Apakah tidur 8 jam itu baik?

Tidur bifasik merupakan pola tidur yang membagi waktu tidur menjadi dua kali dalam sehari. Pola tidur ini diduga dapat membuat Anda lebih “melek” di siang hari.

Waktu tidur ideal orang dewasa adalah selama sekitar 7-9 jam setiap malamnya. Namun pada pola tidur bifasik, jumlah dan jam tidur tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tidur panjang di malam hari ditambah tidur dalam waktu singkat di siang hari.

Apakah tidur 8 jam itu baik?

Pola tidur bifasik ini dipercaya memiliki beberapa manfaat, seperti mengurangi rasa kantuk di siang hari dan membuat tidur lebih nyenyak.

Bagaimana Melakukan Tidur Bifasik?

Ada beberapa cara untuk melakukan pola tidur bifasik ini, misalnya:

  • Tidur 6 jam di malam hari, lalu tidur siang selama 1-1,5 jam.
  • Tidur 7-8 jam di malam hari, kemudian tidur siang selama 30 menit.

Anda bisa membagi waktu tidur bifasik antara siang dan malam sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas Anda sehari-hari. Misalnya jika Anda bekerja hingga larut malam atau bekerja shift di malam hari, maka jumlah waktu tidur yang terpotong pada malam hari bisa ditambahkan lebih banyak untuk waktu tidur siang.

Tidur Bifasik dari Sisi Medis

Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa kajian ilmiah, diketahui bahwa dahulu manusia secara alami memang memiliki pola tidur bifasik yang terbagi menjadi 3-5 jam pada malam hari dan 3-5 jam pada siang hari. Namun karena modernisasi dan berkembangnya teknologi seiring waktu, pola tidur ini berubah menjadi 7-8 jam langsung setiap malamnya.

Pada dasarnya, baik tidur yang terbagi menjadi 2 bagian atau tidur langsung selama 7-8 jam setiap malam sama-sama baik bagi kesehatan. Namun secara medis, ada beberapa manfaat tidur bifasik yang bisa diperoleh, yaitu:

1. Meningkatkan daya konsentrasi

Banyak orang kini menerapkan pola tidur bifasik karena merasa bahwa pola tidur ini mampu membuat mereka lebih produktif, lebih “melek”, dan bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.

Menurut suatu riset kesehatan, tidur bifasik dengan tidur siang selama 5-30 menit dapat memperbaiki fungsi kognitif dan kemampuan konsentrasi. Sedangkan penelitian lain mengungkapkan bahwa tidur siang dapat mengatasi masalah kekurangan tidur, terutama pada orang yang sering begadang.

2. Meningkatkan energi tubuh

Tidur adalah salah satu cara alami tubuh untuk mengumpulkan tenaga yang akan dibutuhkan saat melakukan aktivitas dan pekerjaan tertentu. Pola tidur bifasik memberi kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat lebih banyak dan mengumpulkan energi tersebut.

Oleh karena itu, pola tidur ini terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan membuat seseorang menjadi lebih semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

3. Membantu menjaga kadar gula darah

Terdapat suatu studi yang mengkaji manfaat tidur bifasik dalam menjaga kadar gula darah. Dalam studi tersebut, diketahui bahwa orang yang menjalani tidur bifasik terlihat memiliki kadar gula darah yang lebih stabil, sehingga pola tidur ini dianggap baik bagi penderita diabetes. Hal ini diduga karena tidur bifasik dapat membantu mengatasi stres berlebih dalam tubuh.

Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, pola tidur bifasik harus dilakukan sebagai rutinitas, dengan jadwal tidur yang sama setiap harinya. Hal ini dilakukan guna memastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Meski bermanfaat bagi kesehatan, tidur bifasik juga memiliki beberapa risiko. Pola tidur bifasik yang menjadwalkan tidur siang rutin dapat menyebabkan sulit tidur di malam hari pada sebagian orang.

Selain itu, pola tidur bifasik juga tidak cocok dilakukan oleh orang yang memiliki gangguan tidur atau masalah psikologis tertentu, seperti depresi. Hal ini karena penderita depresi yang melakukan tidur bifasik bisa mengalami perburukan gejala.

Untuk mengoptimalkan kualitas tidur, Anda juga disarankan untuk menerapkan sleep hygiene, yakni kebiasaan tidur sehat yang baik untuk kesehatan tubuh dan mental Anda.

Jika Anda sering merasa lemas dan sulit untuk fokus karena kurang istirahat, maka pola tidur ini bisa dicoba. Namun bila Anda memiliki gangguan tidur, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menjalani pola tidur bifasik.

Terakhir diperbarui: 31 Januari 2022

Selasa, 16 Apr 2019 23:33 WIB

Bagikan :  

Apakah tidur 8 jam itu baik?
ilustrasi kurang tidur (CNN)

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidur mungkin terlihat sepele, namun kenyataannya kurang tidur bisa berakibat bahaya.

