anda akan konsisten karena Allah tidak akan mengecewakan anda. Tapi jika anda belajar islam karena harta, wanita, jabatan, atau pujian maka semangat belajar anda akan hilang seiring dengan tidak tercapainya tujuan dunia anda itu.

Ikhlaskanlah niat anda, niatkan belajar agama semata-mata karena Allah. Semata-mata untuk mematuhi kewajiban yang diberikan Allah.

Pahami Tiga Hal

Sebelum belajar agama (Islam) lebih jauh, anda harus memahami tiga hal. Yang pertama, anda harus pahami bahwa Islam adalah agama yang sempurna (lihat QS. Al-Maaidah ayat 3). Ajaran Islam bukan hanya masalah spiritual, namun Islam juga berisi ajaran politik. Islam tidak hanya mengatur urusan individual, namun juga mengatur masyarakat dan Negara. Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan seorang manusia dengan Tuhannya, namun juga mengatur interaksi seseorang dengan individu maupun kelompok lainnya dalam masyarakat dan negara.

Islam memiliki konsep ketuhanan (aqidah) yang Khas, aturan ibadah, ahlaq (moral), makanan-minuman, dan pakaian. Islam juga memiliki system pemerintahan, system ekonomi, system hukum, system pergaulan, system pendidikan, dan politik luar negeri.

Yang kedua, anda harus pahami bahwa Allah memerintahkan setiap muslim untuk bertaqwa, masuk Islam secara totalitas (QS. Al-Baqarah ayat 208), memakai Islam sebagai hukum dalam ranah individu maupun ranah publik/Negara (QS. Al- ayat ); Allah melarang menggunakan sebagian ajaran agama karena mudah dan mengacuhkan sebagian ajaran yang tidak disukai (QS. An-Nisa’: 150-151); Allah mengategorikan orang yang tidak mau tunduk pada hukum Islam sebagai pendosa (zhalim [QS. Al-Maaidah ayat 45] atau fasiq [QS. Al-Maaidah ayat 47]) bahkan kafir jika ketidak tundukannya disertai dengan pengingkaran hati terhadap kewajiban dari Allah (QS. Al-Maaidah ayat 44); dan Allah mengancam orang yang pilih-pilih dalam melaksanakan ajaran agama Islam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang keras di hari kiamat (QS. Al-Baqarah ayat 85), bahkan diancam dengan kemelaratan dalam nafkah di dunia (QS. Thohaa ayat 124).

Allah berjanji bagi negeri yang mau menjadikan Syariat Islam sebagai sumber hukum dan perundang-undangan mereka, akan diberikan berkah (kemakmuran) dan mengancam dengan berbagai bencana dan siksa bagi negeri yang berpaling dari hukum Islam (QS. Al-A’raaf ayat 96). Pahamilah bahwa seluruh ajaran (syariat) Islam diturunkan untuk diterapkan, bukan hanya untuk dijadikan penghias bangunan atau buku-buku.

Yang ketiga, anda harus pahami bahwa ajaran Islam hanya dapat dijalankan secara totalitas (seluruhnya) jika ada sebuah Negara yang menjadi media penerapannya. Ajaran islam yang bersifat spiritual an sich dan hanya mengatur urusan individual mungkin dapat dijalankan nafsi-nafsi, namun dimensi politis Islam mutlak membutuhkan sebuah Negara yang akan menjalankannya. Ajaran Islam tentang pemerintahan, ekonomi, social-budaya, pendidikan, hukum dan politik luar negeri sangat mustahil bisa dijalankan seluruhnya tanpa adanya Negara yang menerapkannya. Imam Al-Ghazali dalam Kitabnya Iqtishad fil I’thiqad juz 1 hal. 75 menyatakan bahwa system agama tidak akan dapat dicapai tanpa adanya system dunia (negara).

Menurut banyak hadis dan fakta sejarah membuktikan hal ini, Negara yang bertugas menerapkan seluruh ajaran Islam ini disebut Khilafah. Negara ini telah dihancurkan Inggris pada tahun 1924 sebagai akibat dari kedengkian mereka terhadap kejayaan Khilafah Islam.

Satu hal Lagi

Ada satu hal lagi yang harus anda pahami. Yakni bahwa demokrasi bukanlah ajaran Islam, jadi janganlah anda terjebak untuk mempelajari dan memperjuangkan demokrasi meskipun dibumbui dengan kata-kata yang kelihatan Islami. Demokrasi tidak sama dengan Islam, demokrasi bukanlah ajaran Islam, bahkan demokrasi bertentangan dengan Islam.

Demokrasi tidaklah sama dengan syura atau musyawarah. Dalam demokrasi segala hal wajib untuk dimusyawarahkan, baik dalam masalah halal-haram maupun masalah teknis biasa. Dalam demokrasi boleh atau tidaknya riba, miras, atau judi masih harus dimusyawarahkan. Sering kali suara kebenaran harus kalah oleh suara mayoritas.

