Apakah kebiasaan buruk Bangsa Arab pra Islam?

Apakah kebiasaan buruk Bangsa Arab pra Islam?

Jahiliyah berasal dari kata jahila-yajhilu yang berarti bodoh atau tiada tahu, kemudian dalam struktur gramatikal bahasa Arab menjadi masdar yaitu jahiliyah berarti kebodohan, keterbelakangan. Jahiliyah bisa juga berarti kebodohan atau keterbelakangan dalam hal agama.

Kata jahiliyah sendiri muncul setelah datangnya Islam, kata jahiliyah muncul dikarenakan beberapa tata sosial budaya bangsa Arab tidak sesuai dengan ajaran yang dibawa Islam. Penulis kurang sepakat bahwa Arab pra Islam adalah jahiliyah bila ditinjau dari segi ilmu pengetahuan, arsitektur, sastra, kemajuan ekonomi dan lain sebagainya. Namun ada beberapa hal yang menjadi bukti untuk menjustifikasi bahwa mereka adalah jahiliyah menurut Islam maupun etika sosial saat ini adalah:

1. Kebiasaan membunuh anak perempuan karena takut lapar dan malu. Alasan mereka bahwa anak perempuan adalah biang dari petaka adalah karena dari segi fisik perempuan lebih lemah daripada laki-laki, ketika lemah secara otomatis akan menjadi batu sandungan bagi sang ayah atau ketua kelompok dan tidak bisa diajak berperang. Dan akan mengurangi pengaruh kabilahnya dalam percaturan dunia, penghambat pembangunan, kurang bisa mandiri dan menggantungkan pada laki-laki dan itu semua adalah aib bagi mereka maka harus ditutupi dan kalau perlu dibuang. Dengan fenomena tersebut hak-hak perempuan tidak terpenuhi bahkan tidak akan terpenuhi. Penghormatan dan pengagungan kaum perempuan berubah menjadi pelecehan seksual dan psikologi. Peran perempuan dikerdilkan menjadi masak, macak, manak atau sebagai simbol seks dan pelestari nasab. Inilah salah satu yang ditentang Islam sesuai dengan firman Allah yang artinya “sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa”.

2. Kebiasaan buruk lainnya adalah kebiasaan berperang sesuai dengan karakteristik geografis yang panas, tandus dan gersang akan membentuk karakter keras dan temperamental sehingga mudah terprovokasi dan terpecah belah, di samping itu perang akan membangun watak yang mudah curiga (paranoid), ambisius, dan trauma akut karena melihat peristiwaperistiwa yang tidak manusiawi secara langsung atau mengalami peristiwa tersebut.

Jika fenomena tersebut dipertahankan, maka persatuan bangsa Arab sulit dicapai, kecuali ketika mereka mempunyai pimpinan yang kuat. Kebiasaan berperang juga membangun watak yang waspada, teliti, optimis, dan setia kawan sebab itu adalah termasuk strategi dasar dalam berperang. Perang juga membuat orang jadi prihatin, tenggang rasa, dan mempunyai daya tahan hidup yang kuat dalam menghadapi cobaan sebagai akibat peperangan tersebut. Beberapa sifat di atas ternyata bangsa Arab mampu memimpin dunia selama 17 abad. Atas alasan apapun perang adalah tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sangat menjunjung perdamaian meski dalam perbedaan sesuai dengan petikan ayat Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya Aku ciptakan kamu dalam berbagai suku, bangsa untuk saling mengenal”.

3. Dalam hal kepercayaan bangsa Arab jahiliyah juga ditentang Islam. Yaitu kebiasaan mereka menyembah sesuatu buatan mereka sendiri seperti patung, atau menyembah matahari dan benda-benda lainnya yang mempunyai kelebihan. Sebab dalam Islam hal tersebut adalah syirik atau menyekutukan Tuhan. Dalam Islam Tuhan itu satu yaitu Allah swt sedang benda-benda tersebut adalah ciptaannya dan merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. sedang dalam Islam Tuhan adalah satu yaitu Allah Swt.


Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang kebiasaan buruk bangsa Arab pada masa Jahiliyah. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

Catatan sejarah menyebut bangsa Arab pra Islam sebagai bangsa jahiliyah. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan bangsa Arab setelah datangnya Islam dan zaman modern saat ini.