Bayangkan saja besok sudah saatnya menentukan pilihan di Pemilu 2019 tetapi malamnya kurang tidur. Konsentrasi bisa terganggu padahal surat suara untuk anggota legislatif ukurannya besar dan hanya mencantumkan deret nama tanpa foto.

Kalau malamnya kurang tidur, ada kemungkinan suara bisa tidak sah atau yang dipilih tak sesuai dengan pilihan di awal.

Bukan cuma masalah saat Pemilu, tapi kurang tidur secara umum bisa menimbulkan banyak masalah.

Untuk mencegah hal ini terjadi, pastikan malam tidur cukup 8 jam atau paling tidak tujuh jam.

Ada aneka manfaat kesehatan yang menanti.

1. Otak lebih tajam

Saat kurang tidur, tanpa disadari orang akan kesulitan untuk mengingat kembali suatu hal tertentu apalagi detailnya. Tidur memainkan peranan penting untuk fungsi kognitif yakni belajar dan mengingat.

Tanpa tidur cukup, otak sulit untuk fokus dan mengambil informasi baru. Otak pun tidak punya cukup waktu untuk menyimpan memori padahal ini akan 'diputar' kembali sewaktu-waktu saat diperlukan.

2. Lebih bahagia

Tak hanya memengaruhi otak, tidur cukup pun memengaruhi perasaan. Saat lelah, orang cenderung mudah marah. Pekerjaan kecil pun rasanya begitu berat. Mudah sekali untuk frustasi.

"Banyak hal yang kita anggap remeh yang dipengaruhi tidur. Jika Anda tidur lebih baik (cukup), Anda bisa hidup lebih baik. Ini cukup jelas," kata Raymonde Jean, direktur kesehatan tidur dan direktur asosiasi perawatan kritis di Roosevelt Hospital Center, New York City dilansir dari Health.

Kurang tidur kronis bisa berisiko mengalami gangguan perasaan. Sebuah studi menyebut jika seorang memiliki insomnia, ada risiko lima kali lebih besar mengalami depresi atau gejala kecemasan dan gangguan kepanikan yang makin parah.

3. Kontrol nafsu makan

Saat malam, kebutuhan kalori berkurang drastis. Namun jika porsi tidur kurang maka otak akan mengirim sinyal lapar sehingga tak aneh jika ada aktivitas makan tengah malam.

Tidur yang cukup membuat tubuh memproduksi hormon leptin yang cukup pula. Hormon inilah yang membuat otak tahu bahwa perut sudah kenyang dan waktunya berhenti makan.

4. Jantung lebih sehat

Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk beristirahat. Jantung dan pembuluh darah pun 'kecipratan' waktu untuk istirahat kareba saat tidur tekanan darah menurun.

Kurang waktu untuk tidur memaksa tekanan darah terus naik selama nyaris 24 jam. Tekanan darah yang tinggi bisa menimbulkan risiko penyakit jantung dan stroke.

5. Menguatkan sistem imun tubuh

Tidur rupanya berkontribusi pada penguatan sistem pertahanan tubuh atau imun. Saat tidur, sistem imun melepas komponen yang bernama sitokin. Sebagian sitokin bermanfaat untuk melindungi sistem imun dari inflamasi termasuk inflamasi akibat infeksi.

Kurang tidur artinya kurang produksi sitokin untuk menjaga Anda dari serangan penyakit. Selain sitokin, kurang tidur juga membuat komponen pertahanan tubuh lain tak memadai seperti antibodi dan sel darah putih.

6. Kulit lebih sehat

Tidur memberikan tubuh kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Jika tidur cukup dan teratur maka Anda bisa terlihat lebih muda.

Sebuah laporan dari Clinical and Experimental Dermatology menemukan bahwa partisipan yang cukup tidur pulih dari paparan sinar UV dibanding mereka yang kurang tidur. Kulit pun sembuh dari trauma minor lebih cepat. (els/chs)

Bagikan :  

Apa yang terjadi jika kita tidur 8 jam?

Kesehatan Akan Meningkat Manfaat tidur 8 jam per hari selanjutnya ialah, kesehatan makin meningkat. Para ilmuwan menemukan, tidur dengan waktu yang cukup tak dapat hanya turunkan stres, tetapi juga mencegah risiko aka terkena tekanan darah tinggi serta kolesterol tinggi.

Apa manfaat tidur 8 jam sehari?

Orang dewasa dianjurkan untuk tidur setidaknya 8 jam setiap malamnya. Menurut penelitian, tidur yang cukup pada malam hari bisa membuat kulit terlihat lebih muda dan sehat. Tidak hanya itu, tubuh juga akan menjadi fit dan segar, sehingga aura kecantikanmu dapat terpancar dengan sempurna.

Berapa jam waktu tidur normal?

Usia 12-18 tahun: menjelang remaja sampai remaja kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam. F. Usia 18-40 tahun: orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7-8 jam setiap hari.

Bolehkah tidur 7 jam?

Waktu tidur ideal orang dewasa adalah selama sekitar 7-9 jam setiap malamnya.