Sedangkan dalam islam, musyawarah hukumnya hanya sunnah saja. Boleh dilakukan dan boleh ditinggalkan. Tidak semua hal dimusyawarahkan dalam Islam. Ajaran-ajaran Islam yang sudah jelas mengenai halal-haram tidak boleh dimusyawarahkan lagi status hukumnya. Adapun maslah teknis, hal ini boleh dimusyawarahkan. Misalnya, apakah pemerintah harus membangun sekolah di suatau daerah atau tidak, apakah di sebuah desa harus dibangun jembatan atau tidak, apakah anggaran persenjataan dinaikkan atau tidak, dll.

Carilah Guru

Carilah guru, karena orang yang tidak punya guru maka gurunya adalah syaitan. Artinya, ia akan mudah terjatuh pada kesalahan dan kesesatan karena syaitan terus membisiki dugaan-dugaan ke dalam dirinya.

Bergaulah Dengan Orang Shalih lagi Berilmu

Ingat bahwa jika anda berteman dengan penjual parfum, minimal anda akan kebagian wanginya. Begitu juga teman yang baik akan terus memotivasi anda untuk belajar dan menuntut imu agama, ia akan mengingatkan ketika anda ketika lupa, dan membantu anda ketika kesulitan dalam memahami sebuah pelajaran.

Saran saya, bergabunglah dengan sebuah jamaah secara terang-terangan mengklaim bahwa mereka sedang melakukan dakwah. Kenapa? Karena anda direkrut untuk menjadi pengemban dakwah sehingga anda benar-benar akan digembleng agar memahami ilmu agama (Islam).

Banyak Membaca

Banyaklah membaca, karena para ulama melakukannya dan hasilnya terbukti luar biasa. Namun, jangan sembarangan membaca tanpa tahu siapa penulisnya dan latar belakang keilmuannya. Anda harus teliti dahulu siapa gurunya atau almamaternya atau organisasi mana tempat ia bergabung. Pilihlah buku atau artikel yang ditulis oleh para ulama, Imam, atau minimal namanya ada embel-embel ustadz. Jika anda tidak kenal penulis tersebut tanyakan pada orang yang lebih tahu tentang siapakah jati diri sang penulis. Paling gampang jika anda pakai google untuk mencari tahu jati diri yang penulis.

Berhati-hatilah belajar agama lewat google. Ketahuilah jati diri penulis artikel lebih dahulu baru mengamini isi artkelnya. Anda bisa melihat profil blog penulis dari artikel yang anda baca.

Langsung Praktek

Ajaran islam diturunkan untuk diterapkan, yakni dipraktekkan. Agar anda memahami dan menguasainya, maka praktekkanlah langsung begitu selesai dipelajari. Insya Allah, learning by doing akan sangat berpengaruh dalam memahami ajaran agama yang sedang kita pelajari.

Ingat, jika anda mencari cara belajar Islam yang praktis, maka ketahuilah bahwa tidak ada cara instan. Lagi pula setiap yang instan itu cenderung berakibat tidak baik akibat dari proses yang tidak normal dan terlalu cepat. Kesabaran dan keikhlasan adalah kunci utama mempelajari Islam. Sabar dan Ikhlas adalah cara paling praktis dalam mempelajari Islam.

[Sila, 31 Januari 2015, 23:51]

Bagaimana cara belajar yang baik menurut Islam?

8 Cara Belajar Efektif Menurut Islam, Mulailah dengan Niat Semata Karena Allah.
Mulai dengan Niat Semata karena Allah. ... .
Mohon Doa dan Restu Kedua Orang Tua. ... .
Belajar Membaca yang Tidak Sekadar “Baca” ... .
Memaksimalkan Indra Pendengaran, Penglihatan, dan Hati. ... .
Senantiasa Mengulang Pembelajaran. ... .
Mencatat Ilmu dan Pengetahuan Baru..

Bagaimana cara belajar yang efektif?

Cara Belajar Efektif dan Efisien, Belajar Jadi Lebih Menyenangkan.
Tetapkan tujuan. ... .
Atur Jadwal Belajar. ... .
Buat Suasana Belajar yang Nyaman. ... .
Membuat Ringkasan. ... .
Buat Akronim yang Mudah Diingat. ... .
Pahami Bukan Menghafal. ... .
Jangan Malu Bertanya. ... .
Pantang Menyerah..

Bagaimana konsepsi Islam tentang belajar dan menuntut ilmu?

Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”. Hadis di atas tentunya sudah tidak asing di benak kita, bahwa kewajiban menuntut ilmu itu diperuntukkan bagi setiap orang Islam.

Bagaimana pandangan alquran tentang Kedudukan proses belajar dan pembelajaran?

Khusus untuk QS. al-Nahl (16): 125 di atas, adalah berkenaan dengan kewajiban belajar dan pembelajaran serta metodenya. Dalam ayat ini, Allah swt menyuruh dalam arti mewajibkan kepada Nabi Muhammad saw., dan umatnya untuk belajar dan mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang baik (billatiy hiya ahsan).