Keterangan dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam dari Kementerian Agama bisa menjawab penyebutan jahiliyah untuk bangsa Arab pra Islam. Penyebutan terkait dengan sistem peribadatan dan kehidupan sosial budaya.

Baca juga: Apa Itu Kelompok Taliban yang Kini Kuasai Afghanistan?

Mengapa bangsa Arab pra Islam dikenal sebagai bangsa jahiliyah?

1. Sistem peribadatan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mulanya bangsa Arab Quraisy mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS yaitu agama Hanifiyah. Namun seiring waktu, ajaran tersebut mengalami perubahan yang tidak bertanggung jawab dari para pengikutnya.

Hingga muncul berbagai ajaran yang meragukan, seperti menyembah berhala yang dibawa oleh Amr bin Luay al Khuzai. Pada saat itu, bangsa jahiliyah mulai banyak yang menyembah berhala atau patung-patung.

Berhala tersebut dibuat sendiri oleh mereka dari batu, kayu dan logam. Amr bin Luay al Khuzai meletakkan sebuah berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu akik berwarna merah berbentuk patung manusia.

Berhala ditempatkan di sisi Ka'bah. Dia pun menyeru kepada penduduk Hijaz supaya menyembah berhala itu. Dorongan menyembah berhala berasal dari tradisi meninggalkan Makkah dengan membawa batu dari tanah Haram.

Bentuk pemujaan lain yang dianut bangsa Arab pra Islam adalah:

1. Menyembah malaikat

2. Menyembah jin, ruh leluhur, dan hantu

3. Menyembah bintang

Bangsa Arab jahiliyah juga banyak yang percaya takhayul. Misal mengikatkan rumput kering pada kambing jika mengharapkan hujan.

2. Kehidupan sosial budaya

Bangsa Arab memiliki sejumlah suku dan karakter khas. Secara sosiologis telah mendorong bangsa ini untuk saling bersaing yang pada ujungnya melahirkan perang antar suku.

Moral dan perilaku mereka sangat rusak, yang terbukti dari kebiasaan judi dan minum minuman keras. Bahkan tak jarang mereka merampok sehingga sering menimbulkan peperangan antar suku.

Buruknya moral juga tercermin dari tradisi mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Masyarakat Arab pra Islam yakin anak perempuan tidak berguna dan hanya menyusahkan orang tua.

Hingga mereka merasa terhina apabila mempunyai anak perempuan. Suku-suku yang melakukan perbuatan keji dan tak berperikemanusiaan itu adalah suku Bani Tamim dan suku Bani Asad.

Baca juga: 7 Pilihan Doa Sebelum Belajar Sesuai Sunnah dalam Islam

Terlepas dari peribadatan, masyarakat Arab pra Islam mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam bidang bahasa dan seni bahasa, orang-orang Arab pra Islam melahirkan penyair.

Dengan kondisi ini, sebutan jahiliyah pada bangsa Arab pra Islam tidak berarti bodoh. Menurut sejarawan Islam Ahamd Amin, jahiliyah merujuk pada kebiasaan melawan kebenaran meski telah mengetahuinya.

Itulah alasan mengapa bangsa Arab sebelum mengenal Islam disebut sebagai bangsa jahiliyah. Bagaimana detikers, sekarang sudah paham bukan?

Apa kebiasaan buruk orang Arab sebelum Islam?

Kebiasaan buruk Arab Jahiliyah Perbudakan dan pelacuran adalah hal yang normal, bahkan seorang anak bisa menikahi ibu tirinya. Selain itu, pertempuran antarsuku sering terjadi, kecuali pada bulan tertentu yang diharamkan untuk berperang.

Apakah kebiasaan baik bangsa Arab pra Islam?

5 kebiasaan baik bangsa arab jahiliyah adalah hormat kepada orang tua, rasa persaudaraan yang tinggi, selalu menepati janji, memuliakan tamu, pemberani dan pekerja keras.

Apa saja kebiasaan buruk masyarakat Arab?

Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai mabuk, berzina berjudi, merampok dan sebagainya. Perbudakan, menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang sangat rendah. Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela diri.

Perilaku perilaku buruk masyarakat Arab Mekah sebelum Islam?

Masih mengutip dari sumber yang sama, masyarakat Mekkah di masa jahiliyah memiliki kebiasaan buruk seperti minum khamr, berjudi, berzina, merampok, dan menganggap rendah kaum perempuan.